Anda di halaman 1dari 26

MODUL 5 Pendidikan Anak Tunarungu dan

Anak dengan Gangguan Komunikasi

KELOMPOK 3
1. ALVI ANDRI ASTUTI
2. LIA AGUSTINA
3. MERRY PEBRIAN
4. RIZKY NOVITASARI
KB 1. Definisi dan Klasifikasi, Penyebab serta Cara Pencegahan Terjadinya
Tunarungu dan Gangguan Komunikasi
KB 2. Dampak Tunarungu dan Gangguan Komunikasi Bagi Perkembangan
Anak
KB 3. Kebutuhan Khusus dan Profil Pendidikan Anak Tunarungu dan
Dengan Gangguan Komunikasi
KB 1
DEFINISI TUNARUNGU

Tuna rungu merupakan satu istilah umum yang


menunjukkan ketidakmampuan mendengar dari yang
ringan sampai yang berat sekali yang digolongkan
kepada tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of
hearing)

3
Orang tuli ( a deaf person) adalah Orang yang kurang dengar ( a hard of
hearing person) adalah seseorang
seseorang yang mengalami
yang biasanya dengan menggunakan
hambatan didalam memproses alat bantu dengar, sisa
informasi bahasa melalui pendengarannya cukup
pendengarannya dengan atau memungkinkan untuk memproses
informasi bahasa melalui
tanpa alat bantu dengar.
pendengarannya.

4
Klasifikasi Tunarungu
A. Berdasarkan tingkat kehilangan B. Berdasarkan saat terjadinya :
pendengaran : 1. Ketunarunguan prabahasa
1. Tunarungu ringan 2. Ketunarunguan pasca bahasa

2. Tunarungu sedang
3. Tunarungu agak berat
4. Tunarungu berat
5. Tunarungu berat sekali

5
C. Berdasarkan letak gangguan D. Berdasarkan asal usulnya :
pendengaran : 1. Tunarungu endogen
1. Tunarungu tipe konduktif 2. Tunarungu eksogen

2. Tunarungu tipe sensorineural


3. Tunarungu tipe campuran

6
Penyebab Terjadinya Tunarungu

A. Tunarungu tipe konduktif : B. Tunarungu tipe sensorineural :


1. Disebabkan oleh faktor genetik
1. Kerusakan/ gangguan pada
2. Disebabkan oleh bakteri/virus
telinga luar
2. Kerusakan/gangguan pada
telinga bagian tengah

7
Pencegahan Terjadinya Tunarungu

- Melakukan pemeriksaan darah


- menjaga kesehatan dan pemeriksaan kehamilan
secara teratur pada dokter kandungan
- Melakukan imunisasi dasar pada anak

8
Gangguan Komunikasi

Gangguan komunikasi adalah gangguan dalam


berkomunisasi dengan orang lain, baik dalam posisi
sebagai komunikator maupun komunikan.

9
Klasifikasi Gangguan Komunikasi

A. Gangguan artikulasi : B. Gangguan kelancaran : C. Gangguan suara :


1. Subtitusi 1. Gagap 1. Kelaianan kualitas suara
2. Kelaianan pada titi nada
2. Omisi 2. Cluttering
suara
3. Distorsi 3. Kelaianan intensitas
4. Adisi suara
4. Fleksibilitas suara
D. Gangguan bicara terkait E. Gangguan suara terkait
orofacial kerusakan saraf

10
Penyebab Gangguan Komunikasi
1. Kehilangan pendengaran
2. Kelainan organ bicara
3. Gangguan emosi
4. Keterlambatan perkembangan
5. Mental Retardasi
6. Kerusakan otak
7. Lingkungan

11
KB 2
A. Dampak tunarungu bagi anak
1. Dampak tunarungu terhadap perkembangan
bicara dan bahasa
perolehan kemampuan berbicara dan berbahasa
diperoleh melalui proses peniruan bunyi-bunyi
bahasa. Dengan demikian anak tunarungu
terutama sejak lahir, tidak memperoleh stimulasi
bunyi-bunyi bahasa yang dapat ditiru sebagai
awal perkembangan bicara dan berbahasa.

12
2. Dampak tunarungu terhadap kemampuan
akademik
Lanny Bunawan (1982:4) “ Ketunarunguan tidak
mengakibatkan kekurangan dalam potensi
kecerdasan mereka, akan tetapi siswa tunarungu
sering menampakkan prestasi akademik yang
lebih rendah dibandingkan dengan anak
mendengar seusianya.

13
3. Dampak tunarungu terhadap aspek sosial-
emosional
a. Pergaulan terbatas pada sesama tunarungu
b. memiliki sifat egosentris yang melebihi anak
normal
c. memiliki perasaan takut terhadap lingkungan
sekitar
d. perhatian anak tunarungu sukar dialihkan
e. Memiliki sifat polos

14
4. Dampak tunarungu terhadap aspek fisik dan
kesehatan
a. Jalannya kaku dan agak membungkuk
b. Gerak mata lebih cepat
c. Gerak tangan cepat/lincah
d. Pernafasannya pendek
e. Aspek kesehatan umumnya sama dengan
orang yang mendengar?normal

15
B. Dampak gangguan komunikasi bagi anak

1. Hambatan dalam berinteraksi sosial


2. Hambatan dalam pengembangan kemampuan
akademik

16
KB 3. Kebutuhan Khusus Anak Tunarungu dan
Anak Dengan Gangguan Komunikasi
1. Kebutuhan khusus anak tunarungu
a. Layanan bina komunikasi
b. layanan bina persepsi dan irama (BPBI)
2. kebutuhan khusus anak dengan gangguan komunikasi
a. Anak dengan gangguan artikulasi
b. anak yang gagap
c. anak yang mengalami keterlambatan komunikasi
verbal
d. anak dengan gangguan komunikasi karena autis

17
Profil pendidikan khusus bagi anak
tunarungu
1. Sistem pendidikan bagi anak tunarungu
a. Sistem pendidikan segresi
b. Sistem integrasi
c. Sistem pendidikan inklusif

2. Metode Komunikasi
d. Metode oral-aural
e. Metode manual (isyarat)
f. Komunikasi total
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Siswa Tunarungu
1. Posisi guru dan siswa selalu berhadapan (face to
face)
2. Penempatan tempat duduk siswa tunarungu
dibagian depan
3. Pelafalan huruf jelas, kalimat simpel, dan mudah
dimengerti oleh siswa tunarungu saat
pembelajaran
4. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
5. Penggunaan metode demonstrasi, bermain
peran,dsb
6. Pemberian kosa kata 19
Strategi Pembelajaran
1. Strategi individualisasi
2. Strategi kooperatif
3. Strategi modifikasi perilaku
Media Pembelajaran

1. Media Visual (grafik,gambar,diagram dll)


2. Media Audio (program kasrt suara)
3. Media Audio-Visual (vidio/televisi instruksional)

21
Fasilitas Pendukung

Untuk keefektifan penyelenggaraan pendidikan


khusus bagi siswa tunarungu di sekolah regular,
perlu adanya fasilitas pendukung antara lain : ruang
sumber yang dilengkapi dengan berbagai media,
pemberian layanan khusus.

22
Penilaian (Asessment)

a. berkesinambungan
b. menyeluruh
c. obyektif dan adaktif
d. pedagogis

23
Profil Pendidikan Anak Dengan Gangguan
Komunikasi

LaBlance (Smith, J.D., 2006:214) mengemukakan


tiga prinsip dalam membantu siswa yang mengalami
hambatan berbahasa dan berbicara :
1. berikan satu contoh berbicara dengan baik
2. tingkatkan self-esteem (harga diri) siswa
3. ciptakan lingkungan berbicara yang baik

24
Upaya Membantu Siswa yang Mengalami
Hambatan Berbahasa dan Berbicara

Smith, J.D. (2006:215-217) mengemukakan upaya


tersebut :
1. Kerjasama dengan tenaga ahli
2. Kerjasama dengan orangtua
3. Kerjasama dengan orang sebaya
4. Intervensi gangguan artikulasi

25
TERIMAKASIH......

Anda mungkin juga menyukai