Anda di halaman 1dari 5

Pemahaman Dasar Konsep Kurikulum Merdeka

A. IDENTITAS

1. Nama Mahasiswa : LIA LUTFIATI


2. NIM : 857693498
3. Nama Sekolah Anda : SD NEGERI SIDOHARJO 03
4. Alamat Sekolah Anda : Dk. Sawen Ds. Sidoharjo Kec. Bawang Kab. Batang
5. Status Anda (Centang) : [ √ ] Guru

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku siswa yang
sangat kompleks dalam mencari dan menerima suatu ilmu pengetahuan.
Dalam belajar terdapat interaksi antara guru sebagai pendidik dengan
siswa sebagai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran akan tercapai jika penerapan pembelajaran sesuai
dengan kondisi peserta didik yang beragam. Selama ini proses belajar
hanya bertumpu kepada peserta didik sebagai sumber utama sehingga
peserta didik kurang terlibat dalam pembelajaran, karena peserta didik
dikatakan belajar apabila mereka mampu mengingat dan menghafal
informasi atau pelajaran yang telah tersampaikan. Krisis pembelajaran
yang telah terjadi sekian lama tersebut, diperburuk dengan Pandemi
Covid-19 yang seketika membawa perubahan pada wajah pendidikan di
Indonesia. Perubahan yang paling nyata tampak pada proses
pembelajaran yang awalnya bertumpu pada metode tatap muka beralih
menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan Tinggi. Kurikulum yangmsebelumnya dipakai adalah
kurikulum 2013 atau biasa disebut K13 dan akibat terjadi Covid-19 yang
membuat Indonesia harus membuat kurikulum darurat yaitu belajar
secara online atau belajar dirumah dan sekarang karena wabah covid-19
sudah mereda maka menteri pendidikan membuat kurikulum terbaru
yaitu kurikulum Merdeka Belajar. Apa itu kurikulum merdeka belajar?
Nadiem mengatakan Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat
agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
Misalnya, kata Nadiem, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki
minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai
tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu
hal yang tidak disukai. "Kita sebagai orang tua tentu tidak bisa
memaksakan anak kita yang menyukai seni untuk belajar secara
mendalam komputer dan sebaliknya," kata Nadiem. Nadiem mengatakan,
anak itu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan keinginan belajar.
"Jadi tidak ada anak pemalas atau anak yang tidak bisa,".
Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbud
Ristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan
menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai oleh rendahnya
hasil belajar peserta didik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti
literasi membaca. Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas
belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.
Jadi kesimpulannya adalah Kurikulum yang sekarang digunakan oleh
beberapa sekolah yang ada di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka
Belajar dimana siswa mampu mengembangkan diri dan memaksimalkan
potensi yang dimiliki dan sekolah yang akan memfasilitasi.

2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud Kurikulum Merdeka Belajar?
2) Bagaimana bentuk Struktur Kurikulum Merdeka Belajar?
3) Apa keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar?
4) Bagaimana sistem Pembelajaran dan Penilaian di
Kurikulum Merdeka?

3. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka makalah ini
disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
rumusan masalah yang diatas.

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Merdeka Belajar

Merdeka Belajar adalah suatu program inovatif untuk dunia pendidikan


Indonesia dari Kemendikbud di bawah Menteri Nadiem yang
berlandaskan dua hal, yaitu; pertama pemberian kebebasan kepada siswa,
guru dan sekolah untuk berinovasi dan melakukan kegiatan pembelajaran
yang mandiri dan kreatif. Selanjutnya yang kedua adalah reformasi
menyeluruh yang bukan hanya melulu mengenai kurikulum, namun
menginisiasi sebuah gerakan di masing-masing sekolah melalui guru
penggerak. Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah menciptakan ruang
inovasi yang luas kepada segenap eksponen dan elemen pendidikan di
Indonesia demi mewujudkan pemulihan dan perbaikan mutu
pendidikan secara menyeluruh. Esensi dari merdeka belajar, yaitu
kebebasan berpikir yang ditujukan kepada siswa dan guru, sehingga
mendorong terbentuk karakter jiwa merdeka karena siswa dan guru
dapat mengeksplorasi pengetahuan dari lingkungannya, yang selama ini
siswa dan guru belajar berdasarkan materi dari buku atau modul.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
beragam, di mana konten akan lebih optimal. Di kurikulum merdeka ini,
peserta didik diharapkan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Dalam Kurikulum Merdeka
Belajar SD, dalam aspek Kompetensi yang Dituju, Kurikulum Merdeka
Belajar SD untuk capaian pembelajaran disusun per fase. Capaian
pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan untuk mencapai, menguatkan, dan
meningkatkan kompetensi.

2. Struktur Kurikulum Merdeka Belajar


Dalam Kurikulum merdeka di SD terdiri dari 3 fase
utama, yaitu:
a. Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II
SD)
b. Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV
SD)
c. Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI
SD)

Kemudian dalam aspek Struktur Kurikulum, Kurikulum Merdeka


Belajar SD dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran
utama, yaitu:

a. Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan


kegiatan intrakurikuler Projek Penguatan Profil Pancasila

3. Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar


a. Lebih sederhana dan mendalam, Kurikulum Merdeka lebih
berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi
peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan
menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan
menyenangkan
b. Lebih merdeka (guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan
perkembangan peserta didik sekolah memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik).
c. Lebih relevan dan interaktif, Pembelajaran melalui kegiatan
proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik
untuk secara akti mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
4. Prinsip Pembelajaran dan Penilaian di Kurikulum Merdeka
PRINSIP PEMBELAJARAN
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik
dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan
b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik
d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan

PRINSIP PENILAIAN (ASESMEN)

a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,


fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik,
sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya
b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
c. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut
e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

D. KESIMPULAN
Pada gilirannya kesuksesan Kurikulum Merdeka ini akan menjadikan
pendidikan yang memerdekakan sebagaimana yang disampaikan oleh Ki
Hadjar sejak satu abad lalu dengan menitikberatkan pada keaktifan murid
dalam mengembangkan minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan mereka.
Kurikulum ini membuka kesempatan inovasi dan kreasi pembelajaran bagi
guru, yang berorientasi pada pengembangan karakter dan budaya Indonesia
dalam mendidik anak menjadi manusia merdeka batinnya, merdeka
pikirannya, dan merdeka tenaganya. Kurikulum Merdeka memberikan
kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik dalam
mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat (bakat) alami,
guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki
peserta didik. Mendidik anak sama dengan mendidik masyarakat.
Kurikulum Merdeka Belajar memberikan porsi yang besar dalam proses
pembelajaran. Nilai yang diberikan kepada siswa lebih banyak
memperhatikan proses siswa dalam menjalankan pembelajaran melalui asesmen
diagnostik dan formatif. Konsep ini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar
mengenai pendidikan yang berarti mengarahkan segala kekuatan kodrat
pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan serta mencapai kebahagiaan setinggi-
tingginya. Ini bermakna pendidikan digerakkan sesuai keinginan dan potensi
yang dimiliki siswa. Karena terjalin kecocokan, maka mereka merasa
senang dalam belajar sehingga menghasilkan kebahagiaan

Anda mungkin juga menyukai