A. IDENTITAS
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu tindakan dan perilaku siswa yang
sangat kompleks dalam mencari dan menerima suatu ilmu pengetahuan.
Dalam belajar terdapat interaksi antara guru sebagai pendidik dengan
siswa sebagai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran akan tercapai jika penerapan pembelajaran sesuai
dengan kondisi peserta didik yang beragam. Selama ini proses belajar
hanya bertumpu kepada peserta didik sebagai sumber utama sehingga
peserta didik kurang terlibat dalam pembelajaran, karena peserta didik
dikatakan belajar apabila mereka mampu mengingat dan menghafal
informasi atau pelajaran yang telah tersampaikan. Krisis pembelajaran
yang telah terjadi sekian lama tersebut, diperburuk dengan Pandemi
Covid-19 yang seketika membawa perubahan pada wajah pendidikan di
Indonesia. Perubahan yang paling nyata tampak pada proses
pembelajaran yang awalnya bertumpu pada metode tatap muka beralih
menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).
2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud Kurikulum Merdeka Belajar?
2) Bagaimana bentuk Struktur Kurikulum Merdeka Belajar?
3) Apa keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar?
4) Bagaimana sistem Pembelajaran dan Penilaian di
Kurikulum Merdeka?
3. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka makalah ini
disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
rumusan masalah yang diatas.
C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Merdeka Belajar
D. KESIMPULAN
Pada gilirannya kesuksesan Kurikulum Merdeka ini akan menjadikan
pendidikan yang memerdekakan sebagaimana yang disampaikan oleh Ki
Hadjar sejak satu abad lalu dengan menitikberatkan pada keaktifan murid
dalam mengembangkan minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan mereka.
Kurikulum ini membuka kesempatan inovasi dan kreasi pembelajaran bagi
guru, yang berorientasi pada pengembangan karakter dan budaya Indonesia
dalam mendidik anak menjadi manusia merdeka batinnya, merdeka
pikirannya, dan merdeka tenaganya. Kurikulum Merdeka memberikan
kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik dalam
mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat (bakat) alami,
guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki
peserta didik. Mendidik anak sama dengan mendidik masyarakat.
Kurikulum Merdeka Belajar memberikan porsi yang besar dalam proses
pembelajaran. Nilai yang diberikan kepada siswa lebih banyak
memperhatikan proses siswa dalam menjalankan pembelajaran melalui asesmen
diagnostik dan formatif. Konsep ini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar
mengenai pendidikan yang berarti mengarahkan segala kekuatan kodrat
pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapat mencapai keselamatan serta mencapai kebahagiaan setinggi-
tingginya. Ini bermakna pendidikan digerakkan sesuai keinginan dan potensi
yang dimiliki siswa. Karena terjalin kecocokan, maka mereka merasa
senang dalam belajar sehingga menghasilkan kebahagiaan