BERKEBUTUHAN KHUSUS
MODUL 4
PENDIDIKAN ANAK TUNANETRA
OLEH
KELOMPOK 4 :
MODUL 4
PENDIDIKAN ANAK
TUNANETRA
KB 2 KB 3
PENDIDIKAN BAGI SISWA
DAMPAK KETUNANETRAAN TUNANETRA DI SEKOLAH UMUM
TERHADAP KEHIDUPAN DALAM SETTING PENDIDIKAN
SEORANG INDIVIDU INKLUSI
KB 1
DEFINISI, KLASIFIKASI, PENYEBAB, DAN CARA PENCEGAHAN
TERJADINYA KETUNANETRAAN
A. PROSES PENGINDRAAN
Organ-organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari lingkungan
dan mengirinkannya ke otak untuk diproses, disimpan, dan ditindaklanjuti.
Semua informasi yang dipersepsi melalui organ-organ pengindraan itu
melewati 3 prosesor dan dikodekan dalam bentuk linguistik, nonlinguistik, atau
afektif. Hubungan antara ketiga prosesor tersebut dengan informasi yang
dipersepsi melalui indra-indra itu digambarkan sebagai berikut :
Linguistic
Sensory
Outside World Non Linguistic Memory
Perception
Afffective
ekpositorik
Berdasarkan pihak pengolah pesan
heuristik
Seorang guru
Berdasarkan pertimbangan peraturan guru
beregu
klasikal
individual
Tatap muka
Berdasarkan interaksi guru dan siswa
Melalui media
2. Media Pembelajaran
Menurut fungsinya, media pembelajaran dapat dibedakan
menjadi : media untuk menjelaskan konsep (alat peraga) dan
media untuk membantu kelancaran proses pembelajaran
(alat bantu pembelajaran).
a. Alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajran
anak tunanetra meliputi : objek atau situasi sebenarnya,
benda asli yang diawetkan, tiruan/model (tiga dimensi
dan dua dimensi), serta gambar (yang tidak
diproyeksikan dan yang diproyeksikan).
b. Alat bantu pembelajaran, antara lain meliputi : alat bantu
menulis huruf Braille (reglet, pen, dan mesin ketik
Braille); alat bantu berhitung (cubaritma,
abacus/sempoa, talking calculator), serta alat bantu yang
bersifat audio seperti tape recorder, komputer bicara dsb.
C. EVALUASI PEMBELAJARAN