Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

TUTORIAL 1
(Uji Konsep: Hakikat Pendidikan Khusus, Pendidikan bagi
ABK, dan Pendidikan bagi Anak Berbakat )

TUGAS TUTORIAL 1
1. Uji konsep modul 1 s.d. 3
2. Soal berbentuk esai dan dikerjakan pada kertas A4 dengan spasi 1.5
3. Dikerjakan secara individual dan close book dalam waktu 60 menit
4. Sertakan identitas Anda, seperti:
Nama : Putu Yulia Karina Putri
NIM : 859016664
Kode / Nama Mata Kuliah : PDGK4407.770003
Hari, Tanggal Tugas : Selasa, 11 Mei 2021

SOAL ESAI
1. Sesuai definisi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) menurut UU Nomor 20
Tahun 2003, maka analisislah implikasi dari adanya kriteria dan batasan
definisi anak berebutuhan khusus terhadap penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia
Sesuai dengan UU No. 20/2003 tentang Sisdikna, anak berkebutuhan khusu
dapat dimaknai sebagai anak yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial dan
/ atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus dalam
pembelajaran. Dalam konteks penyediaan layanan pendidikan, istilah peserta didik
atau anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus tersebut mempunyai makna
yang sama. Oleh karena itu, istilah istilah terebut sering dipertukarkan atau dipakai
secara bergantian agar kita ingat bahwa satu kondisi dapat disebut dengan berbagai
makna. Kebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai kebutuhan khusus khas setiap
anak terkait dengan kondisi fisik, emosional, mental, sosial dan/atau kecerdasan atua
bakat istimewa yang dimilikinya. Tanpa dipenuhinya kebutuhan khusus tersebut,
potensi yang dimiliki tidak akan berkembang optimal. Anak dengan kecerdasan atau
bakat istimewa akan terbantu dalam proses pembelajaran jika materi yang harus dia
pelajari di perkaya. Karena setiap anak memiliki potensi, namun karena kondisi yang
dialaminya, ia memerlukan bantuan khusus agar kesulitan dapat diatasi dan potensi
tersebut dapat berkembang optimal. Bantuan khusus inilah yang disebut sebagai
kebutuhan khusus.
Dengan demikin istilah Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK ) digunakan
sebagai istilah umum untuk semua anak yang mempunyai kebutuhan khusus karena
kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan/atau kecerdasan atau bakat istimewa
yang dimilikinya, dan untuk menggantikan berbagai istilah yang selama ini
digunakan, yaitu anak luar biasan dan anak atau peserta didik berkelainan. Dalam
bahasa inggris, istilah yang pernah digunakan untuk menyebut anak anak ini bahkan
sangat banyak, seperti handicapped children,impaired children, disabled children
,retarted children, gifted children. secara harfiah , handicapped children berarti anak
anak yang mempunyai rintangan ,impaired children berarti anak anak yang memiliki
kendala khusus, disabled children berarti anak anak yang tidak mampu ( dalam
bidang tertentu ), retarded children berarti anak cacat dan gifted children berarti anak
berbakat. Dari uraian diatas, dapat disimak bahwa istilah anak berkebutuhan khusus
( ABK ) memang mewakili semua anak yang mempunyai kelainan atau
penyimpangan dari anak normal, baik penyimpangan tersebut bersifat fisik, tingkah
laku maupun kemampuan.
2. Ada berbagai jenis kebutuhan khusus, antara lain dapat dilihat pada bidang
yang mengalami penyimpangan dan arah penyimpangannya. Bandingkanlah
perbedaan diantara keduanya dan sertai penjelasan mengenai dampaknya
terhadap layanan pendidikan.
Jenis kebutuhan khusus dapat dilihat dari bidang yang mengalami
penyimpangan dan dari arah penyimpangan. Bidang penyimpangan berkaitan
dengan aspek atau penyebab terjadinya penyimpangan sedangkan arah
penyimpangan mengacu kepada arah yang berawal dari kondisi normal ( ke atas atau
ke bawah normal ).
Berdasarkan bidang penyimpangan yaitu kelompok anak yang mengalami
penyimpangan atau kelainan dalam bidang intelektual, yang terdiri dari anak yang
luar bisa cerdas ana anak yang tingkat kecerdasannya rendah atau disebut
tunagrahita, kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang
terjadi karena hambatan sensoris atau indra, kelompok anak yang mendapat kesulitan
belajar dan gangguan komunikasi, kelompok anak yang mengalami penyimpangan
perilaku dan kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/ penyimpangan ganda
atau berat dan sering disebut sebagai tunaganda.
Sedangkan dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal dan
kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi dibawah normal. Kebutuhan khusus
yang terkait dengan kelainan diatas normal merupakan kondisi seseornag yang
melebihi batas normal dalam bidang kemampuan. Salah satu contohnya apabila ada
anak di kelas yang lebih mengungguli teman temannya dalam berbagai bidang.
Misalnya ada anak yang usia dua tahun yang sudah mampu menghafal nama presiden
dari 100 negara atau anak usia lima tahun sudah mampu menamatkan SMP dan
bahkan anak usia 6 tahun sudah duduk diperguruan tinggi. Semua ini tentu
merupakan contoh yang ekstrim dari keluarbiasaan yang berada diatas normal.
Jika kelainan dibawah normal dikenal dengan berbagai istilah karena memang
kondisi kelainan dibawah normal sangat beragam. Jenis jenis kelainan dibawah
normal yaitu tunanetra, tunarungu, gangguan komunikasi, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras, berkesulitan belajar dan tunaganda yang mempunyai kebutuhan khusus
sendiri sendiri.
Dampak layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tentunya sangat
tinggi sehingga tidak semua dapat menikmati layanan pendidikan yang layak dan
tepat. Sementara aturan pemerintah memberikan hak pendidikan untuk setiap anak
termasuk ABK. Namun tidak semua sekolah di Indonesia mampu menyelenggarakan
operasional pendidikan sekolah Inklusi, sebab banyak hal yang harus disiapkan
seperti : alat, media, perlengkapan, sarana prasarana, terapi dan tenaga professional
untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu perlunya
pemerintah untuk lebih menfasilitasi kebutuhan ABK di sekolah sekolah inkluisi
baik yang regular maupun skeolah inklusi dengan program berkualitas dan biaya
operasional tinggi. Tentu dengan berkembangnya pengetahuan masyarakat tentang
ABK dan sekolah inklusi, maka semakin meningkat pula minat masyarakat untuk
memberikan layanan pendidikan ABK yang berkualitas untuk anak-anak mereka.
Dengan demikian maka diharapkan pemerintah dapat memfasilitasi sekolah-sekolah
inklusi dengan pembekalan keilmuan pada guru, orangtua dan tenaga kependidikan
yang nantinya diharapkan mampu memberdayakan ABK setelah mereka
mendapatkan layanan pendidikan berkualitas.

3. Andi dan Ria adalah anak berkebutuhan khusus berusia 10 tahun. Dalam
upaya perencanaan layanan pembelajaran maka pihak sekolah melakukan
serangkaian asesmen, termasuk wawancara terhadap para orang tua siswa.
Salah satu poin hasil asesmen menunjukkan bahwa Andi dilahirkan secara
prematur dan mengalami keterlambatan perkembangan sejak awal. Namun,
hal berbeda tampak pada hasil asesmen Ria yakni penurunan fungsi anak
dijumpai setelah Ria mengalami kecelakaan yang sangat parah ketika ia
berusia 5 tahun. Berdasarkan dua kasus tersebut, kajilah penyebab adanya
kebutuhan khusus pada anak berdasarkan waktu terjadinya serta dampak
yang ditimbulkan dari munculnya kondisi tersebut.
Untuk kasus Andi anak berkebutuhan khusus usia 10 tahun yang dilahirkan
secara premature dan mengalami keterlambatan sejak awal kemungkinan
dikarenakan beberapa penyebab kelainan seperti penyebab prenatal. Penyebab
prenatal yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya pada waktu janin masih berada
daam kandungan mungkn sang ibu terserang virus, mengalami trauma atau salah
minum obat, yang semuanya berakibat bagi munculnya kelainan pada bayi. Sehingga
pada fase prenatal diharapkan sang ibu untuk selalu berhati hati pada kesehatan
tubuhnya, mengkonsumsi makanan yang sehat, menjaga lingkungan sekitar agar
tetap bersih dan layak bagi ibu hamil tinggal. Kemudian penyebab perinatal,
penyebab yang muncul pada saat atau proses kelahiran seperti terjadinya benturan
atau infeksi ketika melahirkan , proses kelahiran dengan penyedotan, pemberian
oksigen yang terlampau lama bagi anak yang lahir premature. Dari dua hal diatas
kemungkinan saja bisa berdampak terhadap munculnya kelainan yang tentu saja
mengagetkan orang tua bayi seperti kasus andi. Bagi ibu yang tidak siap mungkin
bisa mengalami stress bahkan trauma tersendiri.
Sedangkan pada kasus ria anak berusia 10 tahun yang mengalami penurunan
fungsi anak pada usia 5 tahun akibat kecelakaan bisa dikarenakan penyebab postnatal
yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran , misalnya kecelakaan, jatuh atau kena
penyakit tertentu yang mengakibat ria mengalami penurunan fungsi fisik. Penyebab
ini tentu dapa dihindari dengan cara berhati hati, menjaga kesehatan serta
menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi keluarga. Karena apabila kelalaian ini
terjadi dan menyebabkan anak mengalami penurunan fungsi fisik yang tidak bisa
diobati akan berdampak bagi lingkungannya. Seperti contoh kasus ria, ria tidak akan
mungkin bisa tumbuh berkembang seperti teman teman lainnya, kebutuhan
kebutuhan yang diperlukan ria pun akan berbeda dengan teman temannya tetapi
sebagai orang tua dan orang orang disekitar ria harus tetap bisa memotivasi ria agar
tidak kehilangan kepercayaan dirinya sehingga bisa tetap tumbuh berkembang walau
tidak sama dengan teman temannya sebelumnya.
4. Made Arta adalah anak tunanetra yang saat ini bersekolah di SDLB, sedangkan
Komang Ayu adalah anak dengan low vision yang menempuh pendidikan di
SD Negeri sekitar rumahnya. Berdasarkan gambaran tersebut, jelaskanlah
mengenai layanan pendidikan yang diselenggarakan bagi anak berkebutuhan khusus
dan sertakan contohnya.
Pada dasarnya kebutuhan penyandang kelainan dapat dikelompokkan menjadi
3 yaitu kebutuhan fisik/kesehatan, kebutuhan sosial-emosional, dan kebutuhan
pendidikan. Pada kasus Made Arta yang seorang anak tunanetra yang saat ini
bersekolah di SDLB. Berdasarkan tingkat gangguannya tunanetra dibagi dua , yaitu
buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan).
Dalam kasus Made Arta kemungkinan mengalami total blind yang menyebabkan
anak ini harus menempuh sekolah khusus atau SDLB. Layanan pendidikan yang
dibutuhkan bagi penyandang tunanetra adalah sekolah inklusi yang bisa melengkapi
kebutuhannya seperti SDLB dimana tempat Made Arta menempuh pendidikan.
Karena dengan mendapatkan kebutuhan yang sesuai di sekolah Inklusi dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dan memiliki kesempatan menyesuaikan diri serta
memiliki kesiapan dalam menghadapi kehidupan nyata pada lingkungan pada
umumnya. Dengan begitu siswa berkebutuhan khusus akan lebih mandiri dalam
menghadapi dunia nyata dan dapat bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan
termasuk teman-temannya.
Sedangkan kebutuhan layanan pendidikan yang diperoleh oleh Komang Ayu
penyandang low vision yang bersekolah di SD Negeri di sekitar rumahnya mungkin
tidak sebaik yang bisa didapatkan oleh Made arta. Karena dalam kasus ini pun
kebutuhannya berbeda. Dalam pemahaman low vision ini kemungkinan komang ayu
memiliki kemampuan melihat yang kurang baik bukan berarti buta secara keseluruh
namun masih mampu melihat tapi tidak cukup baik. sehingga layanan pendidikan
yang ia dapatkan di SD Negeri disekitar rumahnya kurang memadai. Hal tersebut
dikarenakan Komang Ayu tidak bersekolah di sekolah inklusi sehingga sekolahnya
belum mampu memenuhi kebutuhan guru profesional yang dapat mengenali potensi anak
berkebutuhan khusus. Keterbatasan akan sumber daya guru dengan kompetensi spesifik ini
menyebabkan beberapa program kesetaraan pendidikan yang hendak dilakukan menjadi
terhambat. Dalam konsep penyelenggaraan sistem pendidikan inklusi, peran Guru
Pendamping Khusus sangat penting. Guru Pendamping Khusus berfungsi membantu guru-
guru di sekolah umum bagaimana berinteraksi dengan siswa berkebutuhan khusus.
Misalnya, melakukan identifikasi kebutuhan khusus siswa, memproses pemenuhan
kebutuhan khusus siswa, melakukan adaptasi kurikulum, melakukan adaptasi materi dan
metode pembelajaran. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan khusus siswa, dan
sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan layanan yang didapat Komang Ayu kurang
memenuhi tingkat kebutuhan anak low vision.
5. Jelaskan mengenai karakteristik khusus anak berbakat dan layanan
pendidikan akselerasi. Analisis pula manfaatnya dan berikan contohnya.
Karakteristik anak berbakat ditinjau dari segi kognitif, afektif dan karakteristik sosial
yaitu sebagai berikut;
a) Karakteristik kognitif
Perkembangan kognitif terletak pada pemahaman sejumlah pengalaman dan
integrasinya dengan lingkungan. Karakteristik koginitifnya yaitu
membutuhkan informasi yang lebih banyak, daya ingatnya istimewa, minat
dan rasa ingin tahunya kuat, tingkat perkembangannya tinggi, kapasitas
tinggi dalam melihat hubungan yang tak lazim dan berbeda dengan
menggunakan metaphor dan analog, idenya orisinis dan intensitas khusu dan
terarah.
b) Karakteristik Afektif
Level perkembangan koginitif yang tinggi tidak menjamin perkembangan
afektifnya juga tinggi. Maka pendidikan bagi mereka harus memberikan
peluang pemilihan pengetahuan emosional untuk mengembangkan
perkembangan afektifnya. Karakteristiknya yaitu kepekaan khusus terhadap
perasaan orang lain, rasa humor yang tinggi atau tajam, kesadaran diri tinggi,
idealisme dan rasa adil pada usia dini, harapan yang tinggi akan diri sendiri
da orang lain.
c) Karakteristik Sosial
Individu berbakat, memerlukan peluang dari masyarkat yang mutlak
diperlukan oleh mereka untuk bisa memenuhi harapan masyarakat dengan
tidka mengorbankan kebutuhan individu berbakat juga tidak mengabaikan
peran sosial mereka. Karakteristiknya yaitu termotivasi oleh kebutuhan untuk
aktualisasi diri, kapasitas lanjutan kognitif dan afektif dalam
mengkonseptualisasikan dan memecah masalah masyarakat, kepemimpinan,
keterlibatan dengan kebutuhan masyarakat.

Sedangkan layanan akselerasi adalah pemberian pelayanan pendidikan bagi


peserta didik yang mempunyai potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk
dapat menyelesaikan program regular dalam waktu yang lebih singkat
dibandingkan teman temannya. Manfaat dari layanan akselerasi ini dapat
memberi keuntungan bagi siswa yag memiliki tingkat kognitif diatas rata rata.
Mereka diharapkan dalam layanan akselerasi ini dapat lebih mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya dengan baik dan maksimal. Karena mereka
adalah asset bagi negara untuk dapat menumbuh kembangkan dan
memajukan negara ke arah yang lebih baik.
Contohnya percepatan di sini adalah percepatan materi pelajaran agar siswa
dapat menguasai ide yang lebih rumit misalnya dalam satu kelas anak
berbakat dengan anak normal. Anak biasa dikelas yang sama mempelajari
tentang perkembangan awal negara Indonesia, sedangkan anak berbakat
belajar tentang kecenderungan historis negara negaara di dunia.

Anda mungkin juga menyukai