Anda di halaman 1dari 2

MODUL 6

KEGIATAN BELAJAR 2
Aplikasi Teori Psikologi dalam Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 2 ini dibagi menjadi dua topik utama,yaitu peran ilmu psikologi
perkembangan dalam pendidikan,khususnya dalam proses pembelajaran,serta
ragam teori perkembangan yang berkaitan dengan pendidikan dasar dan menengah.
Banyak orang tua menyayangkan anaknya harus dapat membaca,menulis,dan
menghitung pada usia yang belum matang.Mereka menganggap bahwa usia TK
adalah usia ketika anak masih banyak harus bermain dan bersenang-senang untuk
mengenal lingkungan sekitarnya.
Seorang guru bertanggung jawab untuk mengenalkan literasi semenjak dini kepada
anak didiknya.Salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah ide untuk
mengembangkan metode dan media ajar yang bervariatif.
Ketika kemampuan literasi anak usia dini meningkat,stimulasi untuk mencerna
kosakata baru akan berjalan dengan mudah(Senechal $ Lefreve,2002).
Teori kognitif Piaget yang menyatakan bahwa anak-anak yang berusia dua sampai
dengan tujuh tahun belum dapat berpikir secara konkret.
Menurut Vygotsky,setiap anak memiliki kemampuan potensial dengan dukungan
orang-orang di sekelilingnya.
Sebagai seorang guru yang melaksanakan kegiatan literasi setiap hari di
sekolah,kita dapat memulainya dengan menambah keterampilan kita untuk
mendongeng cerita.
Hal ini mencerminkan bahwa seorang guru juga harus memiliki keterampilan
komunikasi yang baik dengan peserta didik.
Peran guru adalah sebagai pendidik,menjadi pendukung(supporter), Pembina atau
pengawas(supervisor).Guru yang baik adalah guru yang memahami kemampuan
kognitif setiap peserta didiknya.
A.PENENTUAN JURUSAN SESUAI DENGAN TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF
Peran guru sangat krusial karena masa SMA adalah penetuan kemampuan kognitif
peserta didik untuk mewujudkan minat dan bakat yang sebenarnya di jenjang
perguruan tinggi.
Menurut teor perkembangan Vygotsky,setiap anak dilahirkan dengan bakat yang
berbeda-beda.Namun,bakat dan minat dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan
social anak tersebut.Pemberian arahan yang tepat dapat memudahkan peserta didik
untuk memilih bidang ilmu yang akan ditekuninya di perguruan tinggi.
Penentuan jurusan serta minat dan bakat peserta didik dipengaruhi oleh factor
internal dan eksternal.Faktor internal berhubungan dengan bakat bawaan atau
genetic,sedangkan factor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,termasuk
guru dan orang tua.

B.PENENTUAN JURUSAN DENGAN MELAKUKAN ASSESMENT


Selain kemampuan kognitif peserta didik,system penilaian atau asesmen juga
sedikit berpengaruh dalam penentuan jurusan di SMA.Pada tahap awal,guru dapat
memberikan tes yang dapat mengarahkan penentuan jurusan sesuai dengan minat
dan bakat peserta didik.terdapat 3 jenis tes yaitu tes inisiatif,tes formatif,dan tes
sumatif.

Anda mungkin juga menyukai