Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN TUGAS TUTON

Judul Tugas II

Kode Mata Kuliah : Pembelajaran Peserta Didik


nama mata kuliah :MKDK4002
Nama : DIAN PRATIWI TAMBUNAN
NIM : 859892708
UPBJJ : Medan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023
soal

1. Menurut pendapat Saudara, apakah kemampuan bahasa pertama pada anak dapat
mempengaruhi bahasa keduanya? Jelaskan usia berapakah anak dapat memperoleh
bahasa kedua?
2. Kasus “Susi mempunyai kesulitan dalam memecahkan masalah dan memahami konsep-
konsep materi pelajaran, serta sulit untuk belajar keterampilan akademik”. Bagaimana
mengatasi kasus tersebut?(boleh dibahas dari perkembangan bahasa dan bisa juga
kemampuan berpikir matematis anak). Menurut suadara, Susi termasuk anak yang
mengalami kondisi belajar siswa yang bagaimana?
3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak?
4. Jelaskan konsep diri dan komponen-komponennya!
5. Tuliskan teori-teori perkembangan kognisi sosial!
PEMBAHASAN

1. Menurut pendapat Saya bahasa kedua pada umumnya diperoleh dari proses sadar
melalui pembelajaran . berdasarkan penelitian bambang purwo bahwa masa emas
seseorang belajar bahasa kedua adalah saat berusia 6 – 12 tahun sehingga pembelajaran
bahasa kedua pada masa ini harus dilakukan dengan meksimal

2. Menurut saya , susi mengalami kondisi belajar siswa yang disebut dengan Quiters yaitu
orang yang cenderung lebih memilih menghindar dan menolak kesempatan yang ada,
mudah berputus asa mudah menyerah dan cenderung pasif , dan tidak bergairah untuk
mencapai puncak keberhasilan. Susi juga termasuk anak yang kesulitan penalaran dan
dari cara memecahkan masalah dengan menggunakan benda konkret dan termasuk
kategori usia 1 – 2 tahun dimana susi mempunyai kesulitan dalam memecahkan
masalahdan memahami konsep – konsep materi pelajaran . dan susi merupakan anak
yang memiliki perkembangan yang terlambat.
Cara mengatasinya :
1. Melakukan tes diagnstik
2. Mengenali karakteristik anak
3. Metode mengajar yang cocok
4. Memilih tempat duduk yang tepat dengan teman sebangku yang cerdas agar dapat
menolong dalam pembelajaran

3. faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak


 Faktor kematangan artinya perilaku emosional yang matang dapat terjdijika
perkembangan kelenjar endokrin sudah matang . Itulah sebabnya bayi belum matang
secara emosional
,karena mereka masih kekurangan produksi kelenjar endokrinyang penting
sebagai penunjang reaksi fisiologis terhadap stres .

 Faktor belajar dari lingkungan sekitar yaitu :

1. Trial and error : yang mana anak mulai belajar mengekspresikan emosinya
dengan cara coba-coba. Setelah itu mereka mengeliminasi perilaku yang tdak
memberikannya kepuasan
2. Meniru : Anak mengamati lingkungan sekitar , lalu menirukan
lingkungan sekitar yang diamati.
3. Mengidentifkasi : Sama dengan belajar meniru , hanya saja disini anak lebih
memilih lingkungan yang mempunyai ikatan dengannya . sehingga
keinginan ank untuk menirukan orang tersebut lebih kuat.
4. Mengkondisikan : Anak mulai mengkondisikan diri untuk mengekspresikan
emosi.
5. Berlatih : Anak mulai berlatih mengelola emosi dengan bimbingan orang
dewasa , dimana anak akan berlatih untuk mengendalikan emosi ketika
mendapatkan rangsangan.
4. Konsp diri adalah pandangan diri sendiri terhadap diri mengenai siapa diri ini ,apa
dan bagaimana diri ini,pandangan tersebut dapat dimulai dari identitas diri yang di
peroleh melalui pengalaman – pengalaman hidup sendiri dan lingkungan sekitar.
Komponen – komponen konsep diri yaitu :
1. Citra tubuh adalah sikap individu terhadap dirinya ( fisik ) baik secara sadar
maupun tidak di sadari.
2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya berperilaku
berdasarkan standatr pribadi dan terkait dengan cita-cita.
3. Harga diri adalah persepsi terhadap hasil dengan menganalisis seberapa banyak
kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.
4. Peran diri adalah peran merupakan serangkaian pola sikap ,perilaku,nilai dan
tujuan yang diharapkan kelompoknya , kemudian seseorangpun memiliki fungsi
dalam kelompok masyarakatnya.
5. Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang
dari hasil observasi dan penilaian dirinya , menyadari bahwa dirinya berbeda
dengan orang lain.

5. Perkembangan teori kognisosial yaitu :


1. Teori perkembangan kognitif ( piaget ) yaitu perkembangan kognitipf ini
memiliki 4 aspek, yaitu kematangan,pengalaman,interaksi sosial,dan ekuilibrasi.
Piaget membagi perkembangan kognitif ini kedalam empat periode yaitu
o Periode sensori motor ( 0 – 2 tahun )
Periode ini menunjukkan tingkah laku anak bersifat motorik dan anak
menggunakan sistem penginderaan untuk mengenal lingkungannya untuk
mengenal objek.
o Periode praoperasional ( 2 – 7 tahun )
Pada periode ini anak melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati
sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.
o Periode konkret ( 7 – 11 tahun )
Periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi . pemikiran anak tidak
lagi di dominasi oleh persepsi sebab anak mampu memecahkan masalah secara
logis.
o Periode operasi formal ( 11 – dewasa )
Periode ini merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif ,
anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis,
masalah verbal, serta ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat
menerima pandangan orang lain.

2. Robert selman’s role-taking –analysis yaitu teori yang mengungkapkan bagaiman


seorang anak lebih memahami diri sendiri dan juga orang lain. Kemudian dilihat
hubungannya. Teori Selman ini pun dibagi menjadi lima tahap yaitu :
 Egocentric or undifferentiated perpective ( 3 -6 tahun )
Pada tahap ini anak belum memiliki kepedulian terhadap pendapat orang
lain.Ia lebih mementingkan pendapat sendiri.
 Social information role taking ( 6 – 8 tahun )
Pada tahap ini anak mulai memahami bahwa setiap orang akan memiliki pendapat
yang berbeda , tergantung informasi yang didapatkan oleh setiap individu.
 Self-effective role taking ( 10 -12-tahun )
Pada tahap ini anak mulai memahami bahwa meski dia dan individu lainnya
mendapatkan informasi yang sama, tetap saja mungkin pendapat terhadap
sesuatu akan berbada
 Manual role taking ( 10 – 12 tahun )
Pada tahap ini anak sudah mulai memahami sudut pandang individu sendiri
dengan sudut pandang orang lain yang mungkin ada satu moment akan sama
.Kemudian,ia sudah dapat memberikan tanggapan terhadap perspektitif yang
berbeda.
 Societal role taking ( 12 – 15 tahun )
Pada masa ini seseorang sudah dapat memahami berbagai macam
perspektif dan dapat membandingkannya.
3. seorang anak lebih memahami diri sendiri dan juga orang lain. Kemudian dilihat
hubungannya. Teori Selman ini pun dibagi menjadi lima tahap yaitu :
 Egocentric or undifferentiated perpective ( 3 -6 tahun )
Pada tahap ini anak belum memiliki kepedulian terhadap pendapat orang lain. Ia
lebih mementingkan pendapat sendiri.
 Social information role taking ( 6 – 8 tahun )
Pada tahap ini anak mulai memahami bahwa setiap orang akan memiliki pendapat
yang berbeda , tergantung informasi yang didapatkan oleh setiap individu.
 Self-effective role taking ( 10 -12-tahun )
Pada tahap ini anak mulai memahami bahwa meski dia dan individu lainnya
mendapatkan informasi yang sama, tetap saja mungkin pendapat terhadap sesuatu
akan berbada
 Manual role taking ( 10 – 12 tahun )
Pada tahap ini anak sudah mulai memahami sudut pandang individu sendiri
dengan sudut pandang orang lain yang mungkin ada satu moment akan
sama .Kemudian,ia sudah dapat memberikan tanggapan terhadap perspektitif
yang berbeda.
 Societal role taking ( 12 – 15 tahun )
Pada masa ini seseorang sudah dapat memahami berbagai macam
perspektif dan dapat membandingkannya.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Felicia, Nisa.2022.Perkembangan Pesesrta Didik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Medan, 20 Mei 2021

DIAN PRATIWI TAMBUNAN

Anda mungkin juga menyukai