Anda di halaman 1dari 10

MODUL 6

PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRITAS


Kegiatan Belajar 1
Pembelajaran Sains Terintegrasi
Berdasarkan tujuan yang tercantum dalam kurikulum IPA SD disebutkan bahwa
pengajaran IPA SD mempunyai tujuan antara lain agar siswa memahami konsep-konsep IPA,
mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, mampu menggunakan teknologi sederhana dan
sebagainya,memberikan inspirasi kepada kita bahwa pengajaran IPA di SD tidak hanya
menanamkan konsep-konsep IPA tetapu juga hendaknya melibatkan siswa SD baik secara fisik
maupun mentak dalam mendapatkan atau dalam membangun konsep.
Perkembangan pembelajaran IPA SD dewasa ini mengalami pergeseran dari
pembelajaran yang berpusat pada guru ke arah pembelajaran yang berpusat pada siswa, semua
aktifitas dilaksanakan oleh guru, guru cenderung mendominasi kelas dengan menggunkan
ceramah, mendengar sambil mencatat apa yang diucapkan oleh guru. Pembelajaran terpadu
adalah:
1. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan
untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain , baik dari bidang studi yang bersangkutan
maupun dari bidang studi lainya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang
mencerminkan dunia nyata.
3. Suatu cara untuk mengajarkan pengetahuan atau keterampilan secara simultan.
4. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan siswa akan belajar dengan baik.
Makna terpadu dalam pembelajaran IPA adalah adanya keterkaitan antara berbagai
aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA sehingga melahirkan satu atau
beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang
memadukan materi beberapa mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan
dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan
efisien. Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman
langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan
konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna,
autentik dan aktif. Berikut ini adalah Karakteristik Pembelajaran terpadu:
1. Bersifat holistik (berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih
daripada sekadar kumpulan bagian).
2. Berpusat pada anak didik.
3. Memberi pengalaman langsung kepada siswa.
4. Pemisahan materi tidak begitu jelas.
5. Menyajikan konsep-konsep berbagai topic.
6. Hasil pembelajaran dapat mendorong perkembangan anak.

Pada pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran IPA, perangkat pembelajaran


disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran
terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi,
dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat
dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya banjir,
pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi yang dibahas dari
berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.
Menurut Depdiknas (2009: 4), berikut ini disajikan tiga model keterpaduan IPA
berisi baik kelebihan maupun keterbatasan masing-masing model.
Berikut ini adalah karakteristik, kelebihan dan keterbatasan dari model pembelajaran
IPA Terpadu.

Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan


Keterpaduan Membelajarkan Pemahaman KD – KD yang
(integrated) beberapa KD yang terhadap konsep konsepnya beririsan
konsep – lebih utuh berda dalam
konsepnya (holistic) semester atau
beririsan / Lebih efisien kelasyang berbeda
tumpang tindih Sangat Menuntut
kontekstual wawasan dan
penguasaan materi
yang luas
Sarana –
prasarana, misalnya
bukubelum
mendukung
Jaring Laba – Menjelaskan Pemahaman KD – KD yang
Laba beberapa KD yang terhadap konsep berkaitan berada
(Webbed) berkaitan melalui utuh dalam semester atau
sebuah tema Kontekstual kelas yang berbeda
Dapat dipilih tema Tidak mudah
– tema menarik menemukan tema
yang dekat dengan pengait yang tepat
kehidupan
Keterhubungan Membelajarkan Melihat Kaitan antara bidang
(connected) sebuah KD, permasalahan kajian sudah tampak
konsep – konsep permasalahan tetapi masih
pada KD tersebut tidak hanya dari didominasi oleh
dipertautkan satu bidang kajian bidang kajian
dengan konsep Prmbrljaran tertentu
pada KD yang lain dapat mengikuti
KD – KD dalam
SI, tetapi harus
dikaitkan dengan
KD yang relevan

Kegiatan Belajar 2
Rancangan Pembelajaran Sains Terintegrasi
Secara garis besar Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cakupan
materi yang akan di integrasikan yaitu :
1. Intrakurikulum : mengintegrasikan topik-topik yang terdapat di dalam satu rumpun bidang
studi misalnya IPA terdiri dari: Biologi,Fisika,Kimia,
2. Interdisiplin ilmu : mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu
Dalam arti tidak ada batas – batas antara ketiga bidang ilmu tersebut. Sedangkan
pembelajaran terpadu intraidisiplin ilmu mengintegrasikan topic atau konsep dalam disiplin
ilmu. Ada beberapa argument yang dapat dijadikan alasan perlunya penerapan cara
pembelajaran secara inter dan intradisiplin ilmu, di antaranya:
1. Pemahaman perserta didik terhadap topic lebih bermakna, karena topic kegiatan yang disajikan
lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari – hari atau dunia anak.
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak –
kotak oleh pemilahan mata pelajaran.
3. Menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan. Bila
penyajiannya secara terpadu (terkolerasi) pengulangan itu dapat berupa penguatan atau
kelanjutan materi. Tetapi kalau disajikan secara terpisah merupakan pengulangan yang tidak
diperlukan.
4. Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topic berbagai
mata pelajaran.
5. Pembelajaran akan lebih menarik dan menantang.

Sebagai contoh pembelajaran IPA SD secara Interdisiplin Ilmu yaitu Pembelajaran


terpadu dengan tema pertumbuhan dapat ditinjau dari kajian fisika kimia, dan biologi, yang
mana ketiga kajian tersebut masih dalam satu bidang studi yaitu IPA terpadu. Dari mata
pelajaran fisika, aspek-aspek yang dikaji antara lain: faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan seperti cahaya, dan suhu. Dari cahaya, materi akan akan
dijabarkan menjadi sifat-sifat cahaya, dispersi cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan
cahaya. Mata pelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran ini mengacu pada partikel-partikel
materi (atom, molekul, dan ion). Dalam tema di atas tersaji pada faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, khususnya nutrisi/makanan, air dan mineral. Air
termasuk contoh dari molekul senyawa dengan rumus H2O, selanjutnya mineral merupakan
contoh unsur-unsur, seperti kalsium (Ca), kalium (K), fosfor (P) dan lain-lain. Sedangkan dari
mata pelajaran biologi, banyak aspek yang bisa dikembangkan, misalnya gen, hormon,
kelembaban, dan cahaya matahari, khususnya untuk fotosintesis.

1. Tujuan Pertumbuhan
Kimia
- Mendefinisikan pengertian pertikel materi (atom, molekul dan ion)
- Memberikan contoh atom, molekul dan ion
- Peranan atom, molekul dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Biologi
- Menjelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
- Melakukan kesperimen tentang factor factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan dan perkembangannya
Fisika
- Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat – sifat cahaya
- Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan dasar tentang :


a. Pertumbuhan pada tumbuhan
b. Factor – factor yang mempengaruhi tentang pertumbuhan tumbuhan
c. Factor – factor yang mempengaruhi tentang perkembangan tumbuhan
d. Dapat melakukan eksperimen mengenai pertumbuhan pada tumbuhan

2. Alat, bahan dan sumber bahan


a. Alat dan Bahan
- Daun
- Biji kacang hijau
- Potongan lidi
- Gambar – gambar mengenai tumbuhan
- Kertas dan sebagainya
b. Sumber Bahan
- GBPP
- Buku Paket
- Buku Pedoman
- Buku Sumber lain

3. Kegiatan belajar mengajar


a. Kegiatan Tanya jawab
Contoh pertanyaan :
1) Apa pengertian pertumbuhan?
2) Apa saja factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
3) Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman?
4) Apakah yang di butuhkan tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur?
MODUL 7
EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA

Kegiatan Belajara 1
Evaluasi Pendidikan di SD, Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Evaluasi Pendidikan di SD

Pendidikan memiliki arti yang lebih luas dari pada pengajaran (Ki Hajar Dewantara). Menurut
Ki Hajar, pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya dari
guru selama belajar tetapi juga dari apa dan siapa saja (lingkungan) selama peserta didik dalam
keadaan bangun. Pada tahun 1935, Beliau menyatakan bahwa pendidikan/pengajaran bertujuan
mengembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik. B.S. Bloom pada tahun 1956, menjabarkan
tujuan pendidikan seperti itu lebih rinci yang terkenal dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan, yaitu:

1. Ranah kognitif (ranah proses berpikir)

2. Ranah afektif (ranah sikap hidup)

3. Ranah psikomotor (ranah keterampilan fisik)

Jika disejajarkan dengan pendapat Ki Hajar, maka taksonomi Bloom disajikan dalam tabel berikut:

R. Kognitif R. Afektif R. Psikomotor (P)


(C) (A)

C6 Penilaian A5 Menjadi Pola Hidup P5 Gerak Kompleks

C5 Sintesis A4 Mengatur Diri P4 Gerak Mekanik

C4 Analisis A3 Menghargai P3 Menirukan

C3 Penerapan A2 Menanggapi P2 Siap Bertindak

C2 Pemahaman A1 Menerima P1 Persepsi

C1 Ingatan

Kegiatan Belajar 2

Evaluasi Proses Belajar IPA

a. Pengertian Evaluasi Proses Belajar IPA

Evaluasi proses bermaksud untuk mendapatkan informasi sejauh mana kegiatan pembelajaran
membawa pengaruh pada peserta didik. Hasil evaluasi proses yang kurang memuaskan berarti
terdapat kekurangsempurnaan dalam pebelajaran dan harus diperbaiki segera sehingga hasil
evaluasi setelah perbaikan proses menjadisempurna atau lebih baik dari pada hasil evaluasi proses
yang pertama.

b. Alat Evaluasi Proses Belajar IPA di SD

Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang dperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk mengukur
kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat untuk mengukur kemampuan
keterampilan.
1. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif

Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes dapat
berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis dapat dengan pertanyaan
objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan menyampaikan pertanyaan secara lisan.

2. Alat evaluasi untuk menentukan kualitashati nurani

Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya berdisiplin, menghargai
pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja sama, dan sebagainya. Latihan ranah
afektif dilakukan terus-menerus selama proses pembelajaran agar meningkat menjadi jenjang A5
atau mejadi pola hidup. Contoh yang dilatih adalah disiplin. Guru mengamati dan mengobservasi
apakah siswa tepat waktu dalam hal:

1. Datang di kelas/sekolah

2. Membayar uang sekolah

3. Mengikuti upacara bendera

4. Mengerjakan pekerjaan rumah

5. Mengerjakan tugas praktikum

6. Mengerjakan kebun sekolah

7. Mengerjakan shalat tepat waktu

8. Menepati janji

9. Mengembalikan pinjaman pada waktu yang dijanjikan.

Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan selama pelatihan adalah melalui
observasi.

3. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan

Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA

a. Keterampilan menggunakan tangan

- Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus terampil menuangkan isi
yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui “bibir” gelas yang sudah didesain untuk itu.

- Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, tempat
memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana mengukur menggunakan termometer.
Hal ini perlu dilakukan terus-menerus dan perlu bimbingan.

b. Keterampilan menggunakan indera penglihat

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses pembelajaran
IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan menggunakan termometer, si
pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan permukaan air raksa termometer agar
tidak keliru membaca skala.

c. Keterampilan menggunakan indera pengecap


Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian tertentu dari lidah

d) Keterampilan menggunakan indera pencium

Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan daripada mengecap rasa.
Contoh:

4. Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA

Untuk Menilai proses pembelajaran yang berkenaan dengan dengan ranah kognitif digunakan
alat ukur berbentuk tes objektif dan atau tes uraian objektif. Cara menyusun alat evaluasi untuk
mengukur kemampuan kognitif selama proses pembelajaran dengan menandai hasil evaluasi.
Bilamana hasil pengukuran sudah baik berarti kualiyas pembelajaran sebagaimana yang telah
dilaksanakan telah membawa dampak positif bagi peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya, jika
hasil pengukuran kurang baik berarti proses pembelajaran harus di ulangi.dengan metode yang
cocok sesuai kemampuan peserta didik. Di berikan beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut terjadi perubahan

a) Ranah Kognitif

Untuk mengetahui kemampuan kognitif guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam bentuk
tertulis misalya dengan menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

Contoh soal:

Gas yang paling banyak volumenya di udara adalah ....

A. Hidrogen

B. Helium

C. Oksigen

D .Nitrogen

Butir soal di atas masih mengukur C1.Untuk mengukur kemampuan C2 (memahami) guru dapat
membuat pertanyaan :

- Jelaskan mengapa perbandingan volume oksigen dengan volume nitrogen di udara selalu
tetap, walaupun udara tersebut diambil dari tempat A maupun dari tempat B!

Jika diubah dalam bentuk objektif:

Perbandingan volume oksigen dan volum nitrogen di udara yang diambil dari berbagai tempat akan
selalu sama karena....

A. Udara merupakan campuran dari berbagai jenis gas

B. Adanya angin yang selalu bergerak, campuran dalam gas dalam udara menjadihomogen

C. Proses fotosintesis menyebabkan volume oksigen di udara menjadi tetap

D. Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara, sedangkan fotosintesis mengeluarkan oksigen ke
udara

b. Ranah Psikomotor
Percobaan menentukan volume oksigen diudara mengembangkan keterampilan:
menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air dan keterampilan
lain. Guru mengamati menggunakan lembar observasi misalnya sebagai berikut:

Lembar Observasi

Kualitas Kegiatan

No Kegiatan Yang Dilatih Sangat


Baik Kurang
Baik Kurang
Sekali Baik
Baik

1. Memilih Alat Dan Bahn yang Sesuai P

2. Cara Menyalakan Lilin P

3. Cara Meletakkan batang penyangga P

4. Cara menuangkan air kedalam P


bejana
5. P
Cara menulungkupkan gelas kosong
diatas lilin
6.
Cara Memberi tanda permukaan air
sebelum percobaan P

7. Cara member tanda permukaan air P


sesudah percobaan
8 P
Membersihkan alat yang sudah
digunakan
9. Menyimpan alat dan bahan yang P
sudah digunakan

c. Ranah Afektif

Adanya kerja kelompok dalam percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa yang makin
tinggi dapat dicatat melalui pengamatan.Indikator tenggang rasa misalnya:

1. Tidak memaksakan kehendak sendiri

2. Mau menerima pendapat orag lain

3. Tidak mudah tersinggung

4. Kesediaan menjalin persahabatan tanpa pamrih

Bukan hal yang mustahil bahwasanya penyebaran kualitas dapat sangat berkaitan. Sebagaiman
dapat dicontohkan bahwasanya apabila pada indicator pertama seseorang berada di indicator
kurang baikmaka pada kualitas lain juga demikian.
Kualitas Kegiatan

No Jenis kepribadian Sangat


Baik Kurang
Baik Kurang
Sekali Baik
baik

Tenggang Rasa (Toleransi)

1. Tidak Memaksakan Kehendak Semdiri P

2. Mau menerima pendapat orang lain P

3. Tidak mudah tersinggung P

4. Bersedia menjalin persahabatan tanpa P


pamrih

KEGIATAN BELAJAR 3

EVALUASI HASIL BELAJAR IPA DI SD

• Tes Evaluasi Hasil Belajar Ranah Kognitif


Keterampilan peserta didik menggunakan dan merancang alat-alat IPA hanya diperoleh
dari guru IPA. Hasil belajar keterampilan melalui IPA dapat diketahui melalui observasi cara
merancang dan melaksanakan kegiatan. Alat ujinya adalah pedoman observasi.
• Evaluasi Hasil Pembelajaran Ranah Psikomotor
Dalam hal penilaian praktek, tidak lagi diperlukan evaluasi proes dan cara-cara yang rinci
peserta didik, karena selama pembelajaran peserta didik sudah berkali-kali melakuakan
kegiatan tersebut
• Nilai Hasil Pembelajaran IPA di SD Ranah Afektif
Untuk mengukur kemantapan sikap pertanyaan dapat dibuat lebih banyak. Hal ini dilakukan
untuk mengukur pendidrian peserta didik. Jika terdapat banyak jawaban setuju dari sebuah
pertanaan maka berarti peserta didik d memiliki pendirian.

Anda mungkin juga menyukai