Kegiatan Belajar 2
Rancangan Pembelajaran Sains Terintegrasi
Secara garis besar Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cakupan
materi yang akan di integrasikan yaitu :
1. Intrakurikulum : mengintegrasikan topik-topik yang terdapat di dalam satu rumpun bidang
studi misalnya IPA terdiri dari: Biologi,Fisika,Kimia,
2. Interdisiplin ilmu : mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu
Dalam arti tidak ada batas – batas antara ketiga bidang ilmu tersebut. Sedangkan
pembelajaran terpadu intraidisiplin ilmu mengintegrasikan topic atau konsep dalam disiplin
ilmu. Ada beberapa argument yang dapat dijadikan alasan perlunya penerapan cara
pembelajaran secara inter dan intradisiplin ilmu, di antaranya:
1. Pemahaman perserta didik terhadap topic lebih bermakna, karena topic kegiatan yang disajikan
lazimnya berkaitan dengan kehidupan sehari – hari atau dunia anak.
2. Pengembangan keterampilan proses lebih baik karena sajian bahan pelajaran tidak berkotak –
kotak oleh pemilahan mata pelajaran.
3. Menghindari penyajian materi yang berulang yang menyebabkan peserta didik bosan. Bila
penyajiannya secara terpadu (terkolerasi) pengulangan itu dapat berupa penguatan atau
kelanjutan materi. Tetapi kalau disajikan secara terpisah merupakan pengulangan yang tidak
diperlukan.
4. Memungkinkan penghematan akibat perencanaan yang terpadu dari beberapa topic berbagai
mata pelajaran.
5. Pembelajaran akan lebih menarik dan menantang.
1. Tujuan Pertumbuhan
Kimia
- Mendefinisikan pengertian pertikel materi (atom, molekul dan ion)
- Memberikan contoh atom, molekul dan ion
- Peranan atom, molekul dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Biologi
- Menjelaskan factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
- Melakukan kesperimen tentang factor factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan dan perkembangannya
Fisika
- Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat – sifat cahaya
- Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Kegiatan Belajara 1
Evaluasi Pendidikan di SD, Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Evaluasi Pendidikan di SD
Pendidikan memiliki arti yang lebih luas dari pada pengajaran (Ki Hajar Dewantara). Menurut
Ki Hajar, pendidikan adalah peningkatan kemampuan yang diperoleh peserta didik tidak hanya dari
guru selama belajar tetapi juga dari apa dan siapa saja (lingkungan) selama peserta didik dalam
keadaan bangun. Pada tahun 1935, Beliau menyatakan bahwa pendidikan/pengajaran bertujuan
mengembangkan cipta, rasa, dan karsa peserta didik. B.S. Bloom pada tahun 1956, menjabarkan
tujuan pendidikan seperti itu lebih rinci yang terkenal dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan, yaitu:
Jika disejajarkan dengan pendapat Ki Hajar, maka taksonomi Bloom disajikan dalam tabel berikut:
C1 Ingatan
Kegiatan Belajar 2
Evaluasi proses bermaksud untuk mendapatkan informasi sejauh mana kegiatan pembelajaran
membawa pengaruh pada peserta didik. Hasil evaluasi proses yang kurang memuaskan berarti
terdapat kekurangsempurnaan dalam pebelajaran dan harus diperbaiki segera sehingga hasil
evaluasi setelah perbaikan proses menjadisempurna atau lebih baik dari pada hasil evaluasi proses
yang pertama.
Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang dperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk mengukur
kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat untuk mengukur kemampuan
keterampilan.
1. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes dapat
berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis dapat dengan pertanyaan
objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan menyampaikan pertanyaan secara lisan.
Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya berdisiplin, menghargai
pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja sama, dan sebagainya. Latihan ranah
afektif dilakukan terus-menerus selama proses pembelajaran agar meningkat menjadi jenjang A5
atau mejadi pola hidup. Contoh yang dilatih adalah disiplin. Guru mengamati dan mengobservasi
apakah siswa tepat waktu dalam hal:
1. Datang di kelas/sekolah
8. Menepati janji
Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan selama pelatihan adalah melalui
observasi.
- Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus terampil menuangkan isi
yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui “bibir” gelas yang sudah didesain untuk itu.
- Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, tempat
memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana mengukur menggunakan termometer.
Hal ini perlu dilakukan terus-menerus dan perlu bimbingan.
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses pembelajaran
IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan menggunakan termometer, si
pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan permukaan air raksa termometer agar
tidak keliru membaca skala.
Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan daripada mengecap rasa.
Contoh:
Untuk Menilai proses pembelajaran yang berkenaan dengan dengan ranah kognitif digunakan
alat ukur berbentuk tes objektif dan atau tes uraian objektif. Cara menyusun alat evaluasi untuk
mengukur kemampuan kognitif selama proses pembelajaran dengan menandai hasil evaluasi.
Bilamana hasil pengukuran sudah baik berarti kualiyas pembelajaran sebagaimana yang telah
dilaksanakan telah membawa dampak positif bagi peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya, jika
hasil pengukuran kurang baik berarti proses pembelajaran harus di ulangi.dengan metode yang
cocok sesuai kemampuan peserta didik. Di berikan beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut terjadi perubahan
a) Ranah Kognitif
Untuk mengetahui kemampuan kognitif guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam bentuk
tertulis misalya dengan menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.
Contoh soal:
A. Hidrogen
B. Helium
C. Oksigen
D .Nitrogen
Butir soal di atas masih mengukur C1.Untuk mengukur kemampuan C2 (memahami) guru dapat
membuat pertanyaan :
- Jelaskan mengapa perbandingan volume oksigen dengan volume nitrogen di udara selalu
tetap, walaupun udara tersebut diambil dari tempat A maupun dari tempat B!
Perbandingan volume oksigen dan volum nitrogen di udara yang diambil dari berbagai tempat akan
selalu sama karena....
B. Adanya angin yang selalu bergerak, campuran dalam gas dalam udara menjadihomogen
D. Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara, sedangkan fotosintesis mengeluarkan oksigen ke
udara
b. Ranah Psikomotor
Percobaan menentukan volume oksigen diudara mengembangkan keterampilan:
menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air dan keterampilan
lain. Guru mengamati menggunakan lembar observasi misalnya sebagai berikut:
Lembar Observasi
Kualitas Kegiatan
c. Ranah Afektif
Adanya kerja kelompok dalam percobaan telah membuahkan sifat tenggang rasa yang makin
tinggi dapat dicatat melalui pengamatan.Indikator tenggang rasa misalnya:
Bukan hal yang mustahil bahwasanya penyebaran kualitas dapat sangat berkaitan. Sebagaiman
dapat dicontohkan bahwasanya apabila pada indicator pertama seseorang berada di indicator
kurang baikmaka pada kualitas lain juga demikian.
Kualitas Kegiatan
KEGIATAN BELAJAR 3