Anda di halaman 1dari 32

BAB I

KONSEP DAN RASIONAL INTEGRATED SCIENCE (IPA TERPADU)

A. Pendahuluan
Standards for Science Teacher Preparation (NSTA, 2003: 8) merekomendasikan guru-
guru IPA sekolah dasar dan menengah untuk memiliki kecenderungan interdisipliner pada
IPA. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa kompetensi guru
mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah memahami hubungan antar berbagai
cabang IPA, dan hubungan IPA dengan matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk
memenuhi tuntutan tersebut, guru-guru IPA SMP/MTs hendaknya disiapkan untuk memiliki
kompetensi dalam biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya, seperti
kesehatan, lingkungan, dan astronomi.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal
26 menyebutkan, bahwa standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi
kemanusiaan. Selanjutnya dalam pasal 28, ayat (1) disebutkan, bahwa pendidikan tinggi
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Pada ayat (2) disebutkan, bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat (2)
menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi. Pada ayat (4) dijelaskan, bahwa kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, sedangkan pada ayat (7)
dijelaskan, bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya.
B. Rasional Integrated Science (IPA Terpadu)
Model pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa.
Bermakna artinya dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang sudah mereka pahami (Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 6). Sedangkan IPA
terpadu adalah sebuah pendekatan integratif yang mensintesis perspektif (sudut
pandang/tinjauan) semua bidang kajian dalam IPA untuk memecahkan permasalahan. IPA
terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran IPA yang menghubungkan atau menyatu-
padukan berbagai bidang kajian IPA menjadi satu kesatuan bahasan. Pembelajaran IPA
secara terpadu juga harus mencakup dimensi sikap, proses, produk, aplikasi, dan kreativitas
Dari sejumlah model pembelajaran IPA terpadu yang dikemukakan Fogarty (1991: xv)
terdapat empat model yang potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu,
yaitu connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model tersebut dipilih karena
konsep-konsep dalam Kompetensi Dasar (KD) IPA memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal.
Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga
bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini
memerlukan pembelajaran model integrated atau shared. Pada model integrated, materi
pembelajaran adalah KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan;
sedangkan pada model shared, KD-KD atau konsep-konsep dalam KD yang dibelajarkan
tidak sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian yang beririsan.
Sejumlah KD lain mengandung konsep yang saling berkaitan tetapi tidak beririsan.
Untuk menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-konsep atau KD-KD tersebut harus
dikaitkan dengan suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba. Model semacam ini
disebut webbed. Oleh karena selalu memerlukan tema pengait, maka model webbed lazim
disebut model tematik.
Juga terdapat sejumlah KD yang contoh atau terapan konsepnya bertautan dengan KD
lain. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka konsep-konsep
tersebut harus dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya. Pada model connected ini
KD atau konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti, sedangkan contoh atau terapan
konsep yang dikaitkan berfungsi untuk memperkaya.
Pada Tabel 1 disajikan karakteristik pembelajaran terpadu model integrated, shared,
webbed, dan connected (Fogarty, 1991: xv). Empat model keterpaduan dipilih karena konsep-
konsep dalam KD IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal. Berikut ini diberikan contoh untuk
masing-masing model.
Tabel 1. Empat Model Pembelajaran IPA Terpadu yang Potensial untuk Diterapkan

Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan


integrated  Membelajarkan  KD-KD yang konsepnya
konsep pada beberapa beririsan tidak selalu
KD yang beririsan  Pemahaman dalam semester atau kelas
atau tumpang tindih terhadap konsep yang sama
hanya konsep yang lebih utuh  Menuntut wawasan dan
beririsan yang (holistik) penguasaan materi yang
dibelajarkan  Lebih efisien luas
Contoh:  Sangat  Sarana-prasarana,
kontekstual misalnya buku belum
mendukung

Shared Membelajarkan semua  Pemahaman  KD-KD yang konsepnya


konsep dari beberapa terhadap konsep beririsan tidak selalu
KD, dimulai dari utuh dalam semester atau kelas
konsep yang beririsan  Efisien yang sama
sebagai unsur pengikat  Kontekstual  Menuntut wawasan dan
Contoh: penguasaan materi yang
luas
 Sarana-prasarana,
misalnya buku belum
mendukung
Webbed Membelajarkan  Pemahaman
beberapa KD yang terhadap konsep
berkaitan melalui utuh  KD-KD yang konsepnya
sebuah tema  Kontekstual berkaitan tidak selalu
 Dapat dipilih dalam semester atau kelas
Tema tema-tema yang sama
menarik yang  Tidak mudah menemukan
dekat dengan tema pengait yang tepat.
kehidupan

connected Membelajarkan
(lanjutan) sebuah
KD, konsep-konsep  Melihat perma-
pada KD tersebut salahan tidak
dipertautkan dengan hanya dari satu Kaitan antara bidang kajian
konsep pada KD yang bidang kajian sudah tampak tetapi masih
lain  Pembelajaran didominasi oleh bidang
dapat mengikuti kajian tertentu
KD-KD dalam
standar isi

Pada kurikulum 2013 versi revisi, seluruh pokok bahasan telah disusun menggunakan
pendekatan IPA Terpadu sehingga guru tidak lagi perlu menggabungkan KD satu dengan
yang lain. Guru diberi kebebasan untuk memilih materi (kedalaman dan keluasan) dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tetapi tidak boleh
menyimpang dari KD yang telah dijabarkan dalam silabus. Guru harus menyampaikan materi
dengan pendekatan IPA terpadu yaitu dipandang dari disiplin ilmu IPA (fisika, kimia, dan
biologi) baik dengan model integrated, shared, webbed, atau connected.
IPA terpadu disebut juga IPA terintegrasi dari Sam Barrett, et al (1996 : xx-xxii)
dalam A Glencoe Program Merrill Physical Science yang mendesain pembelajaran IPA
dengan beberapa unsur integrasi dalam Activities; Mini-Labs; Problem Solving; Technology;
Skill Builders; Global Connections; Careers, dan Science and Literatur/Art.
Activities memberikan petunjuk tentang penggunaan peralatan laboratorium atau
pendekatan hands-on science; mini-labs memberi pedoman agar peserta didik dapat
merancang dan melakukan sendiri percobaan dengan peserta didik lain di luar kelas dengan
menggunakan bahan-bahan di sekitar tempat tinggal; problem solving memberikan tantangan
untuk memecahkan masalah dunia nyata atau pemahaman prinsip IPA; technology
menggambarkan penemuan baru, dan pengembangan instrumen baru serta aplikasi teknologi;
skill builders mengajak peserta didik mempertajam keterampilan IPA (Science Skill); global
connections membantu pada peserta didik untuk melihat bagaimana peserta didik melihat
sains fisika dihubungkan dengan sains lainnya; careers memberikan gambaran tentang
pekerjaan (karier) apa yang berhubungan dengan konsep IPA yang dipelajari; sedangkan
science and literatur/art memberi petujuk pada peserta didik untuk mengetahui bahan bacaan
(literature) yang terkait erat dengan konsep yang dipelajari serta contoh-contoh seni yang
berhubungan dengan konsep.
Trefil dan Hazen (2007: xi - xxviii) dalam bukunya yang berjudul The Sciences: An
Integrated Approach, menjelaskan, bahwa ada dua ciri utama yang membolehkan kita
memberikan satu teks yang bertujuan membantu siswa memperoleh scientific literacy, yaitu
adanya organisasi ide-ide utama dan integrasi jelas dalam sains.
Ide-ide utama yang dijelaskan dalam buku tersebut diorganisasikan dalam tema-tema
antara lain: sains: suatu cara untuk mengetahui; urutan alam semesta; energi, panas dan
hukum kedua termodinamika; listrik dan magnet; radiasi gelombang elektromagnetik; Albert
Einstein dan teori Relativitas; atom; mekanika kuantum; kombinasi atom; ikatan kimia;
materi dan sifat-sifatnya; inti atom; struktur akhir materi; bintang; kosmologi; bumi dan
planet-planet lain; tektonik lempeng; beberapa siklus bumi; strategi hidup; sel-sel hidup;
molekul-molekul kehidupan; genetika klasik dan modern; sains baru bagi kehidupan dan
evolusi. Tema-tema tersebut diuraikan dalam ide-ide utama dan setiap ide utama
diintegrasikan dalam seluruh bidang sains, yaitu fisika, kimia, lingkungan, geologi, kesehatan
dan keamanan, astronomi, teknologi, dan biologi (Trefil dan Hazen, 2007: 49).

C. Tujuan dan Manfaat IPA Terpadu


Model pembelajaran IPA terpadu direkomendasikan di tingkatan SMP/MTs, karena
ternyata memiliki beberapa tujuan, yaitu: meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran; meningkatkan minat dan motivasi, serta beberapa kompetensi dasar dapat
dicapai sekaligus. Model pembelajaran IPA terpadu juga memiliki beberapa kekuatan dan
manfaat, yaitu: penggabungan berbagai bidang kajian terjadi penghematan waktu, karena tiga
disiplin ilmu (fisika, kimia dan biologi) dapat sekaligus dibelajarkan (Kemdiknas, 2005: 1).
Tumpang tindih materi dapat menjadi lebih efesien dan efektif untuk dibelajarkan;
peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep dari tiga bidang kajian;
meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena mereka dihadapkan pada
gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih mendalam ketika menghadapi situasi
pembelajaran; menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman konsep dan kepemilikan
kompetensi IPA; motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan; membantu
menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta
didik dengan pengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebih
terorganisasi dan mendalam, serta memudahkan memahami hubungan materi IPA dari satu
konteks ke konteks lainnya; serta mampu meningkatkan kerja sama antara guru, guru dengan
peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan nara sumber;
sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang
lebih bermakna (Kemdiknas, 2005:2)
Landasan yang mendasari IPA terpadu adalah sebagai berikut:
a. Landasan filosofis progresivisme, yaitu aliran filsafat pendidikan yang menekankan pada
perubahan. Nilai-nilai berkembang terus karena ada pengalaman-pengalaman baru. Oleh
karena itu, kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
b. Landasan Teori Belajar konstruktivisme, yaitu Suatu pandangan tentang belajar, bahwa
belajar dalam diri seseorang adalah membangun pengetahuan baru berdasarkan
pengetahuan sebelumnya. Kontruktivisme merupakan suatu teori mengenai bagaimana
seseorang belajar. Konstruktivisme menjelaskan bagaimana manusia membangun
pemahaman dan pengetahuannya mengenai dunia sekitarnya melalui pengenalan terhadap
benda-benda di sekitarnya yang direfleksikannya melalui pengalamannya
c. Landasan yuridis Permendiknas nomor 22 dan 23. Permendiknas No 24 Tahun 2006 pada
pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat
mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Isi. Permen
Diknas No 41 Tahun 2007 butir II dinyatakan bahwa RPP disusun untuk setiap KD yang
dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Kemudian, dalam Butir II C
nomor 5 dinyatakan pengembangan RPP memperhatikan prinsip keterkaitan dan
keterpaduan, artinya penyusunan RPP harus memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

D. Mata Pelajaran IPA Terpadu di SMP sesuai Kurikulum 2013


1. Rasional
Saat ini kita berada pada abad 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang
pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting dalam
pembangunan bangsa. Pembelajaran sains diharapkan dapat menghantarkan peserta didik
memenuhi kemampuan abad 21. Berikut kemampuan yang diperlukan pada abad 21, yaitu: 1)
keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan mampu menyelesaikan
masalah, kreatif dan inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil
untuk menggunakan media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan
untuk menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif,
mampu mengembangkan diri, memiliki kemampuan sosial dan budaya, produktif, dapat
dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, dan tanggungjawab.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu aspek pendidikan yang
menggunakan sains sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan umumnya yakni tujuan
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan sains khususnya, yaitu untuk meningkatkan
pengertian terhadap dunia alamiah. Untuk itu, literasi sains menjadi penting untuk dikuasai
oleh peserta didik dalam kaitannya dengan bagaimana peserta didik dapat memahami dan
membuat keputusan berkenaan dengan lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi, dan masalah-
masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi
dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Literasi sains menurut National Science Education Standards (1995) adalah suatu ilmu
pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep dan proses sains yang akan memungkinkan
seseorang untuk membuat suatu keputusan dengan pengetahuan yang dimilikinya, serta turut
terlibat dalam hal kenegaraan, budaya, dan pertumbuhan ekonomi, termasuk di dalamnya
kemampuan spesifik yang dimilikinya. Literasi sains dapat diartikan sebagai pemahaman atas
sains dan aplikasinya bagi kebutuhan masyarakat.
Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia, misi dan
orientasi Kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus
agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa
kini dan di masa mendatang, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1. Kompetensi yang
dimaksud yaitu: (1) menumbuhkan sikap religius dan etika sosial yang tinggi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; (2) menguasai pengetahuan; (3)
memiliki keterampilan atau kemampuan menerapkan pengetahuan dalam rangka melakukan
penyelidikan ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan karya kreatif yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.

Gambar 1. Dimensi Kompetensi


Ilmu Pengetahuan Alam atau sains adalah upaya sistematis untuk menciptakan,
membangun, dan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam. Upaya ini berawal
dari sifat dasar manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini kemudian
ditindaklanjuti dengan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan yang paling sederhana
namun akurat dan konsisten untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam.
Penyelidikan ini dilakukan dengan mengintegrasikan kerja ilmiah dan keselamatan kerja yang
meliputi kegiatan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang
percobaan, mengumpulkan data, menganalisis, akhirnya menyimpulkan dan memberikan
rekomendasi, serta melaporkan hasil percobaan secara lisan maupun tulisan.
Hasil dari penyelidikan ini umumnya membawa ke pertanyaan lanjutan yang lebih
rinci, lebih rumit, dan memerlukan upaya yang lebih keras untuk menyelidikinya. Kegiatan
penyelidikan ini memerlukan teknologi yang sesuai, yang umumnya berupa teknologi terkini
yang ada. Di lain pihak, dari kegiatan penyelidikan pada akhirnya dihasilkan teknologi yang
lebih baru. Dengan demikian, Ilmu Pengetahuan Alam sangat layak sebagai waha na untuk
penumbuhan dan penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terus-menerus pada
diri peserta didik pada berbagai jenjang pendidikan. Melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam yang meliputi kerja ilmiah, makhluk hidup dan proses kehidupan, zat dan sifatnya,
energi dan perubahannya, bumi dan antariksa, serta keterkaitan antara sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat, peserta didik dapat mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
Silabus IPA SMP Kurikulum 2013 disusun dengan format dan penyajian/penulisan
yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan
format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun
lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan
(sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru
(teachable); mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur pencapainnya
(measurable); bermakna (meaningfull); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn)
sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan peserta didik.
Silabus tersebut bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada
guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi
keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup
kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran
yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat
mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata
pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan
materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan
peserta didik.
Mata pelajaran IPA SMP bertujuan untuk:
a. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
b. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
c. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
d. Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan alat dan bahan untuk
menjaga kesehatan diri dan lingkungan; memilih makanan dan minuman yang
menyehatkan dan tidak merusak tubuh; serta menggunakan energi secara hemat dan
aman serta tidak merusak lingkungan sekitarnya.
e. Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan; memberi
apresiasi pada orang yang menjual makanan sehat tanpa campuran zat aditif yang
berbahaya; serta memberikan dukungan kepada orang yang menjaga kelestarian
lingkungan.

2. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam


Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD/MI hingga SMA/MA.
Pada jenjang SD/MI Kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu
Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi
pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SMP/MTs menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat
SMA/MA Ilmu Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang
terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sejak Sekolah Dasar, lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah akan memperoleh kecakapan untuk:
a. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk
sains;
b. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui
bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi;
c. membedakan produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
d. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat
ilmiah;
e. menyelesaikan masalah yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama memilih di
antara cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah;
f. mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia,
seperti permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan
lingkungan hidup.
g. memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkembangan teknologi dan
kehidupan manusia di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya,
orang lain, dan lingkungannya. Kompetensi kerja ilmiah (penyelidikan) untuk setiap
jenjang ditunjukkan dalam Gambar 2.

SMA/MA
Merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis,
SMP/MTs menentukan variabel,
Merumuskan masalah, merancang dan melakukan
memprediksi, melakukan percobaan, mengumpulkan
percobaan, dan mengolah data secara
mengumpulkan data sistematis, menarik
SD/MI secara akurat, mengolah kesimpulan, serta
Mengajukan pertanyaan, data secara sistematis,
menarik kesimpulan, mengomunikasikan hasil
memprediksi , melakukan
percobaan, mengumpulkan mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan
percobaan secara lisan tertulis.
dan mengolah data, menarik
kesimpulan, dan maupun tertulis.
mengomunikasikan hasil
percobaan.

Gambar 2. Penjejangan Kerja Ilmiah pada Satuan Pendidikan

3. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs


Perumusan Kompetensi Dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada SMP/MTs,
selain menggunakan Kompetensi IPA secara umum, juga menggunakan pertimbangan
kompetensi yang dapat dicapai peserta didik setelah belajar Ilmu Pangetahuan Alam.
Kompetensi tersebut adalah:
1. menjalani kehidupan dengan sikap positif dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan
kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, berdasarkan potensi proses dan produk
sains
2. memahami fenomena alam di sekitarnya, berdasarkan hasil pembelajaran sains melalui
bidang Ilmu Pengetahuan Alam
3. memahami produk atau cara yang masuk akal dengan produk atau cara yang tidak
bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains
4. mengambil keputusan di antara berbagai pilihan berdasarkan pertimbangan ilmiah
5. menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama memilih di antara
cara-cara yang telah dikenal manusia berdasarkan pertimbangan ilmiah
6. mengenali dan menghargai peran sains dalam memecahkan permasalahan lingkungan
hidup
7. memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkembangan teknologi,
kehidupan, dan lingkungan

4. Kerangka Pengembangan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs


Pengembangan kurikulum sains dilakukan dalam rangka mencapai dimensi kompetensi
pengetahuan, kerja ilmiah, serta sikap ilmiah sebagai perilaku sehari-hari dalam berinteraksi
dengan masyarakat, lingkungan dan pemanfaatan teknologi, seperti yang tergambar pada
Gambar 3. Gambar 3 menunjukkan bahwa peserta didik diharapkan mampu menerapkan
kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi perilaku dalam kehidupan masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar.
Gambar 3. Kerangka Pengembangan Sains

Kerangka pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Alam mengacu


pada Kompetensi Inti (KI) sebagai unsur pengorganisasi KD secara vertikal dan horizontal.
Organisasi vertikal KD berupa keterkaitan KD antar-kelas harus memenuhi prinsip belajar,
yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar-kompetensi yang dipelajari
peserta didik. Organisasi horizontal berupa keterkaitan antara KD suatu mata pelajaran
dengan KD mata pelajaran lain dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat. Pengembangan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai KI.
Kompetensi Inti terdiri atas 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap
sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan). Kompetensi Dasar Sikap Spiritual dan
Kompetensi Dasar Sikap Sosial pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak
dirumuskan, tetapi hasil pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) dari pengetahuan
dan keterampilan, sehingga perlu direncanakan pengembangannya. KI-3 pengetahuan dan
KI-4 keterampilan dirinci lebih lanjut dalam KD mata pelajaran. Pengembangan KD tidak
dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Namun demikian, perumusan KD
harus mengacu ke Kompetensi Inti. Kompetensi Inti di SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX
disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kompetensi Inti Jenjang SMP/MTs

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, jawab, peduli (toleransi, jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, gotong royong), santun, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan
(faktual, konseptual, dan menerapkan menerapkan
prosedural) berdasarkan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
rasa ingin tahunya konseptual, dan konseptual, dan
tentang ilmu prosedural) berdasarkan prosedural) berdasarkan
pengetahuan, teknologi, rasa ingin tahunya rasa ingin tahunya
seni, budaya terkait tentang ilmu tentang ilmu
fenomena dan kejadian pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi,
tampak mata seni, budaya terkait seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian fenomena dan kejadian
tampak mata tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mengolah, menyaji, dan 4. Mengolah, menyaji, dan
menyaji dalam ranah menalar dalam ranah menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, konkret (menggunakan, konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam lain yang sama dalam lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori sudut pandang/teori sudut pandang/teori

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Ruang lingkup materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk setiap jenjang
ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam

Pengetahuan Keterampilan Sikap Ilmiah


 Fakta, konsep, prosedur,  Mengamati  Rasa ingin tahu
dan metakognitif  Membandingkan  Kreatif
 Kerja Ilmiah dan  Mengelompokkan  Jujur
keselamatan kerja  Menggunakan berbagai  Teliti
 Makhluk hidup dan alat dan bahan  Tekun
proses kehidupan  Mengomunikasikan  Disiplin
(tumbuhan, hewan, dan  Mengasosiasi  Objektif
manusia)  Memprediksi  Toleran
 Energi dan perubahannya  Menganalisis  Kerjasama
 Zat dan sifatnya  Membuat kesimpulan  Terbuka
 Bumi dan antariksa  Mengevaluasi  Bertanggung jawab
 Sains, lingkungan,  Menyelesaikan masalah  Peduli lingkungan
teknologi, dan  Membuat keputusan
masyarakat  Melakukan percobaan

Berdasarkan peta materi pembelajaran pada Tabel 4 maka pembelajaran Ilmu


Pengetahuan Alam merupakan wahana untuk mencapai kompetensi. Kompetensi yang
harus dicapai meliputi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi yang bersifat
generik (kompetensi inti) digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat
spesifik untuk tiap muatan kurikulum. Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup
materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulum
satuan dan jenjang pendidikan

Tabel 4. Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam

Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang


Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Kerja Mengajukan Mengajukan Merumuskan masalah, Merumuskan masalah,
Ilmiah dan pertanyaan, pertanyaan, memprediksi, melakukan mengajukan hipotesis,
Kesela- mempre-diksi, memprediksi, percobaan, menentukan variabel,
matan melakukan melakukan mengumpulkan data merancang dan
penga-matan, percobaan, secara akurat, mengolah melakukan percobaan,
Kerja
mengum- mengumpulkan data secara sistematis, mengumpulkan dan
pulkan data, dan mengolah menarik kesimpulan, mengolah data secara
menarik data, menarik mengomunikasikan hasil sistematis, menarik
kesimpulan, kesimpulan, dan percobaan secara lisan kesimpulan, serta
dan mengomunikasi maupun tertulis mengomunikasi-kan
mengomu- kan hasil hasil percobaan secara
nikasikan hasil percobaan lisan dan tertulis
percobaan
Makhluk Bagian tubuh Gejala alam, Gejala alam, Objek biologi Meliputi
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Hidup dan manusia dan lingkungan, lingkungan dan 5 Kingdom
Sistem perawatan- tumbuhan, perubahannya, Tingkat Organisasi
Kehidu- nya hewan, dan tumbuhan, hewan, dan Kehidupan (molekul,
pan Makhluk manusia secara manusia secara mikro sel, jaringan, organ,
hidup di makro sistem organ, individu,
sekitarnya populasi, komunitas,
(ciri, bagian, ekosistem, dan
cara peme- biosfer)
liharaan) Ragam persoalan
biologi
(keanekaragaman
makhluk hdup,
makhluk hidup dan
lingkungan, struktur
dadn fungsi, regulasi,
genetika, evolusi, dan
bioteknologi)
Energi dan Sumber dan Gaya dan Gerak dan Gaya Mekanika
Peruba- Bentuk Gerak Usaha (kerja) dan Termodiamika
hannya Energi Sumber Energi Pesawat Sederhana Gelombang dan Optik
Bunyi Tekanan Listrik Statis dan
Cahaya Gelombang dan Optik Dinamik
Sumber Daya Kelistrikan dan Arus Bolak-balik
Alam Kemagnetan Fisika Modern
Suhu, Kalor, Teknologi ramah Teknologi Digital
dan lingkungan
Perpindahan
Kalor
Rangkaian
Listrik
Sederhana dan
Sifat Magnet
Materi dan Ciri benda Perubahan Penggolongan dan Komposisi, Struktur,
Peruba- Wujud benda Wujud Perubahan materi dan Sifat (Rumus
hannya Penggolongan Zat Aditif dan Adiktif Kimia, Struktur Atom,
Materi Partikel Materi Ikatan Kimia, dan
Tabel Periodik Unsur)
Transformasi (Rekasi
Kimia, Persamaan
Kimia, Hukum-hukum
Dasar Kimia,
Stoikiometri, Asam,
Basa, dan Larutan)
Dinamika (Laju
Reaksi,
Kesetimbangan Kimia,
Sifat Koligatif)
Energitika
(Termokimia,
Elektrokimia)
Terapan Kimia/Isu
Kimia (Senyawa
Ruang Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Alam pada Jenjang
Lingkup SD/MI I-III SD/MI IV-VI SMP/MTs SMA/MA
Karbon, Senyawa
Anorganik)
Bumi dan Siang dan Tata Surya Lapisan Bumi Gerak Planet dalam
Anta- riksa Malam Bumi, Bulan, Tata Surya Tata Surya
Perubahan dan Matahari
Cuaca dan
Musim
Sains, Dampak Lingkungan Pemanasan Global Pemanasan Global dan
Lingku- Perubahan dan Kesehatan Teknologi Ramah Dampaknya bagi
ngan, Musim Perawatan Lingkungan Kehidupan dan
Teknolo-gi, terhadap Tumbuhan Tanah Lingkungan
dan Masya- Kegiatan Sumber Daya Energi Alternatif
rakat Sehari-hari Alam

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs dijabarkan ke dalam
peta materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setiap kelas sebagaimana ditampilkan
pada Tabel 5.
Tabel 5. Peta Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs

Ruang Lingkup Materi Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs


Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja, Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan,
Energi dan Perubahannya, Zat dan Sifatnya, Bumi dan Alam Semesta, serta
Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX


Objek Ilmu Alam dan Gerak dan Gaya Sifat Bahan
Pengamatannya Usaha dan Pesawat Kelistrikan
Klasifikasi Makhluk Sederhana
Hidup Rangka dan Otot Kemagnetan
Sistem Organisasi Tekanan Zat Teknologi Ramah
Kehidupan Getaran, Gelombang ,dan Lingkungan
Energi Bunyi Reproduksi
Interaksi antarmakhluk Cahaya Perkembangbiakan Hewan
Hidup Struktur dan Fungsi dan Tumbuhan
Pencemaran Lingkungan Jaringan Tumbuhan Pewarisan Sifat
Perubahan Iklim Sistem Pencernaan Bioteknologi
Lapisan Bumi dan Sistem Peredaran Darah
Bencana Tanah
Sistem Pernapasan
Tata Surya Sistem Ekskresi
Unsur, senyawa, dan Zat Aditif dan Adiktif
campuran

5. Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran


A. Kelas VII
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk
kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan


Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.1 Menerapkan konsep Objek Ilmu Pengetahuan  Mengamati diri sendiri dan
pengukuran berbagai Alam dan pengamatannya teman, serta benda-benda
besaran yang ada pada  Pengukuran yang ada di sekitar untuk
diri sendiri, makhluk  Besaran Pokok dan melihat ciri-ciri yang dapat
hidup lain, dan benda- turunan diamati seperti tinggi badan,
benda di sekitar serta  Satuan baku dan tak warna rambut, warna kulit
pentingnya baku  Mengukur panjang benda
penggunaan satuan dengan hasil bersatuan baku
standar (baku) dalam dan tak baku,untuk
pengukuran menemukan pentingnya
satuan baku dalam
4.1 Menyajikan data hasil pengukuran
pengukuran dengan  Mengumpulkan informasi
alat ukur yang sesuai mengenai berbagai besaran
pada diri sendiri, pokok dan turunan yang
makhluk hidup lain, dijumpai dalam kehidupan
dan benda-benda di sehari-hari, misalnya
sekitar dengan panjang benda, massa jenis,
menggunakan satuan energi, frekuensi denyut
tak baku dan satuan nadi, konsentrasi larutan,
baku laju pertumbuhan tanaman,
dan lain-lain.
 Melakukan percobaan
mengukur besaran panjang,
massa, dan waktu
menggunakan alat ukur baku
dan tak baku untuk
mendapatkan konsep satuan
baku dan tak baku
 Menyajikan hasil percobaan
tentang pengukuran dengan
alat ukur dalam bentuk
laporan tertulis dan
mendiskusikannya dengan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
teman
3.2 Mengklasifikasi-kan Klasifikasi  Mengamati manusia,
makhluk hidup dan  Makhluk hidup dan tumbuhan, hewan, dan benda
benda berdasarkan benda tak hidup di lingkungan sekitar, gejala-
karakteristik yang  Ciri-ciri makhluk hidup gejala kehidupan yang
diamati  Klasifikasi makhluk menunjukkan ciri-ciri
4.2 Menyajikan hasil hidup mahluk hidup serta
pengklasifikasian  Pengenalan mikroskop pengelompok-kannya
makhluk hidup dan dengan indera dan dengan
benda di lingkungan bantuan mikroskop
sekitar berdasarkan  Mengidentifikasi ciri-ciri
karakteristik yang makhluk dan benda-benda
diamati yang ada di lingkungan
sekitar
 Mengumpulkan informasi
mengenai klasifikasi mahluk
hidup berdasarkan
persamaan ciri yang
diidentifikasi, misalnya
kelompok monera, protista,
fungi, plantae, dan animalia
 Menyajikan hasil
mengklasifikasi makhluk
hidup dalam bentuk laporan
tertulis dan mendiskusikan-
nya dengan teman

3.3 Memahami konsep Zat dan Karakteristiknya  Mengamatiberbagai benda


campuran dan zat  Zat Padat, Cair, dan Gas dalam kehidupan sehari-hari
tunggal (unsur dan  Unsur, Senyawa, dan yang mengalami perubahan,
senyawa), sifat fisika Campuran misalnya air menjadi es, es
dan kimia, perubahan  Sifat fisika dan kimia menjadi air, air menjadi uap,
fisika dan kimia dalam  Perubahan fisika dan kertas dibakar menjadi abu,
kehidupan sehari-hari kimia besi berkarat, makanan
4.3 Menyajikan hasil menjadi basi, dll
penyelidikan atau  Melakukan penyelidikan
karya tentang sifat karakteristik zat (padat, cair,
larutan, perubahan dan gas) serta
fisika dan perubahan mengumpulkan informasi
kimia, atau pemisahan mengenai unsur, senyawa,
campuran dan campuran
 Melakukan penyelidikan
asam, basa, dan garam
menggunakan indikator
buatan dan alami
 Melakukan percobaan teknik
pemisahan campuran,
misalnya melalui
penyulingan, kromatografi,
atau penyubliman
 Menyajikan hasil
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
penyelidikan sifat fisika dan
kimia dalam kehidupan
sehari-hari danmendiskusi-
kannya dengan teman
3.4 Memahami konsep Suhu dan Kalor  Mengamati peristiwa dalam
suhu, pemuaian, kalor,  Suhu kehidupan sehari-hari yang
perpindahan kalor, dan  Alat pengukur suhu terkait dengan perubahan
penerapannya dalam  Pemuaian wujud benda setelah
kehidupan sehari-hari  Kalor menerima atau melepas kalor
termasuk mekanisme  Perpindahan kalor  Melakukan percobaan
menjaga kestabilan  Kestabilan suhu tubuh mengukur suhu benda
suhu tubuh pada makhluk hidup dalam menggunakan thermometer
manusia dan hewan kehidupan sehari-hari serta menyelidiki pemuaian
pada benda padat, cair, dan
4.4 Melakukan percobaan gas
untuk menyelidiki  Melakukan percobaan untuk
pengaruh kalor menyelidiki pengaruh kalor
terhadap suhu dan terhadap perubahan suhu dan
wujud benda serta wujud benda serta
perpindahan kalor perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, dan
radiasi
 Mengumpulkan informasi
mengenai berbagai upaya
menjaga kestabilan suhu
tubuh makhluk hidup dalam
kehidupan sehari-hari
 Menyajikan hasil percobaan
dalam bentuk laporan tertulis
dan mendiskusikan-nya
dengan teman
3.5 Memahami konsep Energi  Mengamati berbagai
energi, berbagai  Bentuk-bentuk energi aktivitas manusia dalam
sumber energi, dan  Sumber energi kehidupan sehari-hari yang
perubahan bentuk  Perubahan bentuk terkait dengan penggunaan
energi dalam energi energi dan krisis energi
kehidupan sehari-hari  Transformasi energi  Meyelidiki sumber energi
termasuk fotosintesis dalam sel dan perubahan bentuk energi
 Fotosintesis serta mengidentifikasi
4.5.Menyajikan hasil  Respirasi faktor-faktor yang
percobaan tentang mempengaruhi besarnya
perubahan bentuk energi potensial dan energi
energi termasuk kinetik melalui percobaan
fotosintesis  Mengumpulkan informasi
mengenai perpindahan
energi dalam sel serta
melakukan percobaan
fotosintesis dan mengukur
laju respirasi hewan
hubungannya dengan berat
badan
 Menyajikan hasil percobaan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
perubahan bentuk energi dan
percobaan fotosintesis dan
respirasi dalam bentuk
laporan tertulis dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.6 Memahami sistem Sistem Organisasi  Mengamati torso manusia
organisasi kehidupan Kehidupan atau organ tubuh bagian
mulai dari tingkat sel  Sel dalam dari ikan/katak/
sampai organism dan  Jaringan burung/kadal
komposisi utama  Organ  Mengindetifikasi perbedaan
penyusun sel  Sistem organ antara sel, jaringan, organ,
 Organisme dan sistem organ pada hewan
4.6 Membuat model dan tumbuhan melalui
struktur sel tumbuhan/ pengamatan mikroskopik
hewan dan makroskopik
 Membuat model struktur sel
hewan atau tumbuhan
menggunakan bahan yang
mudah didapat di lingkungan
sekitar dan mendiskusikan
hasilnya
3.7 Menganalisis interaksi Makhluk Hidup dan  Mengamati ekosistem buatan
antara makhluk hidup Lingkungan berupa akuarium atau kolam
dan lingkungannya  Interaksi antara ikan, difokuskan pada
serta dinamika makhluk hidup dan komponen biotik dan abiotik
populasi akibat lingkungan serta interaksi yang terjadi di
interaksi tersebut  Dinamika populasi dalamnya
 Melakukan penyelidikan
4.7 Menyajikan hasil untuk mengidentifikasi
pengamatan terhadap komponen abiotik dan biotik
interaksi makhluk yang ada pada lingkungan
hidup dengan sekitar serta interaksi yang
lingkungan sekitarnya terjadi didalamnya dalam
bentuk rantai makanan,
jaring-jaring makanan, dan
simbiosis
 Melakukan percobaan
pertumbuhan populasi
terhadap ketersediaan ruang
dan lahan pertanian serta
dampaknya bagi lingkungan
 Membuat laporan hasil
percobaan interaksi antara
komponen biotik dan abiotik
serta dampak dinamika
populasi dan mendiskusi-
kannya dengan teman.

3.8 Menganalisis Pencemaran Lingkungan  Mengamati berbagai


terjadinya pencemaran  Pencemaran udara pencemaran dilingkungan
lingkungan dan  Pencemaran air sekitar
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
dampaknya bagi  Pencemaran tanah  Mengumpulkan informasi
ekosistem  Dampak pencemaran serta menganalisis penyebab
bagi ekosistem dan dampak pencemaran
4.8 Membuat tulisan udara, air, dan tanah bagi
tentang gagasan ekosistem, merumuskan
penyelesaian masalah masalah serta mengajukan
pencemaran di penyelesaian masalahnya
lingkungannya  Membuat laporan tentang
berdasarkan hasil penyelesaian masalah
pengamatan pencemaran yang terjadi di
lingkungan sekitar
3.9 Memahami perubahan Perubahan Iklim  Mengamati tayangan tentang
iklim dan dampaknya  Penyebab terjadinya dampak perubahan iklim
bagi ekosistem perubahan iklim  Mengumpulkan informasi
 Dampak perubahan mengenai proses dan
4.9 Membuat tulisan iklimbagi ekosistem dampak terjadinya
tentang gagasan perubahan iklim bagi
adaptasi/ ekosistem
penanggulangan  Mengajukan gagasan tentang
masalah perubahan penanggulangan masalah
iklim perubahan iklim dalam
bentuk laporan tertulis, dan
mempresentasikan
gagasannya untuk ditanggapi
temannya
3.10Memahami lapisan Lapisan Bumi dan Bencana  Mengamati tayangan atau
bumi, gunung api,  Lapisan bumi model lapisan bumi
gempa bumi, dan  Gunung api  Mengumpulkan informasi
tindakan pengurangan  Gempa bumi dan tsunami mengenai lapisan bumi dan
resiko sebelum, pada  Tindakan tanggap mekanisme terjadinya
saat, dan pasca bencana letusan gunung berapi,
bencana sesuai gempa bumi, dan tsunami
ancaman bencana di  Menyajikan hasil studi
daerahnya literatur tentang
penanggulangan resiko dan
4.10 Mengomuni-kasikan dampak bencana alam dalam
upaya pengurangan bentuk presentasi
resiko dan dampak  Berlatih tindakan
bencana alam serta penyelamatan diri pada saat
tindakan terjadi bencana alam
penyelamatan diri
pada saat terjadi
bencana sesuai
dengan jenis ancaman
bencana di daerahnya
3.11 Memahami sistem tata Tata Surya  Mengamati model sistem
surya, rotasi dan  Sistem tata surya tata surya
revolusi bumi dan  Karakteristik anggota  Mendiskusikan orbit planet
bulan, serta tata surya  Mengidentifikasi
dampaknya bagi  Matahari sebagai karakteristik anggota tata
kehidupan di bumi bintang surya serta dampak rotasi
 Dampak rotasi dan dan revolusi bumi bagi
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
4.11 Menyajikan karya revolusi bumi bagi kehidupan
tentang dampak rotasi kehidupan di bumi  Mensimulasikan terjadinya
dan revolusi bumi  Gerhana bulan dan siang dan malam, fase-fase
dan bulan bagi matahari bulan dan proses terjadinya
kehidupan di bumi,  Terjadinya pasang surut gerhana
berdasarkan hasil  Mengumpulkan informasi
pengamatan atau mengenai gerhana bulan dan
penelusuran berbagai matahari serta pengaruhnya
sumber informasi terhadap pasang surut air laut
 Membuat laporan tertulis
tentang dampak rotasi dan
revolusi bumi serta bulan
bagi kehidupan dan
mendiskusikannya dengan
teman

B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Pembelajaran untuk kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan


Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.1 Memahami gerak pada Sistem Gerak pada Manusia  Mengamati struktur dan
makhluk hidup, sistem  Struktur dan fungsi fungsi rangka, sendi, dan
gerak pada manusia, rangka otot manusia
dan upaya menjaga  Struktur dan fungsi  Melakukan percobaan untuk
kesehatan sistem gerak sendi mengetahui struktur gerak,
 Struktur dan fungsi otot jenis dan perbedaan serta
4.1 Membuat tulisan  Upaya menjaga mekanisme kerja jaringan
tentang berbagai kesehatan sistem gerak otot
gangguan pada sistem  Mengidentifikasi gangguan
gerak, serta upaya pada sistem gerak, upaya
menjaga kesehatan mencegah dan cara
sistem gerak manusia mengatasinya
 Menyajikan hasil
pengamatan dan identifikasi
tentang sistem gerak
manusia dan gangguan serta
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
upaya mengatasinyadalam
bentuk tulisan dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.2 Menganalisis gerak Gerak dan Gaya  Melakukan percobaan gerak
lurus, pengaruh gaya  Gerak pada benda lurus beraturan dan gerak
terhadap gerak  Hukum Newton tentang lurus berubah beraturan
berdasarkan hukum gerak  Melakukan percobaan
Newton, dan  Penerapan Hukum mengukur kecepatan dan
penerapannya pada Newton pada gerak percepatan
gerak benda dan gerak makhluk hidup dan  Melakukan percobaan
makhluk hidup benda hukum Newton dan
menganalisis hubungannya
4.2 Menyajikan hasil pada gerak makhluk hidup
penyelidikan pengaruh dan benda dalam kehidupan
gaya terhadap gerak sehari-hari
benda  Melaporkan/
memaparkan hasil
penyelidikan pengaruh gaya
terhadap gerak benda dalam
bentuk tulisan
 Mengamati dan
mengidentifikasi proses
gerak pada tumbuhan dan
hewan untuk menjelaskan
penerapannya pada benda,
seperti pesawat, kapal selam
3.3 Memahami konsep Pesawat Sederhana  Mengamati cara kerja
usaha, pesawat  Kerja/Usaha pesawat sederhana secara
sederhana, dan  Jenis pesawat sederhana langsung/video
penerapannya dalam  Keuntungan mekanik  Mengidentifikasi jenis
kehidupan sehari-hari,  Prinsip pesawat pesawat sederhana seperti
serta hubungannya sederhana pada otot dan katrol, roda berporos, bidang
dengan kerja otot pada rangka manusia miring
struktur rangka  Melakukan percobaan dan
manusia mengidentifikasi mekanisme
kerja pesawat sederhana
4.3 Menyajikan hasil serta hubungannya dengan
penyelidikan atau kerja otot pada struktur
penyelesaian masalah rangka manusia
tentang manfaat  Melaporkan/ memaparkan
penggunaan pesawat hasil penyelidikan tentang
sederhana dalam manfaat pesawat sederhana
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3.4 Menganalisis Struktur dan Fungsi  Mengamati dan


keterkaitan struktur Tumbuhan mengidentifikasi struktur dan
jaringan tumbuhan dan  Struktur dan fungsi fungsi tumbuhan serta
fungsinya, serta akar, batang dan daun teknologi yang terinspirasi
teknologi yang  Struktur dan fungsi oleh struktur tumbuhan
terinspirasi oleh bunga, buah dan biji  Menyusun rencana dan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
struktur tumbuhan  Struktur dan fungsi melakukan percobaan
Jaringan berdasarkan hasil
4.4 Mengomunikasi-kan  Teknologi yang pengamatan terhadap
teknologi yang terinspirasi oleh struktur dan fungsi
terinspirasi oleh hasil struktur tumbuhan tumbuhan serta tekno-logi
pengamatan struktur yang terinspirasi oleh
tumbuhan dari struktur tumbuhan
berbagai sumber  Melaporkan/ memaparkan
hasil kesimpulan
berdasarkan pengamatan dan
percobaanstruktur jaringan
 Melaporkan hasil
pengamatan teknologi yang
terinspirasi oleh struktur
tumbuhan dan
mendiskusikannya dengan
teman.
3.5 Menganalisis sistem Sistem Pencernaan pada  Mengamati berbagai bahan
pencernaan pada manusia makanan dan melakukan
manusia dan  Zat makanan pengujian kandungan bahan
memahami gangguan  Uji bahan makanan makanan
yang berhubungan  Organ pencernaan  Melakukan percobaan uji
dengan sistem  Enzim pencernaan bahan makanan yang
pencernaan, serta  Penyakit yang mengandung karbohidrat,
upaya menjaga berhubungan dengan gula, lemak dan protein
kesehatan sistem sistem pencernaan  mengidentifikasi organ-
pencernaan organ pada sistem
pencernaanserta proses
4.5 Menyajikan hasil pencernaan di dalam tubuh
penyelidikan tentang  mengumpulkan informasi
pencernaan mekanis tentang penyakit yang
dan kimiawi berhubungan dengan sistem
pencernaan
 melakukan penyelidikan
tentang pencernaan mekanis
dan kimiawi
 Menyimpulkan,
melaporkan/memaparkan
hasil percobaan dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.6 Memahami berbagai zat Zat Aditif dan Zat Adiktif  Mengamati bahan makanan
aditif dalam makanan  Jenis zat aditif (alami dan di lingkungan sekitar yang
dan minuman, zat buatan) dalam makanan mengandung zat aditif serta
adiktif, serta dan minuman tayangan berita
dampaknya terhadap  Jenis zat adiktif penyalahgunaan zat adiktif
kesehatan  Pengaruh zat aditif dan  Mengidentifikasi zat-zat
adiktif terhadap aditif yang ditambahkan
4.6 Membuat karya tulis kesehatan pada makanan dan jenis-
tentang dampak jenis zat adiktif serta
penyalahgunaan zat penyalah-gunaannya dalam
aditif dan zat adiktif kehidupan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
bagi kesehatan  Menyimpulkan dan
melaporkan hasil identifikasi
jenis-jenis zat aditif dan
adiktif serta
penyalahgunaan-nya dalam
kehidupan, serta
mendiskusikannya dengan
teman
3.7 Menganalisis sistem Sistem Peredaran Darah  Mengamati modelsistem
peredaran darah pada  Organ peredaran darah peredaran darah.
manusia dan  Jenis peredaran darah  Mengidentifikasi komponen
memahami gangguan  Penyakit pada sistem darah, organ-organ pada
pada sistem peredaran peredaran darah sistem peredaran darah, jenis
darah, serta upaya peredaran darah pada
menjaga kesehatan manusia, serta berbagai
sistem peredaran darah penyakit pada sistem
4.7 Menyajikan hasil peredaran darah
percobaan pengaruh  Melakukan penyelidikan dan
aktivitas (jenis, menyajikan laporan tentang
intensitas, atau durasi) pengaruh aktivitas (jenis,
dengan frekuensi intensitas, durasi) dengan
denyut jantung frekuensi denyut jantung
3.8 Memahami tekanan Tekanan Zat  Mengamati berbagai
zat dan penerapannya  Tekanan zat padat, cair, fenomena yang berhubungan
dalam kehidupan dan gas dengan tekanan zat padat,
sehari-hari, termasuk  Tekanan darah cair dan gas serta tekanan
tekanan darah,  Osmosis pada pembuluh darah
osmosis, dan  Kapilaritas jaringan manusia dan jaringan angkut
kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan pada tumbuhan
angkut pada tumbuhan  Menghubungkan tekanan zat
cair di ruang tertutup dengan
4.8 Menyajikan data hasil tekanan darah manusia,
percobaan untuk osmosis, dan peristiwa
menyelidiki tekanan kapilaritas
zat cair pada
kedalaman tertentu,  Melakukan percobaan untuk
gaya apung, dan menyelidiki tekanan zat
kapilaritas, misalnya padat, cair, dan gas serta
dalam batang mengidentifikasi faktor-
tumbuhan faktor yang
mempengaruhinya
 Menyajikan hasil percobaan
tekanan zat padat, cair, dan
gas dalam bentuk peta
konsep dan
mendiskusikannya dengan
teman.
3.9 Menganalisis sistem Sistem Pernapasan  Mengamati model sistem
pernapasan pada  Organ pernapasan pernapasan.
manusia dan  Mekanisme pernapasan  Mengidentifikasi organ
memahami gangguan  Gangguan pada sistem pernapasan, mekanisme
pada sistem pernapasan pernapasan, serta gangguan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
pernapasan serta upaya  Upaya menjaga dan upaya menjaga
menjaga kesehatan kesehatan sistem kesehatan pada sistem
sistem pernapasan pernapasan pernapasan
 Menuliskan laporan dan
4.9 Menyajikan karya memaparkan hasil
tentang upaya menjaga identifikasi organ,
kesehatan sistem mekanisme sistem
pernapasan pernapasan dan penyakit
serta upaya menjaga
kesehatan
 Membuat poster tentang
bahaya merokok bagi
kesehatan
3.10 Menganalisis sistem Sistem Ekskresi  Mengamati tayangan/model
ekskresi pada  Struktur dan fungsi sistem ekskresi
manusia dan sistemekskresi  Mengidentifikasi struktur
memahami  Gangguan pada sistem dan fungsi, serta gangguan
gangguan pada ekskresi dan upaya menjaga
sistem ekskresi serta  Upaya menjaga kesehatan pada sistem
upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
kesehatan sistem ekskresi  Membuat karya tulis tentang
ekskresi menjaga kesehatan sistem
ekskresi dan
4.10 Membuat karya mendiskusikannya dengan
tentang sistem teman
ekskresi pada
manusia dan
penerapannya dalam
menjaga kesehatan
diri
3.11 Menerapkan konsep Getaran, Gelombang, dan  Mengamati fenomena
getaran, gelombang, Bunyi getaran pada bandul ayunan,
bunyi, dan sistem  Getaran gelombang pada tali/slinki
pendengaran dalam  Gelombang serta bunyi dari berbagai
kehidupan sehari-  Bunyi sumber bunyi
hari termasuk sistem  Sistem pendengaran pada  Mengamati mekanisme
sonar pada hewan manusia mendengar pada manusia
 Pemanfaatan gelombang dan sistem sonar pada hewan
4.11 Menyajikan hasil bunyi dalam kehidupan  Melakukan percobaan untuk
percobaan tentang sehari-hari mengukur periode dan
getaran, gelombang,  Sistem sonar pada hewan frekuensi getaran bandul
dan bunyi ayunan
 Melakukan percobaan untuk
mengukur besaran-besaran
pada gelombang
 Mengidentifikasi bagian-
bagian sistem pendengaran
untuk mengetahui
mekanisme mendengar pada
manusia
 Melakukan percobaan
frekuensi bunyi dan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
resonansi untuk menjelaskan
sistem sonar pada hewan
 Menyajikan hasil percobaan
dan identifikasi dalam
bentuk laporan tertulis dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.12. Memahami sifat-sifat Cahaya  Melakukan pengamatan
cahaya,  Sifat-sifat cahaya fenomena serta
pembentukan  Pembentukan bayangan mendiskusikannya terkait
bayangan pada pada cermin dan lensa dengan pembiasan cahaya
bidang datar dan  Penglihatan manusia dalam kehidupan sehari-hari,
lengkung, serta  Proses pembentukan misalnya pelangi, jalan aspal
penerapannya untuk bayangan pada mata nampak berair, sedotan yang
menjelaskan proses serangga terlihat patah di dalam gelas
penglihatan  Alat optik berisi air
manusia, mata  Mengamati bayangan pada
serangga, dan cermin dan lensa.
prinsip kerja alat  Mengamati mata manusia
optik dan mata serangga serta
mengidentifikasi
4.12 Menyajikan hasil kesamaannya dengan alat-
percobaan tentang alat optik seperti lup,
pembentukan kamera, dan mikroskop
bayangan pada  Melakukan percobaan untuk
cermin dan lensa menyelidiki pembentukan
bayangan pada cermin dan
lensa serta mengidentifikasi
bagian-bagian mata dan
jenis-jenis alat optik
 Memaparkan hasil percobaan
pembentukan bayangan pada
cermin dan lensa serta
mengidentifikasi bagian-
bagian mata dan jenis-jenis
alat optik dalam bentuk
laporan tertulis dan
mendiskusikannya dengan
teman.

C. Kelas IX
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi
Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik, mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi
sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat dignakan
sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut. Pembelajaran untuk kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
sebagai berikut ini.

Kompetensi Materi Kegiatan


Dasar Pembelajaran Pembelajaran
3.1 Memahami sistem Sistem Reproduksi Pada  Mengamati gambar/carta
reproduksi pada Manusia pembelahan sel
manusia dan gangguan  Pembelahan sel  Mengidentifikasi
pada sistem  Sistem reproduksi pembelahan mitosis dan
reproduksi, serta manusia meiosis
penerapan pola hidup  Kelainan dan penyakit  Mengidentifikasi organ-
yang menunjang pada sistem reproduksi organ penyusun sistem
kesehatan reproduksi  Pola hidup yang reproduksi pada laki-laki dan
menunjang kesehatan perempuan beserta fungsinya
4.1 Menyajikan hasil reproduksi  Mengumpulkan informasi
penelusuran informasi tahapan pembentukan sel
dari berbagai sumber sperma (spermato-genesis)
terkait kesehatan dan dan sel telur (oogenesis)
upaya pencegahan serta proses menstruasi
gangguan pada organ  Mengidentifikasi tahapan-
reproduksi tahapan menstruasi
 Mengamati fertilisasi dan
perkembangan embrio
 Mengumpulkan informasi
tentang kelainan dan
penyakit pada sistem
reproduksi
 Membuat laporan tertulis
tentang kesehatan dan upaya
pencegahan gangguan pada
organ reproduksi
3.2 Memahami sistem Sistem  Mengamati gambar
perkembang-biakan PerkembangbiakanPada reproduksi aseksual dan
pada tumbuhan dan Tumbuhan dan Hewan seksual tumbuhan dan hewan
hewan  Reproduksi pada  Mengidentifikasi reproduksi
tumbuhan aseksual dan seksual serta
4.2 Menyajikan karya  Teknologi reproduksi mengumpulkan informasi
hasil perkembang- pada tumbuhan tentang teknologi reproduksi
biakan pada tumbuhan pada tumbuhan dan hewan
 Reproduksi pada hewan  Menyajikan hasil identifikasi
 Teknologi reproduksi reproduksi aseksual dan
pada hewan seksual pada
tumbuhanlumut, paku dan
tumbuhan berbiji dalam
bentuk laporan tertulis dan
mendiskusikannya dengan
teman.
3.3 Menerapkan konsep Pewarisan sifat  Mengamati karakteristik
pewarisan sifat dalam  Materi genetik teman sebaya untuk
pemuliaan dan  Hukum pewarisan sifat mengidentifikasi keragaman
kelangsungan  Pewarisan sifat pada  Mengidentifikasi struktur
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
makhluk hidup manusia DNA dan kromosom sebagai
 Kelainan sifat menurun materi genetic serta
4.3 Menyajikan hasil pada manusia melakukan praktek
penelusuran informasi  Penerapan pewarisan pemodelan persilangan
dari berbagai sumber sifat dalam pemuliaan monohibrid dan dihibrid
terkait tentang makhluk hidup untuk mendapatkan konsep
tanaman dan hewan  Adaptasi dan seleksi hukum pewarisan sifat
hasil pemuliaan alam  Mengumpulkan informasi
yang terkait dengan adaptasi
dan seleksi alam seperti:
bunglon yang beradaptasi
dengan mengubah warna
tubuhnya, pohon jati yang
menggugurkan daunnya,
atau fenomena lain
 Membuat laporan tertulis
mengenai varietas tanaman
dan hewan yang merupakan
varietas unggul yang
dikembangkan melalui
persilangan dan
mendiskusikannya dengan
teman.
3.4 Memahami konsep Listrik Statis  Mengamati interaksi antara
listrik statis dan  Interaksi antara muatan dua benda bermuatan listrik
gejalanya dalam listrik misal potongan kertas yang
kehidupan sehari-hari,  Gaya listrik ditarik oleh penggaris plastik
termasuk kelistrikan  Potensial listrik  Melakukan percobaan untuk
pada sistem saraf dan  Kelistrikan pada sistem menyelidiki muatan listrik
hewan yang saraf statis dan interaksi (gaya
mengandung listrik  Hewan yang listrik) dua benda bermuatan
mengandung listrik terhadap jarak
4.4 Menyajikan hasil  Menyelidiki peristiwa
pengamatan tentang terjadinya petir untuk
gejala listrik statis menjelaskan konsep
dalam kehidupan potensial listrik
sehari-hari  Mengidentifikasi kelistrikan
pada sistem saraf serta
hewan-hewan penghasil
listrik
 Menyajikan hasil percobaan
untuk menyelidiki muatan
listrik statis dan interaksinya,
serta mendiskusikannya
dengan teman
3.5 Menerapkan konsep Rangkaian Listrik  Mengamati berbagai
rangkaian listrik,  Arus listrik peralatan listrik serta nyala
energi dan daya listrik,  Hukum Ohm lampu pada beberapa
sumber energi listrik  Hukum I Kirchhoff rangkaian listrik yang ada di
termasuk sumber  Rangkaian listrik lingkungan sekolah
energi listrik  Sumber energi listrik  Melakukan percobaan
alternatif, serta  Energi dan daya listrik rangkaian listrik terbuka dan
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
berbagai upaya  Penghematan energi tertutup, hubungan antara
menghemat energi listrik kuat arus, hambatan, dan
listrik  Sumber energi listrik tegangan listrik , mengukur
alternatif arus listrik yang mengalir
4.5 Menyajikan hasil pada rangkaian listrik seri
rancangan dan dan paralel
pengukuran berbagai  Mengidentifikasi sumber-
rangkaian listrik sumber energi listrik,
faktor-faktor yang
memengaruhi besarnya
energi dan listrik serta upaya
yang dapat dilakukan dalam
rangka penghematan energi
listrik
 Mengidentifikasi jenis-jenis
sumber energi listrik
alternatif yang ramah
lingkungan
 Menyajikan hasil
perbandingan arus listrik
pada rangkaian seri dan
paralel serta hasil
penyelidikan karakteristik
rangkaian listrik, dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.6 Menerapkan konsep Kemagnetan  Mengamati berbagai bentuk
kemagnetan, induksi  Sifat magnet magnet dan berbagai produk
elektromagnetik, dan  Cara membuat magnet yang memanfaatkan
pemanfaatan medan  Kemagnetan bumi elektromagnet atau induksi
magnet, termasuk  Induksi elektromagnetik elektromagnetik
dalam  Transformator  Melakukan percobaan untuk
pergerakan/navigasi  Produk teknologi yang menyelidiki sifat-sifat dan
hewan untuk mencari memanfaatkan pembuatan magnet
makanan dan migrasi kemagnetan  Mengidentifikasi kutub-
 Pergerakannavigasi kutub kemagnetan bumi,
4.6 Membuat karya sudut deklinasi, dan sudut
hewan yang
sederhana yang inklinasi
memanfaatkan medan
memanfaatkan prinsip  Mengidentifikasi faktor-
magnet
elektromagnet faktor yang mempengaruhi
dan/atau induksi besar gaya Lorentz dan
elektromagnetik mengumpulkan informasi
mengenai peristiwa induksi
elektromagnetik dan
transformator melalui
percobaan
 Mengumpulkan informasi
mengenai
pergerakan/navigasi hewan
yang memanfaatkan medan
magnet bumi
 Menerapkan prinsip
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
elektromagnet atau induksi
elektromagnet dalam karya
berupa produk teknologi
sederhana
3.7 Memahami konsep Bioteknologi dan Produksi  Mengamati berbagai produk
bioteknologi dan Pangan bioteknologi konvensional
perannya dalam  Prinsip dasar misalnya tempe, kecap, tape,
kehidupan manusia bioteknologi nata de coco, dll
 Bioteknologi  Membedakan prinsip
4.7 Membuat salah satu konvensional bioteknologi konvensional
produk bioteknologi  Bioteknologi modern dan modern
konvensional  Penerapan bioteknologi  Melakukan percobaan untuk
(misalnya tempe, tape, dalam mendukung membuat produk
kecap, yoghurt, atau kelangsungan hidup bioteknologi konvensional,
produk lainnya) manusia misalnya membuat tape,
tempe, atau yoghurt
 Mengumpulkan informasi
tentang penerapan
bioteknologi modern dalam
mendukung kelangsungan
hidup manusia dan
mendiskusikan hasilnya
dengan teman
3.8.Memahami konsep Sifat Bahan  Mengamati model atom serta
partikel materi, atom  Atom, ion, dan molekul berbagai macam bahan serat,
ion, dan molekul,  Sifat bahan karet, tanah liat, kaca/gelas,
struktur zat sederhana,  Pemanfaatan bahan plastik, dan logam
dan hubungannya dalam kehidupan  Mengidentifikasi bagian-
dengan sifat bahan sehari-hari bagian atom serta sifat-sifat
yang digunakan dalam  Pengaruh bahan fisik bahan serat, karet, tanah
kehidupan sehari-hari terhadap kesehatan liat, kaca/gelas, plastik, dan
serta dampak logam melalui penyelidikan
penggunaan bahan  Mengidentifikasi
terhadap kesehatan pemanfaatan bahan dalam
manusia kehidupan sehari-hari serta
pengaruh bahan tertentu
terhadap kesehatan manusia
4.8 Menyajikan hasil  Menyajikan karya ide kreatif
penyelidikan tentang pemanfaatan bahan serat,
sifat dan pemanfaatan karet, tanah liat, kaca/gelas,
bahan dalam plastik, dan logam.
kehidupan sehari-hari

3.9 Memahami sifat fisika Tanah dan Kehidupan  Mengamati berbagai tekstur,
dan kimia tanah,  Peranan tanah untuk lapisan-lapisan serta
organisme yang hidup keberlanjutan kehidupan komponen-komponen tanah
dalam tanah, dan  Peranan organisme yang ada di lingkungan
pentingnya tanah dalam tanah sekitar
untuk keberlanjutan  Proses pembentukan  Melakukan percobaan
kehidupan tanah tentang peranan tanah bagi
 Komponen penyusun kehidupan serta
4.9 Menyajikan hasil tanah mengidentifikasi peran
Kompetensi Materi Kegiatan
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
penyelidikan tentang organisme yang ada di
sifat-sifat tanah dan permukaan dan dalam tanah
pentingnya tanah bagi  Mengumpulkan informasi
kehidupan mengenai proses
pembentukan tanah serta
mengidentifikasi komponen
penyusun tanah dan tingkat
kesuburan tanah melalui
percobaan
 Membuat laporan hasil
penyelidikan tentang sifat-
sifat dan pentingnya tanah
bagi kehidupan dan
mendiskusikannya dengan
teman
3.10 Memahami proses dan Proses dan Produk  Mengamati tayangan
produk teknologi Teknologi Ramah penggunaan biogas, sel
ramah lingkungan Lingkungan surya, mobil listrik, atau
untuk keberlanjutan  Teknologi ramah aplikasi teknologi ramah
kehidupan lingkungan lingkungan yang lain
 Aplikasi teknologi  Mengumpulkan informasi
4.10 Menyajikan karya ramah lingkungan untuk mengenai berbagai teknologi
tentang proses dan keberlanjutan ramah lingkungan serta
produk teknologi kehidupan aplikasinya
sederhana yang ramah  Teknologi tidak ramah  Menganalisis dampak
lingkungan lingkungan teknologi tidak ramah
lingkungan terhadap
lingkungan alam
 Menyajikan karya tentang
proses dan produk teknologi
ramah lingkungan dan
mendiskusikannya dengan
teman

Anda mungkin juga menyukai