Anda di halaman 1dari 9

INTEGRATED LEARNING

(PEMBELAJARAN TERPADU)

Amara Hudaya Salsabila (1503619051)


Putri Fedrianti (1503619071)

Teori Belajar
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan
Universitas Negeri Jakarta
DAFTAR ISI
I. Konsep Dasar Pembelajaran Terpadu

1.1. Pengertian Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning).


Pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan
mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang anak kepada lingkungan
sekitarnya. Pendekatan pembelajaran model ini menggabungkan beberapa mata pelajaran
yang membuat siswa lebih mengerti dan mudah menangkap suatu pengetahuan yang
diajarkan. Model pembelajaran yang digagas oleh John Dewey, diharapkan siswa dapat
membangun konsep-konsep yang saling berkaitan terhadap masalah-masalah yang
diamatinya .Tujuannya agar mereka dapat memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, menilai serta menggunakan informasi yang mereka dapatkan selama
proses pembelajaran berlangsung (Resmini, 2010). Selain itu, menurut jurnal penelitian
The Effect of Integrated Learning Model and Critical Thinking Skill of Science Learning
Outcomes manfaat dengan diberlakukannya pembelajaran terpadu dapat meningkatkan
skill berpikir kritis selama proses pembelajaran berlangsung terutama dalam bidang sains (
et al., 2018).

1.2. Landasan-Landasan Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning).


Dalam menerapkan pembelajaran terpadu, sebagai pendidik guru harus memperhatikan 3
landasan yang mendasari pembelajaran terpadu, meliputi:
1. Landasan Filosofis: Landasan utama yang melandaskan berbagai landasan lainnya.
Tujuan landasan ini sebagai dasar pertimbangan untuk merumuskan tujuan/kompetensi
dan isi/materi dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu
2. Landasan Psikologis: Landasan yang memperhatikan perkembangan psikologis pada
siswa serta psikologi belajar. Tujuan landasan ini sebagai dasar untuk menentukan
bagaimana cara atau metode yang harus digunakan selama proses pembelajaran.
3. Landasan Praktis: Landasan ini berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi
selama pelaksanaan berlangsung.

1.3. Karakteristik Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning).


Terdapat banyak pendapat yang menjelaskan bagaimana karakter dari pembelajaran
terpadu atau Integrated Learning. Salah satu contohnya, menurut Akhmad Sudrajat (2013)
Pembelajaran Terpadu memiliki karakteristik: 1. Berpusat pada peserta didik; 2.
Memberikan Pengalaman Langsung; 3. Memisahkan mata pelajaran yang tidak jelas; 4.
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; 5. Bersifat fleksibel; 6. Menghasilkan
pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat serta kebutuhan peserta didik; 7.
Menerapkan prinsip belajar sambil bermain. (Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu,
2019).
Karakter Pembelajaran Terpadu menurut Ministry of Education and Culture pada tahun
2006, yaitu:
a. Holistic: Membuat peserta didik dapat memahami serta mengerti sebuah fonemena
yang dilihat dari berbagai sudut pandang.
b. Meaning full: Kemampuan peserta didik untuk membuat konsep dalam bentuk
skemata, membuat mereka lebih kebermaknaan konsep pengetahuan yang mereka
pelajari.
c. Authentic: Kemampuan penarikan kesimpulan oleh dirinya sendiri dapat membuat
siswa memperoleh informasi dan konsep pengetahuan yang bersifat autentik.
d. Active: Menekankan siswa untuk aktif mengamati serta mempelajari konsep-konsep
pengetahuan yang ada disekitanya.

1.4. Prinsip Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning).


Menurut Trianto (dalam Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, 2019), terdapat 4
prinsip pembelajaran terpadu, yaitu
1. Prinsip Penggalian Tema: Menjadikan materi yang saling berkaitan dan tumpang
tindih satu sama lain menjadi target utama serta tema pembelajaran disesuaikan
dengan perkembangan psikologis anak dan ketersediaan sumber belajar.
2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran: Peran Pendidik harus diikutsertakan dalam
keseluruhan proses pembelajaran, baik sebagai fasilitator maupun mediator.
3. Prinsip Evaluasi: Melakukan evaluasi dengan cara memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk melakukan evaluasi diri serta perolehan hasil belajar berdasarkan
pencapaian tujuan-nya.
4. Prinsip Reaksi: Pendidik diharuskan memberikan reaksi terhadap penemuan siswa
yang dapat membuat peristiwa lebih utuh dan bermakna.
II. Model-Model dalam Integrated Learning (Pembelajaran Terpadu)

2.1. Model Penggalan (Fragmented)


Model pembelajaran ini ditandai dengan membatasi paduan
pembelajaran pada satu mata pelajaran saja yang dalam proses
pembelajarannya, setiap butir materi dilkasanakan pada waktu yang
berbeda-beda.

Contoh: Materi pembelajaran menulis, membaca, dan menjelaskan dapat dipadukan


dalam materi keterampilan berbahasa.

2.2. Model Keterhubungan (Connected)


Model pembelajaran ini baranggapan bahwa pembelajaran dapat
dicakupi oleh suatu induk mata pelajaran tertentu. Namun, untuk
membentuk suatu pemahaman, keterampilan, dan pengalaman
secara utuh, guru sebagai pendidik harus mampu menata butir-
butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara terpadu.

Contoh: Bahasa dan Sastra Indonesia yang dapat mencakup pembelajaran kosakata,
struktur teks, serta mengarang.

2.3. Model Sarang (Nested)


Model pembelajaran ini menggunakan pemaduan berbagai bentuk
penguasaan konsep keterampilan yang dimiliki siswa melalui
sebuah pembelajaran.

Contoh: Pada satu jam pelajran, seorang pendidik memfokuskan kegiatan


pembelajaran pada pemahaman tata bentuk dan makna kata dengan harapan dapat
menumpuhkan keterampilan yang berupa daya imajinasi dan berpikir logis,
menentukan ciri bentuk dan makna kata dalam puisi yang akhirnya indikasi
keberhasilannya dapat terlihat dari penulisan karya puisi oleh seorang peserta didik.

2.4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)

Model pembelajaran ini dengan cara mengurutkan atau menyusun


beberapa mata pelajaran yang berbeda tetapi memiliki keterikaitan
satu sama lain sehingga kedua mata pelajaran tersebut dapat
diajarkan dalam waktu yang paralel.

Contoh: Pelajaran IPA dan Matematika yang sama-sama mengajarkan tentang


pengukuran.
2.5. Model Bagian (Shared)

Pada model pembelajaran ini, pendidikan dapat menggabungkan


atau memadukan dua atau lebih mata pelajaran yang memiliki satu
tema.

Contoh: Beberapa butir-butir pelajaran PPKN yang dapat duhubungkan atau


dipadukan dengan mata pelajaran Tata Negara.

2.6. Model Jaring Laba-Laba (Webbed)


Model Pembelajaran terpadu ini termasuk yang sering dipakai yaitu
model pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik dimana
satu tema dalam pembelajaran dapat membuat atau dapat dijabarkan
menjadi beberapa sub tema.

Contoh: Tema pembelajaran tentang air, maka sub tema dapat berupa Pembangkit
Listrik Tenaga Air, air laut, air danau, PDAM, dan masih banyak lagi.

2.7. Model Galur (Threaded)

Model pembelajaran ini model yang melakukan pemaduan beberapa


bentuk keterampilan yang memiliki focus pada metakurikulum yang
beririsan pada inti materi suatu pembelajaran.

Contoh: Untuk melatih siswa untuk memecahkan masalah, maka siswa harus dilatih
beberapa komponen mata pelajaran yang merupakan bagian dari pemecahan masalah
seperti berhipotesis, memprediksi suatu kejadian, dan lain-lain.

2.8. Model Keterpaduan (Integrated)

Model pembelajaran ini dilaksanakan dengan memadukan beberapa


topik dari mata pelajaran yang berbeda-beda tetapi memiliki nilai inti
yang saling berhubungan.

Contoh: Teks membaca yang merupakan bagian mata pelajaran Bahasa Indonesia,
dapat dimasukkan kedalam butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan
Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya (Resmini, 2010)
2.9. Model Celupan (Immersed)

Model pembelajaran ini dilakukan dengan melibatkan beberapa mata


pelajaran untuk mengerjakan suatu projek atau ilmu.

Contoh: Untuk dapat memperdalam Ilmu Teknik Sipil, maka peserta didik harus
mempelajari ilmu fisika, matematika, geografi, dan lain sebagainya.

2.10. Model Jaringan (Networked)

Model pembelajaran ini dilakukan dengan cara siswa mencari tahu


ataupun bekerja sama dengan orang lain seperti seorang ahli untuk
memperkaya dan meluaskan pengetahuan yang diminatinya.

Contoh: Seorang peserta didik ingin mengetahui dampak yang diakibatkan oleh
Pemanasan Global, Ia dapat mencari bebagai data, penelitian, dan informasi penting
lainnya melalui Jurnal, Koran, Televisi, Majalah, dan lain-lain.
GLOSARIUM
Aktif: Giat; bekerja; berusaha
Autentik: Asli
Fasilitator: orang yang menyediakan fasilitas; penyedia
Fleksibel: Mudah dan cepat menyesuaikan diri
Filosofis: berdasarkan filsafat
Jurnal Penelitian: Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian
yang telah dilakukan secara ilmiah.
Kompetensi: Kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan sesuatu)
Mediator: Perantara; penghubung; Penengah
Mengintegrasikan: Menggabungkan; menyatukan
Metakurikulum: Kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi
subjek.
Ministry of Education and Culture: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Paralel: Sejajar; mirip
Pendidik: Orang yang mendidik
Peserta Didik: Murid; siswa
Praktis: Berdasarkan praktik
Psikologis: Berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan
Sains: Pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani,
fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya; ilmu pengetahuan alam.
Skill: Keterampilan; Kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan.
Tematik: Berkenaan dengan tema.
Tumpang Tindih: Tindih-menindih.
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Y. Z. (2020). Pembinaan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Terpadu Di Sekolah


Dasar. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(1), 177–186.
Hakim, L. (2018). Integrated Learning dalam Perspektif Pendidikan Islam. AT-TURAS:
Jurnal Studi Keislaman, 4(2), 227–255. https://doi.org/10.33650/at-turas.v4i2.334
Hernawan, A. H., & Resmini, N. (2015). Konsep Dasar dan Model-model Pembelajaran
Terpadu. Pembelajaran Terpadu, 1(1), 1–35.
http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf)
Kane, S. N., Mishra, A., & Dutta, A. K. (2016). Preface: International Conference on Recent
Trends in Physics (ICRTP 2016). Journal of Physics: Conference Series, 755(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/755/1/011001
Muda, H. T. (2013). Pembelajaran Terpadu Pada Sekolah Dasar. 1991, 1–10.
Resmini, N. (2010). Model-Model Pembelajaran Terpadu. Universitas Pendidikan Indonesia,
1–10.
Syahputri, D., & Alfrianto, E. (2018). the Ingrated Learning Model Type of “Connected” in
Increasing the Students’ Learning Creativity and Ability. International Journal on
Language, Research and Education Studies, 2(1), 73–85.
https://doi.org/10.30575/2017/ijlres-2018010406
Ibdullah Malawi, Ani Kadarwati, Dian Permatasari K.D. (2019). TEORI DAN APLIKASI
PEMBELAJARAN TERPADU. Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA.
KBBI daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/Beranda (Diakses Sabtu, 3 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai