Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL

PENGUJIAN CBR

Amara Hudaya Salsabila (1503619051)

Agia Rezqiana (1503619053)

Meyta Nur Vadia (1503619056)

Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan

Universitas Negeri Jakarta


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN TEKNIK
SIPIL – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA

PRAKTIK MEKANIKA TANAH

DOSEN SANDI DOSEN JUDUL JOB SHEET


PEMBIMBING :
DRA.DARYATI,MT 06 UJI CBR
35

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Dasar Teori

Lapisan tanah yang akan dipakai sebagai lapisan sub-base atau sub-grade suatu konstruksi
jalan pada umumnya memerlukan proses pemadatan agar mampu menerima beban sesuai
dengan yang direncanakan. Salah satu cara untuk mengukur kekokohan (bearing) lapisan
tanah adalah pengujian California Bearing Ratio (CBR). Prinsip dasar dari pengujian CBR
adalah membandingkan besarnya beban (gaya) yang diperlukan untuk menekan torak
dengan luas penampang 3 inch² ke dalam lapisan perkerasan sedalam 0.1 inch (2.54 mm)
atau 0.2 inch (5.08 mm) dengan beban standar. Oleh karena itu, kekokohan lapisan
perkerasan dinyatakan dalam “kekokohan relatif” atau persen kekokohan. Besarnya beban
standar untuk penetrasi 0.1 inch adalah 3000 lbs (pound) atau sekitar 1350 kg, sedangkan
besarnya beban standar untuk penetrasi 0.2 inch adalah 4500 lbs atau sekitar 2025 kg. Satu
hal yang perlu diingat bahwa pengujian CBR hanya mengukur kekokohan relatif dari
lapisan permukaan tanah, karena diameter penampang torak yang dipergunakan hanya
sekitar 4.96 cm, sehingga daerah (volume) lapisan tanah di bawah torak yang terpengaruh
tekanan (stress bulb) hanya di permukaan.

1.2.Tujuan

Pengujian ini dimaksudkan Untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam keadaan
padat maksimum.
BAB II. Peralatan

a. Mold berbentuk silindris dengan diameter dalam 15 cm, tinggi 17,8 cm dengan leher sambungan yang
dapat dilepas setinggi 5 cm dan pelat dasar yang berlubang.
b. Piringan pemisah Ø15 cm dan tinggi 6 cm.
c. Alat penumbuk dengan berat 2,5 kg, Ø 5 cm dengan tinggi jatuh 30,5 cm.
d. Alat untuk mengukur pengembangan yang terdiri dari pelat pengembangan Ø 15 cm dan berlubang
dengan Ø lubang 1,6 mm dan tripod untuk menyanggah arloji pembacaan yang dipasang pada leher
sambungan.
e. Arloji pembacaan.
f. Beban permukaan — pelat bulat dengan lubang di tengah Ø 5,4 cm dan pelat setengah bulatan yang
kesemuanya berdiameter 15 cm dengan berat 2,25 kg.
g. Piston penetrasi Ø 5 cm dan panjang 10 cm.
h. Alat penekan.
i. Bak peren daman.
j. Oven pengering.
k. Perlengkapan lain seperti baki pencampur, sendok, filter dll.

BAB III. Bahan

1. Tanah hasil uji kompaksi

BAB IV. Langkah-Langkah Pengujian

1. Pasang mold pada pelat dasar, leher penyambung dan timbang beratnya (siapkan dua buah
mold).
2. Campur contoh tanah pada kadar air optimum ± 3%.
3. Padatkan tanah dalam mold sebanyak 5 lapisan dengan tumbukan sejumlah 15 x untu setiap
lapisan.
4. Periksa kadar airnya.
5. Lepaskan leher penyambung dan ratakan permuka-annya.
6. Ambil salah satu mold untuk direndam.
7. Tempatkan pelat pengembangan dan pasang arloji pembebanan dan rendam selama 1x 24
jam.
perubahan tinggi
% pengembangan = 𝑥100%
tinggi semula

8. Contoh yang lain dan juga contoh yang sudah direndam 4^x 24 jam akan diperiksa nilai
day a dukungnya sebagai berikut:
a. Pasang beban di atas permukaan tanah
b. Pasang pis^ff®^ietras^i1iji^; alat penekan.
c. Bebani dengan kecepatan 1,3 mm/menit.
d. Catat beban setiap penetrasi mencapai: 0,64; 1,27; 1,91; 2,54; 5,08 dan 7,62 mm.
CATATAN :
Untuk mendapatkan nilai CBR percobaan ini dilakukan dengan jumlah tumbukan 25 x

BAB V. Hasil Perhitungan


Tanah basah + mold = 12500 gram
Berat tanah kering : 5000 gram
Mold = 8800 gram
Tinggi mold = 23 cm
Diameter mold = 15 cm

Volume mold = ¼𝜋𝑑2𝑡 = 4066,071 cm3


Berat isi tanah ( C/F ) 1,66 gr/cm³

KADAR AIR
Berat tanah basah + kontainer = 54,5 gram
Berat tanah kering + kontainer = 47,5 gram
Berat kontainer = 13,5 gram
Nilai kadar air = 20,59 %
Unsoaked tidak terendam
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
ASTM D1883

: Kedalaman Sampel
Nama Instansi Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi :
Tanah Tanggal Pengujian :

CBR DATA

UNSOAKED SOAKED
METODE
10 25 56 10 25 56
PEMADATAN
pukulan pukulan pukulan pukulan pukulan pukulan
Tinggi Mold, 17
tmold (cm)
Diameter Mold, 15,3
Dmold (cm)
Volume Mold, 3113,9
Vmold (cm3)
Berat Mold, 3600
Wmold (gr)

SEBELUM PENGUJIAN

UNSOAKED SOAKED
METODE
10 25 56 10 25 56
PEMADATAN
pukulan pukulan pukulan pukulan pukulan pukulan
Berat Mold + 8700
Tanah Basah
(gr)
Berat isi, 2780
(gr/cm3)
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
ASTM D1883

: Kedalaman Sampel
Nama Instansi Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi :
Tanah Tanggal Pengujian :

UNSOAKED – TIDAK TERENDAM

10 Pukulan 25 Pukulan 56 Pukulan


Penuru
Waktu Pembacaan Load Pembacaa Load Pembacaan Load
nan
Arloji n Arloji Arloji
(menit) (inchi) (div) (lb) (div) (lb) (div) (lb)
0.00 0.0000 0 0
0.25 0.0125 11 2
0.50 0.0250 19 4
1.00 0.0500 60 9
1.50 0.0750 115 12
2.00 0.1000 160 17
3.00 0.1500 281 26
4.00 0.2000 382 37
6.00 0.3000 595 55,5
8.00 0.4000 775 73
10.00 0.5000 777,5 79
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)
ASTM D1883

: Kedalaman Sampel
Nama Instansi Tanah :
Nama Proyek : Nama Operator :
Lokasi Proyek : Nama Engineer :
Deskripsi :
Tanah Tanggal Pengujian :

Grafik CBR
90

80

70

60
Load (lb)

50

40

30

20

10

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Penurunan (inch)

Penurunan Beban Standar Pembacaan Beban


CBR
(Inch) (lbs) (lbs)
0.1000 3000 17 0,56%
0.2000 4500 37 0,82%
BAB VI. Implikasi
Pada uji CBR Laboratorium, dihasilkan nilai CBR dengan 25 kali pukulan pada penurunan !’’
sebesar 0,56% dan pada penurunan 2’’ sebesar 0,82%. Jika nilai tersebut dihubungkan dengan
klasifikasi nilai CBR menurut Wasley dibawah, maka tanah termasuk kedalam nilai CBR yang
buruk karena berada pada range nilai 0-3%.

BAB VII. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai