KOMPAKSI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Dasar Teori
Pemadatan tanah merupakan suatu proses mekanis dimana udara dalam pori tanah
dikeluarkan. Proses tersebut dilakukan pada tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan
dengan tujuan sebagai berikut ini.
Standard proctor ini adalah suatu percobaan tanah disamping percobaan yang lain yaitu
Modified proctor test untuk memeriksa kadar air tanah dan sifat yang lain. Adapun hasil
percobaan (berupa grafik) umumnya dipakai untuk menentukan syarat-syarat yang harus
dipenuhi pada waktu pekerjaan pemadatan di lapangan.
1.2.Tujuan
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dan nilai
kepadatan tanah. Dapat disebut juga proctor test dan dapat dilakukan secara standard
maupun modified.
1. Tabung standard proctor dan collar dengan diameter 102 mm dan tinggi 11,5 cm
2. Penumbuk (rammer) dengan diameter 50.88 mm dan berat sekitar 2,6 kg serta tinggi
jatuh 30 cm
3. Cawan aluminium
4. Timbangan digital dan manual
5. Oven pemanas
6. Saringan nomor 4
7. Palu karet
8. Kuas
9. Bejana besar
10. Cawan porselen beserta penumbuk
11. Alat untuk menggulung tanah
12. Paku diameter 3 mm
13. Spatula
14. Gelas ukur
15. Sendok semen
16. Plastik
1. Air Suling
2. Benda uji : tanah
Berat tanah basah + Cawan (W2) 31,2 gram 36,5 gram 18,7 gram
Berat tanah kering + Cawan (W3) 24,4 gram 25 gram 12,4 gram
Kadar Air (W)
47,2 % 76,67 % 50,81 %
(W2 – W3)/(W3 – W1)×100%
Dari data di atas, Kadar air batas plastis pada sampel tanah rata-rata yang dipergunakan
(47,2+76,67+50,81)
untuk perhitungan adalah sebesar = 58,267 % ≈ 58%
3
Setelah sampel A, B dan C ditambahkan dengan air dengan kadar yang berbeda yaitu 800
ml, 900 ml, dan 1000 ml. Dengan aturan penambahan air tersebut, didapatkan benda uji
sebagai berikut:
1 2 3
1. Menentukan Kerapatan Basah atau Berat Volume Tanah Kondisi Basah (γwet)
𝑊2−𝑊1
𝛾𝑤𝑒𝑡 =
𝑉
Keterangan:
W2 = Berat tanah + Mold + Alas
W1 = Berat tanah + mold
V = Volume tabung Standard Proctor
γwet = Berat volume tanah kondisi basah
13000 − 11000
𝛾𝑤𝑒𝑡 =
4490,317
𝛾𝑤𝑒𝑡 = 0,4454
15600 − 12500
𝛾𝑤𝑒𝑡 =
4066,071
𝛾𝑤𝑒𝑡 = 0,76241
12400 − 9500
𝛾𝑤𝑒𝑡 =
4066,071
𝛾𝑤𝑒𝑡 = 0,71322
2. Menentukan Kerapatan Kering atau Berat Volume Tanah Kondisi Kering (γdry)
𝛾𝑤𝑒𝑡
𝛾𝑑𝑟𝑦 = atau
(1+𝜔)
Keterangan:
γwet = Berat Volume tanah kondisi basah
γdry = Berat volume tanah kondisi kering
𝜔 = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟
𝛾𝑑𝑟𝑦 = 0,395
𝛾𝑑𝑟𝑦 = 0,636
𝛾𝑑𝑟𝑦 = 0,582
3. Menentukan Berat Volume Tanah Kondisi ZAV (γZAV)
𝐺𝑠.𝛾𝑤 𝑤𝛾
𝛾𝑍𝐴𝑉 = = (𝜔+ 1/𝐺𝑠)
(1+𝜔.𝐺𝑠)
Keterangan:
γzav= Berat Volume tanah kondisi kering, zav
γw = Berat isi air ( 1gr/cm3)
𝜔 = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖r
Gs = Specific gravity (2,64)
Kadar air (800 ml)
𝐺𝑠.𝛾𝑤 𝑤𝛾
𝛾𝑍𝐴𝑉 = = (𝜔+ 1/𝐺𝑠)
(1+𝜔.𝐺𝑠)
0,4454
= 0,879
(0,1277 + 1/2,64)
𝐺𝑠.𝛾𝑤 𝑤𝛾
𝛾𝑍𝐴𝑉 = = (𝜔+ 1/𝐺𝑠)
(1+𝜔.𝐺𝑠)
0,76241
= 1,321
(0,1982 + 1/2,64)
𝐺𝑠.𝛾𝑤 𝛾𝑤
𝛾𝑍𝐴𝑉 = = (𝜔+ 1/𝐺𝑠)
(1+𝜔.𝐺𝑠)
0,71322
= 1,182
(0,2246 + 1/2,64)
No Berat Tabung Kadar Air Berat Vol. Total Berat Vol. Berat Vol. Kering
dan tanah basah (W2) (𝜔) (γwet) Kering (γdry) ZAV (γZAV)
1.4
1.2
0.8
Y-Values
0.6 Y-Values2
0.4
0.2
0
0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00%
Uji Kompaksi tanah adalah salah satu kegiatan praktikum untuk mengetahui sifat-sifat daya
dukung tanah. Tujuan uji kompaksi sendiri adalah untuk menentukan nilai kerapatan kering (γ
dry ) dan kadar air optimun (ω optimum ) dari suatu sempel tanah. Dengan dilakukannya
praktikum ini, peserta didik diharapkan jauh lebih memahami uji kompaksi ini dan juga dapat
mengaplikasikannya didalam laboratorium maupun ketika dilapangan nantinya. Adapun hasil
yang didapat dalam kegiatan praktikum ini adalah :
• Kadar air optimum (ω optimum ) yang didapatkan dari uji kompaksi yang dilakukan sebesar
19,82%.
• Nilai kerapatan kering (γ dry ) yang didapatkan sebesar 0,636 gram /cm3.
BAB VII. Dokumentasi