Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN 11

UJI KEPADATAN TANAH

Pengujian Kepadatan Tanah Laboratorium


(Proctor) ASTM D 3441-86

TAUFIK MARTHA
NIDN: 0410109007

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUH
2022
1. Tujuan Penelitian
Untuk menentukan harga berat volume kering maksimum dan harga kadar air
optimum dari contoh tanah dengan energi tertentu.
2. Manfaat Penelitian
Adalah mengetahui kepadatan tanah di laboratorium berdasarkan berat volume
kering dengan kadar air optimum.
3. Dasar Teori
Beberapa istilah penting dalam percobaan pemadatan di laboratoeium yaitu:

- Pemadatan (compaction) yaitu proses merapatkan butiran tanah secara


mekanis, yang menyebabkan keluarnya udara dari ruang pori, sehingga
meningkatkan kepadatan tanah.

- Kadar air optimum (Optimum Moisture Content -OMC) yaitu kadar air
dari suatu contoh tanah, yang jika dipadatkan dengan energi pemadatan
tertentu akan menghasilkan nilai kepadatan maksimum ( dry maks) .

- Kepadatan kering makasimum (maksimum dry density ( dry maks) yaitu


kepadatan kering yang dipadatkan, jika suatu contoh tanah dengan kadar
air optimum dipadatkan dengan energi tertentu.
- Pemadatan relatif (relatif compaction) yaitu persentase perbandingan
antara  dry yang dicapai dilapangan terhadap ( dry maks) yang didapat
di laboratorium.

- Garis kejenuhan (Saturation/Zero Air Void Line/ZAVL) yaitu garis yang


menunjukkan hubungan antara  dry dan kadar air w untuk tanah dalam
keadaan jenuh.
Tabel 1. Spesifikasi Alat
Acuan
Spesifikasi Alat Dimensi Metoda
Pengujian
Standart Modified
Diameter 4" 4"
Mold
Tinggi 4.6" 4.6"
Berat 5.5 lbs 10 lbs
Palu
Proctor Tinggi 1 ft 1.5 ft
Jumlah Lapisan 3 5
Jumlah Tumbukan 25/ layer 25/ layer
Energi ±12.400 ±56.000
Diameter 6" 6"
Mold
Tinggi 6.9" 6.9"
Berat 5.5 lbs 10 lbs
Palu
Proctor Tinggi 1 ft 1.5 ft
Jumlah Lapisan 3 5
Jumlah Tumbukan 55/ layer 55/ layer
Energi ±12.400 ±56.000

Energi yang digunakan dihitung dari:


Jumlah Pukulan x Jumlah Lapisan x Tinggi Jatuh x Berat Hmmer
E=
Volume Mould

Percobaan pemadatan standart masih banyak dipakai untuk pembuatan jalan


lokal, bendungan kecil, gedung lt3 dll. Tetapi untuk pembuatan landasan
lapangan terbang, jalan arteri kepadatan yang dicapai dengan standart belum
cukup, dalam hal ini dipakai Modified Compaction Test.
Ukuran mould yang digunakan dapat berbeda asalkan energi yang digunakan
tetap yaitu dengan menambah jumlah pukulan. Jumlah pukulan untuk mould
dengan diameter 4” adalah 25 kali pukulan perlapis, untuk mould 6” jumlah
pukulan menjadi 55 kali perlayer.
4. Alat dan Bahan

- Alat kompaksi:
Mould dengan diameter 6” dan tinggi 6.2”
Hammer dengan berat 5.5 lbs dan tinggi jatuh 1.5 ft.
- Extruder.
- Sprayer untuk menyemprot air ke tanah
- Kontainer.
- Oven.
- Saringan no.4.
- Neraca ketelitian 0.01 gr.
- Spatula.
- Tanah sampel sebanyak 50 kg.

5. Prosedur Pengujian

a. Persiapan sampel tanah


- Sediakan contoh tanah ± 50 kg yang diambil dari lapangan (bersih
dari akar dan kotoran lain).

- Tanah dijemur sampai kering udara (air drained)


- Ayak dengan saringan no.4, timbang masing masing 3kg untuk 7 buah
sampel.

- Estimasi kadar air optimum (OMC) dengan menggunakan grafik yang


berdasarkan nilai LL dan PL + OMC estimasi.

- Hitung kadar air awal masing masing contoh sampel (contoh sampel 1
sd 7).

OMC 1 OMC 2 OMC 3 OMC 4 OMC 5 OMC 6 OMC 7


(100 ml) (200 ml) (300 ml) (400 ml) (500 ml) (600 ml) (700 ml)
ωr1 ωr2 ωr3 ωr4 ωr5 ωr6 ωr7
Buat contoh sampel dengan kadar air seperti di atas (kadar air rencana
= ωr).

- Penambahan kadar air dapat dilakukan dengan sebagai berikut:

Jika : berat tanah 5000 gr (5 kg)


: kadar air awal = ω0 (%)

: kadar air rencana = ωr (%)

 ( − 0 ) 
 = 5000 gr x r 
 1 +  0 

 = .......gr = ........cc

- Lakukan penambahan kadar air untuk 7 benda uji.

- Masukan ke 7 benda uji kedalam kantung plastik tertutup dan biarkan


selama 24 jam.
- Siapkan alat percobaan.
b. Pelaksanaan pemadatan:
- Ambil contoh tanah yang telah dipersiapkan selama 24 jam tadi.

- Timbang berat mould beserta alas (tampa leher) = ω0 mould.


- Olesi mould dengan oli, lalu masukan sampel tanah pertama 1/3 dari
tinggi mould.

- Lalu ditumbuk sebanyak 55 kali dengan pola spiral seperti gambar


berikut:

- Lakukan penumbukkan dengan hammer 10 lbs (4.536 kg) dengan


ketinggian jatuh 1.5 ft (45.7 cm) di dalam mould 6” yang telah
dipasang.
- Setelah selesai layer pertama, lalu masukan lagi sampel tanah 1/3 lagi
dan lakukan penumbukkan sebanyak 55 kali.

- Lakukan penumbukan sampai 5 lapis/layer (tumbukan terakhir ± 3 cm


di dalam leher mould).
- Setelah contoh tanah dalam mould padat, pengikat dibuka dan
permukaanya diratakan dengan pisau perata.
- Timbang mould beserta isinya (mould + tanah padat) diperoleh = ω1
mould.

- Lepaskan alas dari mould, lalu pasangkan mould ke atas exstruder


untuk dikeluarkan isinya.
- Ambil sampel tanah yang sudah padat tersebut pada bagian atas,
tengah dan bawah mould kemudian dimasukan kedalam kontainer
untuk diperiksa kadar airnya, sehingga ada ada 7 pengujian kadar air.
- Lakukan pengovenan seluruh sampel selama 24 jam, sehingga dapat
dihitung kadar airnya.

- Lakukan urutan di atas untuk seluruh sampel pengujian dan


perhitungan dibuat secara tabelaris.
6. Analisis Data

a. Data peralatan & berat jenis tanah

Metode Pemadatan Proctor Test


Tinggi Mould (cm) 16.74
Diameter Mould (cm) 15.24
Volume Mould (cm3) 3052.07
Berat Mould (gr) 7095
Specifik Gravity (Gs) 2.23

b. Pengujian Kadar Air Awal (ω0 %)


Spesifikasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7
Berat Cawan (ω1) 10 10 10 10 10 10 10
Berat Cawan + tanah basah (ω2) 15.1 14.9 15.2 15 14.67 14.9 15.4
Berat Cawan + tanah kering (ω3) 14.5 14.3 14.6 14.4 14.1 14.3 14.8
Kadar Air Awal (ω0) 13.33 13.95 13.04 13.64 13.90 13.95 12.50

c. Pengujian Kadar Air Rencana (ωr %)


Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7
Spesifikasi
(100 ml) (200 ml) (300 ml) (400 ml) (500 ml) (600 ml) (700 ml)
Berat Cawan (ω1) 10 10 10 10 10 10 10
Berat Cawan + tanah basah (ω2) 30.5 38.4 27.9 31.2 33.4 27.8 36
Berat Cawan + tanah kering (ω3) 27.2 33 24 26 27 22 26
Kadar Air Rencana (ωr) 19.19 23.48 27.86 32.50 37.65 48.33 62.50

d. Pengujian Berat Isi


Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7
Spesifikasi
(100 ml) (200 ml) (300 ml) (400 ml) (500 ml) (600 ml) (700 ml)
Berat Mould (gr) 7095 7095 7095 7095 7095 7095 7095
Berat Mould + tanah (gr) 11365 11963 12461 13117 13664 13536 13141
Berat Tanah Basah (gr/cm3) 4270 4868 5366 6022 6569 6441 6046
Berat Isi Basah (gr/cm3) 1.40 1.59 1.76 1.97 2.15 2.11 1.98
Berat Isi Kering (gr/cm3) 1.17 1.29 1.38 1.49 1.56 1.42 1.22
e. Garis ZAV (Zero Air Voids)
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7
Spesifikasi
(100 ml) (200 ml) (300 ml) (400 ml) (500 ml) (600 ml) (700 ml)
Specific Grvity (Gs) 2.23 2.23 2.23 2.23 2.23 2.23 2.23
Berat Jenis Air (ꙋw) 0.9985 0.9985 0.9985 0.9985 0.9985 0.9985 0.9985
Kadar Air Rencana (ωr) 19.19 23.48 27.86 32.50 37.65 48.33 62.50
ZAV (Zero Air Voids) 1.5594 1.4615 1.3734 1.2910 1.2104 1.0716 0.9302

b x100
d =
(100 +  )
d = Berat isi kering
b = Berat isi basah kg/cm 3
 = kadar air kompaksi (%)
Dengan menggunakan program Ms. Excel dan men-plot nilai berat isi kering
dan kadar air, serta nilai kadar air & ZAV, didapat bahwa kadar air optimum
sampel sebesar 38% dengan berat isi kering maksimum 1.57gr/cm3.

7. Kesimpulan
Kompaksi/ uji kepadatan adalah proses memadatkan tanah dengan
mengeluarkan udara dari dalam pori-pori tanah tersebut dengan cara mekanis
(dipukul, digilas dsb.). Dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat teknis
tanah, yaitu memperoleh keadaan tanah paling padat. Pemadatan dilakukan
dengan menambah/ mengurangi jumlah air yang ada di dalam tanah. Sehingga
pukulan dengan besar tertentu dapat menghasilkan keadaan padat paling
maksimum dari tanah tsb. Air berfungsi sebagai “pengikat” pada tanah.
Apabila jumlahnya sesuai, air berfungsi sebagai “pelumas” yang memudahkan
tanah untuk merapat dan menyatu (padat). Namun apabila jumlah air terlalu
banyak akan menimbulkan tekanan hidrostatis pada butiran tanah, yang
menyebabkan susunan butiran tanah menjadi “lepas/ semakin jauh” (saat
dipukul) dan membuat tanah menjadi lunak.

8. Lampiran
a. Photo Dokumentasi Alat

2. Hammer 10 lbs 1. Mould 6”


4. Extruder 3. Saringan No. 4

6. Pisau Potong 5. Timbangan Digital

8. Oven 7. Container
b. Photo Dokumentasi Pengujian

2. Proses Penumbukan 1. Proses Pemotongan

4. Proses Penimbangan 3. Proses Extruder


5. Pengambilan Sampel

Anda mungkin juga menyukai