Pertemuan ke 3:

Analisis Hidrometer
ASTM 442-63

Taufik Martha
 PENDAHULUAN

1. Tujuan
Menentukan gradasi atau pembagian ukuran butir tanah (grain
size distribution) dari suatu sample tanah dengan ukuran partikel
yang lebih kecil dari 0,075 mm.

2. Dasar Teori
Pada percobaan Hydrometer analysis, diselidiki sifat sifat butiran
tanah halus dengan cara mengukur specific gravity yang berubah-
ubah dari sebuah suspensi tanah pada saat butiran tanah sedang
mengalami proses pengendapan.
 ANALISIS HYDROMETER (HYDROMETER ANALYSIS)

➢ Menentukan partikel-partikel
berdiameter lebih kecil dari 0.075
mm/ lolos ayakan no 200.

➢ Faktor factor yang mempengaruhi

kecepatan mengendap: bentuk
ukuran, dan berat butiran tanah.

3/8/2022 3
Dengan dasar hukum Stokes dapat ditentukan ukuran butiran dengan
mendasarkan kepada kecepatan jatuh dari partikel. Agar persamaan Stokes dapat
diterapkan pada percobaan Hidrometer diasumsikan :

1. Masing-masing butir tanah dianggap berbentuk bola.

2. Tidak ada interferensi antar partikel dan antara partikel dengan dinding. Untuk
tujuan ini digunakan jumlah tanah yang relatif sedikit yaitu 50 gr/liter dan juga
dipakai tabung gelas dengan 1000 cc campuran.
3. Specific gravity dari partikel diketahui.

Selanjutnya untuk perhitungan diameter efektif (D) butir tanah, dipergunakan

rumus-rumus berikut :

18. Zr
k= D = k.
( s −  w ).g t
dimana :
 = Viskositas air pada suhu percobaan(g.detik.cm-2).
w = Berat volume air pada suhu percobaan(gr/cm3).
s = Berat volume butir(gr/cm3).
g = Percepatan gravitasi (gr/cm3).
D = Diameter butir (cm).
Zr = Jarak permukaan campuran (suspensi) ke pusat volume hidrometer (ada tabel untuk ini).
t = Waktu (menit).
Tabel Penentuan Harga k untuk Gs Yang Berbeda
Faktor Koreksi ἀ untuk Gs yang berbeda
Tabel penentuan harga Zr untuk R yang berbeda
Presentase yang lewat (N) dapat dihitung dari :

N=
(R − Ra ) x  x100%
w
dimana:
R = Pembacaan skala Hidrometer dalam suspensi.
Ra = Pembacaan skala Hidrometer dalam air.
W = Berat butir/tanah kering yang lolos saringan No. 200.
Α = Faktor Koreksi.

Prosentase yang sebenarnya (N') dicari dengan :

N' = N x (Wc/Ws)
= N x (% lolos saringan No.200)/100
= N x (N sisa dari sieve analysis)
dimana :
Wc = Berat tanah kering yang lewat saringan No. 200.
Ws = Berat total dari tanah kering yang digerakkan pada perhitungan
Alat Percobaan
a. Hydrometer
Bentuk bulb yang khusus, skala menunjukan berat butir dalam larutan ya
bervolume 1 liter. Pada Hidrometer terbaca 1.00 pada larutan air murni
(aquadest) pada suhu 19,45 0C.
b. Gelas ukur,diameter 2,5" dan tinggi 18"
c. Timbangan ( dengan ketelitian 0,01 gram )
d. Alat mixer
e. Thermometer
f. Tabung porselin
g. Saringan No.200
h. Larutan sodium silikat ( Ca SiO4 )

Gambar Hidrometer & Mechanical Stirer

Keterangan gambar:
1. Bak kaca
2. Pemanas air
3. Mechanical stirer
4. Mangkok pengaduk
5. Soil hydrometer
 Gambar Percobaan

Mechanical stirer Gelas ukur

Prosedur Percobaan Analisis Hidrometer
 Prosedur Percobaan Analisis Hidrometer

1. Ambil 50 gram sampel tanah yang lolos saringan no.

200.
2. Campur tanah dengan 125 cc larutan Calgon 4%
(Sodium hexametaphosphate) sebagai deflocculating
agent.
3. Diamkan campuran 8-12 jam.
4. Setelah itu campur kembali dengan menggunakan
mixer.
5. Masukan campuran ke dalam gelas ukur B dan
tambahkan aquades hingga 1000 cc. tutup mulut gelas
dengan karet lalu kocok agar tercampur rata.
6. Siapkan gelas ukur lain (A) untuk pengukuran zero
correlation (875 cc aquades + 125 cc larutan Calgon
4%).
7. Letakkan kedua gelas ukur pada bak ukur yang telah
diatur temperaturnya.
8. Masukkan hydrometer perlahan pada gelas ukur B dan
lakukan pembacaan saat t= 0.25, 0.50, 1, 2 menit.
9. Lanjutkan pembacaan pada gelas ukur B saat t = 4, 8,
15, 30, 60, 120, 240, 480, 1440, 2880 menit hingga
campuran pada gelas ukur B tampak jernih.
10. Masukkan hydrometer perlahan pada gelas ukur A dan
lakukan pembacaan seperti pada gelas ukur B.
3/8/2022 12
 Data Analisis Hidrometer

Waktu R=1000 (r- Ra=1000 Temp

R-Ra N% Zr (cm) √Zr/t D (mm) N'%
(menit) 1) (Ra-1) (0C)
0.25 47 -1 27 48 95.04 5.86515 0.466 0.00584 92.778
0.5 41 -1 27 42 83.16 4.38178 0.403 0.00504 81.181
1 40 -1 27 41 81.18 3.11448 0.340 0.00425 79.248
2 36 -1 27 37 73.26 2.28035 0.291 0.00364 71.516
5 30 -1 27 31 61.38 1.50997 0.236 0.00296 59.919
15 23 -1 27 24 47.52 0.90921 0.184 0.0023 46.389
30 20 -1 27 21 41.58 0.65828 0.156 0.00195 40.590
60 17 -1 27 18 35.64 0.47434 0.133 0.00166 34.792
250 10 -1 27 11 21.78 0.24249 0.095 0.00119 21.262
1440 4 -1 27 5 9.90 0.10408 0.062 0.00078 9.664
Berat Tanah (W) = 50 gr
Berat Jenis Tanah (G) = 2.667 ἀ= 0.99
K2 = a/W x 100 =
Data Analisis Hidrometer
 Analisis Hidrometer (Hydrometer Analysis)

 % Lolos Saringan 200 ( Ayakan) 

% Lolos Saringanun tuk Hydrometer = % Butiran Halus Hydrometer x 
 100 

Gabungan (Untuk
Hydrometer Ayakan
Hydrometer)
% Butiran Halus % Lolos Saringan % Lolos Saringan
92.778 1.747 1.621
81.181 1.747 1.419
79.248 1.747 1.385
71.516 1.747 1.250
59.919 1.747 1.047
46.389 1.747 0.811
40.590 1.747 0.709
34.792 1.747 0.608
21.262 1.747 0.372
9.664 1.747 0.169

3/8/2022 15
 Menggambar Kurva Distribusi Gabungan

Diameter % Lolos
No Ayakan
(mm) Saringan
4 4.75 100.000
10 2 91.926
20 1 74.935
40 0.5 60.836
60 0.25 48.986
100 0.15 23.599
200 0.075 1.747
0.068 1.6211
0.049 1.4185
0.035 1.3847
0.025 1.2496
Hydrometer

0.018 1.0470
0.013 0.8106
0.009 0.7093
0.007 0.6079
0.005 0.3715
0.0035 0.1689
0.0025 0.0000
0.0018 0.0000
0.0011 0.0000
0.0008 0.0000

3/8/2022 Designed by PoweredTemplate.com 16

 Macam Macam Gradasi Butiran

3/8/2022 17
 Parameter-parameter yang diperlukan untuk klasifikasi tanah

3/8/2022 18
 Kurva Distribusi Ukuran Butiran

3/8/2022 19
 Distribusi Ukuran Butiran

Pasir bergradasi buruk

3/8/2022 20
 Hasil Analisis Hydrometer

Menurut kriteria untuk tanah akan tergradasi dengan baik apabila

memiliki Cu lebih besar dari 4 dan memiliki Cc antara 1 dan 3.
Karena sampel tanah yang diamati memiliki Cu lebih besar
daripada 4, dan Cu diantara 1 dan 3. Maka dapat disimpulkan
bahwa tanah tersebut tergradasi dengan baik.

Dari kurva yang didapat juga dapat ditentukan nilai prosentase

pembagian butiran yang didasarkan pada American Association
of State Highway and Transportaton Officials (AASHTO) sebagai
berikut:
➢ kerikil 76.2 s/d 2 (mm) → 8.074 %
➢ pasir 2 s/d 0.075 (mm) → 90.179 %
➢ lanau 0.075 s/d 0.002 (mm) → 1.747 %
➢ lempung < 0.002 (mm) → 0.001 %
 Kesimpulan Analisis Hydrometer
Dari kurva gabungan tampak kurva mempunyai rentang yang tersebar
sebagian besar pada tanah halus, atau dengan kata lain tanah sampel
mempunyai gradasi yang buruk. Sedang dari grafik gabungan tidak dapat
dapat ditentukan harga koefisien keseragaman dan koefisien gradasi,
karena tanah yang diuji merupakan tanah halus.
Klasifikasi Tanah (AASHTO)
Dalam hal ini, klasifikasi tanah yang dilakukan berdasarkan American
Association of State Highway and Transportaton Officials (AASHTO). Dari
praktikum yang telah dilakukan telah didapat data-data dan parameter2
sebagai berikut:
➢ Kira-kira 8.074% dari total tanah tergolong tanah tergolong kerikil
➢ Kira-kira 90.179 % dari total tanah tergolong pasir.
➢ Kira-kira 1.747 % dari total tanah tergolong lanau.
➢ Kira-kira 0.001 % dari total tanah tergolong lempung.
Maka, berdasarkan parameter-parameter dan data-data di atas dapat
ditentukan klasifikasi tanahnya sebagai berikut:
➢ Tanah dikelompokkan sebagai tanah berbutir halus (fine-grained soils)
yaitu 90.179 % merupakan Pasir.
➢ Pada bagian tanah yang kasarnya, persentasenya tidak terlalu banyak,
yaitu hanya 8.074%. Dan pada bagian tanah kasarnya ini, hampir
seluruhnya adalah sand (pasir), bahkan hampir tidak dijumpai gravel.
3/8/2022 Designed by PoweredTemplate.com 23
3/8/2022 Designed by PoweredTemplate.com 24
DAFTAR PUSTAKA

Braja M. Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar, Mekanika Tanah

(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1, Erlangga.

Craig. R.F, Budi Susilo, Mekanika Tanah, Erlangga 1988

Holtz & WD Kovacs, An Introduction to Geotechinical Engineering.

Joseph E. Bowlesh, Physical and Geotechnical Properties of Soils, Mc

Graw Hill, 1984.

Taufik Martha