Nama : Fahrizal
Nim : 1701241
Soal tambahan
1. Perbedaan yang terdapat antara core measured porosity dan log calculated
porosity yaitu terdapat pada jangkauan data tersebut dapat digunakan , pada
pengukuran porositas inti data yang didapat bisa mengimplementasikan formasi
dalam ruang lingkup yang kecil, sedangkan perhitungan log porositas dapat
digunakan untuk ruang lingkup yang lebih besar dan kondisi yang berbeda.
2. Faktor perkiraan yang dibutuhkan agar conventional core permeabilities dapat
menjadi initial well test permeabilities yaitu faktor tekanan dan kedalaman.
3. Persentase penurunan permebilitas yang diharapkan yaitu tidak terlalu besar agar
fluida dapat mengalir dengan baik, sedangkan pada kondisi sesungguhnya
permeabilitas akan semakin kecil seiring dengan bertambahnya kedalaman suatu
batuan karena adanya tekanan overburden. Seperti yang terdapat pada data ,
permeabilitas pada tekanan awal sampel batuan mengalami penurunan lebih dari
50 % pada saat tekanan 4000 psia.
4. Tidak terdapatnya lagi hubungan antara nilai permeabilitas core dan derajat
penurun permeabilitas , karena hubungan permeabilitas dengan penurunan sudah
dijelaskan pada jawaban 3 soal tambahan.
a. PROBLEM 2-2 “RED RESERVOIR CAPILLARY PRESSURE”
Diketahui:
Sample 5B dengan capillary pressure di laboratorium menggunakan air–mercury
dan untuk kondisi reservoir menggunakan oil–water. Dengan data sebagai berikut :
Jawab :
1) Mencari Pc reservoir :
Dimana :
σ =interfacial tension
θ=contact degress
Sw Pc(res)
0.261 59.88341
0.266 29.94171
0.318 17.32342
0.371 12.83216
0.476 6.41608
0.580 4.277387
0.685 2.780301
0.790 1.924824
0.895 0.855477
1.000 0
Densitas water dan juga densitas oil harus diconvert dalam satuan psi/ft dan
didapat nilai convert seperti berikut :
• Densitas water : 66,50 lb/ft^3 atau 0,46151 psi/ft
• Densitas oil : 42,23 lb/ft^3 atau 0,2930762 psi/ft
Setelah itu masukkan data kerumus, berikut salah satu contoh perhitungannya :
59,88341
H= = 355,3509
(0,46151−0,2930762)
Pc(res) h
59.88341 355.5309
29.94171 177.7654
Plot 17.32342 102.85 nilai H
12.83216 76.18518 (kedalaman)
6.41608 38.09259
dan 4.277387 25.39506 Sw . Berikut
adalah 2.780301 16.50679 grafiknya :
1.924824 11.42778
0.855477 5.079012
0 0
Pada grafik diatas diketahui bahwa nilai Irreducible water (Swirr) adalah 26 % .
Batas kemampuan oil untuk bergerak adalah 100 % – 24,1 % = 75,9 % dan dari
nilai tersebut diketahui pada grafik terdapat free water level pada ketinggian sekitar
24 ft.
Untuk ketebatalan Zona Transisi pada Red reservoir yaitu 81 ft
Diketahui ada 2 sample yaitu sampel 3A dan 7C dengan data sebagai berikut :
# sample 3A :
Sample 3A
Sw Kro Krw
# sample 7C
Sample 7C
Sw Kro Krw
1) Apa definisi dari permeability absolute yang digunakan untuk membuat kurva ?
2) Untuk sampel dengan porositas 22,7%. Berapa permeabilitas effektif untuk oil
dan water pada saturasi air 49% ?
3) Dari sampel batuan tersebut yang diperoleh apakah water-wet atau oil-wet ?
Dijawab :
Karena yang dicari hanya permeabilitas effektif pada porositas 22,7% dan Sw
49% maka nilai K dan Kr yang digunakan yaitu Kro = 0,250 Krw = 0,078 dan
permeability to oil at Swir = 21,4 jadi nilai permeability effektifnya yaitu :
Keff (Kro) = 21,4 x 0,250 = 5,35
Keff (Krw) = 21,4 x 0,078 = 1,67
3) Dari sampel batuan yang didapat bisa didefinisikan bahwa sampel batuan tersebut
adalah water – wet karena sesuai grafik dari kedua sampel sesuai dengan tabel
dibawah ini :
Soal bonus
Bagian terbesar dari lapangan red reservoir mempunyai porositas mendekati 20,4%
dan permeabilitas 15,7 mD. Temukan karakteristik permeabilitas relative yang dapat
diaplikasikan untuk batuan yang mempunyai karakteristik porositas 20,4%.
Hal pertama yang dilakukan adalah menghitung nilai RQI dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
21,4
RQI=0,0314
√
0,227
4,5
=0,305 ( SAMPLE 3A )
RQI=0,0314
√
0,123
15,7
=0,19 ( SAMPLE 7C )
RQI=0,0314
√
0,204
=0,275 ( RESERVOIR )
Setelah itu setelah mendapatkan nilai RQI, harus mencari nilai Sw connate dan juga
So irresidual pada reservoir dengan cara mencari nilai x dan y dengan memplot grafik
nilai RQI dengan Sw connate dan So irresidual pada kedua sample (3A & 7C). berikut
adalah grafiknya :
0.4
0.35
f(x) = 0.06 x + 0.17
Sw connate dan So irresidual 0.3
0.25
f(x) = − 0.02 x + 0.27
0.2 connate
Linear (connate)
0.15
irresidual
0.1 Linear (irresidual)
0.05
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
RQI
Setelah mendapatkan persamaan diatas ganti nilai x menggunakan nilai RQI pada
reservoir. Hasil nilai y adalah untuk yang biru hasil untuk Sw connate sedangkan
warna merah adalah hasil So irresidual. Dan didapatkan lah nilainya sebagai berikut :
Setelah itu mencari Sw* untuk sample 3A dan 7C menggunakan rumus berikut :
Ini adalah hasil dari sample 3A dan 7C :
Sample 3A
Sample 7C
Setelah itu plot Sw* dengan Krw dan Kro dari kedua sampel pada satu grafik untuk
menentukan Sw* yang akan digunakan untuk mencari Sw pada reservoir dan juga
untuk menentukan Krw dan Kro yang akan digunakan. Berikut adalah grafik Sw*
dengan Kro dan Krw :
1.200
1.000
0.800
Kro & Krw
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200
Sw*
Karena menunjukkan hasil yang hamper sama jadi bisa menggunakan Sw*, Krw dan
Kro dari kedua sample. Jadi disini saya akan menggunakan Sw*, Krw dan Kro dari
sample 3A. setelah itu mencari nilai Sw untuk reservoir menggunakan rumus :
Berikut adalah grafik antara Sw dan Kro dan Krw untuk reservoir :
1.200
1.000
0.800
Kro dan Krw
0.600
kro
0.400 krw
0.200
0.000
0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800
Sw
c. PROBLEM 2-4
Diketahui data sebagai berikut :
Water Saturation
(%)
Sample Depth, m ss: 2955 2964 2969 2972 2977
Pc (psia)
Ditanya :
1) Berapa rata – rata yang sesuai untuk ketebalan, porositas, permeability, dan water
saturation untuk X sand di sumur WS-2 ?
2) Tentukan, jika kamu bisa, seberapa banyak type batuan yang ada dan lokasi
batuan tersebut.
3) Skema lapisan seperti apa yang mungkin kamu sarankan untuk simulasi reservoir?
Jawab :