Anda di halaman 1dari 14

ANALISA DAN KORELASI DATA WELL LOG MENGGUNAKAN INTERACTIVE

PETROPHYSICS PADA CEKUNGAN TRENTON BLACK-RIVER


Raulia Reno Cahyaningtyas
Departemen Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK

Analisa cekungan Trenton-Black River memerlukan data sumur untuk menganalisa anomaly
bawah permukaan demi mencari reservoir hidrokarbon yang tersembunyi. Cekungan ini
berasosiasi dengan cekungan Appalachian yang memiliki banyak sekali reservoir. Tujuan
pengolahan ini ialah untuk menganalisa parameter-parameter pada well yang terdiri atas Volume
Clay, Porositas serta Saturasi. Dilakukan juga korelasi pada 10 sumur untuk mengetahui litologi
bawah permukaan lingkungan tersebut. Semua pengolahan dilakukan menggunakan software
Interactive Petrophysics dimana dari korelasi data 10 sumur berdasarkan gamma ray dihasilkan
bahwa terdapat 2 lapisan umum yaitu sandstone dan shale. Sedangkan pada hasil analisa data
sumur didapatkan volume clay rata – rata dan porositas pada sumur 1, 2 ,3 dan 4 berturut – turut
sebagai berikut. Pada sumur 1 didapatkan volume clay rata – rata sebesar 0.0864 Dec dan nilai
porositas rata – rata sebesar 0.03269 Dec. Pada sumur 2 volume clay rata – rata sebesar 0.10412
Dec dan nilai porositas rata – rata sebesar 0.05918 Dec. Pada sumur 3 didapatkan volume rata–
rata clay sebesar 0.10198 Dec dan nilai porositas rata–rata sebesar 0.06891 Dec. Pada sumur 4
didapatkan

Kata Kunci: Porositas, Korelasi, Well, Volume Clay

PENDAHULUAN dan jenis fluida pada formasi yang tertembus


sumur. Sedangkan secara kuantitatif dapat
Log merupakan suatu grafik kedalaman/waktu
memberikan data-data untuk menentukan
dari suatu set data yang menunjukkan
ketebalan, porositas, permeabilitas, kejenuhan
parameter diukur secara berkesinambungan di
fluida, dan densitas hidrokarbon.
dalam sebuah sumur pemboran (Harsono,
1997). Prinsip dasar wireline log adalah Data Penelitian ini merupakan data sumur dan

mengukur parameter sifat-sifat fisik dari suatu korelasi sumur pada Formasi Trenton yang

formasi pada setiap kedalaman secara berada di Stark County dan Wayne County

kontinyu dari sumur pemboran. Adapun sifat- pada Ohio State di United States Of America.

sifat fisik yang diukur adalah potensial listrik


batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan,
radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang
elastis, kerapatan formasi (densitas), dan
kemiringan lapisan batuan, serta kekompakan
formasi yang kesemuanya tercermin dari
lubang bor.

Well Logging dapat dilakukan dengan dua cara


Gambar 1. Lokasi Wayne County dan Stark
dan bertahap yaitu:
County
1. Openhole Logging
Deskripsi Area Penelitian
2. Casedhole Logging
Daerah penelitian ini merupakan Cekungan
Secara kualitatif dengan data sifat-sifat fisik
Sedimen Trenton-Black River yang termasuk
tersebut kita dapat menentukan jenis litologi
dalam cekungan Appalachian yang memiliki
banyak reservoir sehinnga memiliki potensi kesamaan waktu (Sandi Stratigrafi Indonesia,
yang tinggi dalam produksi oil and gas. Jenis 1996).
batuan mayoritas penyusun cekungan
Menurut North American Stratigraphy Code
sedimen ini adalah berbagai jenis limestone
(1983) ada tiga macam prinsip dari korelasi,
dan dolomite yang memiliki perbedaan umur.
yaitu :
Reservoir dalam cekungan ini merupakan salah
satu reservoir dengan tingkat produksi yang  Litokorelasi, yang menghubungkan unit
amat baik. yang sama pada litologi dan posisi
stratigrafinya.
 Biokorelasi, yang secara cepat
menyamakan fosil dan posisi
biostratigrafinya.
 Kronokorelasi, yang secara cepat
menyesuaikan umur dan posisi
kronostratigrafi.

2.2 Analisa Data Well Log

Interpretasi data wireline log dapat dilakukan


Gambar 2. Fasies Cekungan Trenton-Black
secara kuantitatif dengan menggunakan rumus
River
perhitungan. Metode ini dapat digunakan untuk
menentukan porositas batuan, permeabilitas
batuan, saturasi hidrokarbon maupun
kandungan shale dalam reservoar.

Parameter yang dihitung dalam analisis ini


berupa Volume Shale, Porositas (Φ), Saturasi
air (Sw), Permeabilitas (K).

 Volume Shale

Perhitungan Lapisan yang mempunyai sisipan


berupa shale maupun serpih menggunakan
Gambar 3. Bentuk cekungan Trenton-Black persamaan volume shaledapat diperoleh dari
River dengan warna pink ialah daerah Log Gamma Ray, Log SP dan Log Neutron :
penelitian Ohio VShale menggunakan Log Gamma Ray

TINJAUAN PUSTAKA 𝐺𝑅 − 𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛


𝑉𝑠ℎ =
𝐺𝑅𝑚𝑎𝑥 − 𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛
2.1 Korelasi Data Well Log
Dimana :
Korelasi ialah penghubungan titik-titik
GRlog : nilai GR pada lapisan tersebut
kesamaan waktu atau penghubungan satuan-
satuan stratigrafi dengan mempertimbangkan
GRmax : nilai GR paling maksimum, sama metode ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
dengan shale base line sebagai berikut :

GRmin : nilai GR saat defleksi paling minimum 1. Komponen elekrokinetik dari Sp


diabaikan.
VShale menggunakan Log SP
2. Rmf kadang-kadang jelek (filtrasi
𝑆𝑃 − 𝑆𝑃𝑚𝑖𝑛 lumpur tidak baik).
𝑉𝑠ℎ =
𝑆𝑃𝑚𝑎𝑥 − 𝑆𝑃𝑚𝑖𝑛
3. Hubungan antara Rwe-Rw dan Rmfe-
Dimana : Rmf, khususnya pada Rw yang tinggi.

SPlog : nilai SP pada lapisan tersebut Berdasarkan hal tersebut serta rekaman
penampang mekanik pada daerah penelitian
SPmax : nilai SP paling maksimum, sama
tidak mempunyai kurva defleksi SP yang cukup
dengan shale base line
baik, maka didalam formasi kandungan air,
SPmin : nilai SP saat defleksi paling minimum kejenuhan air adalah 1 didaerah murni dan
Vshale menggunakan Log Neutron terkontaminasi Sw = Sxo = 1, sehingga rumus
Archie menjadi :
ØN − ØNmin
𝑉𝑠ℎ =
ØNshale − ØNmin 𝑅𝑡
𝑅𝑤𝑎 =
𝐹
Dimana :
Keterangan :
ØN : Porositas Neutron pada kedalaman
Interpretasi Rwa = resistivitas formasi (apparent resistivity)

Ø NShale : Porositas rata rata zona 100% Rt = resistivitas dalam formasi kandungan air
Lempung
F = faktor formasi
ØNmin : nilai Porositas Neutron saat defleksi
 Porositas
paling minimum
Penentuan harga porositas pada lapisan
 Resistivitas Air Formasi (Rw)
reservoar menggunakan gabungan harga
Determinasi harga Rw dapat ditentukan porositas dari dua kurva yang berbeda, yaitu
dengan berbagai metode diantaranya dengan porositas densitas (ØD) yang merupakan hasil
menggunakan metode crossplot resistivitas- perhitungan dari kurva RHOB dan porositas
neutron, resistivitas-sonic dan resistivitas- neutron (ØN) yang dibaca dari kurva NPHI.
densitas.Harga Rw juga dapat dihitung dengan
Kurva RHOB yang mengukur berat jenis
menggunakan rumus SSP (statik Sp) dan
matriks batuan reservoar biasanya
rumus Archie, serta dari percobaan di
dikalibrasikan pada berat jenis matriks batuan
laboratorium.
(batugamping = 2.71 dan batupasir = 2.65)
Rumus SSP dipakai jika terdapat lapisan serta diukur pada lumpur pemboran yang
mengandung air (water-bearing) cukup tebal digunakan dalam pemboran , setelah itu kurva
dan bersih, serta defleksi kurva SP yang baik. ini baru bisa menunjukkan harga porositas.
Keakuratan dari penentuan harga Rw dengan
Porositas Densitas
𝜌𝑚𝑎 − 𝜌𝑏 Nsh = porositas neutron pada shale, dari harga
ØD =
𝑝𝑚𝑎 − 𝜌𝑓 NPHI pada GRmax

Dimana : Vsh = volume shale

ØD = porositas densitas Kemudian pendekatan harga porositas batuan

𝜌𝑚𝑎 = densitas matriks batuan, batupasir 2.65; dilakukan melalui gabungan antara porositas

batugamping 2.71 densitas dan porositas neutron dengan


menggunakan persamaan:
𝜌𝑏= densitas bulk batuan, dari pembacaan
kurva log RHOB ØDcorr 2 − ØNcorr 2
Øe = √
2
𝜌𝑓 = Densitas Fluida (Fresh water 1.0 ; Salt
water 1.1) Dimana :

Kemudian nilai porositas dikoreksi terhadap Øe = porositas efective


pengaruh shale
ØDCorr = porositas densitas koreksi
ØDcorr = ØD − (ØDsh x Vsh)
ØNCorr = porositas neutron koreksi
Dimana :
 Saturasi
ØDcorr = porositas densitas terkoreksi
Saturasi atau kejenuhan air formasi adalah
ØD = porositas densitas rasio dari volume pori yang terisi oleh air
dengan volume porositas total (Adi Harsono,
ØDsh = nilai porositas densitas pada shale
1997). Tujuan menentukan saturasi air adalah
(GRmax)
untuk menentukan zona yang mengandung
Vsh = volume shale hidrokarbon, jika air merupakan satu-satunya

Porositas Neutron fluida yang terkandung dalam pori-pori batuan,


maka nilai Sw = 1, tetapi apabila pori-pori
ØN = (1.02 x ØNLog) + 0.0425 batuan mengandung fluida hidrokarbon maka

Dimana : nilai Sw< 1.

ØNlog = Porositas Neutron dari pembacaan Archie menyusun persamaannya, yang

Kurva kemudian kita kenal dengan Archie formula

𝑎 𝑅𝑤
Kemudian nilai porositas dikoreksi terhadap 𝑆𝑤 𝑛 =
𝜙 𝑚 𝑅𝑡
pengaruh Shale
Penentuan jenis kandungan di dalam reservoar
ØNcorr = ØN − ( ØNsh x Vsh)
(gas, minyak dan air) didapat dari hasil
Dimana : perhitungan kejenuhan air formasi (Sw) dalam
hasil batasan umum harga Sw untuk lapangan
ØNcorr= porositas neutron terkoreksi
yang “belum dikenal” seperti di bawah ini :
ØN = porositas neutron, dari pembacaan kurva
Gas = Jika harga Sw adalah 0 – 35%
log NPHI
Minyak = Jika harga Sw adalah 35 – 65%

Air = Jika harga Sw adalah >65%

 Parameter Archie

Dalam hal ini, parameter Archie yang dimaksud


adalah a, m dan n. A adalah factor tortuosity, m
adalah eksponen sementasi dan n adalah
eksponen saturasi. Nilai a, m dan n dihitung
berdasarkan data core.

 Matriks Densitas

Nilai densitas ditentukan dari referensi karena


sebelumnya telah dilakukan penelitian. Pada
kali ini, nilai densitas dari suatu material geologi
diambil dari Telford (1990).

Tabel 1. Nilai densitas matriks

METODOLOGI

Analisa dan korelasi data dilakukan


menggunakan berbagai sumur, 10 macam
sumur untuk korelasi dan 4 macam sumur
untuk dianalisa. Data sumur untuk korelasi dan
analisapun berbeda. Data yang digunakan
dalam penelitian ini ialah data cekungan
Trenton-Black River . pengolahan data well
dilakukan menggunakan software Interactive
Petrophysics V3.5 dengan engolahan yang
dilakukan ialah korelasi data well dan Analisa
log. Berikut adalah flowchart dari Analisa data
log dan korelasi data log

Gambar 5. Flowchart Analisa data well

a. Menghitung Volume clay

Dalam software Interactive Petrophysics untuk


mengetahui hubungan clay pada formasi maka
parameter yang diunakan ialah sebagai berikut

Gambar 4. Flowchart korelasi data well

Gambar 6. Parameter perhitungan VClay

b. Menghitung gradien 6emperature

Menghitung gradien temperature penting untuk


mendapatkan Rw dengan parameter yang
dimasukkan dan dihitung ialah sebagai berikut ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN

A. Korelasi data Well Log

Korelasi data well dilakukan dengan


menggunakan 10 data sumur
(3415124961,3415125011,341512502,341
5125015,3416924929,3416924940,34169
24995,3416925014,3416925058,3416925
11) yang berada di Wayne County dan
Stark County, Ohio State, USA. Korelasi
yang dilakukan ialaha korelasi litologi untuk
mengetahui kepenerusan tiap lapisan
Gambar 7. Parameter gradien temperature batuan. Kedalaman masing-masing well
ialah sekitar 1000-6000 feet dengan
Nilai temperatur dapat diketahui melalui file
inputan data berupa gamma ray. Korelasi
.Las
menurut gamma ray dilakukan dengan
c. Menghitung Rw mengikuti table dibawah ini

Perhitungan Rw dapat dilakukan dengan


menggunakan data Log SP yang ada

d. Menghitung porositas dan saturasi

Perhitungan porositas dan saturasi dapat


dilakukan dengan menggunkan data
densitas dengan parameter sebagai berikut

Gambar 9. Tabel nilai gamma ray dalam


litologi

Korelasi well yang dihasilkan ialah seerti


dibawah ini

Gambar 8. Parameter perhitungan


porositas dan saturasi
Gambar 10. Korelasi well log Triple Combo. Kemudian dilakukan interpretasi
Volume Clay. Analisis volume clay dilakukann
Pada kedalaman tertentu dibeberapa well
dengan memilih data log yang ada pada data
tidak didapatkan pembacaan log GR
sumur, yaitu gamma ray, neutron dan
(hasilnya hanyalah garis lurus), hal ini
resistivity. Nilai Volume clay pada histogram
dapat disebabkan oleh berbagai factor
menunjukkan angka 0.0864 Dec. Adapun hasil
diantaranya ialah factor kerusakan alat
plot volume clay adalah sebagai berikut:
(alat log GR tidak memiliki kemampuan
untuk membaca pada kedalaman tertentu),
factor kesalahan manusia (kesalahan
dalam pengoprasian alat dimana alat tidak
dapat membaca pada kedalaman tertentu)
maupun factor litologi dalam sumur
tersebut (seperti nilai sand yang terbaca
terlalu rensah maupun nilai shale yang
dibaca terlalu tinggi) yang disebabkan
adanya material lain. Penetapan nilai sand
dan shale dilakukan berdasarkan gambar
9 dimana nilai yang terbaca nilainya kecil
Gambar 11. Parameter Vshale Well 1
merupakan litologi sand dan nilai yang
terbaca nilainya besar memiliki litologi
shale. Bisa dilihat dari Gambar 10 bahwa
sand bewarna kuning dan shale bewarna
abu-abu dimana adanya dominasi shale
pada sumur 1-10 kecuali pada sumur ke-2
dan ke-3

B. Analisa Data Well Log


 Sumur 1 Gambar 12. Hasil Vshale well 1

Pengolahan data sumur 1 (3410120183) Perhitungan gradient temperatur adalah

dimulai dengan memasukkan data (.las) yang dengan memasukaan angka MST dan MRT

telah di download. Data yang terdapat pada yaitu sebesar 47 DEGF dan 82DEGF.

sumur 1 adalah: DEPT, CALI, DRHO, GR, LLD, Perhitungan nilai porositas dan saturasi adalah

LLS, NPHI, RHOB. Dari data log tersebut, dengan data NPHI dan RHOB. Pada proses

maka dapat ditentukan perhitungan gradient porosity and water saturation analysis

temperatur, volume clay, resistivitas air, digunakan beberapa parameter . Archie

porositas dan nilai saturasi. parameter untuk a, m, n seharusnya


didasarkan pada data core, namun pada field
Tahapan awal pada analisa data log adalah
report tidak diberikan archie parameter,
memunculkan track log setelah data log
sehingga digunakan archie parameter karbonat
dimasukkan. Track log yang digunakan adalah dengan a= 1, m 2 dan n=2. Matriks densitas
yang digunakan merupakan matriks densitas Pada gambar diatas terdapat log GR, log
karbonat dengan nilai 2.71. porositas (yang tediri dari NPHI dan RHOB), log
resistivitas, salinitas, matrix, saturasi, log
porositas (yang terdiri dari PHIT, BVWSXOT
dan BVWT). Dari data histogram didaoatkan
nilai rata-rata RwApp sebesar 2.18504 OHMM,
nilai rata-rata saturasi air sebesar 0.7334 Dec
dan nilai porositas sebesar 0.03269 Dec.
Berdasarkan log porositas, hidrokarbon dapat
diasumsikan berada pada kedalaman 1640 ft
s.d 1760 ft. Litologi dalam sumur ini didominasi
oleh sandstone dengan sedikit dry clay.

 Sumur 2

Pengolahan data sumur 2 (3410120193)


Gambar 13. Temperatur well 1 dimulai dengan memasukkan data (.las) yang
telah di download. Data yang terdapat pada
sumur 1 adalah: DEPT, CALI, DRHO, GR, LLD,
LLS, NPHI, RHOB. Dari data log tersebut maka
dapat ditentukan perhitungan gradient
temperatur, volume clay, resistivitas air,
porositas dan nilai saturasi.

Tahapan awal pada analisa data log adalah


memunculkan track log setelah data log
dimasukkan. Track log yang digunakan adalah
Triple Combo. Kemudian dilakukan interpretasi
Volume Clay. Analisis volume clay dilakukann
Gambar 14. Parameter porosity dan water dengan memilih data log yang ada pada data
saturation well 1 sumur, yaitu gamma ray, neutron dan
resistivity. Nilai Volume clay pada histogram
Dimana menghasilkan sebagai berikut
menunjukkan angka 0.10412 Dec. Adapun
hasil plot volume clay adalah sebagai berikut:

Gambar 15. Plot porosity and well saturation


well 1
Gambar 16. Parameter Vshale Well 2

Gambar 18. Temperatur well 2

Gambar 17. Hasil Vshale well 2

Perhitungan gradient temperatur adalah


dengan memasukaan angka MST dan MRT
yaitu sebesar 55 DEGF dan 83 DEGF.
Perhitungan nilai porositas dan saturasi adalah
dengan data NPHI dan RHOB. Pada proses Gambar 19. Parameter porosity dan water
porosity and water saturation analysis saturation well 2
digunakan beberapa parameter . Archie
parameter untuk a, m, n seharusnya Dimana menghasilkan sebagai berikut

didasarkan pada data core, namun pada field


report tidak diberikan archie parameter,
sehingga digunakan archie parameter karbonat
dengan a= 1, m 2 dan n=2. Matriks densitas
yang digunakan merupakan matriks densitas
karbonat dengan nilai 2.71.

Gambar 20. Plot porosity and well saturation


well 2

Pada gambar diatas terdapat log GR, log


porositas (yang tediri dari NPHI dan RHOB), log
resistivitas, salinitas, matrix, saturasi, log
porositas (yang terdiri dari PHIT, BVWSXOT
dan BVWT). Dari data histogram didaoatkan
nilai rata-rata RwApp sebesar 1.22048 OHMM,
nilai rata-rata saturasi air sebesar 0.68981 Dec,
nilai rata-rata porositas total sebesar 0.05918
Dec dan niali rata-rata porositas efektif sebesar
0.65543 Dec. Berdasarkan log
porositas,kedalaman 1540 ft s.d 1800 ft dan
1880 ft s.d 2060. Litologi dalam sumur ini
didominasi oleh sandstone dengan sedikit dry
Gambar 21. Parameter Vshale Well 3
clay

 Sumur 3

Pengolahan data sumur 3 (3417520287)


dimulai dengan memasukkan data .las yang
telah di download. Data yang terdapat pada
sumur 1 adalah: DEPT, CALI, DRHO, GR, LLD,
LLS, NPHI, RHOB. Dari data log tersebut maka
dapat ditentukan perhitungan gradient Gambar 22. Hasil Vshale well 3
temperatur, volume clay, resistivitas air,
Perhitungan gradient temperatur adalah
porositas dan nilai saturasi.
dengan memasukaan angka MST dan MRT
Tahapan awal pada analisa data log adalah yaitu sebesar 40 DEGF dan 80 DEGF.
memunculkan track log setelah data log Perhitungan nilai porositas dan saturasi adalah
dimasukkan. Track log yang digunakan adalah dengan data NPHI dan RHOB. Pada proses
Triple Combo. Kemudian dilakukan interpretasi porosity and water saturation analysis
Volume Clay. Analisis volume clay dilakukann digunakan beberapa parameter. Archie
dengan memilih data log yang ada pada data parameter untuk a,m,n seharusnya didasarkan
sumur, yaitu gamma ray, neutron dan pada data core, namun pada field report tidak
resistivity. Nilai Volume clay pada histogram diberikan archie parameter, sehingga
menunjukkan angka 0.10198 Dec. Adapun digunakan archie parameter densitas yang
hasil plot volume clay adalah sebagai berikut: digunakan merupakan matriks densitas
karbonat dengan nilai 2.71
resistivitas, salinitas, matrix, saturasi, log
porositas (yang terdiri dari PHIT, BVWSXOT
dan BVWT). Dari data histogram didaoatkan
nilai rata-rata RwApp sebesar 1.03008 OHMM,
nilai rata-rata saturasi air sebesar 0.72386 Dec,
nilai rata-rata porositas total sebesar 0.06891
Dec dan nilai rata-rata porositas efektif sebesar
0.05943 Dec. Berdasarkan log porositas,
hidrokarbon dapat diasumsikan berada pada
kedalaman 1180 ft s.d 1280. Litologi dalam
sumur ini didominasi oleh sandstone dengan
sedikit dry clay.

Gambar 23. Temperatur well 3  Sumur 4

Pengolahan data sumur 4 (3417520321c)


dimulai dengan memasukkan data (.las) yang
telah di download. Data yang terdapat pada
sumur 1 adalah: DEPT, CALI, DPHI, DRHO,
ENPH, GR, LLD, LLS, MSFL, NPHI, NPGR,
PEF, RHOB, SP, TWPH, DT. Dari data log
tersebut maka dapat ditentukan perhitungan
gradient temperatur, volume clay, resistivitas
air, porositas dan nilai saturasi.

Tahapan awal pada analisa data log adalah


memunculkan track log setelah data log
Gambar 24. Parameter porosity dan water
dimasukkan. Track log yang digunakan adalah
saturation well 3
Triple Combo. Kemudian dilakukan interpretasi
Dimana menghasilkan sebagai berikut Volume Clay. Analisis volume clay dilakukann
dengan memilih data log yang ada pada data
sumur, yaitu gamma ray, neutron dan
resistivity. Nilai Volume clay pada histogram
menunjukkan angka 0.12257 Dec. Adapun
hasil plot volume clay adalah sebagai berikut:

Gambar 25. Plot porosity and well saturation


well 3

Pada gambar diatas terdapat log GR, log


porositas (yang tediri dari NPHI dan RHOB), log
Gambar 26. Parameter Vshale Well 4

Gambar 28. Temperatur well 4

Gambar 27. Hasil Vshale well 4

Perhitungan gradient temperatur adalah


dengan memasukaan angka MST dan MRT
yaitu sebesar 60 DEGF dan 80 DEGF.
Perhitungan nilai porositas dan saturasi adalah
dengan data NPHI dan RHOB. Pada proses Gambar 29. Parameter porosity dan water
porosity and water saturation analysis saturation well 4
digunakan beberapa parameter (gambar 4.12).
Dimana menghasilkan sebagai berikut
Archie parameter untuk a,m,n seharusnya
didasarkan pada data core, namun pada field
report tidak diberikan archie parameter,
sehingga digunakan archie parameter karbonat
dengan a= 1, m 2 dan n=2. Matriks densitas
yang digunakan merupakan matriks densitas
karbonat dengan nilai 2.71

Gambar 30. Plot porosity and well saturation


well 4

Pada gambar diatas terdapat log GR, log


porositas (yang tediri dari TNPH, RHOB, DR
dan PEF), log resistivitas, salinitas, matrix, e. Nilai vclay dan porositas pada sumur 4
saturasi, log porositas (yang terdiri dari PHIT, adalah 0.12257 Dec dan 0.03638 Dec.
BVWSXO dan PHIE) dan log litologi. Dari data
histogram didaoatkan nilai rata-rata RwApp
sebesar 0.34487 OHMM, nilai rata-rata saturasi DAFTAR PUSTAKA
air sebesar 0.84531 Dec, nilai rata-rata
Asquith, George B. 1982. Basic Well Log
porositas total sebesar 0.03638 Dec dan nilai
Analysis for Geologists. Tulsa: The American
rata-rata porositas efektif sebesar 0.02447 Dec.
Association of Petroleum Geologists.
Berdasarkan log porositas, hidrokarbon dapat
diasumsikan berada pada kedalaman 1180 ft Darling, Toby. 2005. Well Logging and
s.d 1200 dan 1300 ft s.d 1360 ft. Litologi dalam Formation Evaluation. Oxford: Elsevier
sumur ini didominasi oleh sandstone dengan Publishing Company. Koesoemadinata, R.P.
sedikit dry clay. 1978. Geologi Minyak dan Gas Bumi. Bandung:
Institut Teknologi Bandung
KESIMPULAN
Patchen, Douglas G. 2006. A Geologic Play
Adapun kesimpulan dari pengolahan data ini Book for Trenton-Black River Appalachian
adalah sebagai berikut: Basin Exploration. USA: West Virginia

a. Korelasi sumur berdasarkan log University Research Corporation.

Gamma Ray menunjukan bahwa Tiab, D., Donaldson, E.C. 2004. Petrophysics
daerah cekungan sedimen Trenton second edition Theory and Practice of
Black-River tersusun atas 2 formasi Measuring Reservoir Rock and Fluid Transport
batuan, yakni perselingan sandstone Properties. United Kingdom: Gulf Professional
dan shale. Data sumur yang digunakan Publishing.
berasal dari data sumur di Wayne
County dan Stark County, Ohio State,
Amerika Serikat.
b. Nilai vclay dan porositas pada sumur 1
adalah 0.0864 Dec dan 0.03269 Dec.
c. Nilai vclay dan porositas pada sumur 2
adalah 0.10412 Dec dan 0.05918 Dec.
d. Nilai vclay dan porositas pada sumur 3
adalah 0.10198 Dec dan 0.06891 Dec.

Anda mungkin juga menyukai