Anda di halaman 1dari 6

MODUL IV

PENGUKURAN PERMEABILITAS ABSOLUT DENGAN GAS PERMEAMETER


LAPORAN PRAKTIKUM
Nama NIM Kelompok : : : Hafizan Adlirachman 12212072 Selasa 2 11 Maret 2014 18 Maret 2014 Taufan Marhaendrajana, Ph.D Madhan Nur Agista (12210035) Iqbal Tri Putra (12210041)

Tanggal praktikum : Tanggal penyerahan : Dosen Asisten Modul : :

LABORATORIUM PETROFISIKA PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

1.

TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami prinsip dan cara kerja Gas Permeameter 2. Menentukan besarnya permeabilitas absolut suatu sampel core dengan Gas Permeameter 3. Memahami pengetahuan tentang permeabilitas absolut .

2.

PRINSIP PERCOBAAN Mengukur laju alir fluida (gas) dalam sampel core pada tekanan yang bervariasi dengan menggunakan alat PERG-2000 Gas Permeameter dengan menerapkan hukum Darcy. Dalam percobaan ini gas yang digunakan adalah gas N2. Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah sample core berbentuk silindris sempurna, gas benar-benar melewati pori pada sampel core, dan tekanan dan temperature pada ruangan tetap.

3.

DATA PERCOBAAN a. Dimensi Sampel core Sampel core Diameter (cm) Tinggi (cm) 1 2.52 3.94 2 2.55 2.55

b.

Hasil Percobaan Sampel Core

Percobaan KeP (atm) 1 2 3 4 1.272184 1.544368 1.816552 2.088735

1 Q(cc/s) 57.3 152.1 259.8 305.8 P(atm) 1.272184 1.544368 1.816552 2.088735

2 Q(cc/s) 125.6 289.9 456.1 643.1

4.

PENGOLAHAN DATA a. Luas permukaan Sampel

Sampel core 1

Sampel core 2

b. Menentukan permeabilitas absolut Dengan menggunakan persamaan :

Maka persaman yang akan dipakai dalam perhitungan menjadi :

Dengan nilai

dan L = tinggi sampel core

Sampel Core 1 ( A = 4.985 cm2 , L = 3.94 cm) Pup Pdown (atm) 0.272184 0.544368 0.816552 1.088735 Q(cc/s) 57.3 152.1 259.8 305.8 Ka(mDarcy) 2948.389 3913.176 4456.03 3933.762

Sampel Core 2 ( A = 5.104 cm2 , L = 2.55 cm) Pup Pdown (atm) 0.272184 0.544368 0.816552 1.088735 Q(cc/s) 125.6 289.9 456.1 643.1 Ka(mDarcy) 6462.787 7458.447 7822.922 8272.735

Sampel Core 1
2.5 2

Pupstream (atm)

1.5 1 0.5 0 57.3 152.1 259.8 305.8

y = 0.0031x + 1.0768 R = 0.9882

Debit (cc/s)

Sampel Core 2
1.2 1

Pupstream (atm)

0.8 0.6 0.4 0.2 0 125.6 289.9 456.1 643.1

y = 0.00158x + 1.0813 R = 0.9995

Debit (cc/s)

Dari grafik didapat gradient garis, masukkan ke persamaan :

Maka Permeabilitas absolute yang didapat yaitu :

Sampel core 1 : k = 4436.27 mDarcy Sampel core 2 : k = 5502.01 mDarcy

5.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini, digunakan alat PERG-200 sebagai gas

permeameternya. Gas yang digunakan yaitu gas N2. Sampel core holder yang digunakan yaitu sampel core Jane dan sampel core Dean. Sebelum melakukan percobaan, ada beberapa asumsi yang digunakan yaitu : Tidak ada energi yang hilang pada saat gas N2 mengalir ke dalam fancher core holder. Core yang digunakan memang kering Ukuran core sampel yang digunakan pada waktu pengujian benar-benar pas dengan ukuran stopper Tekanan upstream dan debit yang terukur adalah nilai konstan pada waktu pembacaan, sehingga ketika terbaca, data tersebut dianggap benar. Adapun dalam penggunaan persamaan Darcy asumsi tambahan yang digunakan agar persamaan Darcy dapat berlaku, yaitu : Pada waktu pengujian core hanya dialiri oleh fluida 1 fasa yaitu gas N2 Gas berada dalam keadaan isothermal. fluidanya incompressible Aliran fluidanya laminar (Viscous flow) Fluida tersebut merupakan Newtonian fluid. Fluida yang mengalir tidak bereaksi dengan sampel core batuan (gas inert) Aliran fluida nya steady state Pada percobaan ini, keberadaan satu fasa fluida sangat mempengaruhi pembacaan data. Karena apabila terdapat 2 fasa fluida atau keadaan sampel core yang basah (mengandung air) akan menghambat debit alir dari gas N2 sehingga akan mempengaruhi nilai permeabilitas absolut yang nilainya akan mengecil. Setelah melakukan percobaan dengan memvariasikan tekanan N2 yang mengalir pada fancher core holder, didapat bahwa jika tekanan diperbesar maka debit aliran gas juga akan membesar. Begitu juga dengan permeabilitas yang didapat. Dari 10 kali pembacaan dengan tekanan dan debit yang berbeda, lalu didapat nilai Ka. Setelah itu nilai Ka dan nilai 1/P diplotkan dalam grafik sehingga jika di regresi linier, akan

didapat persamaan garis. Ketika nilai x = 0, maka akan didapat nilai dari permeabilitas absolut dari sampel core tersebut. Setelah melakukan perhitungan dan pem-plotan terhadap grafik, dapat dilihat bahwa sampel core Jane lebih besar nilai permeabilitasnya dibandingkan dengan sampel core Dean. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam sampel core Jane pore network nya lebih baik dibandingkan dengan sampel core Dean.

6.

KESIMPULAN 1. Permeabilitas absolut batuan adalah kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan suatu fluida pada saat batuan tersebut terjenuhi oleh fluida yang melewatinya tanpa merusak struktur dari batuan tersebut.

2. Alat PERG-200 (Gas Permeameter) adalah alat yang digunakan untuk menentukan
permeabilitas absolut dengan mengalirkan suatu gas ke dalam fancher core holder dengan tekanan yang dapat diatur lalu akan mengeluarkan debit aliran yang terbaca pada alat tersebut. 3. Permeabilitas absolute yang didapat yaitu : Sampel core 1 : k = 4436.27 mDarcy Sampel core 2 : k = 5502.01 mDarcy

7.

JAWABAN DAN PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai