ABSTRAK
Perhitungan aliran hidrokarbon yang berupa minyak atau gas di dalam ilmu Teknik Perminyakan
digunakan persamaan Darcy. Penurunan Persamaan Navier Stokes menghasilkan persamaan yang masih umum
belum bisa dipakai untuk keadaan khusus, misalkan untuk aliran linier atau radial karena perumusannya menjadi
berbeda. Dalam paper ini, persamaan Darcy yang didapat melalui bukti eksperimen, diturunkan dari persamaan
Navier Stokes dengan beberapa asumsi dan penyederhanaan. Perhitungan pada paper ini menggunakan solusi
numerik, yaitu menggunakan bahasa Fortran, sebagai salah satu pendekatan. Kemudian dengan menggunakan
data lapangan digunakan persamaan Darcy dalam perhitungan debit dan kecepatan aliran fluida linier pada
reservoir. Dan juga perhitungan tekanan mulai sumur sampai titik terluar dari reservoir dengan aliran fluida
radial, sehingga bisa didapatkan data gradien tekanan dari sumur sampai titik terluar dari reservoir.
ABSTRACT
Calculation of hydrocarbon flow in the form of oil or gas in Petroleum Engineering is used the Darcy
equation. Deriving the Navier Stokes equation produces a general equation that cannot be used for special
conditions, for example linear or radial flow because the formulation is different. In this paper, the Darcy
equation obtained through experimental evidence is derived from the Navier Stokes equation with several
assumptions and simplifications . The calculation in this paper uses a numerical solution, which uses Fortran
language, as one approach. Then by using field data, the Darcy equation is used in calculating the flow rate and
the velocity of linear fluid in the reservoir. And also the calculation of the pressure from the well to the
outermost point of the reservoir with radial fluid flow, so that the pressure gradient data can be obtained from
the well to the outermost point of the reservoir.
Persamaan Stokes. Untuk media porous isotropik Untuk aliran stationer, bergerak pelan
permeabilitas bukan lagi tensor orde 2 tetapi (creeping) dan inkompressible :
menjadi orde 0 atau skalar. Seperti kita ketahui
tensor orde 0 disebut skalar, tensor orde 1 disebut 𝐷(𝜇 𝑢𝑖)
=0 (6)
dengan vektor selanjutnya adalah tensor orde 2, 𝐷𝑡
Maka Persamaan Navier - Stokes
tensor orde 3 dan seterusnya. Dari penyederhanaan
disederhanakan menjadi Persamaan Stokes
dan pembatasan-pembatasan diatas maka didapatkan
persamaan Darcy.
−𝜕𝑖 𝑃 + 𝜇∇2 𝑢𝑖 + 𝜌𝑔𝑖 = 0 (7)
Perhitungan untuk pengaplikasian Hukum
Darcy dengan data lapangan digunakan perhitungan
µ adalah viskositas, ui adalah kecepatan pada arah i,
numerik untuk mempermudah dan menghemat
gi adalah komponen gravitasi pada arah i, P adalah
waktu. Perhitungan numerik mempergunakan
tekanan, φ adalah porositas, dan kij adalah tensor
program software Fortran 95 dan pembuatan grafik
permeabilitas orde ke 2.
kami menggunakan program software Exell.
Diasumsikan gaya hambat viscositas adalah linier
dengan kecepatan
HASIL DAN ANALISIS −1
Penurunan persamaan Darcy dari persamaan 𝜇∇2 𝑢𝑖 = −(𝑘𝑖𝑗 ) 𝜇∅𝑢𝑗 (8)
Navier Stokes [3]-[5],[7]
Ini akan memberikan kecepatan pada arah n
Persamaan Navier Stokes adalah persamaan
−1
aliran fluida −(𝑘𝑖𝑗 ) 𝜇∅𝑢𝑗 = −𝜕𝑖 𝑃 + 𝜌𝑔𝑖 (9)
𝜕𝑣
𝜌 ( 𝜕𝑡 + 𝑣. ∇𝑣) = −∇𝑃 + ∇. 𝑇 + 𝑓 (1) Dikalikan dengan -kni
−1
Merupakan kekekalan momentum pada suatu fluida 𝑘𝑛𝑖 (𝑘𝑖𝑗 ) 𝜇∅𝑢𝑗 = −𝑘𝑛𝑖 (𝜕𝑖 𝑃 − 𝜌𝑔𝑖 )
dan aplikasi hukum Newton ke 2 pada suatu
kontinum, dimana v adalah kecepatan aliran, ρ −1 𝑛𝑖
𝑘𝑛𝑖 (𝑘𝑖𝑗 ) 𝑢𝑗 = − 𝜇∅
𝑘
(𝜕𝑖 𝑃 − 𝜌𝑔𝑖 )
adalah densiti fluida, P adalah tekanan, T adalah
komponen tensor stress total (tensor orde 2), f
−1
adalah gaya (tiap satuan volume) yang bekerja pada 𝑘𝑛𝑖 (𝑘𝑖𝑗 ) = 𝛿𝑛𝑗 adalah fungsi delta Dirac
fluida, dan ∇ adalah operator del. f bisa berupa gaya
pada badan (gaya tiap satuan volume), misal gaya −1
𝑘𝑛𝑖 (𝑘𝑖𝑗 ) 𝑢𝑗 = 𝑢𝑛
gravitasi atau gaya sentrifugal.
Ketika fluida diasumsikan inkompresibel, homogen 𝑛𝑖𝑘
dan Newtonian, µ adalah konstanta kecepatan 𝑢𝑛 = − 𝜇∅ (𝜕𝑖 𝑃 − 𝜌𝑔𝑖 ) (10)
dinamik (kecepatan dinamik yang konstan). Bentuk
shear stress adalah u adalah kecepatan pada arah n dibagi dengan ∅
∇. 𝑇 = 𝜇∇2 𝑣, (2) 𝑢𝑛 ∅ = −
𝑘𝑛𝑖
(𝜕𝑖 𝑃 − 𝜌𝑔𝑖 ) (11)
𝜇
Persamaan diatas mencerminkan Hukum Kecepatan (v) adalah kecepatan efektif (un)
Newton ke 2. dikalikan porositas (∅)
Persamaan (13) merupakan Persamaan Aliran A adalah luas selimut silinder = keliling
Fluida (Sifat fluida dalam reservoir) disebut dengan lingkaran x tinggi silinder = 2πrh. Persamaan Darcy
Hukum Darcy (Darcy Law), adalah hukum dasar menjadi :
dari gerakan fluida pada media berpori. Kecepatan
dari suatu fluida homogen pada suatu media berpori 𝑞 𝑘 𝑑𝑃
= 𝜇 𝑑𝑟 (17)
2𝜋𝑟ℎ
sebanding dengan gradien tekanan dan berbanding
terbalik dengan viscositas fluida.
Untuk reservoir yang datar (tidak miring) maka Tanda + karena radius naik dengan kenaikan
persamaan Darcy menjadi sbb : tekanan. Kemudian diintegralkan
𝑞 𝑟𝑒 𝑑𝑟 𝑘 𝑃
𝑣=
𝑄
=−
𝑘 𝑑𝑃
(14) ∫ = ∫𝑃 𝑒 𝑑𝑃
2𝜋ℎ 𝑟𝑤𝑓 𝑟 𝜇 𝑤𝑓
𝐴 𝜇 𝑑𝑥
𝑞 𝑘
v adalah kecepatan (cm/s), Q adalah laju aliran (𝑙𝑛 𝑟𝑒 − 𝑙𝑛 𝑟𝑤𝑓 ) = (𝑃𝑒 − 𝑃𝑤𝑓 )
2𝜋ℎ 𝜇
volumetric (cm3/s), A adalah luas penampang
lintang batuan (cm2), µ adalah viscositas fluida 2𝜋𝑘ℎ(𝑃𝑒−𝑃𝑤𝑓 )
(centipoise), dP/dx adalah gradien tekanan 𝑞= 𝑟 (18)
𝜇 𝑙𝑛 𝑒
𝑟𝑤𝑓
(atmosfir/cm) dalam arah yang sama dengan v dan
Q, dan k adalah konstanta batuan, permeabilitas
Penyesuaian satuan (field unit) maka
(Darcy).
Tanda negatif (-) karena gradien tekanan negatif persamaan menjadi
atau tidak searah dengan aliran. 0,00708 𝑘ℎ(𝑃𝑒 −𝑃𝑤𝑓 )
Perhitungan aliran linier: 𝑞= 𝑟 (19)
𝜇 𝑙𝑛 𝑒
𝑟𝑤𝑓
𝑞 𝑘 𝑑𝑃
𝑣 = 𝐴 = − 𝜇 𝑑𝑥 𝑘𝐴
𝑞 = 0,001127 (𝑃1 − 𝑃2 )
𝜇𝐿
𝑞 𝑘
𝐴
𝑑𝑥 = − 𝜇 𝑑𝑃
0,00708 𝑘ℎ(𝑃𝑒 − 𝑃𝑤𝑓 )
𝑞= 𝑟
diintegralkan 𝜇 𝑙𝑛 𝑟 𝑒
𝑤𝑓
𝑞 𝐿 𝑘 𝑃
∫ 𝑑𝑥
𝐴 0
= − 𝜇 ∫𝑃 2 𝑑𝑃 Untuk surface unit 𝑞 = 𝐵0 𝑄0
1
Hasil perhitungan:
q = debit = 1.69050 bbl/day
v = kecepatan aliran = debit/luas penampang
reservoir = q/A = 1.581909x10-3 ft/s
dimana A = h x l (ft2)
veff = kecepatan efektif
= kecepatan aliran / porositas
= v/𝜑 = 1.054606x10-2 ft/s
Gambar 3 Percobaan Darcy [6]
Untuk aliran radial dipergunakan persamaan (21)
Hukum Darcy adalah persamaan yang
diturunkan secara fenomenologis menggambarkan Program:
aliran fluida melalui media berpori. Hukum ini p=0.d0
dirumuskan oleh Henry Darcy berdasarkan hasil n=50
percobaan pada aliran air melalui media pasir. Hal do 10 r =1,n
ini juga membentuk dasar ilmiah permeabilitas ar=REAL(r)
cairan yang digunakan dalam ilmu-ilmu kebumian. rrwf=ar/rwf
Meskipun Hukum Darcy (ekspresi dari kekekalan m=log(rrwf)
momentum) ditentukan secara eksperimental oleh p=pwf+q0*b0*mu*m/(0.00708d0*k*h)
Darcy, telah diturunkan juga dari persamaan Navier
Stokes. Hukum Darcy digunakan untuk 10 continue
menggambarkan aliran minyak, air, dan gas melalui
reservoir. Keterangan untuk coding Fortran :
1. do .. continue adalah perintah untuk
PEMBAHASAN DAN DISKUSI mengerjakan proses dibawahnya dengan harga r
Berikut ini adalah data yang didapatkan dari mulai 1 sampai n dengan penambahan angka1
lapangan [1][2]. Untuk aliran linier data yang 2. REAL(r) adalah fungsi untuk menjadikan r
dipakai adalah: menjadi bilangan nyata (real number)
p
s 1700
i 1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49
Jarak terhadap sumur (ft)
)