Anda di halaman 1dari 4

2.

6 PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, kita membahas tentang densitas, sand content dan
pengukuran kadar minyak dalam lumpur bor. Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengenal materi pembentuk lumpur pemboran serta fungsi-fungsi
utamanya, menentukan densitas lumpur pemboran, menentukan kandungan pasir
dalam lumpur pemboran, mengetahui besarnya kadar pasir (%) yang terkandung
dalam lumpur bor serta menentukan kadar minyak dan padatan yang terdapat pada
lumpur bor (emulsi). Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini
antara lain : Mud Balance, Retort Kit, Multi Mixer, Wetting Agent, Sand Content
Set, Gelas Ukur, Barite, Bentonite dan air.
Praktikum ini dimulai dengan menentukan densitas lumpur. Alat yang
digunakan untuk mencari densitas lumpur adalah Mud Balance. Prinsip kerja dari
alat ini adalah kesetimbangan, dimana pada saat pengukuran harus mengatur
kesetimbangan dari arm balance hingga bubble pada water pass berada di tengah
garis kesetimbangan. Pertama-tama kami menyiapkan bahan-bahan berupa 350 ml
air, 22,5 gr bentonite dan 20 gr barite. Air tersebut dituangkan kedalam cup lalu
dipasang di multi mixer dan dihidupkan. Bentonite dimasukkan kedalam cup
sedikit demi sedikit. Setelah tercampur kemudian ditambahkan barite sedikit
demi sedikit. Tujuan dari penggunaan barite ini adalah untuk meningkatkan
densitas lumpur. Setelah semua tercampur, lumpur tersebut kemudian dimasukkan
kedalam mud balance yang sebelumnya telah dikalibrasikan menggunakan air
agar hasilnya benar-benar akurat. Kemudian dilakukanlah pembacaan hasil dari
pengukuran densitas tersebut pada arm balance, sehingga didapatlah hasil sebesar
8,9 ppg.
Percobaan selanjutnya adalah penentuan sand content . Alat yang
digunakan dalam percobaan ini adalah Sand Content Set. Prinsip kerja dari alat ini
adalah menggunakan hukum gravitasi, dimana densitas yang lebih berat yaitu
pasir akan terendapkan dalam dasar tabung. Caranya adalah dengan mencampur
lumpur yang telah kita buat tadi dengan 15 ml solar menggunakan alat multi
mixer. Setelah tercampur, lumpur tersebut dimasukkan ke dalam tabung ukur
hingga mencapai batas lumpur. Kemudian masukkan juga air ke dalam tabung
ukur tersebut hingga mencapai batas air. Setelah itu tutup mulut tabung lalu
dikocok hingga tercampur. Saringan tersebut kemudian dituangkan kedalam
saringan (sieve) yang berukuran 200 mesh agar dapat menyaring pasir hingga
ukuran yang sangat kecil sehingga pengukuran sand content dapat maksimal .
Tabung kemudian dituangi air lalu dikocok hingga hingga tidak ada campran yang
tersisa di dalam tabung. Kemudian air tersebut dituangkan ke dalam sieve. Lalu
sieve tersebut ujungnya dimasukkan ke dalam lubang tabung lalu atasnya dituangi
air hingga mencapai batas air agar semua pasir yang ada dalam sieve masuk ke
dalam tabung ukur. Tunggu hingga semua pasir mengendap kemudian lihat skala
pada tabung ukur untuk mengetahui kadar pasir yang mengendap. Skala dalam
tabung ukur menunjukkan persen dari pasir tersebut yaitu sebesar 0,3%.
Percobaan terakhir pada praktikum kali ini adalah penentuan kadar minyak
pada lumpur bor. Alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah Retort Kit.
Prinsip kerja dari alat ini adalah kondensasi, dimana saat lumpur dipanaskan,
uapnya akan tertampung pada kondensator untuk kemudian didinginkan. Pertama-
tama kami mengisi mud chamber dengan menggunakan lumpur dari sisa
percobaan sand content, kemudian dihubungkan dengan upper chamber yang
sebelumnya telah diisi steel wall dan ditempatkan di dalam insulator pada retort
kit. Fungsi steel wall ini adalah untuk mempercepat terjadinya kondensasi. Satelah
itu, masukkan dua tetes wetting agent pada gelas ukur lalu ditempatkan dibawah
kondensator. Fungsi wetting agent ini adalah untuk menaikkan tegangan
permukaan sehingga memperjelas antara batas air dengan minyak. Kemudian
lumpur dipanaskan dalam alat retort kit sampai lampu indikator mati. Hal
tersebut menandakan bahwa sudah tidak terjadi kondensasi lagi. Dari percobaan
ini didapatkan kadar minyak sebesar 4%.
Dari grafik 2.1 dapat kita simpulkan bahwa semakin banyak zat additive
yang digunakan, yang mana dalam percobaan ini adalah barite maka densitas
lumpur akan bertambah. Kemudian pada grafik 2.2 didapatkan bahwa semakin
banyak zat additive yang digunakan maka akan semakin besar pula kandungan
pasirnya. Namun dalam grafik ini didapati dua kali penurunan yang diakibatkan
oleh ketidakcermatan praktikan pada saat pengukuran dan alat-alat percobaan
yang tidak akurat. Sedangkan, pada grafik 2.3 dapat disimpilkan bahwa semakin
banyak volume solar yang ditambahkan pada lumpur maka kadar minyak semakin
banyak pula. Namun, pada grafik 2.3 ini terdapat penyimpangan garis linier yang
diakibatkan dari ketidakcermatannya praktikan pada saat pengukuran dan alat-alat
percobaan yang tidak akurat.
Aplikasi lapangan dari pengukuran densitas lumpur ini adalah untuk
melakukan pengaturan tekanan hidrostatik agar dapat mengimbangi tekanan
formasi sehingga mencegah terjadinya lost circulation dan kick. Lost circulation
terjadi apabila densitas lumpur terlalu besar, sedangkan kick terjadi apabila
densitas lumpur terlalu kecil sehingga densitas lumpur yang disesuaikan dengan
keadaan formasi yang akan di bor. Aplikasi lapangan dari pengukuran sand
content ini adalah agar dapat dilakukan pencegahan terhadap kenaikan atau
penurunan densitas karena kandungan pasir dalam lumpur mempengaruhi densitas
lumpur. Untuk memisahkan pasir dari lumpur digunakan seperangkat alat pada
Conditioning Area. Aplikasi lapangan dari pengukuran kadar minyak adalah untuk
mengetahui apakah pemboran telah menembus lapisan oil bearing zone atau
belum.
2.7 KESIMPULAN
1. Berdasarkan percobaan ini, diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Densitas lumpur : 8,9 ppg
b. Sand content : 0,3%
c. Volume minyak : 0,4 ml
d. volume air : 9,2 ml
e. % volume minyak : 4%
f. % volume air : 92%
g. % volume padatan : 4%
h. gram minyak : 0,32 gr
i. gram lumpur : 10,68 gr
j. gram padatan : 1,16 gr
k. volume padatan : 0,4 ml
l. SG padatan rata-rata : 2,9
m. % berat padatan : 10,861%
2. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah pada pengukuran densitas,
berfungs untuk menyeimbangkan tekanan hidrostatik lumpur agar sesuai
dengan tekanan formasi. Pada pengkuran sand content digunakan untuk
menstabilkan densitas lumpur karena pasir yang terbawa oleh lumpur
mempengaruhi densitasnya. Pada pengukuran kadar minyak adalah untuk
mengetahui apakah pemboran sudah menembus lapisan oil bearing zone
atau belum
4. Fungsi barite pada percobaan ini adalah untuk meningkatkan densitas
lumpur
5. Fungsi steel wall pada percobaan ini adalah untuk mempercepat terjadinya
kondensasi
6. Fungsi wetting agent pada percobaan ini adalah untuk menaikkan tegangan
permukaan antara air dengan minyak

Anda mungkin juga menyukai