Anda di halaman 1dari 2

6.6.

PEMBAHASAN
Praktikum minggu ketiga kali ini berjudul “Penentuan Kadar Larut Sampel
Formasi dalam Larutan Asam”. Acidizing atau pengasaman adalah upaya untuk
memperbaiki kerusakan formasi dan menigkatkan permeabilitas batuan. Acidizing
dilakukan dengan menginjeksikan asam ke formasi untuk melarutkan partikel-partikel
pori yang menyumbat atau batuan dengan mineral karbonat. Terdapat tiga macam
Acidizing, yaitu matrix acidizing, acid fracturing dan acid washing. Matrix Acidizing
dilakukan dengan cara menginjeksikan larutan asam dan additif tertentu secara langsung
ke dalam pori-pori batuan formasi disekitar lubang sumur dengan tekanan penginjeksian
di bawah tekanan rekah formasi, dengan tujuan agar reaksi menyebar ke formasi secara
radial. Acid Fracturing adalah penginjeksian asam ke dalam formasi pada tekanan yang
cukup tinggi untuk merekahkan formasi atau membuka rekahan yang sudah ada dimana
acid fracturing ini hanya terbatas untuk formasi karbonat, karena jika dilakukan pada
formasi batu pasir dapat menyebabkan keruntuhan formasinya dan mengakibatkan
problem kepasiran. Sedangkan acid washing operasi yang direncanakan untuk
menghilangkan endapan scale yang dapat larut dalam larutan asam yang terdapat dalam
lubang sumur untuk membuka perforasi yang tersumbat.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar larut sampel formasi
dalam larutan asam sehingga dapat diperoleh informasi atau data yang penting sebelum
melakukan stimulasi. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah penjenuhan dan pemanasan,
dimana sampel core ditimbang kemudian dimasukkan kedalam larutan asam selama 10
menit,setelah itu core jenuh dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 1050C selama
kurang lebih 15 menit. Yang terakhir adalah menimbang core yang telah di oven.
Dari percobaan ini didapat berat core kering sebesar 24,927 gram, berat core
yang dijenuhi NaCl dan di oven sebesar 17,1 gram, dan kelarutan sampel core dalam
asam sebesar 31,39 %
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan stimulasi yang
dapat digunakan pada suatu sumur. Stimulasi merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produktivitas minyak dari formasi dengan jalan memperbaiki dan atau
meningkatkan harga permeabilitas batuan. Dengan megetahui kelarutan suatu formasi,
kita dapat menentukanjenis acidizing, jenis asam, dan kadarnya yang dapat digunakan
pada sumur kita.
6.7. KESIMPULAN
1. Acidizing atau pengasaman adalah upaya untuk memperbaiki kerusakan
formasi dan menigkatkan permeabilitas batuan. Acidizing dilakukan dengan
menginjeksikan asam ke formasi untuk melarutkan partikel-partikel pori
yang menyumbat atau batuan dengan mineral karbonat.
2. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar larut sampel
formasi dalam larutan asam sehingga dapat diperoleh informasi atau data
yang penting sebelum melakukan stimulasi.
3. Dari percobaan ini didapatkan hasil sebagai berikut :
 berat core kering : 24,927 gram
 berat core yang dijenuhi NaCl dan di oven : 17,1 gram
 kelarutan sampel core dalam asam : 31,39 %
4. Terdapat tiga macam Acidizing, yaitu matrix acidizing, acid fracturing dan
acid washing.
5. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan stimulasi
yang dapat digunakan pada suatu sumur.

Anda mungkin juga menyukai