Anda di halaman 1dari 3

Nama : Oktario Ferdian Nugroho

Nim : 113220007
Plug : C
SAND CONTENT DAN KADAR MINYAK
4.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari pengukuran kadar minyak dan sand content adalah untuk
menentukan kandungan minyak dan sand content yang terkandung pada lumpur
pemboran.
4.2 Dasar Teori
Sand content
Tercampurnya serpihan-serpihan formasi (cutting) kedalam pemboran akan
berpengaruh pada operasi pemboran. Serpihan-serpihan pemboran yang biasanya
berupa pasir akan menyebabkan abrasif dan dapat mempengaruhi karakteistik
lumpur yang disirkulasikan dalam hal ini akan menambah densitas lumpur yang
tersirkulasikan ke permukaan akan menambah beban pompa sirkulasi lumpur.
Kandungan minyak
Lumpur yang memiliki kandungan minyak didalamnya mempunyai indikasi
penting dalam sistem sirkulasi lumpur pemboran. Dengan adanya minyak didalam
lumour menandakan bahwa pemboran yang dilakukan sudah mencapai formasi
produktif.
Alat dan bahan
Alat Bahan
1.Retort kit 1. Bentonite
2.Multi mixer 2. Barite
3.Sand content set 3. Aquades
4.Gelas ukur 500 cc 4. Wetting agent
5. Oil
Pembahasan
Dalam percobaan penentuan kadar pasir atau sand content, alat yang
digunakan adalah sand content set yang memiliki prinsip kerja menggunakan
prinsip gravitasi, yang mana densitas dari padatan lebih besar dari densitas air
sehingga pasir akan terendap kedalam tube. Sand content set terdiri dari funnel,
sieve yang berfungsi untuk menyaring kadar pasir dalam lumpur pemboran, tube
berfungsi untuk mengukur seberapa besar kadar pasir dalam lumpur pemboran.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah lumpur dasar, pasir
0,5 gram, dan aquadest. Langkah awal yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu
memasukan lumpur dasar kedalam tube sampai tanda atau batas mud to here,
setelah itu tambahkan aquadest sampai batas dimana tertulis water to here, setelah
itu tutup lubang tube lalu goyangkan sampai lumpur dan aquadest sudah tercampur
merata, ambil penyaring berupa sieve dan tuangkan campuran cairan tersebut
kedalam sieve, lalu goyangkan sampai cairan didalam campuran tersebut dapat
turun kebawah, setelah cairan sudah jatuh semua pasang funnel ke dalam sieve nya
kemudian masukan lubang di funnel ke tube kembali. Bilas sieve dengan aquadest
agar pasir yang tersaring oleh sieve dapat turun kembali kedalam tube, maka
didapatkan hasil percobaan dari sand content set ialah sebesar 0.4 % sand content.
Percobaan selanjutnya yaitu oil content, alat yang digunakan adalah retort
kit yang memiliki prinsip kerja destilasi dan kondensasi. Retort kit terdiri dari mud
chamber, kondensor, insulator block, gelas ukur, dan steel wool. Sedangkan bahan
yang digunakan yaitu Oil 0,2 ml dan Lumpur 9,6, secara teori oil hanya 2%.
Langkah-langkah dalam percobaan ini yaitu menuangkan lumpur kedalam mud
chamber sampai terisi penuh lalu tutup mud chamber, setelah itu letakan steel wool
di upper chamber, lalu dipasang ke mud chamber yang sudah terisi lumpur. Fungsi
dari mud chamber untuk menampung lumpur yang akan dipanaskan di insulator
blok, setelah panas lumpur akan menguap melewati upper chamber. Uap yang
keluar akan dikondensasi dan menetes ke dalam gelas ukur yang sudah ditetesi oleh
weighting agent 1-2 tetes, weighting agent berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan dari dua fluida sehingga lumpur tidak bercampur dengan minyak.
Setelah lampu merah pada retort kit hidup menandakan bahwa lumpur sedang
dipanaskan, lalu ketika lampu mati menandakan bahwa semua lumour telah usai
menguap, pada proses ini terjadi destilasi (penyulingan fluida berdasarkan titik
didihnya). Pada lumpur terdapat kandungan minyak dan air, dilihat dari titik
didihnya, titik didih air lebih rendah dari titik didih minyak sehingga air jatuh lebih
dulu karena titik didih lebih rendah daripada minyak. Perbedaan air dibawah dan
minyak atas karena sebelumnya weighting agent sudah ditambahkan pada gelas
ukur berfungsi sebagai demulsifier dimana berguna untuk menentukan tegangan
permukaan dari dua fluida, sehingga terpisah antara minyak dan air. Dalam
percobaan ini didapat kadar minyak sebesar 2 %.
Aplikasi lapangan dari percobaan sand content ialah untuk mengetahui
seberapa besar kadar pasir yang terikat didalam lumpur pemboran ketika dilakukan
sirkulasi kedalam lubang bor. Sifat pasir yang abrasif dan juga kadar pasir yang
terlalu besar akan mengakibatkan kenaikan densitas sehingga beban yang diterima
pompa semakin meningkat. Aplikasi lapangan dari oil content adalah utuk
mengetahui apakah lumpur telah memasuki zona produktif atau belum.
Kesimpulan dari percobaan sand content dan oil content adalah kita dapat
mengetahui bagaimana cara dan prosedur percobaan pengukuran sand content dan
oil content, selain itu juga dapat memahami aplikasi lapangan dari percobaan
pengukuran oil dan sand content.

Anda mungkin juga menyukai