PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Dimana: :
SG = Specific Gravity
ρm = Densitas Lumpur, ppg
ρair = Densitas air, ppg
Dengan analogi yang sama menentukan nilai konsentrasi OH- dalam larutan
dapat digunakan rumus nilai POH sebagaimana berikut:
Nilai pH suatu garam bergantung pada nilai pH suatu asam dan basa
pembentuknya, garam netral diperoleh dari hasil reaksi antara asam kuat
dengan basa kuat atau asam lemah dengan basa lemah. Alat yang digunakan
untuk mengukur pH larutan adalah pH meter. Alat ini mengukur
konsentrasi ion H+ di dalam larutan sehingga nilai pH dapat ditentukan
secara tepat.
1. Mud Balance
Gambar 4.1
2.
Tissue
Gambar 4.2
4.1.1.2 Bahan
Tabel 4.2
Gambar Bahan Pengukuran Densitas
1.
Aquadest
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Pengukuran Densistas
Densitas Lumpur Satuan
10,58 ppg
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Rheometer
4.
Gambar 4.7
Stopwatch
5.
Gambar 4.8
Sampel Lumpur
1.
Gambar 4.9
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Apparent Viscosity Pada Lumpur
Pemboran
Rheometer
600 104
300 64
100 34
6 8
3 6
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Gel Strength Pada Lumpur Pemboran
Rheometer
Rheology
AV 52
PV 40
3 Low
YP 24
GL 10
menit
10
600 high
GL 10
detik
Gambar 4.10
Gambar 4.11
3. Kertas Filter
Gambar 4.12
4. Jangka Sorong
Gambar 4.13
5.
Stopwatch
Gambar 4.14
1. Sampel Lumpur
Gambar 4.15
Hasil Filtrat PH
Hasil Mud Cake
Filtrat
(mL)
10 Menit 2,8 mL
20 Menit 4,4 mL 0,0247 inch 11
30 Menit 5,2 mL
4.1.1 Pembahasan
4.1.1.1 Analisa Data
Pada percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui pengertian mud cake dan mud filtrat,
mengetahui pengaruh mud cake dan mud filtrat
terhadap lumpur pemboran, mengetahui penyebab
mud cake dan mud filtrat mengetahui zat-zat apa
saja yang mengurangi mud cake.
Dasar teori percobaan ini yaitu mud filtrat
merupakan kehilangan sebagian fasa cair lumpur
pemboran karena masuk kedalam formasi yang
permeabel sedangkan fasa padat akan tersaring di
muka lapisan batuan dan membentuk lapisan yang
disebut mud cake. Ketebalan mud cake yang
diharapkan yaitu 0,1 mm-0,2 mm.
pH Indikator
1.
Gambar 4.16
Gelas Ukur
2.
Gambar 4.17
4.2.1.2 Bahan
Tabel 4.13
Gambar Bahan Pengukuran pH pada Lumpur Pemboran
No Gambar Bahan Nama Bahan
1.
Cairan Filtrat
Gambar 4.18
4.2.4 Pembahasan
4.2.4.1 Analisa Data
Pada percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui pengertian mud filtrat, mengetahui mud
filtrat terhadap lumpur pemboran, mengetahui
penyebab mud filtrat, mengetahui pH pada mud
filtrat.
pH adalah suatu ukuran yang menyatakan
derajat keasaman dari suatu cairan, pH dari lumpur
perlu diketahui karena semua tahu bahwa kita tidak
menghendaki lumpur yang bersifat asam (korosif).
5.1 Kesimpulan
Dari keseluruhan praktikum ini, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Alat yang digunakan pada praktikum Pengujian dan Pembuatan Lumpur
Pemboran seperti API filter press, cup marsh funnel, gelas kimia, gelas
ukur, jangka sorong, kertas filter, marsh funnel, mud balance, multi
mixer, neraca digital, pengaduk gelas, indikator pH, rheometer,
stopwatch.
2. Fungsi dan bentuk dari masing-masing alat seperti API filter press
untuk mengukur banyaknya filtration loss, dan mud cake dari lumpur,
cup marsh funnel untuk tempat tertuangnya lumpur dari marsh funnel,
gelas kimia untuk melarutkan zat kimia, gelas ukur untuk menghitung
volume suatu fluida, kertas filter untuk menyaring padatan lumpur,
jangka sorong untuk mengukur ketebalan mud cake dalam satuan (mm),
marsh funnel untuk menentukan viskositas relatif lumpur pemboran,
mud balance untuk mengukur nilai densitas lumpur pemboran (ppg),
multi mixer sebagai pengaduk otomatis, putarannya meliputi low,
medium, dan high, tergantung setiap komponen material lumpurnya,
pengaduk gelas untuk mengaduk lumpur pemboran, Indikator pH untuk
mengetahui derajat kebasaan dan derajat keasaman lumpur, rheometer
untuk pengukuran nilai sifat reologi lumpur seperti apparent viscosity,
plastic viscosity, yeld point, dan gel strength dari lumpur pemboran,
Stopwatch untuk menghitung waktu dalam satuan detik.
3. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lumpur pemboran pada
saat praktikum yaitu barite (115,4 gr), bentonite (6,0 gr), fresh water
(310 mL), KCl (25,6 gr), KOH (0,5 gr), PAC-LV (3,0 gr), PAC-R (1,0
gr), soda ash (0,3 gr), soltex (2,5 gr), dan XCD Polimer (0,3 gr).
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Praktikan
1. Agar pada praktikum selanjutnya dapat menciptakan suasana
yang kondusif saat praktikum berlangsung sehingga
pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan baik.
2. Agar selalu mengawasi apa saja yang dilakukan oleh para
praktikan selama kegiataan berlangsung.
3. Lebih kompak dalam berdiskusi sehingga proses belajar dapat
berjalan dengan baik.
5.2.2 Saran Untuk Institut Teknologi Petroleum Balongan
1. Agar menambah peralatan yang berkaitan dengan praktikum
penilaian formasi.
2. Agar menyediakan ruangan khusus untuk pelaksanaan
praktikum penilaian formasi.
3. Agar menyediakan data-data yang lengkap dalam pelaksanaan
praktikum dan juga data yang terbaru.
5.2.3 Saran Untuk Asisten Praktikum
1. Agar konsisten dalam memberikan informasi pada saat
praktikum.
2. Agar dapat lebih baik lagi untuk membimbing para praktikan
dalam melakukan praktikum.
3. Asisten praktikum lebih disiplin dalam pelaksanaan praktikum.