Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN


SISTEM SIRKULASI
(CIRCULATING SYSTEM)

DISUSUN OLEH :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG :F

STUDIO PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM PERAGAAN DAN SIMULASI PEMBORAN
SISTEM SIRKULASI
(CIRCULATING SYSTEM)

Diajukan untuk memenuhi prasyarat mengikuti Praktikum “Peragaan dan Simulasi


Pemboran”, Minggu kedua acara kedua, Sistem Sirkulasi (Circulating System),
Tahun Akademik 2021/2022, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Disusun Oleh :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG :F

Disetujui untuk Studio


Peragaan dan Simulasi Pemboran
Oleh :
Asisten Praktikum

Muhammad Hasanudin
NIM : 113180061
BAB V
SISTEM SIRKULASI
(CIRCULATING SYSTEM)

5.1 DASAR TEORI


Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peranan
penting di dalam operasi pengeboran putar (rotary drilling). Tujuannya yaitu
untuk mensirkulasikan fluida pemboran ke seluruh sistem pemboran sehingga
lumpur bor mampu mengoptimalkan fungsinya.
Sistem sirkulasi terdiri dari empat sub-komponen utama diantaranya yaitu:
1) Drilling Fluid (Lumpur Pemboran)
Ada tiga jenis fluida pemboran, yaitu :
(a) Water-based mud
(b) Oil-based mud
(c) Aerated or gaseous-based mud
Fungsi utama dari lumpur pemboran yaitu :
✓ Mengangkat cutting ke permukaan.
✓ Mengontrol tekanan formasi.
✓ Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
✓ Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake.
✓ Menahan cutting saat sirkulasi dihentikan.
✓ Mengurangi sebagian berat rangkaian pipa bor (Bouyancy Effect ).
✓ Melepas cutting dan pasir dipermukaan.
✓ Mendapatkan informasi (mud logging, sample log ).
✓ Sebagai media logging.
Sifat-sifat lumpur pemboran :
✓ Berat jenis lumpur pemboran
✓ Viskositas lumpur pemboran
✓ Plastic viscosity
✓ Yield point
✓ Gel strength
✓ Laju tapisan
✓ Tebal ampas
✓ Alkanity Pf dan Mf
✓ Kesadahan total Ca dan Mg
✓ pH lumpur bor
✓ Kadar pasir
✓ Kadar garam
✓ Fasa padatan-cairan
Komponen-komponen lumpur pemboran:
1. Fasa cair
2. Fasa padat
• Reactive solid
• Inert solid
3. Fasa kimia
2) Preparation Area (Tempat Persiapan)
Diposisikan pada sistem sirkulasi yaitu dekat dengan pompa lumpur.
Preparation area meliputi :
✓ Mud house
✓ Steel mud pits/tanks
✓ Mixing hopper
✓ Chemical mixing barrel
✓ Bulk mud storage bins
✓ Water tank
✓ Reserve pit
3) Circulating Equipmet (Peralatan Sirkulasi)
Diposisikan pada tempat yang strategis di sekitar rig. Circulation equipment
meliputi :
✓ Discharge and return line
✓ Stand pipe
✓ Rotary house
✓ Mud pumps
✓ Special pumps and agitators
✓ Steel mud pits/tanks
✓ Reserve pit
4) Conditioning Area (Tempat Pengkondisian)
Diposisikan pada area di dekat rig. Conditioning area meliputi :
✓ Setting tanks
✓ Mud-gas separator
✓ Shale shaker
✓ Degasser
✓ Desander
✓ Desilter
5.1.1 Drilling Fluid (Fluida Pemboran)
Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting yang fungsinya
untuk membantu sistem pemutar dalam operasi pemboran sumur serta
sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran.
Fluida pemboran merupakan suatu campuran (liquid) dari beberapa unsur
yang terdiri dari air (air tawar atau asin), minyak, tanah liat, bahan-bahan
kimia, gas, busa maupun detergen.
5.1.1.1 Komposisi Lumpur Pemboran
Penentuan komposisi fluida pemboran ditentukan oleh kondisi
lubang bor dan jenis formasi yang akan ditembus mata bor. Hal
penting dalam penentuan komposisi fluida pemboran diantaranya
yaitu :
1. Semakin ringan dan encer suatu lumpur pengeboran, semakin
besar laju penembusan.
2. Semakin berat dan kental suatu lumpur pengeboran, semakin
mudah untuk mengontrol kondisi bawah permukaan, seperti
masuknya fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai
“kick”). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi akan menyebabkan
terjadinya semburan liar (blow out).
5.1.1.2 Water-Based Mud
Fluida pemboran yang fase kontinu lumpurnya berbahan
dasar air dan paling sering digunakan dalam industry pemboran
dengan presentase 80%. Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar
atau air asin, clay dan chemical additives, penentuan komposisi ini
berdasarkan kondisi lubang bor. Lumpur ini sering digunakan
karena ekonomis, mudah penggunaanya dan pembentukan mud cake
yang berfungsi menjaga dinding lubang bor agar dinding lubang bor
tidak runtuh. Lumpur ini hanya untuk pemboran low pressure dan
low temperature. Pedoman operasional secara umum:
1. Surface drilling operations: digunakan lumpur biasa dengan
sedikit additive.
2. Hard subsurface drilling operations: bila menembus formasi
keras (porositas tinggi) digunakan lumpur berat.
3. Soft subsurface drilling operations: bila menembus formasi
bertekanan tinggi (porositas tinggi), digunakan lumpur berat.
5.1.1.3 Oil-Based Mud
Fluida pemboran yang fase kontinu lumpurnya berbahan
dasar minyak, digunakan pada pemboran dalam, formasi shale, dan
sebagainya. Lumpur ini lebih mahal karena berbahan dasar oil,
tetapi dengan lumpur ini korosi pada drillstring bisa dikurangi.
5.1.1.4 Aerated or Gaseous-Based Mud
Kondisi dimana gas dicampur dengan cairan (drilling fluid)
di dalam lubang bor untuk mengurangi tekanan lubang dasar dan
stabilitas terutama bergantung pada metode aerasi dan laju indeks
gas. Lumpur ini berfungsi untuk member zona-zona loss dari
indikasi adanya zona loss pada operasi panas bumi. Keuntungan dari
lumpur ini yaitu dapat menghasilkan laju pemboran yang lebih besar
karena menggunakan kompresor, maka kebutuhan perlatan dan
ruang lebih sedikit.
5.1.2 Preparation Area (Tempat Persiapan)
Tempat persiapan lumpur pengeboran terdiri dari peralatan–peralatan
yang diatur untuk memberikan fasilitas persiapan atau treatment lumpur
bor. Preparation area ini ditempatkan pada tempat dimulainya sistem
sirkulasi. Peralatan pada area ini meliputi :
✓ Mud house, merupakan gudang untuk menyimpan additives.
✓ Steel mud pits/tank, merupakan bak penampung lumpur di permukaan
yang terbuat dari baja.
✓ Mixing hopper, merupakan peralatan yang digunakan untuk menambah
additives ke dalam lumpur.
✓ Chemical mixing barrel, merupakan peralatan untuk menambahkan
bahan-bahan kimia (Chemicals) ke dalam lumpur.
✓ Bulk storage bin, merupakan bin yang berukuran besar digunakan untuk
menambah additives dalam jumlah banyak.
✓ Water tank, merupakan tangki penyimpan air yang digunakan pada
tempat persiapan lumpur.
✓ Reserve pit, merupakan kolam yang besar digunakan untuk menyimpan
kelebihan lumpur.
5.1.3 Circulating Equipment (Peralatan Sirkulasi)
Peralatan ini berfungsi mengalirkan lumpur dari mud pit ke rangkaian
pipa bor dan naik ke annulus membawa serbuk bor ke permukaan menuju
ke solid control equipment, sebelum kembali ke mud pits untuk
disirkulasikan kembali. Peralatan sirkulasi meliputi :
1) Mud Pump ,merupakan jantung dari circulating system. Fungsi
utamanya adalah memindahkan volume lumpur pemboran yang besar
dengan tekanan yang besar.
2) Suction tank, merupakan tangki yang digunakan untuk menampung
lumpur pengeboran yang akan dipakai pada operasi pengeboran.
3) Suction line, merupakan pipa yang dipakai untuk menghubungkan
antara suction tank ke pompa lumpur.
4) Discharge line, adalah pipa yang dipakai untuk menyalurkan lumpur
pengeboran keluar dari pompa lumpur.
5) Stand pipe, merupakan pipa baja yang ditegakkan di menara secara
vertikal disamping dari derrick atau mast untuk menghubungkan
discharge line dengan rotary hose dan gooseneck menyambung pada
stand pipe.
6) Chiksen joint, merupakan sambungan yang digunakan untuk
menghubungkan stand pipe dengan rotary hose.
7) Return line, adalah pipa yang digunakan untuk menyaluran lumpur
pengeboran yang keluar dari lubang annulus.
8) Rotary hose, adalah suatu selang karet bertulang anyaman baja yang
lemas dan sangat kuat, yang menghubungkan stand pipe dengan swivel.
5.1.4 Conditioning Area (Tempat Pengkondisian)
Conditioning area merupakan area terdiri dari peralatan-peralatan
khusus yang digunakan untuk “clean up” lumpur bor setelah keluar dari
lubang bor. Fungsi utama dari peralatan ini adalah untuk membersihkan
lumpur dari cutting dan gas yang terikut.
Ada dua cara untuk memisahkan cutting dan gas, yaitu :
• Menggunakan metode gravitasi, dimana lumpur yang telah terpakai
dialirkan melalui shale shaker dan settling tanks.
• Secara mekanik, dimana peralatan–peralatan khusus yang dipasang
pada mud pits dapat memisahkan cutting dengan gas.
Peralatan Conditioning area terdiri dari:

✓ Settling tanks, merupakan bak terbuat dari baja digunakan untuk


menampung lumpur bor selama conditioning.
✓ Reserve pits, merupakan kolom besar yang digunakan untuk
menampung cutting dari dalam lubang bor dan kadang-kadang untuk
menampung kelebihan lumpur bor.
✓ Mud-Gas separator, merupakan suatu peralatan yang memisahkan gas
yang terlarut dalam lumpur bor dalam jumlah yang besar.
✓ Shale shaker, merupakan peralatan yang memisahkan cutting yang
besar-besar dari lumpur bor. Cutting yang telah dipisahkan diambil,
dianalisa untuk mengetahui formasi.
✓ Desander, merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari
lumpur bor.
✓ Desilter, merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel
cutting yang berukuran paling halus dari lumpur bor.
✓ Degasser, merupakan peralatan yang secara kontinue memisahkan gas
terlarut dari lumpur bor.
5.2 DESKRIPSI ALAT
5.2.1 Nama Alat : Mud House
Fungsi : Tempat penyimpanan bahan-bahan aditif.
Mekanisme : Bahan-bahan aditif yang digunakan untuk keperluan
lumpur disimpan di dalam tempat ini dijadga agar tidak
terkontaminasi oleh lingkungan.
Gambar :

Gambar 5.1 Mud House


(www.robsco.com/images/mud_house.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-1
Spesifikasi Mud House
Sisi Lantai Mud House Tinggi
24' 7' ; 3"
26' 7' ; 3"
30' 7' ; 3" ; 10' ; 14'
37' ; 36' 14'
5.2.2 Nama Alat : Mud Pump
Fungsi : Sebagai jantung circulating system dengan memompakan
lumpur pemboran yang telah disiapkan di dalam mud
pits/tank ke dalam lubang sumur.
Mekanisme : Pompa memompakan zat cair pemboran dengan tekanan
tinggi ke pipa penyalur lumpur sampai ke sistem sirkulasi.
Gambar :

Gambar 5.2 Mud Pump


(www.hhcp.com.cn)
Spesifikasi :
Tabel V-2
Spesifikasi Mud Pump
Features B550F B1000F
Max liner size & stroke 7 x 14 7 x 18

Input Horsepower Rating 550@ 70 RPM 1000@ 60

Max Recommended Speed 70 RPM 60 RPM

Fluid and Test Pressure Forgled 7000 Psi 9000 Psi

Suction manifold Test Pressure 3500 Psi 3500 Psi

Diameter of Piston Rod 21/4” 3”

Piston Taper API # 5 API # 6

Piston Rod Tapered Thread API # 10 API # 13

Stub Rod Tapered Thread API # 15 API # 17

Valve Size API # 8 API # 8

Gear Ratio 5;18 : 1 5;14 : 1

Suction Connection 8 in 10” or 12”

Discharge Connection 4 in 4 in

Overal Length 14’ – 51/2” 18’ – 6”

Weigth at Power end 4’ - 83/8” 4’ - 9”

Height at Fluid End Loss Manifold 4’ - 6” 5’ - 31/2”


5.2.3 Nama Alat : Mixing Hopper
Fungsi : Sebagai tempat untuk memasukan bentonite saat
pembuatan lumpur.
Mekanisme : Alat yang bentuknya menyerupai corong untuk
menambahkan additives padat ke dalam zat cair
pengeboran pada waktu perawatan di dalam kolam
lumpur hopper jet bekerja berdasarkan prinsip pakum
atau ruang hampa.
Gambar :

Gambar 5.3 Mixing Hopper


(www.airofan.com)
Spesifikasi :
Tabel V-3
Spesifikasi Mixing Hopper
Volume of Input Material 800L
Volume of Output Material 500L
Productivity (m3/h) >=25
Maximum Grain Size of Material (mm) 80/60
Number of Stirring Blades 2x7
Rev of Stirring Blades (r/min) 35.5
Power of Stirring Motor (kw) 18.5
Power of Windlass Motor (kw) 5.5
Power of water pump (kw) 0.75
The upgrade speed of hopper (m/s) 0.3
Specification ( Lx Wx H) (mm) Work estate 4485x3030x5258
Weighth (kg) 4000
5.2.4 Nama Alat : Chemical Mixing Barrel
Fungsi : Untuk menambahkan bahan-bahan kimia ke dalam
lumpur pemboran.
Mekanisme : Menambahkan dan menyampurkan bahan-bahan kimia
(chemical) ke dalam lumpur untuk mendapat komposisi
lumpur yang sesuai sebelum disirkulasikan.
Gambar :

Gambar 5.4 Chemical Mixing Barrel


(www.adasda.com)
Spesifikasi :
Tabel V-4
Spesifikasi Chemical Mixing Barrel
Chute inner Effictive
n
Specificatio

Mixer Motor
dimension cubage Weig
Diame Rotate Mod ht
Diameter Power
Depth (m3) ter speed( el (kg)
(mm) (kw)
(mm) r/min)
XB- 750 750 0.26 240 530 XB- 750 750
750 750
XB- 1000 1000 0.58 240 530 XB- 1000 1000
1000 1000
XB- 1200 1200 1.14 400 320 XB- 1200 1200
1200 1200
XB- 1500 1500 2.2 400 320 XB- 1500 1500
1500 1500
XB- 2000 2000 5.46 550 230 XB- 2000 2000
2000 2000
XB- 2500 2500 11.2 650 200 XB- 2500 2500
2500 2500
XB- 3000 3000 19.1 700 210 XB- 3000 3000
3000 3000
XB- 3500 3500 30 850 230 XB- 3500 3500
3500 3500
5.2.5 Nama Alat : Bulk Mud Storage
Fungsi : Tempat menyimpan lumpur berbentuk corong yang
terletak di samping settling tank.
Mekanisme : Mud pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meningkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan ke dalam mud pit sebelum disirkulasikan
kembali.
Gambar :

Gambar 5.5 Bulk Mud Storage


(http://www.omnienergy.com/piclib/114.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-5
Spesifikasi Bulk Mud Storage
Storage tanks 4
Power 100 m3
Typical Flow 0 – 120 t/h
Valves 125 or 150mm
5.2.6 Nama Alat : Water Tank
Fungsi : Tempat menyimpan air untuk persiapan dalam kegiatan
pemboran.
Mekanisme : Air yang didapat dari sumber ditampung dan dimasukkan
ke dalam alat ini dan dipakai untuk kegiatan-kegiatan
operasi pemboran.
Gambar :

Gambar 5.6 Water Tank


(http://www.riobravo-
ofs.com/images/water_tanks/1200_upright_water_tank.jpg )
Spesifikasi :
Tabel V-6
Spesifikasi Water Tank
Capacity (litre) Diameter (mm) Length (mm) Weight (Kg )*
1500 1250 1580 390
2000 1250 2000 460
3000 1250 2720 580
4000 1250 3560 670
5000 1500 3150 780
6000 1500 3710 890
8 000 1900 3260 1170
10 000 1900 3960 1380
12000 1900 4670 1590
15000 1900 5910 1960
20000 1900 7860 2550
25000 1900 9810 3190
30000 1900 1510 3770
20000 2500 4680 2120
25000 2500 5680 2510
30000 2500 6680 2910
40000 2500 8830 3830
5.2.7 Nama Alat : Reserve Pit
Fungsi : Tempat menampung serbuk bor dan kelebihan lumpur.
Mekanisme : Tempat persiapan yang berbentuk kolam besar yang
digunakan untuk menampung serbuk bor dan kelebihan
lumpur.
Gambar :

Gambar 5.7 Reserve Pit


(http://www.blueridgegroup.com/pit.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-7
Spesifikasi Reserve Pit
Length 500 yards
Reserved mud (1,250,000) pounds
5.2.8 Nama Alat : Steel Tank
Fungsi : Tempat penyimpanan lumpur yang siap disirkulasikan
melalui pompa.
Mekanisme : Steel tank terletak bersaambungan/berdekatan dengan
mud pump dan digunakan untuk menampung lumpur yang
siap disirkulasikan ke dalam annulus.
Gambar :

Gambar 5.8 Steel Tank


(gnsolidscontrol.com)
Spesifikasi :
Tabel V-8
Spesifikasi Steel Tank
Corrugated ¼” Steel Construction
2 Sump Drains
6” Manifold Flange
4” Fill Flange
Direct to Metal Painted With Polyurethane Top Coat
Epoxy Phenolic Interior Coating
35’-2 ½” Overall Lenght
90” Wide
87 ½” and 57 1/2” Overall Side Heights
5.2.9 Nama Alat : Stand Pipe
Fungsi : Menyalurkan lumpur pemboran di sisi rig.
Mekanisme : Stand pipe adalah suatu pipa baja yang dijepit secara
vertical pada samping derrick, dan menghubungkan pipa-
pipa sirkulasi dengan selang pemutar (rotary house).
Selang pemutar ini disambung pada goosenecek
penyambung pada stand pipe. Selang ini memindahkan
lumpur pemboran ke swivel dan kemudian disalurkan ke
bawah dalam drill string.
Gambar :

Stand pipe
Gambar 5.9 Stand Pipe
(http://www.worldrigsupply.comkelly%20hose.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-9
Spesifikasi Stand Pipe
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE

6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E

7,01 IU-X

10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
5.2.10 Nama Alat : Rotary Hose
Fungsi : Selang penghubung yang meneruskan sirkulasi zat cair
pengeboran (lumpur bor) dari stand pipe menuju ke
swivel.
Mekanisme : Pipa ini berbahan karet sehingga elastis, memungkinkan
adanya sirkulasi saat pipa bergerak naik dan turun.
Gambar :

Gambar 5.10 Rotary Hose


(www.robsco.com/images/rotary_hose.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-10
Spesifikasi Rotary Hose
Working Pressure Operating MBR
ID

APIUPT

Bending
Radius

Grade Grade Grade Grade Grade Ft Grade Grade Grade Grade


Inch

Inch

A Psi B Psi C Psi D Psi E Psi A-B C Psi D Psi E Psi


Psi

2 2.5 1,500 2,000 4,000 3 0.8 0.8


2.6 2.6

2.5 3 1,500 2,000 4,000 5,000 7,500 4 0.8 0.9 0.9 1.2
2.6 3.0 3.0 3.9

3 4 4,000 5,000 7,500 4 1.0 1.0 1.4

3.3 3.3 4.6

3.5 4 4,000 5,000 7,500 4.5 1.2 1.2 1.4

3.9 3.9 4.6

4 5 4,000 5,000 4.5 1.2 1.4

3.9 4.6
5.2.11 Nama Alat : Steel Mud Pit
Fungsi : Sebagai tempat untuk menyimpan lumpur sementara yang
akan disirkulasikan.
Mekanisme : Steel mud pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meingkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan atau ditampung ke dalam mud pit, sebelum
disirkulasikan kembali.
Gambar :

Gambar 5.11 Steel Mud Pit


(http://www.gn-shale-shaker.com/wp-content/uploads/2010/09/HDD)
Spesifikasi :
Tabel V-11
Spesifikasi Steel Mud Pit
Type Nominal Lenght Widht Height Weight
Volume
M3 cm cm cm Kg
ZSI-6 66 2500 2400 4700 16000
5.2.12 Nama Alat : Mud Agitators
Fungsi : Membantu di dalam pengadukan zat cair pengeboran
(mud)..
Mekanisme : Mempunyai mekanisme yang sama dengan mud guns
yaitu mengaduk adonan lumpur sehingga dapat mencegah
terjadinya pengendapan bahan-bahan berat di dalam
lumpur pemboran. Namun, penggunaan mud agitators
lebih umum dipakai dalam rig-rig pemboran yang
modern.
Gambar :

Gambar 5.12 Mud Agitators


(www.toyopumps.com)
Spesifikasi :
Tabel V-12
Spesifikasi Mud Agitators
Type F, D
Measurement range 1,000, 2,000,3,000, 5,000, 6,000,
8,000,10,000,
12,000,15,000, 18,0000 PSI,
20,000PSI,And metric equivalents
in kg/cm2, KPa, MPa, and BAR
units of measure.
Accuracy 1.6/ 2.5
Mounting 2-inch male NPT or M20*1.5,
M20*2.0
Structure seal packing, membrane units,
catch of hook, indicating
mechanism, crust.
Case Fluid filled
Temperature -50 to +65 Celsius degree.
5.2.13 Nama Alat : Returned Line
Fungsi : Sebagai pipa saluran yang dilalui fluida pemboran setelah
keluar dari annulus.
Mekanisme : Lumpur setelah melalui annulus mengalir melalui
returned line ke area pengkondisian.
Gambar :

Gambar 5.13 Returned Line


(www.dsmtuners.com)
Spesifikasi :
Tabel V-13
Spesifikasi Returned Line
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
5.2.14 Nama Alat : Settling Tank
Fungsi : Menampung lumpur bor selama conditioning..
Mekanisme : Lumpur yang telah dibersihkan oleh tiap-tiap peralatan
pengkondisian dimasukkan ke dalam setting tank agar
diproses oleh perlatan selanjutnya.
Gambar :

Gambar 5.14 Settling Tank


(http://www.made-in-china.com/showroom/rigchina/product-
detailabdJEQwxImkH/China-Setlingtank.html)
Spesifikasi :
Tabel V-14
Spesifikasi Settling Tank
Gallons Overall tank Material Mat'l thk # of # of Ship
dimensions chambers dams weight
H-W-L
12 12 18 18 PLASTIC 1/8 1 0 25
25 14 18 34 304SS 1/8 3 2 85
45 14 26 40 304SS 1/8 3 2 150
75 16 32 45 304SS 1/8 3 2 290
100 16 32 60 304SS 3/16 3 2 395
5.2.15 Nama Alat : Mud Gas Separator
Fungsi : Memisahkan gas yang terlarut dalam lumpur pemboran
dalam jumlah yang besar, biasanya dipakai saat terjadi
kick..
Mekanisme : Prinsip kerja mud gas separator hamper sama dengan
degasser, yaitu gas yang terikut dalam lumpur dipisahkan
dalam mud gas separator..
Gambar :

Gambar 5.15 Mud Gas Separator


(www.miswaco.com)
Spesifikasi :
Tabel V-15
Spesifikasi Mud Gas Separator
Type Tri – Flo Mud Gas Separator
Skid 14’ Long x 8’ x 8’
Vessel 4’ dia. x 12’
Weight 6000 lbs
5.2.16 Nama Alat : Shale Shaker
Fungsi : Memisahkan cutting dari lumpur yang baru keluar dari
lubang sumur.
Mekanisme : Fluida pemboran disalurkan melalui saringan-saringan
yang bergetar yang memisahkan potongan-potong
(cutting) yang berukuran besar yang tidak diperlukan.
Gambar :

Gambar 5.16 Shale Shaker


(www.allproducts.com/manufacture100/daiyy/product2.html)
Spesifikasi :
Tabel V-16
Spesifikasi Shale Shaker
ZZS-2N shale shaker Screen material 304 stainless steel
Screen Area 3*1.2*0.7=2.5 m2 Inlet mud size 8″ 10″ 12″ 14″
Track balanced elliptical motion/
linear motion process load 180-200m3/h
G force 6.3 g Double amplitude 5mm
Double amplitude 6 mm Excitation frequency 23.22hz
Level speed 0.33 m/s Cast exponent 3.25
Power 2*1.84 kW Cast angle 45°
Voltage 380 V Weight 5270kg
Rotate speed 1500 r/min Size 3810*2830*1500mm
SGS-01 shale shaker Price FOB TIANJIN USD19860.00/set
Screen Area 3.096 m2 ZZS-200.3P shale shaker
Track balanced elliptical motion/
Track line
linear motion
G force 4-6 g G force ≥6.5G
Double amplitude ≥4 mm Power 2.2kw*2 380v 50hz
Level speed ≤0.26 m/s Rotate speed 1450 r/min
Power 2*1.84 kW Explosion proof grade IBT4
Voltage 380 V Protective grade IP66
Rotate speed 1500r/min Screen type PMD rhomboidal 3block
ZZS-200.3 shale shaker Mesh PMD D*38 D*84 D*110
Track balanced elliptical motion/
linear motion Screen crate angle -1°~+5°
G force ≥6.5G Screen material 304 stainless steel
Power 2.2kw*4 380v 50hz Inlet mud size 8″ 10″ 12″ 14″
Rotate speed 1450 r/min process load 180-200m3/h
Explosion proof grade IBT4 Double amplitude 5mm
Protective grade IP66 Excitation frequency 23.22hz
Screen type Pvvp parallel 3block Cast exponent 3.25
Mesh Pvvp D*38 D*84 D*110 Cast angle 45°
Screen crate angle -1°~+5° Weight 2630kg
Price FOB TIANJIN USD /set Size 2826*1720*1500mm
5.2.17 Nama Alat : Degasser
Fungsi : Memisahkan gas terlarut dari dalam lumpur pemboran
secara terus-menerus.
Mekanisme : Fluida pemboran dari formasi masuk ke degasser dan di
dalam degasser gas yang terikut dengan lumpur
dipisahkan.
Gambar :

Gambar 5.17 Degasser


(www.derrickequipment.com)
Spesifikasi :
Tabel V-17
Spesifikasi Degasser
Model Flow Rate Leaf Area Overall Height Apprimite Width
Dimensi Weight
on
Length
Pp Cm In3 Cm3 In Mm In Mm Lbs Kg
m

DG-5 500 189 248 1605 84 213 62 157 239 104 54 137
3 9 8 4 5 0 8 2

DG- 100 378 458 2954 96 243 17 190 300 176 60 125
10 0 5 0 8 8 5 0 9 4
5.2.18 Nama Alat : Desander
Fungsi : Memisahkan padatan berukuran pasir dari lumpur
pemboran..
Mekanisme : Memisahkan padatan berukuran pasir yang dilewatkan
oleh saringan shale shaker yaitu dengan memaksa masuk
fluida pemboran dengan tekanan tinggi melalui silinder,
kemudia bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh
tenaga sentrifugal dan dibuang melalui dasar silinder.
Gambar :

Gambar 5.18 Desander


(www.derrickequipment.com)
Spesifikasi :
Tabel V-18
Spesifikasi Desander
Model Capacity WP Power Size and Mesh
m3/h Mpa Kw
ZCS250X1 80-100 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
ZCS250X2 160-200 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
ZCSQ250X3 240-300 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
ZCSQ300X1 100-200 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
ZCSQ300X2 200-240 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
ZCSQ300X3 300-360 0.21- 0.5 1800X600mm
0.35 120/40
5.2.19 Nama Alat : Desilter
Fungsi : Memisahkan padatan berukuran lempung (silt) dari
lumpur pemboran..
Mekanisme : Desilter terdiri dari beberapa silinder berbentuk kerucut
yang mengeluarkan bagian-bagian endapan cutting yang
kecil yang dilewatkan oleh shale shaker dan desander
yaitu dengan memasukkan fluida pemboran dengan
tekanan tinggi melalui silinder dengan bagian-bagian
yang berat dikeluarkan oleh tenaga sentrifugal dan
dikeluarkan melalui silinder. Menggunakan pertemuan
kapasitas kombinasi aliran desaander dan desilter dengan
menggunakan vibrator dan tiga panel disain..
Gambar :

Gambar 5.19 Desilter


(www.derrickequipment.com)
Spesifikasi :
Tabel V-19
Spesifikasi Desilter

Length 305 cm (120”)


Width 178 cm (70”)
Height 252 cm (99”)
Weight 3005 kgs (6611 lbs)
Vibrator Motors Two 1.5 HP (1 KW) each (2.5 HP - Hi-G)
3 panel design - Each panel 0.87 m2Screen type: KDX,
Single Deck
KPT
Total Screen Area 2.6 m2 (28 sq. ft.)
5.2.20 Nama Alat : Swivel
Fungsi : Memberikan kebebasan pada rangkaian pipa bor untuk
berputar dimana swivel-nya tidak ikut berputar,
memberikan perpaduan gerak nvertikal dengan gerak
berputar agar dapat bekerja bersama-sama, dan sebagai
penghubung antara rotary (pipa karet) dengan kelly
sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi
tanpa mengalami kebocoran.
Mekanisme : Swivel menjadi saluran aliran lumpur yang mengalir
melalui stand pipe menuju gooseneck dan masuk ke
swivel dan seterusnya masuk ke drill string.
Gambar :

Gambar 5.20 Swivel


(www.tx1st.com/products/3/p3-5.htm)
Spesifikasi :
Tabel V-20
Spesifikasi Swivel
Model
SL150 SL250 SL500 SL650
Number
Max Static
300,000 500,000 1,000,000 1,300,000
Load (lbs)
Max Speed
300 300 300 800
(rpm)
Max
Working
5,000 5,000 5,000 5,000
Pressure
(psi)
Stem ID (in) 2-1/2 3 3 3
Overall
Dimension 99×30×33 113×40×32 120×43×38 120×43×38
(in)
Weight (lbs) 2,956 4,952 5,952 8,818
5.2.21 Nama Alat : Bail
Fungsi : Sebagai penggantung swivel pada hook.
Mekanisme : Alat ini dipasang pada swivel seperti halnya sebuah
pegangan ember untuk menggantungkan swivel pada
hook.
Gambar :

Gambar 5.21 Bail


(www.made-in-china.com/showroom/cnjereh/ /China-Swivel.html)
Spesifikasi :
Tabel V-21
Spesifikasi Bail

Material According to API 8C


Tensile Strength St=1050 N/m3
Yield Strength Sy=850 N/m3
Impact 42J (-20 ° C)
Elongation 12% Min
5.2.22 Nama Alat : Gooseneck
Fungsi : Menghubungkan rotary hose dengan swivel.
Mekanisme : Pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak pada
bagian atas swivel guna meneruskan aliran lumpur dari
rotary hose ke swivel.
Gambar :

Gambar 5.22 Gooseneck


(http://bp.blogspot.com-joint/2B2/2527%2swivel_joint.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-22
Spesifikasi Gooseneck
Cold Working Pressure (psi) 6, 000 ~ 20, 000
Nominal Size (inch) 2~4
End Connection Union or Line Pipe Thread
Style 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 10, 100
5.2.23 Nama Alat : Jet/Nozzle
Fungsi : Menyemprotkan fluuida pemboran langsung ke formasi.
Mekanisme : Lubang berdiameter kecil sehingga lumpur yang keluar
memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk mendorong
cutting di dasar formasi.
Gambar :

Gambar 5.2 Jet/Nozzle


(http://bp.blogspot.com-joint/2B2/2527%2swivel_joint.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-23
Spesifikasi Jet/Nozzle

Nozzle Dim. In mm

No. L B
3F 20 12
6F 30 15
10F 35 18
15F 40 22
20F 50 32
25F 80 38
5.3 STUDI KASUS
Pada suatu perencanaan hidrolika sistem sirkulasi menggunakan metode
blind drilling. Dimana pada trayek ini tidak ada pengangkatan cutting, sehingga
perhitungan pressure loss hanya pada drillstring. Trayek 17 ½” – menjadi
contoh perhitungan pressure loss yang terjadi sepanjang pipa bor.
Dimana :
• Drillpipe size = 4,275” ID; 5” OD
• Debit pompa (Q) = 625 gpm
• Plastic viscosity (Pv) = 15 cp
• Yield point (YP) = 27 lb/ 100 ft2
• Density () = 9,4 ppg
• Panjang rangkaian (L) = 1975,28 ft
5.4 PERHITUNGAN
• Kecepatan aktual (Va)
24,48 𝑥 𝑄
𝑉𝑎 =
𝐷1 2
24,48 𝑥 625
𝑉𝑎 =
( 4,275)2
𝑉𝑎 = 837,18067
• Kecepatan Kritis (Vc)
1,078 ( 𝑃𝑣 ) + 1,078 √(𝑃𝑉)2 + 12,34 (𝐷1 )2 𝑌𝑃 𝜌
𝑉𝑐 =
𝜌. 𝐷𝑖
1,078 ( 15) + 1,078 √(15)2 + 12,34 (4,275)2 27 𝑥 9,4
𝑉𝑐 =
9,4 ( 4,275)
𝑉𝑐 = 6,83291
Va > Vc, maka aliran turbulen
• Menghitung pressure loss pada drillpipe
8,91 𝑥 10−5 𝑥 (𝜌)0,8 𝑥 (𝑄)1,8 𝑥 (𝑃𝑉)0,2 𝑥 𝐿
𝑃𝑝 =
(𝐷1 )4,8
8,91 𝑥 10−5 𝑥 (9,4)0,8 𝑥 (625)1,8 𝑥 (15)0,2 𝑥 1975,28
𝑃𝑝 =
(4,275)4,8
𝑃𝑝 = 183,36547 psi
5.5. PEMBAHASAN
Sistem sirkulasi adalah salah satu bagian utama dari rig yang membantu
sistem pemutar dalam operasi pemboran dengan perlengkapan, bahan dan tempat
kerja, persiapan, perawatan dan mengganti fluida pemboran. Fungsi utama dari
lumpur yaitu mengimbangi tekanan formasi, mengangkat cutting, mendinginkan
dan melumasi bit, sebagai media logging dan informasi, menahan dinding lubang
bor agar tidak runtuh, dan memberikan gaya hidrolika. Fluida pemboran yang
digunakan pada umumnya adalah lumpur yang terbuat dari bentonite dan tambahan
additive lainnya. Lumpur pemboran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu water base
mud, oil base mud, dan emulsion mud.
Water base mud merupakan lumpur yang paling banyak digunakan, karena
biayanya yang relative lebih murah, lumpur ini terbagi atas fresh water mud dan
salt water mud, dan apabila dilihat dari komposisinya, lumpur water base mud
(WBM) ini terbagi lagi menjadi gel spud mud dan lignosul fonate mud. Jenis lumpur
selanjutnya yaitu oil base mud, dari namanya sudah dapat kita ketahui bahwa jenis
lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyu komposisi diatur agar kadar
airnya rendah (3-5%), lumpur ini tidak sensitif terhadap kontaminan, karena
memberikan efek negatif dari kesetabilan lumpur ini, dan untuk mengontrol
viskositas, gel strength dan mengurangi filtration loss perlu ditambahkan zat kimia
(additive), kegunaan terbesar dari oil base mud ini adalah untuk completion dan
work over sumur, kegunaan lainnya yaitu untuk melepaskan drill pipe yang terjepit
dan mempermudah pemasangan casing dan liner. Oil base mud ini harus
ditempatkan pada suatu tanki besi untuk menghindarkan kontaminan air. Dan jenis
lumpur yang ketiga yaitu emulsion mud, emulsion mud terbagi atas oil in water dan
water in oil, emulsi tergantung dari fasa apa yang terdispersi. Fungsi dari emulsion
mud ini adalah untuk menambahkan ROP, mengurangi filtration loss, menambah
pelumasan, dimana lumpur ini banyak digunakan dalam directional drilling.
Sifat dari lumpur pemboran ini sangat berpengaruh dalam operasi
pemboran, baik terhadap perencanaan trayek casing, drilling rate, dan completion.
Misalnya pada formasi clay, pengontrolan, sifat-sifat lumpur sangat diperlukan bila
operasi pemboran menembus formasi ini maka akan digunakan lumpur dengan tipe
oil base mud, karena oil tidak akan kontak dengan batuan clay. Dengan kata lain
sifat dan lithology batuan sangat menentukan tipe lumpur yang akan digunakan.
Prinsip kerja dari sistem sirkulasi adalah lumpur pemboran akan dialirkan
dari mud pit tanks ke section line kemudian lumpur akan masuk kedalam mud
pump. Mud pump akan memberikan tekanan yang besar untuk mendorong lumpur
pemboran melalui discharge line yang kemudian masuk ke dalam stand pipe,
diteruskan ke kelly kemudian disirkulasikan kerangkaian pipa bor, setelah itu
lumpur akan melalui annulus dan keluar melalui mud return lines menuju
conditioning area yang terdiri dari shale shaker, degasser desander, dan desilter,
kemudian lumpur akan diteruskan ke reserve pits kemudian masuk ke settling tanks
dan kemudian kembali lagi ke mud pits tank, demikian berlangsung seterusnya.
Mud gas separator digunakan pada saat lumpur mengandung gas sangat
tinggi, dan digunakan pada saat kick. Alat ini digunakan untuk memisahkan gas
yang terkandung di dalam lumpur dalam jumlah yang besar, yang mana alat ini
digunakan saat terjadi kick. Letak alat ini di area sumur namun alat ini bukanlah
bagian dari conditioning area. Sementara untuk mud pump terdapat 2 jenis pompa
yaitu triplex pump dan duplex pump. Perbedaan utamanya ialah pada jumlah torak
dan cara kerjanya.
Conditioning area biasanya ditempatkan di dekat rig, area ini terdiri
peralatan-peralatan yang khusus digunakan untuk membersihkan lumpur dari
cutting dan gas-gas yang terkandung dalam lumpur. Metode yang digunakan untuk
memisahkan cutting dan gas ada dua macam, yaitu menggunkan prinsip gravitasi,
dimana lumpur dialirkan melalui shale shaker dan setting tank, yang kedua yaitu
dengan cara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada mud
pit dapat memisahkan lumpur dan gas.
Peralatan yang digunakan pada conditioning area terdiri dari setting tank,
merupakan bak yang terbuat dari baja digunakan untuk menampung lumpur saat
conditioning. Reserve pits merupakan kolam besar yang digunakan untuk
menampung cutting dari dalam lubang bor dan kadang untuk menampung saat
kelebihan lumpur bor, selanjutnya ada shale shaker merupakan alat yang digunakan
untuk memisahkan cutting yang berukuran shale dari dalam lumpur. Lalu ada
desander, berfungsi memisahkan cutting berukuran pasir dari lumpur pemboran.
Selanjutnya ada degasser, yang berfungsi untuk memisahkan gas yang terdapat
dalam lumpur dan yang terakhir ada desilter, merupakan alat yang memisahkan
partikel-partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur pemboran.
Sirkulasi pada migas dan pabum memiliki perbedaan yaitu, pada percobaan
sirkulasi migas dan pabum pertama terletak pada jenis fluida pemboran yang
digunakan dimana pada migas umumnya yang digunkan berupa water base mud
sedangkan pada pabum berupa gas or air base mud dimana gas dan air
dikompresikan sebelum digunakan. Selanjutnya adanya cooling tower pada pabum
yang digunakan untuk menangani temperature yang tinggi. Pada tempat persiapan
(preparation system) ditempatkan pada system sirkulasi dimulai yaitu dekat pompa
lumpur. Tempat persiapan ini meliputi mud house, steel tanks, mixing hopper,
chemical mixing barrel, bulk mud storage bins, water tank, dan reserve pit.
Masuk dalam studi kasus, langkah pertama yaitu menghitung kecepatan
aktual (Va) dan diperoleh sebesar 837,18067, langkah selanjutnya menghitung
kecepatan kritis (Vc) dan diperoleh 6,83291. Dalam kasus ini kecepatan aktual (Va)
lebih besar daripada kecepatan kritis (Vc) sehingga aliran turbulen. Setelah itu,
pressure loss pada drillpipe dihitung dan dihasilkan 183,36547 psi.
Aplikasi lapangan pada sistem sirkulasi ini adalah untuk menentukan jenis
fluida dan peralatan sistem sirkulasi guna mencegah drilling problem dan dapat
mengindikasi formasi produksi produktif.
5.6. KESIMPULAN

1. Tujuan utama dari sistem sirkulasi adalah untuk mensirkulasikan fluida


pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor
mampu mengoptimalkan fungsinya.
2. Sistem sirkulasi terdiri dari fluida pemboran, tempat persiapan, peralatan
sirkulasi, conditioning area.
3. Sifat lumpur sangat berpengaruh dalam pemboran, baik perencanaan trayek
casing, drilling rate, completion, dan lithologi batuan yang ditembus.
4. Conditioning area untuk membersihkan dan memisahkan fluida pemboran
dengan cutting terdiri atas setting tanks, mud gas separator, shale shaker,
degasser, desander, dan desilter.
5. Problem yang dapat terjadi diantaranya kick, blow out, loss circulation, bit
balling, dan pipe sticking.
6. Sistem sirkulasi pada lapangan panas bumi tentu berbeda dengan sistem
sirkulai pada lapangan minyak. Perbedaan itu terletak pada peralatan
tambahan yang ada di panas bumi. Alat itu biasa disebut dengan coolong
tower yang dipasang sebelum lumpur memasuki mud pit.
7. Perhitungan
• Kecepatan aktual (Va) = 837,18067
• Kecepatan Kritis (Vc) = 6,83291
• Va > Vc, maka aliran turbulen
• Menghitung pressure loss pada drillpipe = 183,36547 psi
8. Aplikasi lapangan pada sistem sirkulasi ini adalah untuk menentukan jenis
fluida dan peralatan sistem sirkulasi guna mencegah drilling problem dan
dapat mengindikasi formasi produksi produktif.

Anda mungkin juga menyukai