DISUSUN OLEH :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG :F
Disusun Oleh :
NAMA : LAELATUL FAJRIYAH
NIM : 113200066
PLUG :F
Muhammad Hasanudin
NIM : 113180061
BAB V
SISTEM SIRKULASI
(CIRCULATING SYSTEM)
Discharge Connection 4 in 4 in
Mixer Motor
dimension cubage Weig
Diame Rotate Mod ht
Diameter Power
Depth (m3) ter speed( el (kg)
(mm) (kw)
(mm) r/min)
XB- 750 750 0.26 240 530 XB- 750 750
750 750
XB- 1000 1000 0.58 240 530 XB- 1000 1000
1000 1000
XB- 1200 1200 1.14 400 320 XB- 1200 1200
1200 1200
XB- 1500 1500 2.2 400 320 XB- 1500 1500
1500 1500
XB- 2000 2000 5.46 550 230 XB- 2000 2000
2000 2000
XB- 2500 2500 11.2 650 200 XB- 2500 2500
2500 2500
XB- 3000 3000 19.1 700 210 XB- 3000 3000
3000 3000
XB- 3500 3500 30 850 230 XB- 3500 3500
3500 3500
5.2.5 Nama Alat : Bulk Mud Storage
Fungsi : Tempat menyimpan lumpur berbentuk corong yang
terletak di samping settling tank.
Mekanisme : Mud pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meningkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan ke dalam mud pit sebelum disirkulasikan
kembali.
Gambar :
Stand pipe
Gambar 5.9 Stand Pipe
(http://www.worldrigsupply.comkelly%20hose.jpg)
Spesifikasi :
Tabel V-9
Spesifikasi Stand Pipe
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
5.2.10 Nama Alat : Rotary Hose
Fungsi : Selang penghubung yang meneruskan sirkulasi zat cair
pengeboran (lumpur bor) dari stand pipe menuju ke
swivel.
Mekanisme : Pipa ini berbahan karet sehingga elastis, memungkinkan
adanya sirkulasi saat pipa bergerak naik dan turun.
Gambar :
APIUPT
Bending
Radius
Inch
2.5 3 1,500 2,000 4,000 5,000 7,500 4 0.8 0.9 0.9 1.2
2.6 3.0 3.0 3.9
3.9 4.6
5.2.11 Nama Alat : Steel Mud Pit
Fungsi : Sebagai tempat untuk menyimpan lumpur sementara yang
akan disirkulasikan.
Mekanisme : Steel mud pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meingkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan atau ditampung ke dalam mud pit, sebelum
disirkulasikan kembali.
Gambar :
DG-5 500 189 248 1605 84 213 62 157 239 104 54 137
3 9 8 4 5 0 8 2
DG- 100 378 458 2954 96 243 17 190 300 176 60 125
10 0 5 0 8 8 5 0 9 4
5.2.18 Nama Alat : Desander
Fungsi : Memisahkan padatan berukuran pasir dari lumpur
pemboran..
Mekanisme : Memisahkan padatan berukuran pasir yang dilewatkan
oleh saringan shale shaker yaitu dengan memaksa masuk
fluida pemboran dengan tekanan tinggi melalui silinder,
kemudia bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh
tenaga sentrifugal dan dibuang melalui dasar silinder.
Gambar :
Nozzle Dim. In mm
No. L B
3F 20 12
6F 30 15
10F 35 18
15F 40 22
20F 50 32
25F 80 38
5.3 STUDI KASUS
Pada suatu perencanaan hidrolika sistem sirkulasi menggunakan metode
blind drilling. Dimana pada trayek ini tidak ada pengangkatan cutting, sehingga
perhitungan pressure loss hanya pada drillstring. Trayek 17 ½” – menjadi
contoh perhitungan pressure loss yang terjadi sepanjang pipa bor.
Dimana :
• Drillpipe size = 4,275” ID; 5” OD
• Debit pompa (Q) = 625 gpm
• Plastic viscosity (Pv) = 15 cp
• Yield point (YP) = 27 lb/ 100 ft2
• Density () = 9,4 ppg
• Panjang rangkaian (L) = 1975,28 ft
5.4 PERHITUNGAN
• Kecepatan aktual (Va)
24,48 𝑥 𝑄
𝑉𝑎 =
𝐷1 2
24,48 𝑥 625
𝑉𝑎 =
( 4,275)2
𝑉𝑎 = 837,18067
• Kecepatan Kritis (Vc)
1,078 ( 𝑃𝑣 ) + 1,078 √(𝑃𝑉)2 + 12,34 (𝐷1 )2 𝑌𝑃 𝜌
𝑉𝑐 =
𝜌. 𝐷𝑖
1,078 ( 15) + 1,078 √(15)2 + 12,34 (4,275)2 27 𝑥 9,4
𝑉𝑐 =
9,4 ( 4,275)
𝑉𝑐 = 6,83291
Va > Vc, maka aliran turbulen
• Menghitung pressure loss pada drillpipe
8,91 𝑥 10−5 𝑥 (𝜌)0,8 𝑥 (𝑄)1,8 𝑥 (𝑃𝑉)0,2 𝑥 𝐿
𝑃𝑝 =
(𝐷1 )4,8
8,91 𝑥 10−5 𝑥 (9,4)0,8 𝑥 (625)1,8 𝑥 (15)0,2 𝑥 1975,28
𝑃𝑝 =
(4,275)4,8
𝑃𝑝 = 183,36547 psi
5.5. PEMBAHASAN
Sistem sirkulasi adalah salah satu bagian utama dari rig yang membantu
sistem pemutar dalam operasi pemboran dengan perlengkapan, bahan dan tempat
kerja, persiapan, perawatan dan mengganti fluida pemboran. Fungsi utama dari
lumpur yaitu mengimbangi tekanan formasi, mengangkat cutting, mendinginkan
dan melumasi bit, sebagai media logging dan informasi, menahan dinding lubang
bor agar tidak runtuh, dan memberikan gaya hidrolika. Fluida pemboran yang
digunakan pada umumnya adalah lumpur yang terbuat dari bentonite dan tambahan
additive lainnya. Lumpur pemboran dibagi menjadi tiga jenis, yaitu water base
mud, oil base mud, dan emulsion mud.
Water base mud merupakan lumpur yang paling banyak digunakan, karena
biayanya yang relative lebih murah, lumpur ini terbagi atas fresh water mud dan
salt water mud, dan apabila dilihat dari komposisinya, lumpur water base mud
(WBM) ini terbagi lagi menjadi gel spud mud dan lignosul fonate mud. Jenis lumpur
selanjutnya yaitu oil base mud, dari namanya sudah dapat kita ketahui bahwa jenis
lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyu komposisi diatur agar kadar
airnya rendah (3-5%), lumpur ini tidak sensitif terhadap kontaminan, karena
memberikan efek negatif dari kesetabilan lumpur ini, dan untuk mengontrol
viskositas, gel strength dan mengurangi filtration loss perlu ditambahkan zat kimia
(additive), kegunaan terbesar dari oil base mud ini adalah untuk completion dan
work over sumur, kegunaan lainnya yaitu untuk melepaskan drill pipe yang terjepit
dan mempermudah pemasangan casing dan liner. Oil base mud ini harus
ditempatkan pada suatu tanki besi untuk menghindarkan kontaminan air. Dan jenis
lumpur yang ketiga yaitu emulsion mud, emulsion mud terbagi atas oil in water dan
water in oil, emulsi tergantung dari fasa apa yang terdispersi. Fungsi dari emulsion
mud ini adalah untuk menambahkan ROP, mengurangi filtration loss, menambah
pelumasan, dimana lumpur ini banyak digunakan dalam directional drilling.
Sifat dari lumpur pemboran ini sangat berpengaruh dalam operasi
pemboran, baik terhadap perencanaan trayek casing, drilling rate, dan completion.
Misalnya pada formasi clay, pengontrolan, sifat-sifat lumpur sangat diperlukan bila
operasi pemboran menembus formasi ini maka akan digunakan lumpur dengan tipe
oil base mud, karena oil tidak akan kontak dengan batuan clay. Dengan kata lain
sifat dan lithology batuan sangat menentukan tipe lumpur yang akan digunakan.
Prinsip kerja dari sistem sirkulasi adalah lumpur pemboran akan dialirkan
dari mud pit tanks ke section line kemudian lumpur akan masuk kedalam mud
pump. Mud pump akan memberikan tekanan yang besar untuk mendorong lumpur
pemboran melalui discharge line yang kemudian masuk ke dalam stand pipe,
diteruskan ke kelly kemudian disirkulasikan kerangkaian pipa bor, setelah itu
lumpur akan melalui annulus dan keluar melalui mud return lines menuju
conditioning area yang terdiri dari shale shaker, degasser desander, dan desilter,
kemudian lumpur akan diteruskan ke reserve pits kemudian masuk ke settling tanks
dan kemudian kembali lagi ke mud pits tank, demikian berlangsung seterusnya.
Mud gas separator digunakan pada saat lumpur mengandung gas sangat
tinggi, dan digunakan pada saat kick. Alat ini digunakan untuk memisahkan gas
yang terkandung di dalam lumpur dalam jumlah yang besar, yang mana alat ini
digunakan saat terjadi kick. Letak alat ini di area sumur namun alat ini bukanlah
bagian dari conditioning area. Sementara untuk mud pump terdapat 2 jenis pompa
yaitu triplex pump dan duplex pump. Perbedaan utamanya ialah pada jumlah torak
dan cara kerjanya.
Conditioning area biasanya ditempatkan di dekat rig, area ini terdiri
peralatan-peralatan yang khusus digunakan untuk membersihkan lumpur dari
cutting dan gas-gas yang terkandung dalam lumpur. Metode yang digunakan untuk
memisahkan cutting dan gas ada dua macam, yaitu menggunkan prinsip gravitasi,
dimana lumpur dialirkan melalui shale shaker dan setting tank, yang kedua yaitu
dengan cara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada mud
pit dapat memisahkan lumpur dan gas.
Peralatan yang digunakan pada conditioning area terdiri dari setting tank,
merupakan bak yang terbuat dari baja digunakan untuk menampung lumpur saat
conditioning. Reserve pits merupakan kolam besar yang digunakan untuk
menampung cutting dari dalam lubang bor dan kadang untuk menampung saat
kelebihan lumpur bor, selanjutnya ada shale shaker merupakan alat yang digunakan
untuk memisahkan cutting yang berukuran shale dari dalam lumpur. Lalu ada
desander, berfungsi memisahkan cutting berukuran pasir dari lumpur pemboran.
Selanjutnya ada degasser, yang berfungsi untuk memisahkan gas yang terdapat
dalam lumpur dan yang terakhir ada desilter, merupakan alat yang memisahkan
partikel-partikel cutting yang berukuran paling halus dari lumpur pemboran.
Sirkulasi pada migas dan pabum memiliki perbedaan yaitu, pada percobaan
sirkulasi migas dan pabum pertama terletak pada jenis fluida pemboran yang
digunakan dimana pada migas umumnya yang digunkan berupa water base mud
sedangkan pada pabum berupa gas or air base mud dimana gas dan air
dikompresikan sebelum digunakan. Selanjutnya adanya cooling tower pada pabum
yang digunakan untuk menangani temperature yang tinggi. Pada tempat persiapan
(preparation system) ditempatkan pada system sirkulasi dimulai yaitu dekat pompa
lumpur. Tempat persiapan ini meliputi mud house, steel tanks, mixing hopper,
chemical mixing barrel, bulk mud storage bins, water tank, dan reserve pit.
Masuk dalam studi kasus, langkah pertama yaitu menghitung kecepatan
aktual (Va) dan diperoleh sebesar 837,18067, langkah selanjutnya menghitung
kecepatan kritis (Vc) dan diperoleh 6,83291. Dalam kasus ini kecepatan aktual (Va)
lebih besar daripada kecepatan kritis (Vc) sehingga aliran turbulen. Setelah itu,
pressure loss pada drillpipe dihitung dan dihasilkan 183,36547 psi.
Aplikasi lapangan pada sistem sirkulasi ini adalah untuk menentukan jenis
fluida dan peralatan sistem sirkulasi guna mencegah drilling problem dan dapat
mengindikasi formasi produksi produktif.
5.6. KESIMPULAN