Anda di halaman 1dari 67

BAB V

SISTEM SIRKULASI
(CIRCULATING SYSTEM)

1.1. DASAR TEORI


Sistem sirkulasi terdiri dari empat sub-komponen utama, yaitu :
1) Fluida Pemboran (drilling fluid)
Ada tiga jenis fluida pemboran, yaitu :
a. Water – based mud
b. Oil – based mud
c. Air or gas – based mud
Fungsi utama lumpur pemboran adalah :
 Mengangkat atau membersihkan serbuk bor (cutting) dari dasar lubang
bor ke permukaan.
 Mengontrol tekanan formasi.
 Mendinginkan dan melumasi bit dan rangkaian pipa bor.
 Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake.
 Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila
sirkulasi dihentikan sementara.
 Menahan sebagian berat drill pipe dan casing (Bouyancy effect)
 Melepas cutting dan pasir di permukaan.
 Media logging.
2) Tempat Persiapan (Preparation area)
Ditempatkan pada sistem sirkulasi yaitu dekat dengan pompa lumpur. Tempat
persiapan ini meliputi :
 Mud house
 Mud tank
 Mixing hopper
 Chemical mixing barrel

173
174

 Bulk mud storage bins


 Water tank
 Reserve pit
3) Peralatan sirkulasi (Circulation equipment)
Ditempatkan pada tempat yang strategis disekitar rig (bisa disamping rig
floor). Peralatan sirkulasi ini meliputi :
 Mud pit
 Mud pump
 Return line
 Stand pipe
 Rotary hose
 Agitators
4) Conditioning Area
Ditempatkan di dekat rig, meliputi :
 Setting tanks
 Mud-gas Separator
 Shale Shaker
 Degasser
 Desander
 Desilter
1.1.1. Fluida Pemboran
Fluida pemboran merupakan suatu campuran (liquid) dari beberapa
komponen yang terdiri dari air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-
bahan kimia (chemical additives), gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan
fluida pemboran dikenal sebagai “lumpur” (mud).
1.1.1.1. Komposisi Lumpur Pemboran
Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan
jenis formasi yang ditembus mata bor. Ada 2 (dua) hal penting dalam penentuan
komposisi lumpur pemboran, yaitu :
175

1. Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin besar laju
perembesan
2. Semakin berat dan kental suatu Lumpur pemboran, semakin mudah
untuk mengontrol kondisi dibawah permukaan, seperti masuknya
fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai “kick”). Bila
keadaan ini tidak dapat diatasi akan menyebabkan terjadinya
semburan liar (blowout).
1.1.1.2. Water – Based Mud
Lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-based
mud (80%). Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan
chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor. Pedoman
operasional secara umum :
1. Surface drilling operations, digunakan lumpur biasa dengan sedikit
additive.
2. Hard subsurface drilling operations, bila menembus formasi keras
(porositas tinggi) digunakan lumpur berat.
3. Soft subsurface drilling operations, bila menembus formasi bertekanan
tinggi (porositas tinggi), digunakan lumpur berat.
Water base mud merupakan jenis lumpur yang paling banyak umum
digunakan karena murah, mudah pengunaannya dan membentuk “filter cake”
(kerak lumpur) untuk mencegah runtuhnya dinding lubang bor.
1.1.1.3. Oil – Based Mud
Digunakan pada pemboran dalam, hotholes, formasi shale dan
sebagainya. Lumpur bor ini lebih mahal, tetapi akan mengurangi terjadinya korosi
pada rangkaian pipa bor.
1.1.1.4. Air or Gas – Based Mud
Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan
laju pemboran yang lebih besar. Karena menggunakan kompresor, maka
kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.
176

1.1.2. Tempat Persiapan


Ditempatkan pada tempat dimulainya sistem sirkulasi. Tempat persiapan
lumpur pemboran terdiri dari peralatan-peralatan yang diatur untuk memberikan
fasilitas persiapan atau “treatment” lumpur bor. Preparation area ini meliputi :
 Mud house, merupakan gudang untuk menyimpan additives.
 Mud tank, merupakan bak penampung lumpur di permukaan yang terbuat
dari baja.
 Mixing hopper, merupakan peralatan yang digunakan untuk menambah
additives ke dalam lumpur.
 Chemical mixing barrel, merupakan peralatan untuk menambahkan bahan-
bahan kimia (Chemicals) ke dalam lumpur.
 Bulk mud storage bin, merupakan bin yang berukuran besar digunakan
untuk menambah additives dalam jumlah banyak.
 Water tank, merupakan tangki penyimpan air yang digunakan pada tempat
persiapan lumpur.
 Reserve pit, merupakan kolam yang besar digunakan untuk menyimpan
kelebihan lumpur.
1.1.3. Peralatan Sirkulasi
Peralatan sirkulasi merupakan komponen utama dalam sistem sirkulasi.
Peralatan ini mengalirkan lumpur pemboran dari peralatan sirkulasi, turun ke
rangkaian pipa bor dan naik ke annulus mengangkat serbuk bor ke permukaan
menuju conditioning area sebelum kembali ke mud pits untuk sirkulasi kembali.
Peralatan sirkulasi terdiri dari beberapa komponen khusus, yaitu :
1. Mud Pit
2. Mud Pump
3. Return Lines
4. Stand Pipe
5. Rotary Hose
1.1.4. Conditioning Area
Ditempatkan di dekat rig. Area ini terdiri dari peralatan-peralatan khusus
yang digunakan untuk “clean up” (pembersihan) lumpur bor setelah keluar dari
177

lubang bor. Fungsi utama peralatan-peralatan ini adalah untuk membersihkan


lumpur bor dari serbuk bor (cutting) dan gas-gas yang terikut. Dua metode pokok
untuk memisahkan cutting dan gas dari dalam lumpur bor, yaitu :
1. Menggunakan prinsip gravitasi, dimana lumpur dialirkan melalui shale
shaker dan settling tanks
2. Secara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang dipasang pada
mud pits dapat memisahkan lumpur dan gas.
Peralatan Conditioning Area terdiri dari :
 Settling tanks, merupakan bak terbuat dari baja digunakan untuk
menampung lumpur bor selama conditioning.
 Mud-Gas separator, merupakan suatu peralatan yang memisahkan gas
yang terlarut dalam lumpur bor dalam jumlah yang besar.
 Shale shaker, merupakan peralatan yang memisahkan cutting yang besar-
besar dari lumpur bor. Cutting yang telah dipisahkan diambil, dialisa
untuk mengetahui formasi.
 Degasser, merupakan peralatan yang secara kontinu memisahkan gas
terlarut dari lumpur bor.
 Desander, merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari
lumpur bor.
 Desilter, merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel cutting
yang berukuran paling halus dari lumpur bor.
1.1.5. Rumus Perhitungan
Untuk menghitung pressure loss yang terjadi sepanjang sistem sirkulasi
perlu mengetahui terlebih dahulu pola aliran yang terjadi. Penentuan pola aliran
fluida tersebut laminer atau turbulen menggunakan parameter critical velocity.
Dalam aplikasinya, critical velocity (Vc) dan actual velocity (Va) dihitung
kemudian dibandingkan. Jika :
 Va < Vc, maka aliran laminar
 Va > Vc, maka aliran turbulen
 Va = Vc, perhitungan dibuat dengan kedua pola aliran dan pola dengan
kehilangan tekanan yang lebih besar digunakan.
178

1.1.5.1. Kecepatan Aktual


24.48 × Q
Va = 2
Di
Dimana :
Va = Kecepatan aktual
Q = Debit pompa, gpm.
Di = Diameter dalam pipa, inch.
1.1.5.2. Kecepatan Annulus
Q
Va = 2 2
2.448 × ( D - Do )
Dimana :
Va = Kecepatan annulus
Q = Debit pompa, gpm.
D = Diameter lubang bor, inch.
Do = Diameter luar pipa, inch.
1.1.5.3. Aliran Dalam Pipa
1.078 (PV) + 1.078 √ (PV)2 + 12.34 ( Di )2 × YP × ρ
Vc =
ρ Di
Dimana :
PV = Plastic Viscosity, cp
ρ = Densitas, ppg
YP = Yield Point, lb/100ft2
Di = Diameter dalam pipa, inch.
1.1.5.4. Aliran di Annulus
1.078 (PV) + 1.078 √ (PV)2 + 9.26 ( Dh - D p ) 2 × YP × ρ
Vc =
ρ (D- Do )
Dimana :
PV = Plastic Viscosity, cp
ρ = Densitas, ppg
YP = Yield Point, lb/100ft2
Do = Diameter luar pipa, inch.
179

1.1.5.5. Aliran Turbulen dalam Pipa


-5 0.8 1.8 0.2
8.91 × 10 × ρ Q PV L
Pp = 4.8
Di
Dimana :
P = Pressure Loss, psi
PV = Plastic Viscosity, cp
ρ = Densitas, ppg
YP = Yield Point, lb/100ft2
Di = Diameter dalam pipa, inch.
L = Panjang rangkaian pipa, ft
1.1.5.6. Aliran Laminar dalam Pipa
PV × V × L YP × L
Pa = +
2
1500 Di 225 Di

Dimana :
P = Pressure Loss, psi
PV = Plastic Viscosity, cp
ρ = Densitas, ppg
YP = Yield Point, lb/100ft2
Di = Diameter dalam pipa, inch.
L = Panjang rangkaian pipa, ft
180

1.2. DESKRIPSI ALAT


1.2.1. Nama Alat : Mud House
Fungsi : Tempat penyimpanan bahan-bahan aditif.
Mekanisme : Bahan-bahan aditif yang digunakan untuk keperluan
lumpur di simpan dalam tempat ini dijaga agar tidak
terkontaminasi oleh lingkungan.
Gambar :

Gambar 5.1.
Mud House
(Sumber : Rig Manufacturing.)
181

Spesifikasi :
Tabel V.1.
Spesifikasi Mud House
Sisi lantai mud
Tinggi
house
24' 7' ; 3"
26' 7' ; 3"

30' 7' ; 3" ; 10' ; 14'

37' ; 36' 14'


182

1.2.2. Nama Alat : Mud Tank


Fungsi : Sebagai tempat untuk menyimpan lumpur sementara yang
akan disirkulasikan..
Mekanisme : Mud tank bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meningkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan ke dalam mud pit, sebelum disirkulasikan
kembali.
Gambar :

Gambar 5.2
Mud Tank
(Sumber : GN Solid Control)
183

Spesifikasi :
Tabel V-2.
Spesifikasi Mud Tank.
Corrugated ¼” Steel Construction
2 Sump Drains
6” Manifold Flange
4” Fill Flange
Direct to Metal Painted With Polyurethane Top Coat
Epoxy Phenolic Interior Coating
35’-2 ½” Overall Lenght
90” Wide
87 ½” and 57 1/2” Overall Side Heights
184

1.1.1. Nama Alat : Mixing Hopper


Fungsi : Sebagai tempat untuk memasukkan bentonite saat
pembuatan lumpur.
Mekanisme : Alat yang bentuknya menyerupai corong untuk
menambahkan aditif padat ke dalam zat cair pengeboran
pada waktu perawatan di dalam kolam lumpur, hopper jet
bekerja berdasarkan prinsip vakum atau ruang hampa.
Gambar :

Gambar 5.3.
Mixing Hopper
(Sumber : Alibaba.com.)
185

Spesifikasi :
Tabel V-3.
Spesifikasi Mixing Hopper
Volume of Input Material 800L
Volume of Output Material 500L
Productivity (m3/h) >=25
Maximum Grain Size of Material (mm) 80/60
Number of Stirring Blades 2x7
Rev of Stirring Blades (r/min) 35.5
Power of Stirring Motor (kw) 18.5
Power of Windlass Motor (kw) 5.5
Power of water pump (kw) 0.75
The upgrade speed of hopper (m/s) 0.3
Specification ( Lx Wx H) (mm) Work estate 4485x3030x5258
Weighth (kg) 4000
186

1.1.2. Nama Alat : Chemical Mixing Barrel


Fungsi : Untuk menambahkan bahan-bahan kimia kedalam lumpur
pemboran.
Mekanisme : Menambahkan dan menyampurkan bahan-bahan kimia
(chemical) kedalam lumpur untuk mendapat komposisi
lumpur yang sesuai sebelum disirkulasikan
Gambar :

Gambar 5.4.
Chemical Mixing Barrel
(Sumber : Official Magazine of the International
Association of Drilling Contractors.)
187

Spesifikasi :
Tabel V-4.
Spesifikasi Chemical Mixing Barrel
Chute inner Effictive
Mixer Motor
Speci dimension cubage
Weight
ficati Diamete Diamete Rotate Model Power
(kg)
on r Depth (m3) r speed(r/min) (kw)
(mm) (mm)
XB- 750 750 0.26 240 530 Y90S-4 1.1 228
750
XB- 1000 1000 0.58 240 530 Y90L-4 1.5 436
1000
XB- 1200 1200 1.14 400 320 Y100L2-4 3 765
1200
XB- 1500 1500 2.2 400 320 Y100L2-4 3 1083
1500
XB- 2000 2000 5.46 550 230 Y132M2-6 5.5 1671
2000
XB- 2500 2500 11.2 650 200 Y160L-6 11 3438
2500
XB- 3000 3000 19.1 700 210 Y225S-8 18.5 4613
3000
XB- 3500 3500 30 850 230 Y225M-8 22 71
3500
188

1.1.3. Nama Alat : Bulk Mud Storage Bins


Fungsi : Tempat menyimapan lumpur berbentuk corong yang
terletak disamping settling tank.
Mekanisme : Mud Pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
meningkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur
disaring dan di pisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukan ke dalam mud pit, sebelum disirkulasikan
kembali.
Gambar :

Gambar 5.5.
Bulk Mud Storage Bins
(Sumber : National Bulk Equipment.)
189

Spesifikasi :
Tabel V-5.
Spesifikasi Bulk Mud Storage Bins
Storage tanks 4
Power 100 m3
Typical Flow 0 – 120 t/h
Valves 125 or 150mm
190

1.1.4. Nama Alat : Water Tank


Fungsi : Tempat penyimpanan air untuk persiapan dalam kegiatan
pemboran.
Mekanisme : Air yang didapat dari sumber ditampung dan dimasukan
ke dalam alat ini dan dipakai untuk kegiatan-kegiatan
operasi pemboran.
Gambar :

Gambar 5.6.
Water Tank
(Sumber : GSC Tank.)
191

Spesifikasi :
Tabel V-6.
Spesifikasi Water Tank
Capacity (litre) Diameter Length (mm) Weight (Kg )*
(mm)
1500 1250 1580 390
2000 1250 2000 460
3000 1250 2720 580
4000 1250 3560 670
5000 1500 3150 780
6000 1500 3710 890
8000 1900 3260 1170
10000 1900 3960 1380
12000 1900 4670 1590
15000 1900 5910 1960
20000 1900 7860 2550
25000 1900 9810 3190
30000 1900 1510 3770
20000 2500 4680 2120
25000 2500 5680 2510
30000 2500 6680 2910
40000 2500 8830 3830
50000 2500 10820 4620

1.1.5. Nama Alat : Reserve Pit


192

Fungsi : Tempat menampung serbuk bor dan kelebihan lumpur.


Mekanisme : Merupakan tempat persiapan yang berbentuk kolam besar
yang digunakan untuk menampung serbuk bor dan
kelebihan lumpur.
Gambar :

Gambar 5.7.
Reserve Pit
(Sumber : US Fish and Wildlife Service)

Spesifikasi :
193

Tabel V-7.
Spesifikasi Reserve Pit
Length 500 yards
Reserved mud (1,250,000) pounds

1.1.6. Nama Alat : Mud Pump


194

Fungsi : Memompakan lumpur pemboran yang telah disiapkan


didalam Mud Pits kedalam lubang sumur.
Mekanisme : Pompa memompakan zat cair pengeboran dengan
bertekanan tinggi ke pipa penyalur lumpur sampai ke
sistem sirkulasi.
Gambar :

Gambar 5.8.
Mud Pump
(Sumber : Schlumberger.)

Spesifikasi :
195

Tabel V-8.
Spesifikasi Mud Pump

Features B550F B1000F

Max liner size & stroke 7 x 14 7 x 18

Input Horsepower Rating 550@ 70 RPM 1000@ 60

Max Recommended Speed 70 RPM 60 RPM

Fluid and Test Pressure Forgled 7000 Psi 9000 Psi

Suction manifold Test Pressure 3500 Psi 3500 Psi

Diameter of Piston Rod 21/4” 3”

Piston Taper API # 5 API # 6

Piston Rod Tapered Thread API # 10 API # 13

Stub Rod Tapered Thread API # 15 API # 17

Valve Size API # 8 API # 8

Gear Ratio 5;18 : 1 5;14 : 1

Suction Connection 8 in 10” or 12”

Discharge Connection 4 in 4 in

Overal Length 14’ – 51/2” 18’ – 6”

Weigth at Power end 4’ - 83/8” 4’ - 9”

Height at Fluid End Loss Manifold 4’ - 6” 5’ - 31/2”

Overal Width 5’ - 91/2” 7’ - 71/2”

1.1.7. Nama Alat : Stand Pipe


Fungsi : Menyalurkan lumpur pemboran di sisi rig.
196

Mekanisme : Stand pipe adalah suatu pipa baja yang dijepit secara
vertikal pada samping derrick, dan menghubungkan pipa-
pipa sirkulasi dengan selang pemutar (rotary hose). Selang
pemutar ini disambung pada gooseneck penyambung pada
stand pipe. Selang pemutar ini memindahkan lumpur
pemboran ke swivel dean kemudian disalurkan ke bawah
ke dalam drillstring.
Gambar :

Gambar 5.9.
Stand Pipe
(Sumber : United States Department of Labor,
Occupational Safety and Health Administration.)

Spesifikasi :
Tabel V-9.
197

Spesifikasi Stand Pipe


NOM
NOM Approx,WT/FT UPSET &
OD
WT/FT (lb/t) GRADE
(Inch)
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E

1.1.8. Nama Alat : Rotary Hose


198

Fungsi : Selang penghubung yang meneruskan sirkulasi zat cair


pengeboran (lumpur bor) dari stand pipe menuju ke
swivel.
Mekanisme : Pipa ini berbahan karet sehingga elastis, memungkinkan
adanya sirkulasi saat pipa bergerak naik dan turun.
Gambar :

Gambar 5.10.
Rotary Hose
(Sumber : JH Petrol .)

Spesifikasi :
Tabel V-10.
Spesifikasi Rotary Hose
I AP Operat
D I Working Pressure ing MBR
199

Bendin
UP
g
T
Radius
Gra Gra Gra Gra
(I Gra Gra Gra Gra Gra
de de de de
n (In de de de de de
(Ft) A-B C D E
c ch) A B C D E
m m m m
h) Psi Psi Psi Psi Psi
(ft) (ft) (ft) (ft)
1,50 2,00 4,00 0.8 0.8
2 2.5 3
0 0 0 2.6 2.6
2. 1,50 2,00 4,00 5,00 7,50 0.8 0.9 0.9 1.2
3 4
5 0 0 0 0 0 2.6 3.0 3.0 3.9
4,00 5,00 7,50 1.0 1.0 1.4
3 4 4
0 0 0 3.3 3.3 4.6
3. 4,00 5,00 7,50 1.2 1.2 1.4
4 4.5
5 0 0 0 3.9 3.9 4.6
4,00 5,00 1.2 1.4
4 5 4.5
0 0 3.9 4.6

1.1.9. Nama Alat : Mud Pit


Fungsi : Sebagai tempat untuk menyimpan lumpur sementara yang
akan disirkulasikan.
Mekanisme : Mud Pit bekerja berdasarkan prinsip gravitasi yang
menyebabkan dapat meminimalkan jumlah pekerja dan
200

meningkatkan efisiensi dan keamanan. Setelah lumpur


disaring dan dipisahkan dari pengotor-pengotornya
dimasukkan atau ditampung ke dalam mud pit, sebelum
disirkulasikan kembali.
Gambar :

Gambar 5.11.
Mud Pit
(Sumber : Dreamstime.com)

Spesifikasi :
Tabel V-11.
Spesifikasi Mud Pit
201

Nominal
Type Length Width Height Weight
Volume

m3 Cm cm cm kg

ZSI-6 66 2500 2400 4700 16000

1.1.10. Nama Alat : Mud Agitators


Fungsi : Membantu didalam pengadukan zat cair pengeboran
(mud).
202

Mekanisme : Mempunyai mekanisme yang sama dengan mud guns


yaitu mengaduk adonan lumpur sehingga dapat mencegah
terjadinya pengendapan bahan-bahan berat didalam
lumpur pemboran. Namun penggunaan mud agitators
lebih umum dipakai dalam rig-rig pengeboran yang
modern.
Gambar :

Gambar 5.12.
Mud Agitator
(Sumber : Derrick Corporation.)

Spesifikasi :
Tabel V-12.
Spesifikasi Mud Agitators
Type F, D
Measurement range 1,000, 2,000,3,000, 5,000, 6,000,
8,000,10,000, 12,000,15,000,
203

18,0000 PSI, 20,000PSI,And metric


equivalents in kg/cm2, KPa, MPa,
and BAR units of measure.
Accuracy 1.6/ 2.5
2-inch male NPT or M20*1.5,
Mounting
M20*2.0
seal packing, membrane units, catch
Structure
of hook, indicating mechanism, crust.
Case Fluid filled
Temperature -50 to +65 Celsius degree.

1.1.11. Nama Alat : Return Line


Fungsi : Sebagai pipa saluran yang dilalui fluida pemboran setelah
keluar dari annulus.
Mekanisme : Lumpur setelah melalui annulus mengalir melalui return
line ke area pengkondisian.
Gambar :
204

Gambar 5.13.
Return Line
(Sumber : Negm, Nabel, Salah Mahmoud Tawfik,
Mahmoud Abdou. 2014. Evaluation of Nonionic
Surfactants in Drilling Muds.)
205

Spesifikasi :
Tabel V-13.
Spesifikasi Return Line
NOM OD NOM Approx,WT/FT UPSET &
(Inch) WT/FT (lb/t GRADE
6,92 EU- E
6,83 EU-E
2 3/8 6,65 6,71 IU-E
6,68 IU-E
7,01 IU-X
10,76 EU-E
10,51 EU-E
7/8 10,40
10,28 IU-E
10,12 IU-E
206

1.1.12. Nama Alat : Settling Tank


Fungsi : Merupakan bak terbuat dari lapis baja digunakan untuk
menampung lumpur bor selama “conditioning”.
Mekanisme : Lumpur yang telah dibersihkan oleh tiap-tiap peralatan
pengkondisian dimasukkan kedalam settling tank guna
diproses oleh peralatan selanjutnya.
Gambar :

Gambar 5.14.
Pipe Rack
(Sumber : Marinfloc)
207

Spesifikasi :
Tabel V-14.
Spesifikasi Settling Tank
Overall tank
Mat'l # of # of Ship
Gallons dimensions Material
thk chambers dams weight
H-W-L
12 12 18 18 PLASTIC 1/8 1 0 25
25 14 18 34 304SS 1/8 3 2 85
45 14 26 40 304SS 1/8 3 2 150
75 16 32 45 304SS 1/8 3 2 290
100 16 32 60 304SS 3/16 3 2 395
208

1.1.13. Nama Alat : Mud Gas Separator


Fungsi : Merupakan suatu peralatan yang memisahkan gas yang
terlarut dalam lumpur pemboran dalam jumlah yang besar,
biasanya dipakai saat terjadi kick.
Mekanisme : Prinsip kerja mud gas separator hampir sama dengan
degasser, yaitu gas yang terikut dalam lumpur dipisahkan
dalam mud gas separator dan merupakan alat
Conditioning Area pertama dalam sistem sirkulasi.
Gambar :
209

Gambar 3.15.
Mud Gas Separator
(Sumber : Schlumberger)
210

Spesifikasi :
Tabel IV-15.
Spesifikasi Mud Gas Separator
Type Tri – Flo Mud Gas Separator
Skid 14’ Long x 8’ x 8’
Vessel 4’ dia. x 12’
Weight 6000 lbs
211

1.1.14. Nama Alat : Shale Shaker


Fungsi : Untuk memisahkan cutting dari lumpur yang baru keluar
dari lubang sumur.
Mekanisme : Fluida pemboran disalurkan melalui saringan-saringan
yang bergetar yang memisahkan potongan-potongan
(cutting) yang berukuran besar yang tidak diperlukan.
Gambar :

Gambar 5.16.
Shale Shaker
(Sumber : Jereh Global Development LLC.)

Spesifikasi :
Tabel V-16.
Spesifikasi Shale Shaker
ZZS-2N shale shaker Screen material 304 stainless steel
Screen Area 3*1.2*0.7=2.5 m2 Inlet mud size 8″ 10″ 12″ 14″
Track balanced elliptical motion/
process load 180-200m3/h
linear motion
212

G force 6.3 g Double amplitude 5mm


Double amplitude 6 mm Excitation frequency 23.22hz
Level speed 0.33 m/s Cast exponent 3.25
Power 2*1.84 kW Cast angle 45°
Voltage 380 V Weight 5270kg
Rotate speed 1500 r/min Size 3810*2830*1500mm
SGS-01 shale shaker Price FOB TIANJIN USD19860.00/set
Screen Area 3.096 m2 ZZS-200.3P shale shaker
Track balanced elliptical motion/
Track line
linear motion
G force 4-6 g G force ≥6.5G
Double amplitude ≥4 mm Power 2.2kw*2 380v 50hz
Level speed ≤0.26 m/s Rotate speed 1450 r/min
Power 2*1.84 kW Explosion proof grade IBT4
Voltage 380 V Protective grade IP66
Rotate speed 1500r/min Screen type PMD rhomboidal 3block
ZZS-200.3 shale shaker Mesh PMD D*38 D*84 D*110
Track balanced elliptical motion/
Screen crate angle -1°~+5°
linear motion
G force ≥6.5G Screen material 304 stainless steel
Power 2.2kw*4 380v 50hz Inlet mud size 8″ 10″ 12″ 14″
Rotate speed 1450 r/min process load 180-200m3/h
Explosion proof grade IBT4 Double amplitude 5mm
Protective grade IP66 Excitation frequency 23.22hz
Screen type Pvvp parallel 3block Cast exponent 3.25
Mesh Pvvp D*38 D*84 D*110 Cast angle 45°
Screen crate angle -1°~+5° Weight 2630kg
Price FOB TIANJIN USD /set Size 2826*1720*1500mm
213

1.1.15. Nama Alat : Desander


Fungsi : Memisahkan padatan berukuran pasir (sand) dari lumpur
pemboran
Mekanisme : Desander memisahkan padatan berukuran pasir yang
dilewatkan oleh saringan Shale Shaker yaitu dengan
memaksa masuk fluida pemboran dengan tekanan tinggi
melalui silinder, kemudian bagian-bagian yang berat
214

dikeluarkan oleh tenaga sentrifugal dan dibuang melalui


dasar silinder.
Gambar :

Gambar 5.17.
Desander
(Sumber : HC Petroleum Equipment.)
215

Spesifikasi :
Tabel V-17.
Spesifikasi Desander
Capacity
Model WP MPa Power Kw Size and Mesh
m3/h
1800X600mm
ZCS250X1 80-100 0.21-0.35 0.5
120/40
1800X600mm
ZCS250X2 160-200 0.21-0.35 0.5
120/40
1800X600mm
ZCSQ250X3 240-300 0.21-0.35 0.5
120/40
1800X600mm
ZCSQ300X1 100-200 0.21-0.35 0.5
120/40
1800X600mm
ZCSQ300X2 200-240 0.21-0.35 0.5
120/40
1800X600mm
ZCSQ300X3 300-360 0.21-0.35 0.5
120/40
216

1.1.16. Nama Alat : Desilter


Fungsi : Memisahkan padatan berukuran lempung (Silt) dari
lumpur pemboran.
Mekanisme : Desilter terdiri dari beberapa buah silinder berbentuk
kerucut yang mengeluarkan bagian-bagian endapan
cutting yang kecil yang dilewatkan oleh shale shaker dan
desander yaitu dengan memasukkan fluida pemboran
dengan tekanan tinggi melalui silinder dengan bagian-
bagian yang berat dikeluarkan oleh tenaga sentrifugal dan
dikeluarkan melalui silinder. Menggunakan pertemuan
kapasitas kombinasi aliran Desander dan Desilter dengan
menggunakan Vibrator dan tiga panel desain.
Gambar :

Gambar 5.18.
Desilter
(Sumber : Alibaba.com.)
217

Spesifikasi :
Tabel V-18.
Spesifikasi Desilter
Length 305 cm (120”)
Width 178 cm (70”)
Height 252 cm (99”)
Weight 3005 kgs (6611 lbs)
Vibrator Motors Two 1.5 HP (1 KW) each (2.5 HP - Hi-G)
3 panel design - Each panel 0.87 m2 Screen type: KDX,
Single Deck
KPT
Total Screen Area 2.6 m2 (28 sq. ft.)
218

1.1.17. Nama Alat : Degasser


Fungsi : Memisahkan gas terlarut dari dalam lumpur pemboran
secara terus-menerus (continue).
Mekanisme : Lumpur pemboran dari formasi masuk ke Degasser dan
didalam Degasser gas yang terikut dengan lumpur
dipisahkan
Gambar :
219

Gambar 5.19.
Degasser
(Sumber : Alibaba.com.)
220

Spesifikasi :
Tabel V-19.
Spesifikasi Degasser
Overall
Dimensi Apprimite
Flow Rate Leaf Area Height
Mod on Weight
Width
el Length
pp
cm in3 cm3 in mm In mm lbs kg
m
DG- 189 248 1605 213 157 239 104 137
500 84 62 54
5 3 9 8 4 5 0 8 2
DG- 100 378 458 2954 243 190 300 176 125
96 17 60
10 0 5 0 8 8 5 0 9 4
221

1.1.18. Nama Alat : Swivel


Fungsi : Memberikan kebebasan pada rangkaian pipa bor untuk
berputar dimana swivel-nya tidak ikut berputar,
memberikan perpaduan gerak vertikal dengan gerak
berputar agar dapat bekerja bersama-sama, sebagai
penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan kelly
sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa
mengalami kebocoran.
Mekanisme : Swivel menjadi saluran aliran lumpur yang mengalir
melalui stand pipe menuju gooseneck dan masuk ke
swivel dan seterusnya masuk ke drill string.
Gambar :

Gambar 5.20.
Swivel
(Sumber : Bourgoyne, A.1986. Applied Drilling
Engineering. Richardson: Society Petroleum Engineers.)
222

Spesifikasi :
Tabel V-20.
Spesifikasi Swivel
Model
SL150 SL250 SL500 SL650
Number
Max Static
300,000 500,000 1,000,000 1,300,000
Load (lbs)
Max Speed
300 300 300 800
(rpm)
Max
Working
5,000 5,000 5,000 5,000
Pressure
(psi)
Stem ID (in) 2-1/2 3 3 3
Overall 99×30×33 113×40×32 120×43×38 120×43×38
223

Dimension
(in)
Weight (lbs) 2,956 4,952 5,952 8,818

1.1.19. Nama Alat : Bail


Fungsi : Sebagai penggantung swivel pada hook.
Mekanisme : Bail dipasang pada swivel seperti halnya sebuah pegangan
ember untuk menggantungkan swivel pada hook.
. Gambar :

Gambar 5.21.
Bail
(Sumber : Made-in-china.com.)
224

Spesifikasi :
Tabel V-21.
Spesifikasi Bail
225

Material According to API 8C


Tensile Strength St=1050 N/m3
Yield Strength Sy=850 N/m3
Impact 42J (-20 ° C)
Elongation 12% Min

1.1.20. Nama Alat : Gooseneck


Fungsi : Menghubungkan rotary hose dengan swivel.
226

Mekanisme : Pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak pada
bagian atas swivel guna meneruskan aliran lumpur dari
rotary hose ke swivel.
Gambar :

Gambar 5.22.
Gooseneck
(Sumber : Dongying Lake Petroleum Technology Co.,
Ltd.)
227

Spesifikasi :
Tabel V-22.
Spesifikasi Gooseneck
Cold Working Pressure (psi) 6, 000 ~ 20, 000
Nominal Size (inch) 2~4
End Connection Union or Line Pipe Thread
Style 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 10, 100
228

1.1.21. Nama Alat : Jet/Nozzle


Fungsi : Menyemprotkan fluida/lumpur pemboran langsung ke
formasi
Mekanisme : Lubang berdiameter kecil sehingga lumpur yang keluar
memiliki kecepatan yang lebih tinggi untuk mendorong
cutting di dasar formasi.
Gambar :

Gambar 5.23.
Jet/Nozzle
(Sumber : Danfoss.)
229

Spesifikasi :
Tabel V-23.
Spesifikasi Jet/Nozzle
Nozzle Dim. In mm
No. L B
3F 20 12
6F 30 15
10F 35 18
230

15F 40 22

20F 50 32
25F 80 38

5.3. STUDI KASUS DAN PERHITUNGAN


5.3.1. DATA
Pada suatu perencanaan hidrolika sistem sirkulasi diketahui data sebagai
berikut:
• Kedalaman Operasi/ Length DP-DC (ft) = 15416.27 ft
• Length drill pipe (ft) = 10,278 ft
• OD drill pipe (in) = 4.5 in
231

• ID drill pipe (in) = 3.826 in


• Length drill collar(ft) = 5,139 ft
• OD drill collar (in) = 4.88 in
• ID drill collar (in) = 2.25 in
• Psc Constanta = 0.000053
• pf = 16 ppg
• casing ID = 13.38 in
• Hole diameter = 17.50 in
• ROP = 60 fph
• Densitas serbuk bor (ƿc),ppg = 19.5 ppg
• Diameter serbuk bor (in) = 0.0114 in
• Densitas lumpur (ƿm), ppg = 9.129 ppg
• Viscositas Plactic (PV),cp = 20 cp
• Yeild Point (lb/100 sqft = 15 lb/100 sqft
• Laju aliran (Q), gpm = 725 gpm
• d cutting/dp = 0.5 in
• d normal = 0.72055646
• WOB = 372.498 lbs
• ROP = 60 ft/jam
• RPM = 179.29011 rpm
• Length dp-dc = 15416.27 ft
• Value of E di Surface Equipment = 0.000053 Imperial Unit

5.3.2. PERHITUNGAN
 Menghitung Pressure Loss pada Drill Pipe
24 , 5× Q
V = 2
D
24 , 5× 725
= 2
(3,826)
= 1213,42 fpm
= 20,22 fps
232

1, 08 PV +1 ,08 √ ( PV ) + 12, 34 ρ D YP
2 2
Vc =
ρD
( 1, 08 ×20 )+ 1 ,08 √ ( 20 ) +12 ,34 ×9,129 × (3,826 ) × 15
2 2
=
9,129 ×(3,826)
= 5,52 fpm
= 0,092 fps
V>Vc Aliran Turbulen
−5 0 , 75 1 , 75 2
8 , 91× 10 × ρ ×Q × PV 0 , 25 × L
Pdp= 1 ,25
1800 d
−5 0 ,75 1 ,75 2
8 , 91× 10 ×9,129 ×725 × 20 × 10278
=
1800 × 3,826
= 3062,6 psi
 Menghitung Pressure Loss pada Drill Collar
24 , 5× Q
V = 2
D
24 , 5× 725
= 2
(2, 25)
= 3508,6 fpm
= 58,47 fps
1, 08 PV +1 ,08 √ ( PV ) + 12, 34 ρ D YP
2 2
Vc =
ρD
( 1, 08 ×20 )+ 1 ,08 √ ( 20 ) +12 ,34 ×9,129 × (3,826 ) × 15
2 2
=
9,129 ×(2 , 25)
= 6,027 fpm
= 0,1 fps
V > Vc Aliran Turbulent
−5 0 , 75 1 , 75 2
8 , 91× 10 × ρ ×Q × PV 0 , 25 × L
Pdc= 1 ,25
1800 d
−5 0 ,8 1 ,8 0 ,2
8 , 91× 10 ×9,129 × 725 ×20 × 5139
= 1, 8
2 ,25
= 103,8 psi
 Menghitung Pressure Loss pada Drill Pipe Casing
24 , 5 ×Q
V = 2 2
D −O D
24 ,5 ×725
= 2 2
13 ,38 −4 ,5
= 111,87 fpm
= 1,86 fps
1, 08+1 , 08 √ ( PV ) +9 , 26 ( dH −dP ) ρ YP
2 2
Vc =
ρ(dH−dP)
233

1, 08+1 , 08 √ ( 20 ) +9 , 26 × ( 13 , 38−4 , 5 ) × 9,129 ×15


2 2

= 2
9,129 × ( 13 , 38−4 , 5 )
= 10,6 fpm
= 0,17 fps
V > Vc Aliran Turbulen
−5 0, 8 1 ,8 0 ,2
8 , 91× 10 × ρ × Q × P V × L
P =
( D−OD )3 ( D+ OD )1 , 8
−5 0 ,8 1 ,8 0 ,2
8 , 91× 10 ×9,129 × 725 ×20 × 10278
=
( 13 ,38−4 ,5 )3 ( 13 , 38+4 , 5 )1 ,8
= 10,97 psi
 Menghitung Pressure Loss pada Drill Collar Hole
24 , 5 ×Q
V = 2 2
D −O D
24 ,5 × 725
= 2 2
13 ,38 −4 ,88
= 62,89 fpm
= 1,04 fps
97 PV + 97 √ ( PV ) +6 , 2 ρ D YP
2 2
Vc =
ρD
( 97 ×20 )+ 97 √ (20 ) + 6 ,2 × 9,129× 4 , 882 × 15
2
=
9,129 × 4 , 88
= 4,22 fpm
= 0,07 fps
V > Vc Aliran Turbulen
−5 0, 8 1 ,8 0 ,2
8 , 91× 10 × ρ × Q × P V × L
P =
( D−OD )3 ( D+ OD )1 , 8
−5 0 ,8 1 ,8 0 ,2
8 , 91× 10 ×9,129 × 725 ×20 × 5139
=
(13 , 38−4 ,88 )3 ( 13 , 38+4 , 88 )1 ,8
= 2,5 psi
 Menghitung Pressure Loss pada Drill Pipe Hole
24 , 5 ×Q
V = 2 2
D −O D
24 ,5 ×725
= 2 2
13 ,38 −4 ,5
= 61,1 fpm
= 1,03 fps
97 PV + 97 √ ( PV ) +6 , 2 ρ D YP
2 2
Vc =
ρ D2
( 97 ×20 )+ 97 √ (20 ) + 6 ,2 × 9,129× 3,8262 ×15
2
=
9,129 ×3,8262
234

= 18,03 fpm
= 0,3 fps
V > Vc Aliran Laminar
PV LV YP L
P = 2
+
1000 ( ID−OD ) 200(ID−OD)
20 ×10278 ×1 , 03 14 ×10278
= 2
+
1000 (17 ,5−4 ,5 ) 200(17 , 5−4 , 5)
= 134,7 psi
 Menghitung Pressure Loss pada Surface Connection
Psc = E × ρ0,8 × Q1,8 × PV0,2
= 0,000053 × 9,1290,8 × 7251,8 × 200,2
= 76,69 psia
 Pparasitic = PDP + PDC + PDCHOLE + PDPHOLE + PDPCASING + PSC

= 3062,6 + 103,8 + 10,97 + 2,5 + 134,7 +76,69

= 3394,41 psi

Plosstotal
 Plosstotal =
52%
3394 , 41
=
52 %
= 6527,7 psi
 PBIT= Plossstotal - Pparasitic
= 6527,7 – 3394,41
= 3133,3 psia
Q× Pb
 BHHP =
1714
725× 3133 ,3
=
1714
= 1325,3 hp
Q× P
 HHP =
1714
725× 6527 , 7
=
1714
=2761,1 hp
 BHHP/HHP (%) = 47,9 %

= 48 %
235

5.4. PEMBAHASAN
Praktikum Peragaan dan Simulasi Pemboran pada mingu kedua acara
pertama berjudul “Circulating System”. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam circulating system (sistem
sirkulasi) serta fungsi dari masing-masing peralatan tersebut dalam operasi
pemboran. Circulating system adalah sistem yang berfungsi untuk
mensirkulasikan lumpur ke dalam lubang bor. Circulating system memiliki empat
sub-komponen utama, yaitu drilling fluid (fluida pemboran), preparation area
(tempat persiapan), circulating equipment (peralatan sirkulasi), dan conditioning
area.
Drilling fluid merupakan campuran cairan dari beberapa komponen yang
terdiri dari air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), chemical additives, gas,
udara, busa maupun detergen. Penggunaan sabun atau detergen pada fluida ini
dimaksudnya untuk meringankan densitas lumpur dan mencegah bit balling
(lumpur yang menempel pada bit) pada formasi yang mengandung lempung.
Drilling fluid berfungsi untuk mengangkat cutting ke permukaan, mendinginkan
dan melumasi bit, sebagai media logging, menjaga dan mengimbangi tekanan
formasi, membersihkan dasar lubang, dan melindungi dinding lubang supaya
stabil. Drilling fluid memiliki tiga jenis, yaitu water based mud, oil based mud,
dan air or gas based mud. Komposisi dari water based mud adalah air tawar atau
air asin, clay, dan chemical additives. Yang kedua adalah oil based mud dimana
digunakan pada pemboran dalam, hotholes, dan formasi shale. Terakhir adalah air
236

or gas based mud, keuntungan lumpur jenis ini dapat menghasilkan laju pemboran
yang besar. Komposisi lumpur pemboran di pabum berbeda dengan di migas,
mengingat temperatur formasi pabum lebih besar biasanya lumpur pemboran yang
disirkulasikan tidak terlalu mementingkan densitas dari lumpur tersebut atau
bahkan bisa serendah densitas air (8,3 ppg). Karena pada formasi di pabum tidak
masalah bila terjadi loss circulation karena pada panas bumi yang dicari adalah
rembesan.
Preparation area merupakan tempat pemboran yang terdiri dari
peralatan-peralatan khusus untuk memberikan persiapan atau treatment lumpur
bor. Preparation area meliputi mud house, steel mud pit, mixing hopper, chemical
mixing barrel, bulk storage bins, water tank, dan reserve pit. Mud house berfungsi
untuk menyimpan additives. Steel mud pit berfungsi untuk menampung lumpur
pemboran. Mixing hopper berfungsi untuk menambah additive ke dalam lumpur.
Chemical mixing barrel berfungsi untuk menambah chemical ke dalam lumpur.
Bulk storage bins merupakan bin untuk menambahkan additive dalam jumlah
besar. Water tank berfungsi untuk menampung air pada tempat persiapan lumpur.
Reserve pit merupakan kolam untuk menampung serbuk bor dan kelebihan
lumpur.
Circulating equipment merupakan komponen utama dalam circulating
system dimana peralatan ini mengalirkan lumur pemboran dari peralatan sirkulasi,
turun ke drill string dan naik ke annulus membawa serbuk bor ke permukaan
menuju conditioning area sebelum kembali ke mud pit untuk disirkulasikan
kembali. Circulating equipment terdiri dari mud pit, mud pump, pump dischange
and return line, stand pipe, dan rotary hose. Dari segi ukuran, mud pit di offshore
berbeda dengan di onshore karena keterbatasan tempat sehingga harus
menyesuaikan dengan ruang yang ada di offshore. Pada pemboran pabum juga
digunakan alat tambahan yaitu colling tower yang dipasang sebelum melewati
shale shaker dan seterusnya. Fungsi dari cooling tower ini untuk mendinginkan
lumpur akibat gas panas yang ikut terbawa bersama lumpur, jika tidak
didinginkan maka akan menggangu peralatan yang akan dilewatinya.
237

Conditioning area merupakan tempat yang terdiri dari peralatan-


peralatan khusus yang digunakan untuk pembersihan lumpur bor setelah keluar
dari lubang bor. Conditioning area terdiri dari settling tanks, mud gas separator,
shale shaker, desander, desilter, dan degasser. Settling tank diletakkan pada mud
pit yang berfungsi untuk memisahkan padatan dan cairan secara gravitasi. Dimana
padatan yang mengendap pada settling tank ini perlu disirkulasikan lagi atau tidak
tergantung pada tekanan formasi yang akan disirkulasikan. Padatan yang
mengendap ini berfungsi untuk menambah densitas dari lumpur. Kedua, mud gas
separator yang berfungsi untuk memisahkan gas beracun yang terbawa bersama
lumpur, maka dari itu penempatan dari mud gas separator ini jauh dari formasi.
Ketiga, shale shaker yang berfungsi untuk memisahkan cutting yang berukuran
besar dari lumpur pemboran. Shale shaker ini terdiri dari saringan-saringan yang
berukuran lebih dari 150 micron. Keempat, desander berfungsi untuk
memisahkan partikel padatan yang berukuran 30-60 micron. Kelima, desilter yang
berfungsi untuk memisahkan padatan yang berukuran 15-30 micron. Keenam,
degasser yang berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari dalam lumpur secara
continue. Tujuan mengeluarkan gas-gas dalam lumpur ini berfungsi agar tidak
menurunkan densitas lumpur, tidak menurunkan efisiensi lumpur (efisiensi
maksudnya semua yang dipompa 100% lumpur), dan tidak terjadi gas lock yang
mana bila terdapat gas di dalam lumpur maka akan menutup aliran lumpur dan
menyebabkan pompanya menjadi cepat rusak.

Berdasarkan studi kasus suatu perencanaan hidrolika sistem sirkulasi


didapatkan Tekanan Parasitik yang hilang sebesar 3394,41 psi; tekanan total
yang hilang sebesar 6527,7 psi; tekanan yang hilang pada bit sebesar 3133,3
psia; dan nilai BHHP/HHP sebesar 48 %.
Aplikasi lapangan dari circulating system ini adalah sebagai sistem yang
dapat mensirkulasikan lumpur pemboran ke dalam lubang bor. Dimana fungsi
utama lumpur pemboran adalah membersihkan lubang bor dari serbuk-serbuk bor
setelah pengeboran berlangsung.
238

5.5. KESIMPULAN
1. Tujuan dari sistem sirkulasi adalah untuk mensirkulasikan fluida
pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur
bor mampu mengoptimalkan fungsinya.
2. Komponen – komponen utama sistem sirkulasi yaitu lumpur pengeboran
(drilling fluid), tempat persiapan (preparation area), peralatan sirkulasi
(circulating equipment), dan tempat pengkondisian lumpur
(conditioning area).
3. Fluida pengeboran digolongkan menjadi tiga jenis yaitu Water Based
Mud, Oil Based Mud, dan Aerated or Gaseous Mud.
4. Tempat persiapan (preparation area) meliputi mud house, steel mud
pits/tank, mixing hopper, chemical mixing barrel, water tanks dan
reserve pit.
5. Peralatan sirkulasi (circulating equipment) terdiri dari mud pump,
suction tank, suction line, discharge line, stand pipe, chiksen joint,
return line, dan rotary hose.
6. Peralatan conditioning area terdiri dari shale shaker, degasser,
desander, desilter, dan mud cleaner.
239

7. Mekanisme sistem sirkulasi Lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh
pompa disalurkan ke pipa tekanan, kemudian melewati stand
pipe,rotary hose,swivel head, kelly , drill pipe, drill collar, dan bit. Lalu
keluar lanjut untuk naik lewat annulus drill collar, annulus drill pipe,
mud line/flow line. Lalu di saring shale shaker mud dihisap pompa dan
terus berlanjut.
8. Perbedaan circulating system pada panas bumi dan migas ada pada
perbedaan suhu. Pada panas bumi kondisi temperatur sumur yang tinggi.
Diperlukannya alat seperti cooling tower. Panas bumi menggunakan
gaseous mud karena suhu yang relative tinggi.
9. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
mekanisme lumpur pemboran beserta komponen-komponen dan
fungsinya dalam operasi pemboran.
10. Pada studi kasus suatu perencanaan hidrolika sistem sirkulasi
didapatkan:
 Tekanan Parasitik yang hilang = 3394,41 psi
 Tekanan total yang hilang = 6527,7 psi
 Tekanan yang hilang pada bit = 3133,3 psia
 Nilai BHHP/HHP = 48 %

Anda mungkin juga menyukai