Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rayhan Falah

NIM

: 03021281320024

MEKANISME SIRKULASI LUMPUR


Dalam industri perminyakan terutama pada saat pemboran. Peranan lumpur
pemboran sangat penting. Karena lumpur pemboran merupakan faktor penting
dalam operasi pemboran, kecepatan pemboran efisiensi keselamatan dan biaya
pemboran adalah tergantung dari lumpur sesuai dengan fungsi lumpur pemboran.
Maka lumpur perlu disirkulasi.
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting dari
dasar sumur kepermukaan. Skema dari sistem sirkulasi dapat dilihat pada (Gambar
1). Fluida pemboran umumnya berupa suspensi dari clay dan material lainya dalam
air yang sering disebut dengan lumpur pemboran.
Peralatan ini mengalirkan lumpur pemboran dari peralatan sirkulasi turun ke
rangkaian pipa bor dan naik ke anulus membawa serbuk bor (cutting) menuju
conditioning area. Sebelum masuk ke mud pit untuk di sirkulasi kembali. Jika
lumpur yang digunakan mengandung material koloid yang cukup. Maka kesulitan
yang terjadi disuatu pemboran relatif kecil tetapi bila sebaliknya lumpur yang
mengandung koloid yang rendah dan kadar padatan yang tinggi akan membentuk
mud cake yang tebal pada dinding lubang bor kerak yang tebal ini akan membatasi
gerak peralatan dan menyebabkan gangguan gerakan filtrat masuk ke formasi dan
hal ini menyebabkan terganggunya operasi pemboran.

Gambar 1 Circulating System


Aliran dari fluida pemboran melewati :
1.

Dari steel tanks ke mud pump

2.

Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke drillstring

3.

Dari drillstring ke bit

4.

Dari nozzle bit ke atas ke annulus lubang dengan drillstring sampai ke


permukaan
Masuk ke contaminant-removal equipment dan kembali ke suction tank

Peralatan utama dari circulating system adalah :


1.

Mud pumps: Berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan tekanan


tinggi. Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex dan triplex. Perbedaan
utamanya adalah dalam jumlah torak dan cara kerjanya

2.

Mud pits: Suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan.Sistem pit dan
susunan dari peralatan yang menangani lumpur di atas pit dirancang atas
pertimbangan drilling engineer.Biasanya rig mempunyai dua atau tiga pit dengan

ukuran lebar 8 - 12 ft, panjang 20 - 40 ft dan tinggi 6 - 12 ft. Volumenya berkisar


antara 200 - 600 bbl.Pada operasi-operasi di offshore dapat ditambahkan 1 - 3 pit
untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan untuk lumpur yang mempunyai
densitas tinggi.Salah satu bentuk susunan dari pit tanpa variasi dari macammacam peralatan pengontrol solid ditunjukkan pada
Pit pertama dilengkapi peralatan pengontrol solid. Dahulu pit kedua dipakai
untuk tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-perhitungan yang
menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur tidak akan mengendap
mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan lumpur relatif singkat.
Kini pit kedua dilengkai beberapa peralatan pengontrol solid bila pit yang
tersedia sejajar. Pada pit terakhir dilengkapi oleh pipa-pipa isap dan slugging pit
untuk persiapan lumpur berat yang digunakan sebelum tripping dan pipa-pipa
untuk memasukkan chemical treatment.
Pit-pit mempunyai sistem pengaduk yang memutar lumpur untuk
mengurangi barite atau mengendapkan solid. Umumnya ada dua jenis pengaduk
yaitu :
i. Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing oleh
motor listrik.
ii. Pompa centrifugal dengan gerakan jet dan lumpur yang ditembakkan untuk
memecah viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur.
3.

Mud mixing equipment: Suatu peralatan yang berfungsi untuk mencampurkan


bahan-bahan atau material pada lumpur dengan menggunakan mixing hopper.
Mixing Hopper : Peralatan berbentuk corong yang dipakai untuk menambahkan
bahan-bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat treatment di dalam mud
pit (Gambar 2).

Gambar 2. Mixing Hopper

4.

Contaminant removal : Suatu perlatan yang berfungsi untuk membersihkan


fluida pemboran yang keluar dari lubang sumur setelah disirkulasikan, terdiri
dari:
a. Mud gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida
pemboran
b. Shale shaker, berfungsi untuk memisahkan cutting berukuran besar dari
fluida pemboran.
c. Degasser, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara
terus menerus.
d. Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran
e. Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih
kecil dari pasir.

Gambar 3. Drilling Fluid Conditioning Area

Anda mungkin juga menyukai