Abstrak
Mud logging adalah pengukuran, pencatatan dan perekaman data sumur yang dilaukan pada saat
pemboran sedang berlangsung. Hal-hal yang dicatatat adalah cutting, kecepatan penembusan mata
bor (ROP), kandungan fluida, jenis dan volumen gas yang keluar bersama-sama Lumpur, sifat-sifat
Lumpur dan jumlah debit volumen Lumpur, berat jenis dan keasamanya. Tujuan dari praktikum
Mud Loggind Unit adalah untuk mengetahui pengertian mud logging, mengetahui mud logging
instrument, mengetahui tugas mud logger, megetahui fungsi mud logging, mengetahui jenis sensor
dalam mud logging. Metode yang digunakan pada percobaan kali ini adalah metode secara kualitatif
yaitu melalui pembacaan mud log yang disediakan oleh asisten praktikum. Pada pembacaan chart
log (mud log) didapat data depth, Rate of Penetration, permeable log, resistivity log, porosity log, total
gas, dan lithology. Mud Logging Instrument terbagi menjadi dua, yaitu hardware dan software.
Hardware instrument terdiri dari DAU dan gas system. Sedangkan Software instrument terdiri dari
aplikasi yang menginterpretasi hasil pembacaan yang direkam dalam mud log. Adapun fungsi dari
mud logging yaitu untuk mengidentifikasi tipe formasi dan litologi yang di bor, mengidentifikasi
zona yang porous dan permeable, picking of coring, casing, atau batas kedalaman pengeboran akhir,
dan memastikan keberadaaan hidrokarbon sampai pada tahap membedakan jenis hidrokarbon
tersebut apakah minyak atau gas. Jenis-jenis sensor pada mud logging unit terdiri dari sensor
temperatur Lumpur yang keluar atau masuk, debit air Lumpur yang keluar atau masuk,
chromatograph dari Lumpur yang keluar untuk mendeteksi gas, volumen dari mud pit, cassing and
stand pipe pressure, weight of bit, mud motor RPM, hookload, sensor berat jenis yang masuk dan
keluar, sensor TVD, MD dan RD.
Kata kunci: mud logging, instrument, sensor.
1
1.1 LANDASAN TEORI b. Identifikasi zona yang porous dan
Mud Logging merupakan proses permeable.
mensirkulasikan dan memantau c. Picking of coring, casing, atau batas
perpindahan mud dan cutting pada sumur kedalaman pengeboran akhir.
selama pemboran (Bateman, 1985). d. Memastikan keberadaaan
Menurut Darling (2005) terdapat dua
tugas utama dari seorang mud logger,
yaitu :
a. memantau parameter pengeboran
dan memantau sirkulasi
gas/cairan/padatan dari sumur agar
pengeboran dapat berjalan dengan
aman dan lancar.
b. Menyediakan informasi sebagai bahan
evaluasi bagi petroleum engineering
department.
Mud logging unit akan menghasilkan
mud log yang akan dikirim ke kantor
pusat perusahaan minyak. Menurut
Darling (2005), mud lof tersebut meliputi: hidrokarbon sampai pada tahap
membedakan jenis hidrokarbon
a. Pembacaan gas atau kromatograf.
tersebut apakah minyak atau gas.
b. Pengecekan terhadap ketidakha.diran
gas beracun (H2S, SO2)
c. Laporan analisa cutting yang telah 2. METODOLOGI
dideskripsi secara lengkap. Prosedur percobaan Mud Logging Unit
d. Rate of Penetration (ROP). terdiri dari :
e. Indikasi keberadaan hidrokarbon a. Menyiapkan alat dan bahan.
yang terdapat di dalam sampel. b. Menganalisa jenis logging.
Mud log adalah alat yang berharga untuk c. Mengamati logging unit.
petrofisis dan geology di dalam d. Mencatat hasil.
mengambil keputusan dan melakukan e. Merapihkan alat dan bahan.
evaluasi. Darling (2005) menyatakan 3. DATA DAN PENGOLAHAN DATA
bahwa mud log digunakan untuk hal-hal Tabel 1. Hasil Pengamatan Chart log
berikut ini :
a. Identifikasi tipe formasi dan litologi Tabel 1. Hasil Pengamatan Chart Log pada Mud
yang di bor. Logging
4. PEMBAHASAN
Pada pembacaan chart log (mud
logging) didapat data depth, Rate of
Penetration, Permeability log, resistivity
log, porosity log, total gas, dan lithology.
Pada kedalaman 1680 ft didapat ROP
sebesar 20 ft/hr, GR 50°API, SP 50 mV,
HRLT 15 Ωm, sonic 80 µs/f, RHOB 0 gr/cc,
NPHI 0,12 v/v, total gas 7,5 UNIT, litologi
batuannya sand stone dan keterangan
hidrokarbon ada.
Pada kedalaman 1685 ft didapat ROP
sebesar 20 ft/hr, GR 63°API, SP 50 mV,
HRLT 15 Ωm, sonic 80 µs/f, RHOB 0,1
gr/cc, NPHI 0,12 v/v, total gas 22 UNIT,
litologi batuannya sand stone dan
keterangan hidrokarbon ada.
Pada kedalaman 1682 ft didapat ROP
sebesar 20 ft/hr, GR 68°API, SP 50 mV,
HRLT 15 Ωm, sonic 80 µs/f, RHOB 0,1
gr/cc, NPHI 0,12 v/v, total gas 7,5 UNIT,
litologi batuannya sand stone dan
keterangan hidrokarbon ada.
5. KESIMPULAN
Setelah percobaan Mud Logging
Unit dilakukan dapat ditarik
beberapa kesimpulan diantaranya :
a. Mud logging adalah pengukuran, keluar, serta sensor TVD, MD dan
pencatatan dan perekaman data RD.
sumur yang dilaukan pada saat
pemboran sedang berlangsung. 6. REFERENSI
b. Mud Logging Instrument terbagi [1] Bateman, R.M. 1985. Open-hole Log
menjadi dua, yaitu hardware dan Analysist & Formation Evaluation.
software. Hardware instrument Boston: International Human
terdiri dari DAU dan gas system. Resources Development Corporation.
Sedangkan Software instrument
terdiri dari aplikasi yang [2] Darling, Toby. 2005. Well Logging and
menginterpretasi hasil pembacaan formation evaluation. Oxford: Elsevler
yang direkam dalam mud log. Publishing Company.
c. Tugas utama Mud Logger yaitu [3] Firdaus, Miftahul dkk. 2018. Modul
memantau parameter pengeboran Praktikum Penilaian Formasi.
dan memantau sirkulasi Indramayu: Akamigas Balongan.
gas/cairan/padatan dari sumur
agar pengeboran dapat berjalan
dengan aman dan lancar serta
menyediakan informasi sebagai
bahan evaluasi bagi petroleum
engineering department.
d. Fungsi dari Mud Logging yaitu
mengidentifikasi tipe formasi dan
litologi yang di bor,