BAB 1
PENDAHULUAN
A. PHASE DIAGRAM
Black Oil
Merupakan
reservoir
minyak dengan factor
penyusutan yang kecil
sekali.Terdiri dari variasi
rantai
hidrokarbon
termasuk
molekulmolekul
yang
besar,
berat dan tidak mudah
menguap (nonvolatile).
Volatile Oil
Merupakan
reservoir
minyak
dengan
factor
penyusutan yang besar.
Volatile oil mengandung
relatif
lebih
sedikit
molekul-molekul berat dan
lebih banyak intermediates
(yaitu
etana
sampai
heksana) dibanding black
oil.
Retrograde Gas
Wet Gas
Wet gas terjadi semata-mata sebagai
gas di dalam reservoir sepanjang
penurunan tekanan reservoir.
Jalur tekanan, garis 1-2 tidak masuk
ke dalam lengkungan fasa. sehingga,
tidak ada cairan yang terbentuk di
dalam reservoir.
Walaupun demikian kondisi separator
berada pada lengkungan gas, yang
mengakibatkan
sejumlah
cairan
terjadi di permukaan ( disebut
kondensat). Kata :wet: pada wet gas
(gas basah) bukan berarti gas
tersebut basah oleh air, tetapi
mengacu pada cairan HC yang
terkondensasi
pada
kondisi
permukaan.
Dry Gas
Dry gas terutama merupakan
metana
dalam
sejumlah
intermediates, gambar diagram
fasa
menunjukkan
bahwa
campuran HC semata-mata
berupa gas di reservoir dan
kondisi separator permukaan
yang normal berada di luar
lengkungan fasa. Sehingga
tidak
terbentuk
cairan
di
permukaan.
Reservoir
dry gas biasanya
disebut reservoir gas.
COMPRESIBI
LITAS
KELARUTAN
GAS
SIFAT
FISIK
FLUIDA
RESERVOI
R
VISCOSITAS
FAKTOR
VOL.FORMA
SI
1. Densitas
131,5
o
o
w
2. Viscositas
Viskositas
didefinisikan
sebagai
internal suatu fluida untuk mengalir.
Viscositas Oil
Bila tekanan reservoir mula-mula
lebih besar dari tekanan gelembung
(bubble
point
pressure)
maka
penurunan
tekanan
akan
mengecilkan viscositas oil (o) karna
gas yang berekspansi membantu oil
untuk bergerak. Setelah mencapai
Pb penurunan tekanan selanjutnya
akan menaikkan harga (o) karna
fraksi ringannya telah melepaskan
diri dari oil.
Dengan
semakin
naiknya
temperatur
reservoir
akan
menurunkan harga (o).
ketahanan
Viscositas Gas
Bg
Seiring
berkurangnya
pressure, gas akan
mengalami
ekspansi. Sehingga
volumenya
makin
bertambah
ketika
terjadi
penurunan
pressure
Bt
Didefinisikan
sebagai
banyaknya SCF gas yang
terlarut dalam 1 STB pada
kondisi standar 14,7 psia
dan 60OF, ketika minyak
dan gas masih berada
dalam
tekanan
dan
temperatur reservoir.
Sebelum melewati Pb,
harga Rs konstan.
Setelah
melewati
Pb,
harga Rs akan turun karna
gas yg terlarut mulai
memisahkan diri dari oil.
5. Kompresibilitas (C)
Kompresibilitas
didefinisikan
sebagai
perubahan volume fluida karena adanya
perubahan tekanan.
Co
Co
akan
bertambah
ketika terjadi penurunan
pressure karna volume oil
akan
terus
berkurang
saat terjadi penurunan
pressure,
sehingga
perubahan
volumenya
semakin besar.
Pada saat kondisi di Pb,
terjadi
kenaikan
Co
secara drastis. Hal ini
dikarenakan faktor alam.
Cg
Cg
akan
bertambah ketika
terjadi penurunan
pressure
karna
volume gas akan
terus bertambah
akibat
ekspansi
saat
terjadi
penurunan
pressure,
sehingga
perubahan
volumenya
D. Senyawa Hidrokarbon
Parrafin
Sifatnya jenuh
Rumus kimia Alkana (ikatan tunggal) CnH2n+2
Stabil di suhu 60OF
Olefin
Naphtan
Sifatnya jenuh
Rumus kimia alkena CnH2n
Aromatik
E. Penyusun Hidrokarbon
Unsur-unsur:
Senyawa
Carbon : 83-87%
Hidrogen : 10-14%
Nitrogen : 0,1-2%
Oksigen : 0,05-1,5%
Sulfur : 0,05-6%
CH, CO2, H2S
Logam
F. Nilai Oktan
G. Kolom Distilasi
H. Jenis Tangki
I. Pengertian AFR
Proses Sampling
BAB 2
PENENTUAN KADAR AIR DENGAN METODE DEAN & STARK
Air bebas
: air yg terbebas dari minyak.
Air Emulsi : air yang tercampur dalam minyak,
dan
diperlukan
cara
khusus
untuk
memisahkannya.
B. Emulsi
Syarat-Syarat Emulsi:
Metode
Gravitasi/Settling:
dengan
cara
didiamkan,
sehingga
fluida
akan
terpisah
berdasarkan berat jenisnya.
Metode Pemanasan/Heating/Distilasi: dengan
cara dipanaskan, sehingga fluida akan terpisah
berdasarkan titik didihnya.
Metode Kimia/Chemycal Dehydration: dengan
cara menginjeksikan bahan kimia (Glykol), sehingga
air akan terpisah.
Metode Centrifugal: dengan menggunakan gaya
lempar dari putaran, sehingga fluida akan terpisah
berdasarkan berat jenisnya.
Metode Listrik: gue nggak tau ces
Separator
FWKO (Free Water Knock Out)
Dehydrator
Water Boot
Separator
Dengan
menggunakan
prinsip
distilasi,
sehingga air yang memiliki titik didih lebih
rendah dari crude oil akan menguap &
terpisah.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan
alat Dean & Stark.
Digunakan solvent berupa kerosin sebagai
katalis
(zat
pemercepat
reaksi)
agar
penguapan cepat terjadi.
Digunakan pula krikil untuk mengurangi
letupan & untuk meratakan panas.
BAB 3
PENENTUAN KADAR AIR & BASE SEDIMENT DENGAN
METODE CENTRIFUGAL
A. Metode Centrifugal
B. Peralatan Utama
Peralatan Centrifuge
BAB 4
PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY
A. Pengertian SG
o
SGoil
w
g
SGgas
a
B. Pengertian 0API
141,5
API
131,5
SG Oil
C. Pengukuran SG
API
60/60
F
0
Hitung SG 60/60 F
SGtrue SG60
Hitung SG true
APItrue
60
f corr x T 60 o F
141.5
131.5
SGtrue
D. Peralatan Utama
Hidrometer
BAB 5
PENENTUAN TITIK KABUT, TITIK TUANG & TITIK BEKU
A. Pengertian
B. Tujuan
yang
D. Surface Facility
Heater
Heat Exchanger
BAB 6
PENENTUAN TITIK NYALA & TITIK BAKAR
A. Pengertian
B. Tujuan
D. Peralatan Utama
BAB 7
PENENTUAN VISKOSITAS KINEMATIK SECARA COBA-COBA
A. Pengertian
Viscositas
Kinematik:
perbandingan
viscositas dinamik dengan densitas
B. Jenis Fluida
D. Perhitungan
Pengisian tabel
Kalibrasi
padasuhu
20oC
Analisa
Sampel
Viscometer
Kinematic
Viscometer
TA
224
c A xTA
T1
340
c A xT2 A
T2 A 340
Vh2= c2 A xT2 B
T2 B 420
Air
I ( 25 )
Vha = 1.0038
Minyak
Standar
II ( 50 )
Vh =
Minyak
Sampel
I ( 50 )
Vh1 =
Minyak
Sampel
II(100)
C
V
WaktuAlir(dt)
Konstanta
VhA
CA= T
A
Vh1
C2A= T
2A
T2 A xT2 B
x Vh1 xT2 A Vh2 xT2 B
B
2
2
T2 A T2 B
C A CB
C
2
Vh
1
T
2A
T2 A
Vh
2
T
2B
T2 B
E. Peralatan Utama
Viscometer
BAB 8
ANALISA KIMIA AIR FORMASI
A. Tujuan
Penentuan
pH,
Alkalinitas,
penentuan
kandungan kalsium, magnesium, barium,
sulfat, ferro, klorida, sodium.
Perhitungan indeks stabilitas kalsium karbonat
(CaCO3).
D. Scale
E. Korosi
Jenis-Jenis Korosi
Korosi Internal
Korosi Eksternal
Flowing well
Casing Corrosin
Well Heads
Flow Lines
H. Perhitungan
KonsentrasiAnion
Anion
BM
KonsentrasiKation
Kation
Mg/L
BM
Me/L(*)
Mg/L
Cl
35.5
24400
Ca++
40
40
SO42
96
300
Mg++
24
CO32
60
300
Fe+++
56
1000
HCO3
61
Ba++
137
Negatif
OH
17
51
Na+
Me/L
Nilai
valensi
dilihat
dari
pangkat masingmasing unsur &
senyawa
FaktorKoreksi
Me/L
Me/L
Cl
687.32
6 104
4.124x10-1
SO4 2-
6.25
1 103
6.25x10-3
CO3 2-
10
1,5 103
15x10-3
HCO3 -
5 103
Ca 2+
2 103
4x10-3
Mg 2+
1 103
Fe 3+
35.71
1,5 103
53.565x10-3
Ba 2+
Negatif
Negatif
Na +
668.86
2 104
1337.72x10-4
Ion
molarIonicStrength
Ionstrength
Me/LxKoreksi
0.62499
molarIonicStrength
SI = pH K Pca Palk
Temperatur(oC)
pH
PCa
pAlk
SI
Sifat
3.67
3.2
-1.87
Asam
20
3.41
3.2
-1.61
Asam
40
2.91
3.2
-1.11
Asam
60
2.39
3.2
-0.59
Asam
80
1.72
3.2
0.08
Basa
100
0.93
3.2
0.87
Basa
Peralatan Utama
Peralatan Titrasi
~JAZAAKUMULLAH KHAIRAN
KATSIRAN~