PROPOSAL (AWAL/LANJUTAN)
RISET PEMULA (Pilih sesuai skema)
TIM PENGUSUL:
Yuni Kurniati, S.T., M.T. NIP. 0723069101
Menyetujui,
Kepala LPPM
i
DAFTAR ISI
HALAMANPENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
2.1 ............................................................................................................ 8
2.2 .......................................................................................................... 10
3.1 .......................................................................................................... 17
3.3 .......................................................................................................... 21
3.4 .......................................................................................................... 21
ii
3.5 .......................................................................................................... 22
6 Lampiran ........................................................................................................ 26
iii
ABSTRAK
Saat ini peraturan pemerintah memberlakukan batas-batas yang lebih ketat untuk
mengurangi dampak negatif yang di buang ke lingkungan dari industri kimia.
Proses SO2 absroption merupakan salah satu tahap pemurnian gas dari kandungan
SO3. Proses absorbsi SO2 yang terjadi di dalam kolom absorber merupakan salah
satu proses SO2 removal. Proses tersebut membutuhkan energi panas dengan
jumlah yang sangat besar, dimana energi yang digunakan berasal dari heat
exchanger. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kondisi operasi dari heat
exchanger akan menurun. Dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis mengenai
kinerja proses SO2 removal yang menggunakan energi dari heat exchanger. Model
dari SO2 removal plant disimulasikan dengan menggunakan Aspen Hysys. Kinerja
dari heat exchanger dapat dianalisis dengan melakukan perhitungan terhadap
koefisien perpindahan panas dan laju perpindahan panas pada saat kondisi desain
dan kondisi aktual. Setelah dilakukan perbandingan terhadap kondisi desain dan
kondisi aktual,
iv
1 BAB 1
PENDAHULUAN
5
(H2SO4) yang berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan salah satu komponen dari apa yang
dikenal sebagai hujan asam.
Di dalam pabrik asam sulfat sendiri, tentunya yang akan menjadi tantangan adalah karena
tingginya biaya maintenance, peraturan yang ketat mengenai emisi SO2, catalyst distribution,
efisiensi energi, dan alat-alat yang akurat (Bhat,2010). Untuk acid plant sendiri penghilangan
gas buang sangat penting karena banyak dampak lingkungan yang akan di akibatkan dari
proses pembuatan asam. Pada tail gas yang akan dibuang, harus dibawah 20 ppm SO2. Uap
dari H2SO4 dan SO2 akan diserap dari feed gas untuk mengashilkan produk samping yang
ramah lingkungan (Devanport, 2005). Sudah banyak software simulation yang digunakan oleh
perusahaan di seluruh dunia untuk mendesign setiap proses dari pabrik asam sulfat.
Berdasarkan latar belakang ini, maka kajian melaporkan hasil simulasi dari penyerapan
SO2 dengan menggunakan aspen hysys sebagai alternatif mengurangi perpindahan panas di
dalam heat exchanger.
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang harus diselesaikan adalah :
a. Bagaimana meningkatkan kinerja yang optimal pada proses SO2 absorption pada kolom
absorber?
b. Bagaimana teknik pemodelan dapat membantu debottlenecking pada proses produksi
asam sulfat?
c. Bagaimana teknik pemodelan dapat meningkatkan energy recovery?
6
mampu meningkatkan kinerja proses SO2 absorption dengan menghasilkan SO2 yang lebih
ramah lingkungan.
7
2 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penu
Judul Hasil
lis (Tahun)
8
(2017) Kulit Pisan (Musa Acuminate dengan daya adsorbsi tertinggi
L) terhadap Iodine mencapai 888,37
mg/g. Uji emisi gas buang kendaraan
bermotor menggunakan karbon aktif
yang dicetak dan diaktivasi secara
fisika
Penu
Judul Hasil
lis (Tahun)
menunjukkan tingkat
penyerapan emisi CO dan SO2
mencapai 100% dengan penurunan
signifikan dari gas buang CO dari
2187 ppm menjadi 0 ppm setelah
penyerapan selama 5 menit.
9
Desulfurization (FGD) Tipe
Basah
Menurut berapa penelitian pada hewan percobaan organ tikus,inhalasi sulfur dioksida
dapat mengakibatkan stress oksidatif dan perubahan status antioksidan dioksida dan derivate
nya merupakan agent clastogenic dan genotoksik. Menurut Environment Protection Agency,
partikel – partikel tersebut terdiri dari berbagai ukuran, bentuk, komposisi dan asalnya
berukuran antara 0.1 PM sampai 100 PM. Ukuran partikel ini menyebabkan deposit pada
saluran pernafasan dan berakibat terhadap kesehatan. Permasalahan polusi udara akibat
tingginya konsentrasi sulfur dioxide pada abad duapuluh memperlihatkan bahwa paparan sulfur
dioksida dalam waktu 5 menit dengan konsentrasi sulfur dioksida 0,25 ppm akan menyebabkan
konstriksi saluran pernafasan, peningkatan penyakit asma (Bernstein et al., 2004; WHO
Regional Office for Europe., 2000).
Ambien pencemaran udara memperlihatkan hubungan dengan beberapa keadaan akut dan
kronik pada manusia terutama yang berhubungan dengan sistem pernafasan dan
kardiovaskular. Kandungan polutan di udara diyakini menyebabkan gangguan terhadap sistem
pernafasan. Gangguan pernafasan akibat paparan polusi udara terhadap pekerja dapat diukur
melalui variasi sumber polusi, tingkat emisi dan konsentrasi polusi udara serta durasi kontak
dengan polutan. Tiga faktor resiko menyebabkan termasuk karsinogenik dan genotoksik,
fibrosis , penyakit paru obstruktif kronik adalah beberapa contoh gangguan yang ditimbulkan
akibat polutan di udara. The World Health Organization memperkirakan bahwa 865.000 jiwa
kematian pada bayi premature akibat ambient polusi udara di China dan India. Mekanisme
polutan tersebut menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masih dalam penelitian, namun
adanya mediasi reaksi inflammasi baik di jaringan lokal maupun secara sistemik dapat menjadi
indikator adanya hubungan reaksi inflamasi tubuh terhadap polutan yang masuk. (Fortoul et al.,
2008; World Health Organization, 2013).
12
1. Penyerapan panas, penurunan suhu akan mengoptimalkan proses pembentukan SO3
karena penghilangan panas in I merupakan reaksi ekotermis.
2. Mengurangi konsentrasi oksigen.
3. Penyerapan SO3.
4. Meningkatkan tekanan.
5. Pemilihan katalis.
6. Waktu reaksi yang lebih lama.
2.5 Reaction
a. Sulfur Burner
Specification Type Stoichiometry
Konversi S + O2 SO2
b. Konverter
Specification Type Stoichiometry
Kinetik SO2 + ½ O2 SO3
c. Absorption Reaction
Specification Type Stoichiometry
Konversi H2O + SO3 H2SO4
13
2.6 Product Finishing
2.7.1 Pengenceran Asam di Kolom Absorber
Asam yang dihasilkan berkisar 95,5% - 96,5% atau 98,5% - 99,5%, yang diencerkan
dengan air atau steam condensate menjadi: 25%, 37%, 48%, 78%, 78%, 96% dan 98% H2SO4.
Pengenceran dapat dilakukan dalam proses batch atau continu melalui inline-mixing.
2.7.3 Pemurnian
Asam sulfat dimurnikan dengan sulfat besi atau batuan cilica.
15
Gambar 2.2 Skema dari Double Contact Absorber
16
3 BAB III
METODE PENELITIAN
Tahapan bagian pertama dalam metodologi penelitian tugas akhir ini adalah proses
pengambilan data. Proses pengambilan data ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Sub bab 3.4.
Tahapan selanjutnya adalah pemodelan dan validasi data desain dengan data aktual.
Pemodelan plant dilakukan dengan menggunakan Aspen Hysys. Pemodelan SO2 removal
dilakukan secara bertahap dari awal sampai akhir proses dengan memasukkan parameter-
parameter berupa laju aliran, suhu, maupun tekanan. Proses yang disimulasikan adalah proses
steady- state sehingga kinerja perpindahan panas dari heat exchanger yang mempengaruhi
peralatan lainnya dapat dilihat. Validasi desain dilakukan dengan memperhatikan input-output
dari peralatan untuk menuju kesetimbangan massa dan energi.
17
Setelah dilakukan validasi desain, tahapan berikutnya adalah membandingkan data aktual
dengan data desain. Data aktual akan dimasukkan pada model plant di Aspen Hysys untuk
mendapatkan nilai koefisien perpindahan panas pada heat exchanger dan laju perpindahan
panas.
3.1 Komponen
Tabel di bawah ini mencantumkan komponen yang akan dimodelkan dalam
proses simulasi Aspen-Hysys.
H2O Air
S Sulfur
N2 Nitrogen
O2 Oksigen
H 3 O+ Ion Hidronium
Pemilihan komponen pada Aspen Hysys berdasarkan proses yang akan disimulasikan.
Untuk proses penghilangan karbondioksida, komponen yang bisa dipilih adalah metana,
karbondioksida, nitrogen, hidrogen, dan sebagainya.
18
3.2 Phisycal Properties
Sifat fisik adalah bagian penting dari simulasi ini. Sifat fisik ini bisa mempengaruhi
capital cost, operation cost, dan keselamatan pabrik itu sendiri. Aspen Properties
merupakan bagian dari AspenOne Engineering yang menyediakan metode, pemodelan,
algoritma, dan data sifat fisik yang akurat yang memungkinkan seorang engineer untuk
melakukan perhitungan berdasarkan pada model dan data thermo-physical.
Untuk pemilihan model termodinamika disesuaikan dengan kebutuhan pada proses
yang akan disimulasikan. Beberapa proses di petrokimia, migas, dan pembangkit listrik
mempunyai model – model termodinamika yang berbeda. Pada umumnya, proses pada
industri minyak dan gas, para process engineer selalu menggunakan model Peng -
Robinson.
20
Untuk menentukan kesetimbangan massa pada kolom absorber bisa dilihat dari aliran
input pada kolom dan aliran output pada kolom. Aliran input dan output tersebut disesuaikan
berdasarkan data desain sehingga kolom absorber dapat dianalisis
21
3.7 Cara Penafsiran
Penafsiran data dilakukan dengan membaca hasil analisis yang dilakukan terhadap nilai
oksigen yang terserap pada keadaan sebelum dan sesudah proses berlangsung. Penafsiran juga
dilakukan berdasarkan teori serta penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
3.8 Penyimpulan Hasil Penelitian
Penyimpulan hasil penelitian dilakukan berdasarkan pada hasil penelitian yang
didapatkan serta analisis data yang telah dilakukan. dari penelitian, diambil nilai yang terbaik
dari berbagai variabel yang digunakan sehingga menghasilkan kemampuan penyerapan
oksigen yang optimal.
22
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
23
Daftar Pustaka
Aspen Technologies Inc. Getting Started Modeling Processes with Electrolytes. V7.1.
BAT (1999)., “Best Available Techniques Reference Document on the Production of Sulphuric
acid”.
Bhat, C., Pinjala, V., (2010)., “Sulphuric acid plant modelling”, Sulphur Magazine, Vol. 330
CAI-Asia (2010)., “Factsheet No.4 – Sulfur dioxide (SO2) Standards in Asia”, Clean Air
Initiative for Asian Cities Center, Pasig City, Philippines.
Chen, C.C., Tremblay, D., Bhat, C., “A Rate-Based Process Modeling Study of CO2 Capture
with Aqueous Amine Solutions using aspenONE Process Engineering”.
Davenport, W.G., King, M.J. (2005)., “ Sulfuric Acid Manufacture, Analysis, Control and
Optimization”, Elsevier Science.
Davenport, W.G.,et.al., (2006)., “Sulphuric Acid Manufacture”, Southern African
Pyrometallurgy, South African Institute of Mining and Metallurgy, Johannesburg.
Foust, A. S., et. al., (1980)., “Principles of Unit Operations”, 2nd Ed., John Wiley & Sons, Inc.,
New York, USA, pp.711-713.
Gosiewski, K.,(1993)., “Dynamic modeling of industrial SO2 oxidation reactors. 1. Model of
hot and cold start-ups of the plant”, Chemical Engineering & Processing, Vol. 32, pp.
111–129.
Hill, C.G., (1977) “An Introduction to Chemical Engineering Kinetics & Reactor Design”,
John Wiley & Sons, Inc., New York, USA, pp.500-516.
Hong, R.Y., Li, X., Li, H.Z., Yuan, W.K., (1997)., “Modeling and simulation of SO2 oxidation
in a fixed-bed reactor with periodic flow reversal”, Catalysis Today, Vol. 38, pp. 47–58.
Ibanez, J.G., Batten, C.F., Wentworth, W.E., (2008)., “Simultaneous determination of SO3 and
SO2 in a flowing gas”, Industrial & Engineering Chemistry Research, Vol. 47, pp. 2449–
2454.
Kiss, A.A., Bildea, C.S., Verheijen, P.J.T., (2006)., “Optimization studies in sulphuric acid
production”, Computer Aided Chemical Engineering, Vol. 21A, pp. 736–742.
Kiss, A.A., et.al., (2010)., “Dynamic modeling and process optimization of an industrial
sulfuric acid plant”, Chemical Engineering Journal, issue.158,pp. 241–249. Elsevier B.V.
Nodehi, A., Mousavian, M.A., (2007)., “Simulation and optimization of an adiabatic multi-bed
catalytic reactor for the oxidation of SO2”, Chemical Engineering & Technology, Vol.
30, pp. 84–90.
24
Rase, H. F., “Chemical Reactor Design for Process Plant: Case Studies and Design Data”,
Vol.2. Wiley-Interscience publication, John Wiley and Sons, New York.
Ravindra, P.V., Rao, D.P., Rao, M.S., (1997)., “A model for the oxidation of sulfur dioxide in a
trickle-bed reactor”, Industrial & Engineering Chemistry Research, Vol. 36, pp. 5125–
5132.
Schoneberger, J.C., Arellano-Garcia, H., Wozny, G., Korkel, S., Thielert, H., (2009)., “Model-
based experimental analysis of a fixed-bed reactor for catalytic SO2 oxidation”,
Industrial & Engineering Chemistry Research, Vol. 48, pp. 5165–5176.
Snyder, J.D., Subramaniam, B.,(1993)., “ Numerical-simulation of a periodic-flow reversal
reactor for sulfur-dioxide oxidation”, Chemical Engineering Science, Vol. 48, pp. 4051–
4064.
Sultana, S.T. and Amin, M. R., (2011)., “Aspen-Hysys Simulation Of Sulfuric Acid Plant”,
Journal of Chemical Engineering, IEB, Vol. 26, pp. 47-49.
Suyadal, Y., Oguz, H., (2000)., “Oxidation of SO2 in a trickle bed reactor packed with
activated carbon at low liquid flow rates”, Chemical Engineering & Technology, Vol. 23,
pp. 619–622.
Vernikovskaya, N.V., Zagoruiko, A.N., Noskov, A.S., (1999)., “SO2 oxidation method.
Mathematical modeling taking into account dynamic properties of the catalyst”, Chemical
Engineering Science, Vol. 54, pp. 4475–4482.
Wu, H.X., Zhang, S.Z., Li, C.Y., (1996)., “Study of unsteady-state catalytic oxidation of sulfur
dioxide by periodic flow reversal”, Canadian Journal of Chemical Engineering, Vol. 74,
pp. 766–771.
25
Lampiran
Disetujui oleh:
Kepala LPPM
Disetujui oleh:
Kepala LPPM
26
II. Rincian Biaya
1. Gaji dan Upah
4. Lain-lain
27
Lampiran 2. Susunan Organisasi Peneliti
IdentitasPenelitian
1. Judul Usulan :
2. KetuaPeneliti :
a. NamaLengkap :
b. Bidang Keahlian :
c. Jabatan Struktural :
d. Jabatan Fungsional :
e. UnitKerja :
f. AlamatSurat :
g. Telpon/Faks :
h. E-mail :
3. Tim Peneliti(Ketuadan Anggota)
Tugas/ko
AlokasiWakt
NamadanGelar Bidang ntribusida
No Instansi u(jam/mingg
Akademik Keahlian lampeneli
u)
tian
1
2
3
28
Lampiran 3. Biodata Peneliti
BIODATA
I. IdentitasDiri
1. NamaLengkap(dengangelar) :
2. Jabatan Fungsional :
3. NIP/NIDN :
4. Tempat dan TanggalLahir :
5. Alamat Rumah :
6. Telp./Fax :
7. NomorHP :
8. AlamatKantor :
9. Telp. /Fax :
10. Email :
11. MataKuliahyangdiampu
:
1.
2.
3.
Program S1 S2
NamaPerguruanTinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
TahunLulus
Judul Skripsi/Tesis/
29
III. PengalamanPenelitian(5 tahunterakhir)
Ketua/ SumberDana,
No Tahun Judul Penelitian
Anggota Jumlah(Rp.)
Ketua/ SumberDana,
No Tahun Judul Penelitian
Anggota Jumlah(Rp.)
V. PengalamanPublikasiIlmiahdalamSeminar (5 tahunterakhir)
Penulis
No Tahun JudulArtikel Utama/ Nama Seminar
Anggota
Penulis Terakreditasi
Nama
No Tahun JudulArtikel Utama/ /
Jurnal,Vol.,N
Anggota BelumTerakr
o,Hlm
editasi
Penulis Jumlah
No Tahun Judul Buku Penerbit
Utama/Ang Halaman
gota
1
Biodatasebagaisalahsatusyaratdalampengajuanhibah Penelitian dan Pengabdian
Masyarakatdanapabiladikemudian
hariternyatadijumpaiketidaksesuaian,sayasanggup menerimasanksinya.
Gresik,
..............
Pengusul,
Tandatangan
(NamaLengkap)
2
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
SURAT PERNYATAAN
Yangbertandatangandi bawahini:Nama
:
NIP/NIDN :
Pangkat
/Golongan:Jabatan
Fungsional:Alamat :
Dengan ini menyatakanbahwaProposalPenelitiansayadengan
judul:........................................................................................................................
.........
yangdiusulkan dalam skimRisetPemula(HRP) tahun anggaran
..................bersifatoriginaldanbelumpernahdibiayai oleh lembaga /
sumberdanalain. Selainitu usulpenelitianini bebasdaritindakanplagiat.
Bilamanadikemudianhariditemukanketidaksesuaiandenganpernyataanini,makasay
abersediadituntutdandiprosessesuaidenganketentuanyangberlakudanmengembalik
anseluruhbiayapenelitian yangsudahditerimakekasuniversitas.
Mengetahui, Gresik,
Kepala LPPM, Yang Menyatakan,
3
RENCANA PUBLIKASI 2019
1. Seminar Internasional
2. Jurnal
3. Buku
4
5