Anda di halaman 1dari 16

RESERVOIR REKAH ALAM

(Kuliah kelima)
OLeh :
Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT

1
SIFAT SIFAT FISIK BATUAN

Pada reservoir rekah alam hanya beberapa


parameter yang akan dibahas disini, meliputi
porositas dan permeabilitas, sebagaimana dalam
sifat rekahan atau sistem matriks-rekahan.
Tetapi porositas matriks dan permeabilitas
matriks tidak dibahas disini karena keduanya
merupakan sifat-sifat fisik batuan reservoir
konvensional.
Juga review dari kompresibilitas dari sistem
matriks-rekahan dan saturasi fluida sistem,
karena kedua parameter ini akan mempengaruhi
storage capacity dari aliran transientnya.
POROSITAS
Batuan reservoir yang terekahkan tersusun
dari 2 (dua) sistem porositas, yaitu (gbr 12) :
• Intergranular yang dibentuk oleh
ruangan kosong antara butiran-butiran dari
batuan, selanjutnya disebut porositas
primer.
• Tersusun oleh ruangan kosong dari rekahan
dan vug, selanjutnya disebut porositas
sekunder.
Gambar 12. Visualisasi ruangan pori-pori yang
membentuk porositas primer dan porositas sekunder.
• Porositas sekunder biasanya dijumpai
dalam batuan yang kompak, brittle rock
yang secara relatif rendah dari porositas
intergranular, seperti limestone yang
kompak, shale, shaly sandstone, siltstone
dsb.
• Porositas sekunder biasanya disebabkan
oleh rock fracturing, jointing dan
dissolution oleh sirkulasi air.
• Sering porositas sekunder berkurang
terhadap waktu akibat penggantian/diisi
oleh sebagian mineral-mineral yang lebih
muda dari pada yang terdapat dalam
matriksnya.
• Mineral-mineral ini adalah hasil dari
dissolution (pelarutan) dan precipitation
(pengendapan). Pada batuan karbonat
seperti limestone dan dolomit, pelarutan
channel dan vug terjadi selama pelapukan
atau pemampatan/pengendapan dalam
cekungan sedimen.
Definisi double porosity (porositas ganda)
Pada reservoir yang terekahkan porositas total ( t )
adalah hasil dari penjumlahan porositas sekunder dan
porositas primer, t  1   2

Pengertian porositas total ini sama dengan definisi statis dari


rock storage atau ruangan kosong total.
Dari sejumlah besar pengukuran di laboratorium pada berbagai
tipe batuan porositas rekahan lebih kecil dibandingkan dengan
porositas matriks.
Kedua porositas tersebut dinyatakan dengan definisi konvensi-
onal yaitu :
1 : vol. ruangan matriks kosong/vol. bulk total
2 : vol. ruangan rekahan kosong/vol. bulk total
Gambar 13. Skematis porositas ganda.
Dalam kaitan dari porositas matriks (  m ) dan
porositas rekahan (  f ), dalam kenyataannya bahwa
porositas matriks hanya berhubungan dengan
matriks batuan yaitu :
vol. ruangan kosong dari matriks
m 
vol. bulk matriks
Sementara porositas rekahan :
2   f
Dalam hal ini porositas primer sebagai fungsi dari
porositas matriks dinyatakan sebagai berikut :
1  1  2  m
Sedangkan porositas primer efektif yang mengandung
fasa minyak adalah :
1,eff  1   2  m 1  S wi 

Porositas ganda sangat berperan dalam evaluasi


dinamik yang berhubungan penyimpanan fluida dalam
batuan, yang selanjutnya dinyatakan sebagai storage
capacity. Parameter tersebut dinyatakan dengan
mengkombinasikan parameter yang menunjukkan total
ekspansi dan atau kapasitas kompresi dari fluida dan
volume ruangan kosong.
Waldschmitt mengusulkan untuk batuan karbonat yang mengan-
dung vug disebabkan oleh dissolution atau fossiliferous terbagi
dalam beberapa katagori :
– Non vuggy – tanpa true vug
– Vuggy no filling – batuan yang tidak mempunyai crystal (tdk
terisi kristal) lining dalam vug, dimana matriks membentuk
dinding dari vug
– Vuggy partly filled – Vug yang terlapisi keseluruhan atau
sebagian dengan mineral yang sama atau berbeda dari
matriksnya.
– Vuggy, filled – Vug yang secara keseluruhan diisi oleh
mineral yang sama atau berbeda dari matriksnya.
– Fossiliferous – batuan yang mengandung fosil dengan
sel-sel kecil – kelompok ini dibagi lagi kedalam porositas
intercrystalline dari matriks seperti good (baik),
fair(sedang) dst.
Dimana sel dari fosil-fosilnya tidak hancur dan disusun
dari butiran karbonat yang lebih tipis daripada dalam
matriksnya.
Sel dari fossilnya telah dirusak oleh rekristalisasi dari
karbonat asalnya.
Analisa kuantitatif dari porositas rekahan,  f

• Secara umum evaluasi dari porositas total dengan


menggunakan prosedur tidak langsung (logging)
atau dengan prosedur langsung yaitu analisa core
tidak menghadirkan suatu kesulitan khusus, tetapi
agak sulit untuk membedakan porositas primer
dari porositas sekunder.
Evaluasi Empiris f
Harga porositas sekunder akan memberikan respon
yang berbeda dalam hal vug atau rekahan.
Rekahan dapat dikelompokkan kedalam;
– Macrofracture, adalah rekahan dimana lebar
rekahan (dari bagian yang terbuka) berkembang
melalui berbagi lapisan.
– Microfracture (fissure) adalah rekahan dengan
lebar rekahan sempit (bagian yang terbuka) dan
terbatas sering dibatasi oleh lapisan tunggal.
Baik Macrofracture atau Microfracture
akan tergantung pada tipe dan kondisi stress
dari batuannya.
Porositas sekunder yg paling mungkin berkisar :
• Macrofracture networke -  f  .01  .05%
• Isolated fissures -  f  .001  .01%
• Fissure network -  f  .01  2%
• Vugs (dalam bat.Kars) -  f  .1  .3%
Porositas sekunder maksimum berdasarkan besar
porositas total juga diberikan dari berbagai korelasi
yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
 f max  0.1t bila t  10%
 f max  0.04 t bila t  10%
• Dipandang dari rock storage keakuratan
evaluasi  f merupakan kepentingan yang
sangat terbatas karena biasanya diabaikan
ketika dibandingkan dengan porositas
matriks.
• Tetapi dari sudut pandang storage capacity
terutama yang berkaitan dengan masalah
aliran transient, ketepatan harga  f
dapat berperan penting.
• Sehingga penting untuk mengevaluasi harga
hanya bila harga sangat kecil ( f ) hanya
bila harga t sangat kecil ( t  5% ).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai