Anda di halaman 1dari 32

RESERVOIR REKAH ALAM

(Kuliah kedua)
OLeh :
Dr. Ir. Dyah Rini Ratnaningsih, MT

1
ASPEK GEOLOGI
Reservoir Rekah Alam sbg tempat akumulasi HK
Reservoir HK :
• Source Rock
• Batuan Reservoir
• Batuan Penyekat
• Trap
• Fluida HK
Source Rock
• Kelompok Batuan Lempung/Serpih berwarna Hitam
hingga Coklat yang memiliki kadar organik
(Kerogen) tinggi dan mampu menghasilkan Minyak
dan Gas Bumi”
• Coal
• Organic Shale
• Marine Mudstone
• Other (Coally Sandstone)
Source Rock  Coal

Oil Prone

Oil Seepage at Coal Quarry, Stallmeyer, Trinidad, 2005


Source Rock  Organic
Shale

Organic Shale Outcrop, Gudang Bulog, Samarinda,


2004 05/08/2005
(photograph by Pujo R.)
Source Rock  Marine
Mudstone

Gas Prone

05/08/2005
Marine Mudstone Outcrop, Samarinda Road, 2005
Source Rock  Organic
Rich Sand

Coally Sand layer, Perjuangan Quarry, Samarinda, 2004

05/08/2005
Batuan Reservoir
• Merupakan lapisan yang bersifat porous dan
permeabel.
Oleh karenanya diperlukan untuk menentukan
besarnya porositas batuan secara akurat, hal ini
berhubungan dengan perhitungan Hydrocarbon-in-
place
Sedangkan permeabilitas merupakan parameter
penting dalam perhitungan Flow Capacities
• Batuan beku, sedimen atau metamorf dapat
bertindak sebagai batuan reservoir asalkan
mempunyai sifat porous dan permeabel. Namun
demikian kebanyakan akumulasi HK didunia banyak
terdapat pada batuan pasir (sandstone) dan batuan
karbonat (carbonate rocks)
Batuan Penyekat (Seal Rock)
• Seal rock akan membatasi gerak
fluida HK dalam batuan reservoir
disebabkan oleh sifat yang dimilikinya
yaitu permeabilitasnya sangat rendah.
Biasanya seal mempunyai sifat plastis

• Kebanyakan seal dijumpai pada shale


diikuti oleh carbonate dan evaporites
Trap (Perangkap)

• Trap dibentuk oleh material yang


kedap sehingga tidak dapat
dilalui/dilewati oleh fluida HK yang
mana material tsb mengelilingi batuan
reservoir pada permukaan tertentu.
• Trap sendiri dibentuk secara
struktural dan stratigrafi ataupun
kombinasi keduanya.
Landes memberikan klasifikasi tentang trap :
• Structural traps
– dry synclines
– anticlines
– salt-cored structures
– hydrodynamic
– Fault
• Stratigraphics traps
– varying permeability caused by
sedimentation
– varying permeability caused by ground water
– varying permeability caused by truncation
and sealing
KONSEP GEOLOGI
Pengertian Rekahan
• Rekahan :
– Patahan (fault) : ada
pergerakan/perpindahan
– Joint :tidak ada pergerakan
Rekahan :
• Dari sudut pandang geo-mekanika suatu rekahan
terjadi dimana permukaan batuan kehilangan daya
kohesi pada materialnya, yang menghasilkan suatu
pecahan.
• Secara umum rekahan dapat berupa patahan
ataupun joint.
• Rekahan dapat juga didefinisikan lebih umum
sebagai diskontinyuitas yang mana memecahkan
lapisan batuan menjadi blok-blok berupa : cracks,
fissures, joints atau apapun yang menunjukkan
tidak adanya pergantian paralel dengan bidang
diskontinyu.
Asal Mula Rekahan
• Menurut definisi bahwa rekahan merupakan
pecahan sebagi akibat hilangnya daya
kohesi sepanjang bidang yang memisahkan
material kedalam bagian yang diskrit,
kelanjutan dari proses ini lebih komplek
pada batuan sediment.
• Hal ini disebabkan bahwa lingkungan geologi
sangat berperan dalam pengembangan
proses perekahan
Gbr 3. Visualisasi dari lapisan yang tidak terekahkan
( a dan c) dan lapisan terekahkan (b).

Pada gambar 3, lapisan b terjadi kehilangan daya


kohesi pada lower stress daripada lapisan a dan c.
Oleh karenanya lapisan b akan terekahkan.
Rekahan yang berasal sebagai akibat stress yang
mana mengurangi dari daya kohesi batuan dapat
dihubungkan dengan berbagai kejadian geologi
adalah :
• Diastrophism, yaitu lipatan dan patahan
• Deep erosion of the overburden, yang
menyebabkan perbedaan stress pada batuan
melalui bidang yang lemah.
• Penyusutan volume batuan sebagai hasil dari
berkurangnya kandungan air ketika
berhubungan dengan shale atau shaly sand.
• Penyusutan volume batuan sebagaimana akibat
variasi temperatur pada batuan beku.
Percobaan laboratorium pada umumnya dilakukan dalam dua
sistem uji, yaitu:
(i) uji tensile strength dan
(ii) uji compressive strength (Gambar 4.1).
•Hasil dari percobaan ini dituangkan dalam diagram Mohr agar
dapat lebih mudah untuk dimengerti secara grafis. Percobaan
dilakukan dalam berbagai kondisi, dan data nilai titik pecahnya
batuan (point of failure) dicatat dan digabungkan dalam sebuah
diagram Mohr sehingga membentuk amplop (envelope of
failure). Garis amplop menunjukkan batasan antara daerah
stabil dan daerah tidak stabil untuk jenis batuan tertentu
(Gambar 4.2).
Gambar 4.1. Cara pengujian deformasi batuan untuk (A)
tensile strength dan (B) compressive strenght (Davis dan
Reynolds, 1996).
Gambar 4.2. A. Diagram Mohr untuk menentukan keadaan stress, tanda bintang
menunjukkan harga dimana batuan akan pecah.
B. Data uji deformasi batuan pada beberapa kondisi differential stress diplot pada
diagram Mohr sehingga didapatkan batas pecah (failure envelope).
•(Davis dan Reynolds, 1996).
Percobaan dari deformasi brittle menghasilkan dua jenis
fractures;
•extension fracture (Mode I) dan
•shear fracture (Mode II).
Dimana kedua jenis fracture ini berbeda dalam hal relatif
orientasi bidangnya terhadap sumbu utama stress minimum (σ3)
dan sejajar terhadap sumbu utama stress (σ1) serta
pergerakannya relatif normal terhadap bidang permukaan
fracture.
Extension fracture adalah tension fracture apabila stress
minimum (σ3) bersifat tensile seperti dalam kasus uniaxial tension.
Shear fracture terbentuk dalam regim kompresi dengan sudut
lebih kecil dari 45° terhadap sumbu utama stress (σ1), serta
pergerakannya relatif sejajar terhadap permukaan fracture
Gambar 4.3. Jenis (mode) rekahan pada batuan
(Twiss dan Moore,1992)

Secara umum dapat disimpulkan yang termasuk sesar adalah


rekahan mode II atau mode III, sedangkan kekar/ joint
adalah rekahan mode I.
Shear Fractures
• Sebagai perpindahan parallel dengan
bidang rekahan. Mereka terbentuk
pada beberapa sudut tajam ke arah
stress maksimum (1 ) dan pada
sudut tumpul terhadap arah tekanan
minimum (3 ).
• 2 arah orientasi shear fracture dapat berkembang
pada percobaan di lab, satu dari bagian yang lain
dan berorientasi pada sudut yang sama terhadap
1. Pada percobaan di laboratorium bentuk
rekahan ini parallel terhadap sudut tumpul 2 dan
terhadap 3 (Gambar 1-1).
• Sudut tajam antara shear fractures disebut sudut
conjugate dan besarnya tergantung pada :
1. Sifat mekanik material.
2. Besar absolut dari stress utama minimum (σ3).
3. Besarnya stress utama intermediate (σ2) relatif
terhadap keduanya stress maksimum (σ1) dan
minimum (σ3) stress-stress utama
4. (sebagaimana 2 mendekati 1 sudut
5. antara 1 dan bidang rekahan turun).
Gambar 1-1. Bidang rekahan yang berkembang
dalam uji kompresi laboratorium.
Extension fractures (A) and shear fractures (B
and C).
Extension fractures
• Merupakan pergeseran tegak lurus
terhadap dan menjauhi bidang rekahan.
Mereka membentuk sejajar dengan 1 dan
2 dan tegak lurus ke 3 (Gambar 1-1).
Rekahan rekahan ini juga terbentuk ketika
ketiga stress utama adalah berupa
compressive. Dalam percobaan di lab
rekahan extension dapat dan sering
terbentuk secara serempak dengan
• rekahan shear.
Tension Fractures
Memiliki pengertian perpindahan tegak
lurus terhadap dan menjauh dari bidang
patahan dan membentuk sejajar dengan 1
dan 2.Dalam term orientasi dari 1 dan
pengertian perpindahan, rekahan ini
menyerupai rekahan ekstensi. Namun, untuk
membentuk tension fracture, setidaknya
stress utama (σ3) harus negatif (tensile).
• Untuk membentuk extension fracture,
semua tiga stress utama harus positif
(compressive).
• Secara umum, dapat disebut extension
fracture yang paralel ke 1 dan tegak
lurus 3 ketika 3 adalah compressive
(positif) atau ketika tandanya tidak
diketahui; tensile fracture akan dirujuk
hanya ketika 3 adalah negatif.
Klasifikasi rekahan alami menurut
Stearns dan Friedman (1972) berdasar
dua asumsi dasar :
1. Pola rekahan alami (conjugate shear and
extension or tensile fractures) dengan
tepat menggambarkan keadaan stress
lokal pada saat perekahan.
2. Rekahan batuan bawah permukaan secara
kualitatif mirip dengan batuan dalam uji
laboratorium yang dilakukan pada kondisi
lingkungan yang serupa.
Tectonic Fractures
• adalah rekahan yang berdasarkan orientasi,distribusi,
dan morfologi, dikaitkan dengan peristiwa tektonik
lokal. Sebagian besar rekahan tektonik pada
singkapan cenderung menjadi shear fracture.
• Namun secara local nampak lipatan dalam lingkungan
compressive dimana deformasi didominasi oleh
rekahan extension.
• Bentuk tectonic fractures dalam jaringan dengan
hubungan spasial tertentu menjadi lipatan dan
patahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai