Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Analisis Struktur Geologi

Rahmat Muliawan Sumadin, Indah Agriani, Ryan Saputra Djaya, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: rahmatcoolpad59@gmail.com

SARI
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja kekuatan
tektonik, sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur geologi juga
merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik. Praktikum ini memiliki tujuan
untuk dapat mengetahui bagian-bagian lipatan dan sesar, kemudian dapat menentukan nama-
nama lipatan berdasarkan klasifikasi fluety, lalu dapat menganalisis kekar yang terjadi pada
suatu daerah, dan dapat memahami penggunaan whuff net dan Schmidt net dalam analisis
deskriptif problema struktur geologi Sesar adalah patahan dari batuan yang telah mengalami
pergeseran, Kekar adalah rekahan atau retakan batuan yang belum mengalami pergeseran,
lipatan adalah lengkungan pada batuan yang mengalami deformasi. Untuk soal pertama
merekonstruksi lipatan dengan 2 metode yaitu metode kink, dan metode busk, kemudian soal
berikutnya adalah menghitung turus dari data kekar suatu lokasi, lalu soal ketiga adalah
penggambaran diagram kipas dari data turus tersebut, kemudian soal ke empat adalah
menentukan titik strike dan dip dari data kekar suatu lokasi, dan kemudian soal kelima adalah
menggambarkan longsoran berdasarkan pola pada strike dan dip dengan kalsbeek net, Pada
praktikum ini praktikan dapat menganalisis data kekar pada suatu lokasi kemudian
menghitung jumlah turus frekuensi serta persentase, kemudian menganalisis dan
menggambarkan serta mencari arah dari longsoran yang telah didapatkan dari data kekar
tersebut, longsoran ini bernama longsoran baji.

Kata Kunci: Kekar; Sesar; Lipatan: Analisa; Struktur.

PENDAHULUAN

Geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak
bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan bentuk
(deformasi) pada batuan. Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari struktur-
struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin-antiklin, sesar sungkup (thrust), sesar-sesar,
liniasi dan lainnya dalam suatu unit tektonik. Geologi struktur adalah meliputi struktur primer
dan sekunder. Struktur primer adalah struktur yang terbentuk saat pembentukkan batuan,
misalnya struktur sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada batuan beku dan
struktur foliasi pada batuan metamorf. Geologi Stuktur membahas mengenai dasar proses
deformasi pada batuan, pengertian strain, stress dan force dalam deformasi tektonik, mengenal
unsur-unsur struktur geologi seperti rekahan, sesar, lipatan, foliasi, belahan dan lineasi serta
hubungannya satu sama lain dalam proses tektonik.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja
kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur
geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik .
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur ang dijumpai pada batuan sebagai produk dari
gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu,. Kekar (fractures) dan Rekahan (cracks),
Perlipatan (folding), dan Patahan/Sesar (faulting) (Dzulkafli, 2019).

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lipatan
Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang ditunjukkan oleh
lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh suatu tegangan (gaya) yang
bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi perlengkungannya ditunjukkan oleh
perlapisan pada batuan sedimen serta bisa juga pada foliasi batuan metamorf .
Secara umum,jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :
1. Antiklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang saling
berlawanan.
2. Sinklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang menuju
ke satu arah yang sama.
Beberapa defenisi tentang lipatan :
a. Sayap Lipatan,yaitu bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan
b. Puncak Lipatan,yaitu titik atau garis yang tertinggi dari sebuah lipatan
c. Bidang Sumbu Lipatan,yaitu suatu bidang yang memotong lipatan,membagi sama
besar sudut yang dibentuk oleh lipatan tersebut.
d. Garis Sumbu Lipatan,yaitu perpotongan antara bidang sumbu dengan bidang
horizontal.
e. Jurus (Strike),yaitu arah dari garis horizontal dan merupakan perpotongan antara
bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal.
f. Kemiringan (Dip),yaitu sudut kemiringan yang tersebar dan dibentuk oleh suatu
bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur dengan tegak lurus dengannya.
B. Sesar
Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga
terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan
bidang patahan. Hal ini terjadi apabila blok batuan yang dipisahkan oleh rekahan telah
bergeser sedemikian rupa hingga lapisan batuan sediment pada blok yang satu terputus atau
terpisah dan tidak bersambungan lagi dengan lapisan sediment pada blok yang lainnya.
Ukuran panjang maupun kedalaman sesar dapat berkisar antara beberapa sentimeter saja
sampai mencapai ratusan kilometer.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Berdasarkan pada sifat geraknya,sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :


1. Sesar Normal (Gravity Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall turun terhadap Foot
Wall.Disebut juga sebagai Sesar Turun.
2. Sesar Naik (Reverse Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall naik terhadap Foot
Wall.Posisi Hanging Wall lebih tinggi daripada Foot Wall.Namun jika Hanging Wall
bergeser naik hingga menutupi Foot Wall,maka sesar tersebut.
3. disebut Thrust Fault yang bergantung pada kuat stress horizontal dan dip
(kemiringan bidang sesar).
4. Sesar Mendatar (Horizontal Fault),yaitu gerak relative mendatar pada bagian-bagian
yang tersesarkan. Hanging Wall dan Foot Wall bergeser Horizontal yang diakibatkan oleh
kerja shear stress.
Unsur - unsur yang ada pada sesar :
1. Bidang Sesar, yaitu bidang rekahan tempat terjadinya pergeseran yang
kedudukannya dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.
2. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relatif diatas bidang sesar.
3. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relatif berada dibawah bidang sesar.
4. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertikal pada sesar.
5. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar.
6. Pitch, yaitu besarnya sudut yang terbentuk oleh perpotongan antara gores garis
(Slicken Line) dengan garis horizontal (garis horizontal diperoleh dari penandaan
kompas pada bidang sesar saat pengukuran Strike bidang sesar).
Klasifikasi dalam sesar terbagi menjadi dua yaitu adalah sebagai berikut :
a. Separation (Pergeseran Relatif Semu)
Bila pitch tidak dapat ditemukan, maka pergeseran tidak dapat ditentukan, maka
pergeseran disebut separation.
b. Slip (pergeseran relatif)
Pergeseran relatif pada sesar, diukur dari jarak blok pada bidang pergeseran titik-titik
yang sebelumnya berhimpit. Jarak total dari pergeseran disebut dengan Net Slip.
C. Kekar
Kekar adalah Struktur rekahan dalam blok batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali
mengalami pergeseran (hanya retak saja),umumnya terisi oleh sedimen setelah beberapa
lama terjadinya rekahan tersebut.Rekahan atau struktur kekar dapat terjadi pada batuan
beku dan batuan sedimen.
Pada batuan sedimen,Kekar terjadi karena :
a. Intrusi/ekstrusi
b. Pengaruh iklim/musim
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Klasifikasi kekar ada beberapa macam, tergantung dasar klasifikasi yang digunakan,
diantaranya :
1. Berdasarkan bentuknya
2. Berdasarkan kerapatannya
3. Berdasarkan kecepatannya
4. Berdasarkan cara terjadinya ( genesanya )
Klasifikasi Kekar berdasarkan genesanya :
1. Shear Joint (kekar gerus) yaitu kekar yang terjadi akibat adanya tegasan
tekanan (compressive stress).
2. Tension Joint ( Tension stress ).
3. Extension Joint yaitu kekar yang terjadi akibat pemekaran/tarikan.
4. Release Joint yaitu kekar yang terjadi akibat berhentinya gaya yang bekerja
.Klasifikasi kekar berdasarkan kedudukan relatifnya yaitu :
1. Kekar menjurus (strike joint) kekar yang arah jurusnya sejajar atau hamper sajajar
dengan jurus perlapisan batuan.
2. Kekar kemiringan (dip joint) kekar yang arahnya sejajar dengan arah
kemiringan lapisan.
3. Diagonal joint yaitu kekar yang jurusnya terletak di antara arah jurus
dan kemiringan batuan yang berasosiasi dengannya.
4. Kekar perlapisan ( bedding joint ) kekar yang sejajar dengan bidang
perlapisan batuan.
Klasifikasi Kekar berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Kekar sistematik yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar
satu dengan yang lainnya.
2. Kekar non sistematik yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat
saling bertemu ( bersilangan ) di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar
lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan.
Klasifikasi kekar berdasarkan genesa dan keaktifan gaya yang membentuknya
yaitu :
1. Kekar orde pertama yaitu sebagai hasil langsung dari gaya pembentuk
Kekar. Umumnya mempunayui bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya
relative besar.
2. Kekar orde kedua yaitu kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya
balik/lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan.
D. Longsoran
longsoran adalah merupakan bagian dari gerakan tanah/ batuan yang menyebabkan
berpindahnya/pergeseran massa tanah dari daerah energi potensial tinggi ke daerah dengan
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

potensial rendah, atau perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, tanah atau
material campuran tsb, bergerak ke bawah/keluar lereng.
A. Longsoran Busur (Circular Failure).
Longsoran jenis ini banyak terdapat pada lereng tanah maupun lereng batuan yang
sangat terkekarkan dan di lereng-lereng timbunan. Bentuk bidang gelincir pada longsoran
busur, sesuai dengan namanya menyerupai busur bila digambarkan pada penampang
melintang.

Gambar 1 Longsoran Busur

B. Longsoran Bidang (Plane Failure).

Longsoran ini relatif jarang terjadi, namun jika ada kondisi yang memungkinkan
terjadinya longsoran ini, maka volume longsorannnya akan lebih besar daripada longsoran
lainnya. Longsoran bidang disebabkan oleh adanya struktur geologi yang berkembang, seperti
kekar (joint) ataupun patahan yang dapat menjadi bidang luncur.

Gambar 2 Longsoran Bidang

C. Longsoran Baji (Wedge Failure).


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Longsoran baji terjadi akibat dari adanya dua atau lebih struktur geologi yang
berkembang pada lereng dan saling berpotongan.

Gambar 3 Longsoran Baji

D. Longsoran Guling (Toppling Failure).


Umum terjadi pada lereng yang terjal dan pada batuan yang keras, dimana struktur
bidang lemahnya berbentuk kolom, dan mempunyai kemiringan yang berlawanan arah
dengan kemiringan lereng.

Gambar 4 Longsoran Guling

Fleuty (1964) membuat klasifikasi yang didasarkan pada kedua sifat kedudukan
tersebut, dan secara lebih tepat menyatakan besaran kecondongannya kemiringan
dan penunjamannya. Deskripsi yang diberikan merupakan gabungan dari kedua kriteria
yang ada, yaitu kemiringan dari bidang sumbu dan penunjaman dari garis sumbu..(Azhari,
Maryanto and Rachmansyah, 2016)
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

Tabel 1 Klasifikasi Fleuty


sudut Istilah Kemiringan sumbu Penunjaman
bidang garis sumbu
1 Horizontal Recumbent fold Horizontal fold
1-10 Subhorizontal Recumbent fold Horizontal fold
10-30 Gentle Gently inclined Gently plunging
fold fold
30-60 Moderate Moderately Moderately
inclined fold plunging fold
60-80 Steep Steeply inclinded Steeply inclinded
fold fold
80-89 Subvertical Upright fold Vertical fold
90 Vertical Upright fold Vertical fold

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini membahas yang pertama adalah merekonstruksi lipatan dengan
menggunakan 2 metode yaitu sebagai berikut:
1. Metode Busk

Gambar 5. Hasil metode


Yang pertama adalah metode busk, pada metode ini memiliki ciri sudut yaitu
berbentuk seperti lingkaran atau berupa setengah lingkaran. Dari penggambaran
menggunakan metode busk ini dapat diketahui bahwa bentuk sudut dari metode ini adalah
berupa lingkaran, dengan cara penggambaran pertama adalah membuat garis tegak lurus
dari delta 1 atau dip pertama kemudian delta 2 atau dip kedua lalu delta 3 atau dip 3, lalu
kemudian menentukan titik perpotongan delta 1 dan 2 lalu pada titik perpotongan tersebut
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

dijadikan titik pusat, lalu menggunakan jangka mulai menggaris setiap notasi huruf dengan
titik pusat pada titik perpotongan dip 1 dan dip 2
2. Metode Kink

Gambar 6. Hasil Problem Set 2


Pada metode yang kedua adalah metode kink pada metode ini memiliki ciri khas yaitu
sudutnya menyudut dan tegak lurus pada titik tengah dari antara dip 1 dan 2 dan antara dip
2 dan dip 3. Dari penggambaran menggunakan metode kink ini dapat diketahui bahwa bentuk
sudut dari metode ini adalah berupa sudut yang tegak lurus, dengan cara penggambaran
pertama adalah membuat garis tegak lurus dari delta 1 atau dip pertama kemudian delta 2
atau dip kedua lalu delta 3 atau dip 3, lalu kemudian menentukan titik tengah delta 1 dan 2
lalu membuat garis putus-putus dari titik perpotongan dip 1 dan dip 2 lalu begitu pula pada
antara dip 2 dan dip 3, kemudian setelah itu menggaris tegak lurus dengan dip 1 pada setiap
notasi huruf yang ada hingga garis putus-putus lalu kemudian menggaris tegak lurus lagi
pada dip 2 hingga titik putus-putus berikutnya lalu menggaris tegak lurus lagi terhadap dip
3 langkah ini dilakukan pada semua notasi yang ada.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

1. Tabel data kekar dan Tabel data Turus

Gambar 7. Tabel Data Kekar

Gambar 8. Tabel Turus


Pada Percobaan berikutnya adalah menghitung data turus frekuensi turus dan
persentasinya dari data kekar sebanyak 105 data yang yang hasilnya adalah sebagai berikut
pada interval N – W untuk 0-10 turus dan frekuensi tertinggi terdapat sebanyak 12 dengan
persentase adalah 11.4 % untuk N – E untuk 0-10 turus dan frekuensinya terdapat sebanyak
5 dengan persentase adalah 4.7 % Pada percobaan ini yaitu menghitung turus frekuensi dan
persentase dari interval N-E dan N-W. dengan cara melihat pada data pertama yaitu strike
355 dan dipnya 25 kemudian dilihat pada busur posisi 355 derajat berada pada N-W sebesar
5 derajat dari N kemudian mengisi pada tabel turus dengan arah N-W dengan interval 0-10
12
diberi tanda 1, kemudian untuk mengihtung persentasenya adalah × 100 maka akan
105

didapatkan presentasenya adalah 11.4%.


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

3. Diagram Kipas.

Gambar 9 Diagram Kipas


Diagram Kipas Berikutnya adalah membuat diagram kipas berdasarkan data kekar
dan data turus yang telah didapatkan dari sebelumnya kemudian diberikan pewarnaan sesuai
dengan interval dan batas frekuensi yang telah di dapatkan di dalam tabel turus, Pada N-E
interval 0-10 diberi warna biru muda dengan batas frekuensinya adalah 11, lalu untuk
interval 11-20 diberikan warna merah dengan batas frekuensi adalah 7, dan selanjutnya
untuk interval 21-30 diberikan warna hijau dengan batas frekuensinya adalah 10. Kemudian
pada N-W dengan interval 0-10 diberi warna coklat dengan batas frekuensinya adalah 7,
kemudian untuk interval 11-20 diberikan warna orange dengan batas frekuensinya adalah 8,
lalu yang terakhir interval 21-30 diberikan warna biru dengan batas frekuensinya adalah 10.
4. Menentukan Titik Pole

Gambar 10 Menentukan titik pole strike dan dip


Menentukan titik pol strike dan dip datanya diambil dari tabel data kekar. Cara
menentukannya adalah dengan menimpe kalkir pada plar net kemudian untuk strike N 355
derajat E/ 25 derajat cara menentukannya adalah menghitung dari utara ke arah east hingga
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

mendapatkan titik 355 derajat dan untuk dipnya dapat di hitung dari arah dalam keluar
sejajar dengan titik strike, N 186 derajat E/ 24 derajat cara menentukannya adalah
menghitung dari utara ke arah east hingga mendapatkan titik 186 derajat dan untuk dipnya
dapat di hitung dari arah dalam keluar sejajar dengan titik strike,
5. Longsoran

Gambar 11 Longsoran Guling


Pertama-tama adalah menentukan nilai ketinggian dengan hasil dari titik pol, maka
pada longsoran pertama didapatkan nilai tertinggi 9 dan diberikan warna merah, lalu nilai 5
diberikan warna orange, kemudian 4 dan 3 diberikan warna kuning, lalu pada nilai 2
diberikan warna hijau, lalu yang terakhir adalah nilai 1 diberikan warna biru. Kemudian
untuk longsoran yang kedua didapatkan nilai tertinggi 6 diberi warma merah dan 4 warna
orange, kemudian nilai 3 diberikan warna kuning, lalu pada nilai 2 diberikan warna hijau,
dan yang terakhir adalah nilai 1 diberikan warna biru. Untuk menentukan titik pole pertama-
tama mencari titik tertinggi dari kedua longsoran lalu diberi tanda lalu menghitung 90 derajat
sejajar dengan tanda tersebut, setelah itu titik tersebut di eastkan dan dihubungkan antara
north dengan south dengan menggunakan pola smithnet, begitu juga sebaliknya, setelah
mendapatkan titk perpotongan selanjutnya titik perpotongan tersebut di utarakan lalu
digaris dari north ke titik tengah.

KESIMPULAN

Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja
kekuatan tektonik, sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur
geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik. Lipatan adalah
perubahan bentuk dan volume pada batuan yang ditunjukkan oleh lengkungan atau
melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh suatu tegangan (gaya) yang bekerja pada batuan
tersebut yang umunya refleksi perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

sedimen serta bisa juga pada foliasi batuan metamorf . sesar adalah suatu rekahan pada
batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian
yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan. Kekar adalah Struktur
rekahan dalam blok batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali mengalami pergeseran
(hanya retak saja),umumnya terisi oleh sedimen setelah beberapa lama terjadinya rekahan
tersebut.Rekahan atau struktur kekar dapat terjadi pada batuan beku dan batuan sedimen.
Pada praktikum ini praktikan dapat menganalisis data kekar pada suatu lokasi
kemudian menghitung jumlah turus frekuensi serta persentase, kemudian menganalisis dan
menggambarkan serta mencari arah dari longsoran yang telah didapatkan dari data kekar
tersebut, longsoran ini bernama longsoran baji.

REFERENSI

Azhari, A. P., Maryanto, S. and Rachmansyah, A. (2016) ‘TERHADAP SUHU PERMUKAAN


TANAH BERDASARKAN DATA LANDSAT 8 DI LAPANGAN PANASBUMI BLAWAN
( IDENTIFICATION OF GEOLOGICAL STRUCTURE AND ITS IMPACT TO LAND
SURFACE TEMPERATURE BASED ON LANDSAT 8 DATA ON BLAWAN
GEOTHERMAL FIELD )’, pp. 1–12.
Bernard, M. et al. (2018) ‘Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP
Kelas IX Pada Materi Bangun Datar’, SJME (Supremum Journal of Mathematics
Education), 2(2), pp. 77–83. doi: 10.35706/sjme.v2i2.1317.
Dzulkafli, M. A., Sulaiman, N. and Harun, Z. (2019) ‘Geologi Struktur Formasi Kubang Pasu
di Kawasan Hutan Aji, Perlis, Semenanjung Malaysia’, Sains Malaysiana, 48(1), pp. 23–
31. doi: 10.17576/jsm-2019-4801-04.
Pembangunan, R. et al. (2017) ‘X Bab X’, (1), pp. 2020–2022.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

LAMPIRAN

1. Hasil scan problem set


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

2. Hasil scan problem set


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Analisis Struktur Geologi, 20 November 2021

3. Hasil scan problem set

Anda mungkin juga menyukai