MAKALAH
GEOLOGI STRUKTUR
Disusun Oleh :
NPM : 4520046068
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur geologi adalah hasil deformasi pada kerak yang terbentuk dalam waktu yang
berkisar antara ratusan hingga jutaan tahun yang lalu. Struktur geologi terbagi menjadi dua
jenis, yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer merupakans struktur
geologi yang terbentuk sebelum atau bersamaan dengan pembentukan batuan. Sedangkan
struktur sekunder merupakans struktur geologi yang terbentuk akibat gaya tektonik. Struktur
primer terbentuk pada batuan sedimen maupun batuan beku. Pada batuan sedimen terbentuk
strukutur yang meliputi bidang perlapisan, lapisan bersusun, lapisan silang siur dan
jejak binatang. Sedangkan pada batuan beku dihasilkan struktur geologi yang disebut kekar
kolom. Kekar kolom terbentuk akibat pendinginan rekahan-rekahan yang tegak lurus
terhadap pendinginan aliran lava dan berbentuk segi enam. Sementara itu, struktur sekunder
merupakan struktur geologi yang terbentuk setelah terbentuknya batuan. Bentuk dari struktur
sekunder meliputi lipatan, kekar dan sesar
Pembahasan utama dalam pengakjian makalah geologi struktur ini adalah untuk membahas
secara mandalam mengenai struktur-struktur yang menyususn permukaan bumi ,baik
sesar,patahan dan juga kekar.Dengan demikian,maka akan dapat memahami tentang
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pemaparan secara ringkas
mengenai geologi struktur,sehingga diharapkan dapat memberi manfaaat bagi pembaca
terutama berkonstribus di bidang geostatistik.
BAB II
PEMBAHASAN
lapisan batuan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yg
lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar
Sistem tegasan yang bekerja pada suatu material/batuan dapat menyebabkan terjadinya
perubahan atau deformasi. Apabila tegasan tersebut menyebabkan batuan pecah dan
pecahannya relatif saling bergerak maka bidang patahannya dinamakan sebagai struktur
patahan atau struktur sesar (“brittle failure”). Pada ujung atau tepi jalur patahan, umumnya
Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi disepanjang bidang sesarnya,
sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak-jejak pergeserannya berupa gores garis
Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar sebagai bidang
rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan sebagai rekahan/retakan
pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang mengalami pergerakan.
terlebih lagi iklim di negeri kita yang tropis. Pada iklim tropis, proses pelapukan batuan
permukaan bumi. Namun tanda-tanda adanya sesar dapat diketahui antara lain melalui : zona
yang tiba-tiba, breksi sesar, milonit dan pembelokan sungai secara tiba-tiba.
Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut, antara lain
Billing (1959)
(displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat
hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai
Ragan (1973)
Park (1983)
Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh batuan dengan
Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat gerak dari
proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam penamaan jenis sesar sesuai
dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk mempelajari sesar terlebih dahulu harus
1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya pergeseran.
2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan permukaan
bumi.
10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.
11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.
12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan jurus
bidang sesarnya.
13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus terhadap jurus
16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang sebenarnya.
17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang.
18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar
19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang berada di
hadapannya.
20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok yang bergeser
sesar.
22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan kemiringan
bidang sesar.
23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.
24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus yang
25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus bidang sesar.
C. Klasifikasi Sesar
2. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar enechelon).
D. Sistem Sesar
Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar normal dan
sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya, yaitu sesar miring (Oblique fault),
sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya sama) disuatu daerah selalu
terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran yang bervariasi. Kelompok struktur sesar
Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif bergerak naik
terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk sesarnya, posisi tegasan
utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan tegasan menengah adalah vertical.
Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri sendiri atau berkembang tunggal. Sesar selalu
membentuk suatu zona, sehingga pada zona sesar dijumpai sejumlah bidang sesar.
Masing-masing bidang sesar tersebut membentuk pola yang sama, yaitu bidang sesar
umumnya memiliki arah kemiringan yang sama dan arah jalur sesarnya relatif sama.
Sejumlah sesar naik yang terbentuk pada periode tektonik yang sama dinamakan
sebagai thrust systems. Thrust system, ada dua jenis pola sesar utama, yaitu imbricate
fan dan duplexes. Pola struktur Imbricate fan dicirikan dengan adanya thrust sheet yang
di dalamnya berkembang struktur lipatan asimetri dan rebah mengikuti arah tectonic
transport, sedangkan di dalam pola duplex, thrust sheet dilingkupi oleh sesar. Sesar naik
dengan pola Imbricate fan atau pola susun genteng dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
trailling imbricate fan dan leading imbricate fan. Kedua jenis pola sesar tersebut
dibedakan berdasarkan besarnya jarak pergeseran. Trailling imbricate fan dicirikan oleh
adanya displacement yang besar pada bagian paling belakang dari seluruh sesar naik,
terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang terbentuk di bagian
Berdasarkan pada tectonic transportnya, sesar naik dibedakan menjadi back thrust dan
fore thrust. Apabila gerak relatif dari sesar naik searah dengan pada tectonic
transportnya, maka sesar naik tersebut dinamakan sebagai fore thrust dan sebaliknya
dinamakan sebagai back thrust. Back thrust yang terbentuk di dalam thrust system dapat
membentuk pop-up dan triangle zone. Di dalam thrust system, posisi bidang sesar dapat
relatif sejajar dengan bidang lapisan batuan yang dinamakan sebagai flat dan apabila
Apabila posisi flat searah dengan tectonic transport dinamakan frontal ramp dan
sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Gerak relatif suatu blok terhadap blok yang
lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok hanging wall yang menumpang di
atas flat dinamakan sebagai hangingwall ramp sedangkan blok foot wall yang berada di
bagian ramp dinamakan sebagai footwall ramp. Terbentuknya sejumlah sesar naik tidak
pembentukan sesar naiknya makin muda ke arah hanging wall dinamakan sebagai
sesar naik selalu berasosiasi dengan pembentukan lipatan, oleh karenanya pola lipatan
dan sesar naik yang terbentuk relatif bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan.
Contoh pola struktur demikian dijumpai di daerah Majalengka dan di daerah lain seperti
di Kalimantan timur. Urutan pembentukan sesar naik di dalam jalur lipatan anjakan
2. Sesar mendatar
tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal,
vertikal, sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di
dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi
sinistral dan dekstral. Seperti halnya sesar naik, sesar mendatar pun umumnya
tidak berdiri tunggal melainkan terdiri dari beberapa bidang sesar yang
3. Sesar normal
dibeberapa bagian tubuh batuan akan bergerak turun yang selanjutnya lazim
dikenal sebagai proses pembentukan sesar normal. Sesar normal terjadi apabila
Hanging wall relatif bergerak ke bawah terhadap foot wall. Gerak sesar normal ini
dapat murni tegak atau disertai oleh gerak lateral. Sistem tegasan pembentuk sesar
umumnya terbentuk lebih dari satu bidang yang posisinya relatif saling sejajar.
Apabila bidang sesarnya lebih dari satu buah, maka bagian yang tinggi dinamakan
sebagai horst dan bagian yang rendah dinamakan sebagai graben. Selanjutnya
apabila jenjang dari bidang sesar normal ini hanya berkembang di salah satu sisi
saja maka kelompok sesar tersebut lazim dinamakan sebagai half graben dan
rotasi, dibedakan menjadi Non-rotational planar fault dan Rotational planar fault.
Secara lokal, pembentukan sesar normal dapat terjadi akibat sistem tegasan
dalam kasus ini. Contoh ideal dari pembentukan “pull apar basin” adalah
oleh sesar ini. Pembentukan sesar Semangko ini dipengaruhi oleh sistem tegasan
tegasan ekstensional. Dalam kasus ini pembentukan pull apart terjadi pada bagian
penting dipelajari, karena sistem sesar ini mengontrol pembentukan tinggian dan
Graben dan half graben merupakan dua model bentuk cekungan yang seluruhnya
dikontrol oleh pola sesarnya. Selanjutnya dari kontrol struktur ini juga akan
diketaui apakah bentuk cekungan ini simetri atau asimetri. Dalam geometri
cekungan asimetri half graben, sesar normal yang berkembang pada batas-batas
cekungan dapat berupa simple border fault system atau distributary border fault
system. Selanjutnya pada sisi lain dari suatu cekungan dapat berupa flexure
atau semu datar. Gerak sesarnya dapat atau tanpa disertai oleh rotasi. Ada
berbagai macam jenis sesarnya, antara lain planar non-rotational faulting, planar
semakin ke arah atas, bidang sesarnya semakin tegak sedangkan ke arah bawah
semakin melandai bahkan dapat horisontal. Ciri lain dari sesar ini adalah
amblasan. Sesar ini dapat berdiri sendiri misalnya pada “basal detachment” atau
dapat pula berpasangan seperti di dalam imbricated system. Di dalam zona sesar
ini, bagian hanging wall umumnya disertai oleh sejumlah sesar lain yang
ukurannya lebih kecil. Sesar-sesar sekunder ini dapat bersifat sebagai antithetic
hanging wall ini berkembang sejumlah struktur sekunder baik yang sifatnya
synthetic maupun anthitetic. Anticline roll over dan crestal collapse juga
MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif
(displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya
beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang
DAFTAR PUSTAKA