Anda di halaman 1dari 15

 

MAKALAH
GEOLOGI STRUKTUR
 
 
 

 
 
 
 

Disusun Oleh :

NAMA : ANDI MUHAMMAD IRHAM

NPM : 4520046068

BAB I

PENDAHULUAN

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 1


 
1.1 1.1 Latar Belakang

Struktur geologi adalah hasil deformasi pada kerak yang terbentuk dalam waktu yang
berkisar antara ratusan hingga jutaan tahun yang lalu. Struktur geologi terbagi menjadi dua
jenis, yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer merupakans struktur
geologi yang terbentuk sebelum atau bersamaan dengan pembentukan batuan. Sedangkan
struktur sekunder merupakans struktur geologi yang terbentuk akibat gaya tektonik. Struktur
primer terbentuk pada batuan sedimen maupun batuan beku. Pada batuan sedimen terbentuk
strukutur yang meliputi bidang perlapisan, lapisan bersusun, lapisan silang siur dan
jejak binatang. Sedangkan pada batuan beku dihasilkan struktur geologi yang disebut kekar
kolom. Kekar kolom terbentuk akibat pendinginan rekahan-rekahan yang tegak lurus
terhadap pendinginan aliran lava dan berbentuk segi enam. Sementara itu, struktur sekunder
merupakan struktur geologi yang terbentuk setelah terbentuknya batuan. Bentuk dari struktur
sekunder meliputi lipatan, kekar dan sesar

Geologi struktur dapat dipelajari menggunakan pengetahuan tiga dimensi yang umum


digunakan pada bidang arsitektur. Hal lain yang juga diperlukan adalah peta topografi,
gambar, foto dan citra satelit atau radar, dan data geofisika. Proses penyelidikan geologi
struktur diadakan melalui pengamatan langsung pada lokasi yang telah ditetapkan.
Penyelidikan geologi struktur diadakan di singkapan-singkapan batuan yang telah
terdeformasi. Seluruh kondisi deformasi diamati. Mulai dari bentuk batuan yang terlipat atau
tersesarkan, serta bentuk dan kekuatan deformasi. Informasi mengenai hal-hal tersebut
diperoleh dengan pengukuran langsung terhadap unsur-unsur struktur geologi. Setiap unsur
struktur geologi terdiri dari unsur mikro, meso dan makro yang saling berkaitan satu sama
lain. Penyimpulan informasi diperoleh melalui pembentukan hubungan antara unsur struktur
geologi mikro dengan unsur struktur geologi meso atau makro

1.2 1.2 Pokok Pembahasan

Pembahasan utama dalam pengakjian makalah geologi struktur ini adalah untuk membahas
secara mandalam mengenai struktur-struktur yang menyususn permukaan bumi ,baik
sesar,patahan dan juga kekar.Dengan demikian,maka akan dapat memahami tentang

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 2


 
pelapisan-pelapisan bumi secara mendalam ,melalui pengkajian struktur-struktur yang
menyususnya.

1.3 1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pemaparan secara ringkas
mengenai geologi struktur,sehingga diharapkan dapat memberi manfaaat bagi pembaca
terutama berkonstribus di bidang geostatistik.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Sesar (fault)

Patahan atau sesar (atau istilah geologynya "fault") adalah satu bentuk rekahan pada

lapisan batuan bumi yg memungkinkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yg

lainnya. pergerakannya bisa relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 3


 
terhadap blok yg lainnya. Pergerakan yg tiba- tiba dari suatu patahan atau sesar bisa

mengakibatkan gempa bumi.

Sistem tegasan yang bekerja pada suatu material/batuan dapat menyebabkan terjadinya

perubahan atau deformasi. Apabila tegasan tersebut menyebabkan batuan pecah dan

pecahannya relatif saling bergerak maka bidang patahannya dinamakan sebagai struktur

patahan atau struktur sesar (“brittle failure”). Pada ujung atau tepi jalur patahan, umumnya

batuan terdeformasi berupa lipatan yang mencerminkan semi brittle/ductile.

Gerak suatu batuan akibat proses pensesaran terjadi disepanjang bidang sesarnya,

sedangkan arah geraknya dapat diketahui dari jejak-jejak pergeserannya berupa gores garis

(Slicken line), atau indikasi lainnya seperti drag fault dsb.

Beberapa ahli geologi struktur secara umum mengartikan struktur sesar sebagai bidang

rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran. Sesar didefinisikan sebagai rekahan/retakan

pada batuan penyusun bumi yang telah atau sedang mengalami pergerakan.

Pada kenyataannya, sangat sulit mendapatkan kenampakan pensesaran yang ideal,

terlebih lagi iklim di negeri kita yang tropis. Pada iklim tropis, proses pelapukan batuan

berlangsung lebih intensif sehingga merusak dan mengubur tanda-tanda pensesaran di

permukaan bumi. Namun tanda-tanda adanya sesar dapat diketahui antara lain melalui : zona

hancuran, gores-garis, gawir sesar, triangular facet, pengkekaran intensif, perubahan litologi

yang tiba-tiba, breksi sesar, milonit dan pembelokan sungai secara tiba-tiba.

Beberapa definisi yang lengkap dari sebagian ahli geologi struktur tersebut, antara lain

 Billing (1959)

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 4


 
Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif

(displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat

hanya beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai

dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.

 Ragan (1973)

Sesar merupakan suatu bidang rekahan yang telah mengalami pergeseran.

 Park (1983)

Sesar adalah suatu bidang pecah (fracture) yang memotong suatu tubuh batuan dengan

disertai oleh adanya pergeseran yang sejajar dengan bidang pecahnya.

B. Geometri dan Klasifikasi

Unsur-unsur geometri sesar penting dipelajari untuk mengetahui sifat gerak dari

proses pensesaran, disamping digunakan sebagai dasar dalam penamaan jenis sesar sesuai

dengan klasifikasi sesar yang ada. Untuk mempelajari sesar terlebih dahulu harus

mengetahui unsur-unsur geometri dari sesar itu sendiri.

Beberapa unsur geometri sesar yang perlu diketahui, antara lain :

1. Fault surface adalah bidang pecah pada batuan yang disertai oleh adanya pergeseran.

2. Fault line adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar dengan permukaan

bumi.

3. Fault trace adalah jejak sesar.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 5


 
4. Fault outcrop adalah singkapan sesar.

5. Fault scarp adalah gawir sesar.

6. Fault zone adalah zona sesar.

7. Fault wall adalah dinding sesar.

8. Hanging Wall adalah blok yang berada di atas bidang sesar.

9. Foot Wall adalah blok yang berada di bawah bidang sesar.

10. Hade adalah sudut lancip antara bidang sesar dengan bidang vertikal.

11. Slip adalah pergeseran relatif antara dua titik yang sebelumnya saling berimpit.

12. Strike slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang sejajar dengan jurus

bidang sesarnya.

13. Dip slip fault adalah pergeseran blok pada bidang sesar yang tegak lurus terhadap jurus

bidang sesarnya atau sejajar dengan arah kemiringan bidang sesarnya.

14. Heave adalah jarak pergeseran pada bidang horizontal

15. Throw adalah jarak pergeseran pada bidang vertical

16. True displacement adalah arah dan besarnya jarak pergeseran blok yang sebenarnya.

17. Dip of fault adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang.

18. Horizontal strike of fault adalah garis yang dibentuk oleh perpotongan bidang sesar

dengan bidang horisontal.

19. Sense of displacement adalah gerak relatif suatu blok terhadap blok yang berada di

hadapannya.

20. Separation atau pergeseran semu adalah jarak tegak lurus antara dua blok yang bergeser

dan diukur pada bidang sesar.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 6


 
21. Strike separation adalah komponen separation yang diukur sejajar terhadap jurus bidang

sesar.

22. Dip separation adalah komponen separation yang diukur sejajar dengan kemiringan

bidang sesar.

23. Slicken side atau cermin sesar adalah bidang sesar yang permukaannya licin.

24. Slicken line atau gores garis adalah jejak pergeseran berupa garis-garis lurus yang

disebabkan oleh gerusan antar blok yang saling bergesekan.

25. Pitch adalah sudut lancip yang dibentuk antara gores garis dengan jurus bidang sesar.

C. Klasifikasi Sesar

Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang berbeda. Beberapa

klasifikasi diantaranya adalah:

1. Berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan, sesar

longitudinal, sesar transversal).

2. Berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar enechelon).

D. Sistem Sesar

Secara umum ada 3 (tiga) kelompok sesar utama, yaitu sesar naik, sesar normal dan

sesar mendatar. Sebenarnya ada satu jenis sesar lainnya, yaitu sesar miring (Oblique fault),

yang merupakan kombinasi dari beberapa jenis sesar.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 7


 
Terbentuknya struktur sesar di suatu daerah umumnya tidak tunggal, artinya suatu

sesar yang terbentuk akibat tektonik (waktu dan tempatnya sama) disuatu daerah selalu

terjadi lebih dari satu jalur sesar dengan ukuran yang bervariasi. Kelompok struktur sesar

demikian dinamakan sistem sesar.

1. Sesar naik (Thrust fault)

Sesar naik atau Thrust fault, terjadi apabila hanging wall relatif bergerak naik

terhadap foot wall. Berdasarkan sistem tegasan pembentuk sesarnya, posisi tegasan

utama dan tegasan minimum adalah horizontal dan tegasan menengah adalah vertical.

Umumnya sesar naik tidak pernah berdiri sendiri atau berkembang tunggal. Sesar selalu

membentuk suatu zona, sehingga pada zona sesar dijumpai sejumlah bidang sesar.

Masing-masing bidang sesar tersebut membentuk pola yang sama, yaitu bidang sesar

umumnya memiliki arah kemiringan yang sama dan arah jalur sesarnya relatif sama.

Sejumlah sesar naik yang terbentuk pada periode tektonik yang sama dinamakan

sebagai thrust systems. Thrust system, ada dua jenis pola sesar utama, yaitu imbricate

fan dan duplexes. Pola struktur Imbricate fan dicirikan dengan adanya thrust sheet yang

di dalamnya berkembang struktur lipatan asimetri dan rebah mengikuti arah tectonic

transport, sedangkan di dalam pola duplex, thrust sheet dilingkupi oleh sesar. Sesar naik

dengan pola Imbricate fan atau pola susun genteng dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu

trailling imbricate fan dan leading imbricate fan. Kedua jenis pola sesar tersebut

dibedakan berdasarkan besarnya jarak pergeseran. Trailling imbricate fan dicirikan oleh

adanya displacement yang besar pada bagian paling belakang dari seluruh sesar naik,

sebaliknya dinamakan leading imbricate fan.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 8


 
Sesar naik dapat dibedakan jenisnya berdasarkan pada posisi bidang sesar

terhadap sumbu lipatan dan arah tectonic transport. Sesar naik yang terbentuk di bagian

belakang sumbu lipatan dinamakan sebagai forelimb thrust, sedangkan yang

berkembang dibagian depan sumbu lipatan dinamakan sebagai backlimb thrust.

Berdasarkan pada tectonic transportnya, sesar naik dibedakan menjadi back thrust dan

fore thrust. Apabila gerak relatif dari sesar naik searah dengan pada tectonic

transportnya, maka sesar naik tersebut dinamakan sebagai fore thrust dan sebaliknya

dinamakan sebagai back thrust. Back thrust yang terbentuk di dalam thrust system dapat

membentuk pop-up dan triangle zone. Di dalam thrust system, posisi bidang sesar dapat

relatif sejajar dengan bidang lapisan batuan yang dinamakan sebagai flat dan apabila

memotong bidang lapisan dinamakan sebagai ramp.

Apabila posisi flat searah dengan tectonic transport dinamakan frontal ramp dan

sebaliknya dinamakan sebagai back thrust. Gerak relatif suatu blok terhadap blok yang

lainnya dapat terjadi sepanjang flat dan ramp. Blok hanging wall yang menumpang di

atas flat dinamakan sebagai hangingwall ramp sedangkan blok foot wall yang berada di

bagian ramp dinamakan sebagai footwall ramp. Terbentuknya sejumlah sesar naik tidak

terjadi secara bersamaan melainkan terbentuk secara berurutan. Apabila urutan

pembentukan sesar naiknya makin muda ke arah hanging wall dinamakan sebagai

overstep dan jika terjadi sebaliknya dinamakan sebagai piggyback. Pembentukan

sesar naik selalu berasosiasi dengan pembentukan lipatan, oleh karenanya pola lipatan

dan sesar naik yang terbentuk relatif bersamaan dinamakan sebagai lipatan anjakan.

Contoh pola struktur demikian dijumpai di daerah Majalengka dan di daerah lain seperti

di Kalimantan timur. Urutan pembentukan sesar naik di dalam jalur lipatan anjakan

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 9


 
dimulai di sekitar jalur gunungapi dan semakin jauh dari jalur gunungapi pembentukan

sesar naiknya terjadi paling akhir.

2. Sesar mendatar

Sesar mendatar adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh

tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal,

sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah

adalah vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang

vertikal, sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di

dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi

sinistral dan dekstral. Seperti halnya sesar naik, sesar mendatar pun umumnya

tidak berdiri tunggal melainkan terdiri dari beberapa bidang sesar yang

selanjutnya membentuk zona sesar. Di dalam zona sesar mendatar, umumnya

sesar ini membentuk segmen-segmen sesar yang merencong.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 10


 
 

3. Sesar normal

Sesar normal terbentuk akibat adanya tegasan ekstensional, sehingga pada

bagian tertentu gaya gravitasi lebih dominan. Kondisi ini mengakibatkan

dibeberapa bagian tubuh batuan akan bergerak turun yang selanjutnya lazim

dikenal sebagai proses pembentukan sesar normal. Sesar normal terjadi apabila

Hanging wall relatif bergerak ke bawah terhadap foot wall. Gerak sesar normal ini

dapat murni tegak atau disertai oleh gerak lateral. Sistem tegasan pembentuk sesar

normal adalah ekstensional, dimana posisi tegasan utamanya vertikal sedangkan

kedudukan tegasan menengah dan minimum adalah lateral. Sesar normal

umumnya terbentuk lebih dari satu bidang yang posisinya relatif saling sejajar.

Apabila bidang sesarnya lebih dari satu buah, maka bagian yang tinggi dinamakan

sebagai horst dan bagian yang rendah dinamakan sebagai graben. Selanjutnya

apabila jenjang dari bidang sesar normal ini hanya berkembang di salah satu sisi

saja maka kelompok sesar tersebut lazim dinamakan sebagai half graben dan

apabila jenjang bidang sesar normalnya berpasangan maka dinamakan sebagai

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 11


 
graben. Berdasarkan pada bentuk bidang sesar, maka sesar normal ini dapat

dibedakan menjadi 2 macam, yaitu planar ekstensional fault dan listric

ekstensional fault. Selanjutnya Planar ekstensional fault berdasarkan ada tidaknya

rotasi, dibedakan menjadi Non-rotational planar fault dan Rotational planar fault.

Secara lokal, pembentukan sesar normal dapat terjadi akibat sistem tegasan

kompresional. Terbentuknya “Pull apart basin”, merupakan salah satu contoh

dalam kasus ini. Contoh ideal dari pembentukan “pull apar basin” adalah

terbentuknya beberapa rendahan atau cekungan. Di beberapa lokasi sepanjang

jalur Sesar Semangko, dijumpai beberapa danau yang pembentukannya dikontrol

oleh sesar ini. Pembentukan sesar Semangko ini dipengaruhi oleh sistem tegasan

kompresional, sedangkan pembentukan danaunya sendiri dipengaruhi oleh

tegasan ekstensional. Dalam kasus ini pembentukan pull apart terjadi pada bagian

sesar en-echelon. Di dalam eksplorasi migas, ekstensional fault sistim sangat

penting dipelajari, karena sistem sesar ini mengontrol pembentukan tinggian dan

cekungan. Model geometri cekungan sangat dipengaruhi oleh pola struktur

sesarnya yang selanjutnya mempengaruhi geometri dari cekungan itu sendiri.

Graben dan half graben merupakan dua model bentuk cekungan yang seluruhnya

dikontrol oleh pola sesarnya. Selanjutnya dari kontrol struktur ini juga akan

diketaui apakah bentuk cekungan ini simetri atau asimetri. Dalam geometri

cekungan asimetri half graben, sesar normal yang berkembang pada batas-batas

cekungan dapat berupa simple border fault system atau distributary border fault

system. Selanjutnya pada sisi lain dari suatu cekungan dapat berupa flexure

shoulder dan atau fault shoulder.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 12


 
Planar ekstensional fault adalah sesar normal dengan bidang sesar datar

atau semu datar. Gerak sesarnya dapat atau tanpa disertai oleh rotasi. Ada

berbagai macam jenis sesarnya, antara lain planar non-rotational faulting, planar

rotational faulting, sigmoidal rotational faulting, planar detachment faulting,

kinked planar detachment faulting.

Listric ekstensional fault dicirikan oleh bidang sesar yang melengkung,

semakin ke arah atas, bidang sesarnya semakin tegak sedangkan ke arah bawah

semakin melandai bahkan dapat horisontal. Ciri lain dari sesar ini adalah

dijumpainya roll-over anticline dengan bagian puncak umumnya disertai oleh

amblasan. Sesar ini dapat berdiri sendiri misalnya pada “basal detachment” atau

dapat pula berpasangan seperti di dalam imbricated system. Di dalam zona sesar

ini, bagian hanging wall umumnya disertai oleh sejumlah sesar lain yang

ukurannya lebih kecil. Sesar-sesar sekunder ini dapat bersifat sebagai antithetic

atau synthetic terhadap sesar utamanya. Berdasarkan pada geometrinya, sesar

listric ini dapat dibedakan menjadi listric faulting-concave upwards, listric

faulting-convex upwards dan listric faulting-ramp/flat trajectories. Pada bagian

hanging wall ini berkembang sejumlah struktur sekunder baik yang sifatnya

synthetic maupun anthitetic. Anticline roll over dan crestal collapse juga

berkembang pada blok hanging wall.

 
MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 13
 
 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesar didefinisikan sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif

(displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya

beberapa milimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang

berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer.

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 14


 
 

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH GEOLOGI STRUKTUR Page 15


 

Anda mungkin juga menyukai