Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MINGGUAN

PRAKTIKUM GEOLOGI STRUKTUR

ACARA I
PENGENALAN GEOLOGI STRUKTUR

NAMA : HENRY PONGBULAAN


NIM : 2209086050
KELOMPOK : 2 (DUA)
NAMA ASISTEN : SITI NUR AISYAH
NIM : 1909086015

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur)
batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan
ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam bumi. Gaya tersebut pada
dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di dalam pengertian umum,
geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak
bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Dalam geologi struktur terdapat beberapa
unsur-unsur geologi struktur, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture), sesar (fault), kekar
(joint), dan sebagainya. Didasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dapat
dibedakan menjadi.

Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi maupun yang
terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk bentuk arsitektur yang
bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah
pada umumnya merupakan batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya
yang bekerja pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun
patahan/sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti
sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah
(recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah patahan normal (normal fault),
patahan mendatar (strike slip fault), dan patahan naik (trustfault). Proses yang menyebabkan
batuan-batuan mengalami deformasi adalah gaya yang bekerja pada batuan batuan tersebut.
Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa pergerakan yang saling mendekat
(konvergen), saling menjauh (divergen), dan atau saling berpapasan (transform), yaitu suatu
ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan yang terkena oleh suatu gaya. Geologi struktur
mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi dan metamorfisme.

Oleh karena itu, pada praktikum geologi struktur kali ini akan membahasan mengenai
pengenalan geologi struktur dimana kita belajar pengertian sesar, lipatan dan bidang kontak.
Struktur terbagi menjadi dua, struktur primer dan struktur sekunder.
1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan:


a. Untuk mengetahui pengertian bidang kontak serta bagian-bagian dari bidang kontak.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis struktur sekunder.
c. Untuk mengetahui proses-proses terbentuknya struktur primer.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil yaitu:


a. Apa itu bidang kontak serta bagian-bagian dari bidang kontak?
b. Apa saja jenis-jenis struktur sekunder?
c. Apa saja proses-proses terbentuknya struktur primer?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Struktur

Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya
gaya yang bekerja pada batuan, yaitu yang pertama ada kekar (fractures) dan rekahan (cracks)
yang kedua perlipatan (folding) dan yang ketiga patahan/Sesar (faulting). Ketiga jenis struktur
tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur, yaitu:

1. Kekar (Fractures) adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya
yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum
dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan. b). Biasanya terisi mineral lain
(mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb. c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang
bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai
berikut Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling
berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
umumnya bersifat tertutup.

2. Lipatan (Folds) adalah deformasi lapisan batuan terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk
lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan
yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan cembung ke arah atas.

3. Patahan/Sesar (Faults) adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran.


Umumnya disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Jalur sesar atau jalur
pergeseran, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam dari skala minor sampai
puluhan kilometer. Patahan dapat terbentuk sebagai rekahan tunggal maupun berupa jalur
yang terdiri dari beberapa patahan minor. Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan
dapat dikenal melalui: a). Gawir sesar atau bidang sesar; b). Breksiasi, gouge, milonit, c).
Deretan mata air d). Sumber air panas e). Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan.
2.2 Unsur-unsur Struktur

Secara umum dalam geologi ada tiga jenis struktur yaitu: bidang kontak, stuktur primer dan
struktur sekunder.
a. Bidang kontak adalah batas antar jenis batuan, yang mencerminkan suatu proses geologi.
Bidang kontak ini dapat berupa kontak sedimentasi (normal), ketidakselarasan, kontak
intrusi, kontak tektonik berupa bidang sesar atau zona sesar atau (shear zone).
b. Struktur primer adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada saat atau bersamaan
dengan proses pembentukannya. Pada umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal
dari lingkungan pengendapan batuan tersebut. Contohnya bidang perlapisan pada batuan
sedimen struktur sedimen seperti gradded-bedding, cross-bedding, riple marks dan curent
riples pada batupasir. Struktur kekar kolom, ropy dan vesicular (gas vesicle) pada lava.
Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar sedimentologi,
misalnya superposisi dan kesinambungan lateral. Struktur primer, yaitu struktur yang
terjadi pada saat proses pembentukan batuan tersebut, misalnya, pada batuan sedimen:
bidang perlapisan bersilang (cross bedding), gelembur gelombang (ripple mark),
perlapisan bersusun (flow structure), kekar akibat pendinginan (cooling joints), dan
sebagainya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan sedang berlangsung
termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang yang mikro yaitu
adanya kesan riak. Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan arus air atau arus angin
dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan pola terjadinya pada arah
arus media.
c. Struktur Sekunder adalah struktur yang terbentuk akibat gaya (force) setelah proses
pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku, batuan sedimen maupun batuan
metamorf. Proses-proses pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus
utama didalam geologi struktur. Tetapi untuk beberapa kasus seringkali sangat sulit untuk
membedakan struktur primer and sekunder, karena adanya unsur interpretasi misalnya pada
saat pembentukan struktur bantal pada lava. Struktur sekunder terdiri dari joint dan shear
fractures (kekar gerus) dicirikan dengen bidang yang planar dan licin yang memotong
batuan. Joint terbentuk oleh gaya regangan diakibatkan oleh stress tektonik dan temperatur.
Pada umumnya dialam joint ditemukan berkelompok dengan spasi (jarak antar joint) yang
teratur dan konsisten. Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian, setelah
batuan terbentuk, yaitu akibat proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang termasuk
di dalam struktur sekunder diantaranya adalah lipatan, rekahan (kekar), patahan (sesar).
2.3 Bidang Kontak

Bidang kontak adalah batas antar jenis batuan yang mencerminkan suatu proses geologi. Bidang
kontak ini dapat berupa kontak sedimentasi normal, ketidak selarasan, kontak intrusi, kontak
tektonik berupa bidang sesar atau zona sesar atau shear zone. Struktur primer adalah struktur
dalam batuan yang berkembang pada saat atau bersamaan dengan proses pembentukannya.
Pada umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari lingkungan pengendapan batuan
tersebut. Contohnya bidang perlapisan pada batuan sedimen struktur sedimen seperti cross-
bedding, laminasi, gradded-bedding, columnar joint, pada sheeting joint dan foliation riple
marks dan curent riples, pada batupasir. Struktur kekar kolom, ropy dan vesicular gas vesicle
pada lava. Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar
sedimentologi, misalnya superposisi dan kesinambungan lateral. Struktur bidang adalah
struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur bidang (bidang
perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah
menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi
cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip. Pada lapisan
batuan yang bersifat ductile suatu pergerakan blok patahan akan menghasilkan unsur-unsur
yang berbeda. Kontak lapisan mempunyai peranan yang penting dalam struktur geologi karena
melalui kontak lapisan antar batuan kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimana struktur
perlapisan batuan itu sendiri sehingga kontak lapisan sangat penting dalam struktur Geologi.
Kontak selaras atau disebut conformity yaitu kontak yang terjadi antara 2 lapisan.

Di samping struktur perlapisan, struktur geologi lainnya yang membentuk struktur bidang
adalah bidang kekar, bidang sesar, bidang belahan, bidang foliasi dll. Struktur bidang pada
geologi struktur dapat dibedakan menjadi struktur bidang riil dan struktur bidang semu.
a. Struktur bidang riil adalah bentuk dan kedudukannya dapat diamati secara langsung
dilapangan, antara lain bidang perlapisan.
b. Struktur bidang semu adalah bentuk dan kedudukannya hanya bisa diketahui atau
didapatkan dari hasil analisa struktur bidang riil. Definisi istilah struktur bidang a). Jurus:
arah dari garis horisontal yang merupakan perpotongan antara bidang horisontal. b).
Kemiringan suatu kemiringan yang terbesar yang diukur dan dibentuk oleh bidang miring
dan bidang horisontal. c). Kemiringan semu, sudut kemiringan suatu bidang dengan bidang
horisontal dari pengukuran dengan arah tidak tegak lurus. d). Arah kemiringan: arah tegak
lurus jurus sesuai dengan arah.
2.4 Struktur Primer

Struktur primer adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada saat atau bersamaan
dengan proses pembentukannya. Pada umumnya struktur ini merefleksikan kondisi lokal dari
lingkungan pengendapan batuan tersebut. Contohnya bidang perlapisan pada batuan sedimen
struktur sedimen seperti cross-bedding, laminasi, pada (gambar kiri dan kanan), gradded-
bedding, columnar joint, pada (gambar kiri dan kanan), sheeting joint dan foliation (gambar
kiri dan kanan) ripple marks dan curent riples, pada batupasir. Struktur kekar kolom, ropy dan
vesicular gas vesicle pada lava. Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti
hukumhukum dasar sedimentologi, misalnya superposisi dan kesinambungan lateral. Struktur
ini terbentuk karena proses sedimentasi atau juga dapat dikatakan sebagai struktur yang
terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan sedimen, sehingga struktur ini dijadikan arah
penentuan muda atau tidaknya suatu lapisan (young indirection) karena dapat menggambarkan
mekanisme pengendapannya. Struktur yang terbentuk saat proses pengendapan sedang
berlangsung termasuk lapisan mendatar, lapisan silang, laminasi, dan laminasi silang.
a. Lapisan silang (cross bedding) struktur primer yang membentuk sruktur penyilangan suatu
lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan batuan yang lebih muda
memotong lapisan batuan yang lebih tua. Struktur sedimen yang dihasilkan oleh kegiatan
arus air atau arus angin dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk menunjukkan
pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser, dll) dimana media cross
bedded (batuan, tanah) pada masa lampau.
b. Lapisan bersusun (graded bedding) struktur perlapisan sedimen yang menunjukkan
perbedaan fragmen atau ukuran butir sedimen yang membentuk suatu lapisan batuan.
Perbedaan ini terbentuk karena adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi saat terjadinya
pengendapan pada sedimen tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan
lebih dahulu mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil
sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan yang semakin
ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin kecil. Perlapisan sedimen
jenis ini memperlihatkan perbedaan ukuran fragmen/butir lapisan batuan sedimen. Sedimen
yang memiliki ukuran besar lebih dahulu mengendap dibandingkan sedimen yang berbutir
kecil.
c. Gelembur gelombang (ripple mark) struktur primer perlapisan sedimen yang menunjukan
adanya permukaan seperti ombak atau begelombang yang disebabkan adanya pengikiran
oleh kerja air, dan angin.
4.3 Struktur Sekunder

Struktur sekunder merupakan struktur yang terbentuk setelah proses sedimentasi dan sebelum
atau saat diagenesa. Hal ini juga menggambarkan keadaan lingkungan pengendapannya atau
struktur yang terjadi setelah batuan terbentuk, struktur ini bisa biasanya dihasilkan oleh
interaksi batuan dengan proses tektonik. Interaksi batuan dengan tektonik (dalam hal ini
pergerakan antar lempeng), akan menyebabkan suatu batuan tersebut terdeformasi. Struktur
sekunder yang dikenal secara umum yaitu: a. Kekar (joint) adalah struktur rekahan pada batuan
di mana tidak ada atau relativ sedikit sekali terjadi pergeseran.

Struktur sekunder, yaitu struktur yang terjadi kemudian setelah batuan terbentuk, yaitu akibat
proses deformasi atau tektonik. Jenis struktur yang termasuk di dalam struktur sekunder
diantaranya adalah lipatan, rekahan (kekar), patahan (sesar), dan sebagainya. Struktur sekunder
adalah struktur yang terbentuk akibat gaya force setelah proses pembentukan batuan tersebut,
baik itu batuan beku, batuan sedimen maupun batuan metamorf. Mempelajari proses-proses
pembentukan struktur sekunder ini yang akan menjadi fokus utama didalam geologi struktur.
Tetapi untuk beberapa kasus seringkali sangat sulit untuk membedakan struktur primer dan
sekunder, karena adanya unsur interpretasi misalnya pada saat pembentukan struktur bantal
pada lava. Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur primer mungkin berkaitan
dengan suatu proses tektonik regional yang significant. Struktur sekunder terdiri dari fractures
antara lain joint, shear fractures kekar gerus, (Slickenlines) gores-garis, (vein, fault) sesar, (fold)
perlipatan, (cleavage), foliasi, dan lineasi. Struktur-struktur ini dibedakan berdasarkan
geometri, cara terbentuknya, bahan dasar (rheology) serta kondisi deformasinya. Deformasi
perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan. Deformasi secara definisi dapat
dibagi menjadi:
a. Distortion, yaitu perubahan bentuk.
b. Dilatation, yaitu perubahan volume.
c. Rotation, yaitu perubahan orientasi.
d. Translation, yaitu perubahan posisi.
Kekar terbagi atas:
a. Kekar gerus (shearjoint) yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang menggelincir bidang satu
sama lainnya yang berdekatan.
b. Kekar tarikan (tensional joint), yaitu kekar tang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya
yang cenderung untuk memindahkan batun (gaya tension).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada praktikum kali ini dapat disimpulkan, yaitu:


a. Bidang kontak adalah batas antar jenis batuan, yang mencerminkan suatu proses geologi.
Bidang kontak ini dapat berupa kontak sedimentasi normal, ketidak selarasan, kontak
intrusi, kontak tektonik berupa bidang sesar atau zona sesar atau shear zone.
b. Jenis struktur yang termasuk di dalam struktur sekunder diantaranya adalah lipatan,
rekahan (kekar), patahan (sesar), dan sebagainya.
c. Proses terbentuknya struktur primer dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu
struktur primer mungkin berkaitan dengan suatu proses tektonik regional yang biasa di
sebut dengan significant.

3.2 Saran

Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya agar waktu praktikumnya digunakan sebaik mungkin
sehingga waktu praktikumnya tidak terbuang sia-sia seperti praktikum acara pertama.
DAFTAR PUSTAKA

Khairul, Zikri. 2021. “Pengantar Geologi Umum Untuk Mahasiswa Geografi”. Universitas
Negeri Padang.

Sri Mulyaningsih. 2018. Pengantar Geologi Lingkungan Edisi 3. Akprind Press. Yogyakarta.

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi Edisi Kedua. Bogor: Universitas Pakuan.

Zuhdi, Muhammad. 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi. Duta Pustaka Ilmu.

Samarinda, 16 September 2023


Asisten Praktikum Praktikan

Siti Nur Aisyah Henry Pongbulaan


NIM 1909086015 NIM 2209086050
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai