Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NURSAFITRI

NIM : R1A118037

UNSUR- UNSUR STRUKTUR GEOLOGI

Secara umum dalam geologi ada tiga jenis struktur geologi yang terobservasi dari lapangan
yaitu: bidang kontak , struktur primer dan struktur sekunder.

Bidang kontak

Bidang kontak adalah batas antara jenis batuan, yang mencerminkan suatu proses
geologi. Bidang kontak ini dapat berupa ; kontak sedimentasi (normal), ketidakselarasan,
kontak instrusi, kontak tektonik berupa bidang sesar atau shear zone.

Struktur primer

Struktur primer adalah struktur dalam batuan yang berkembang pada saat atau
bersamaan dengan proses pembentukannya. Pada umumnya struktur ini merefleksikan
kondisi lokal dari lingkungan pengendapan batuan tersebut. contohnya bidang perlapisan
pada batuan sedimen, struktur sedimen seperti gradded-bedding, cross-bedding, ripple marks
dan current ripples pada batupasir. Struktur kekar kolom, ropy dan vesicular (gas vesicle)
pada lava. Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar
sedimentologi, misalnya superposisi dan kesinambungan lateral.

Struktur sekunder

Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk akibat gaya (force) setelah proses
pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku, batuan sedimen maupun batuan
metamorf. Dalam beberapa kasus sering kali sangat sulit untuk membedakan struktur primer
dan sekunder, karena adanya unsur interpretasi, misalnya pada saat pembentukan struktur
bantal pada lava. Dimana pada saat pembentukannya sebagai suatu struktur primer mungkin
berkaitan dengan suatu proses tektonik regional yang signifikan.

Struktur sekunder terdiri dari : fractures antara lain joint, shear fractures (kekar gerus),
slickenlines (gores-graris), vein, fault (sesar), fold (perlipatan), cleavage, foliasi dan lineasi.
Struktur-struktur ini dibedakan berdasarkan geometri, cara terbentuknya, bahan dasar
(rheology) serta kondisi deformasinya.

 Joint dan shear fractures (kekar gerus) dicirikan dengan bidang yang planar dan licin
yang memotong batuan. Joint terbentuk oleh gaya rengangan diakibatkan oleh stress
tektonik dan temperatur. Pada umumnya di alam joint ditemukan berkelompok
dengan spasi (jarak antar joint) yang teratur dan konsisten.

Berbeda dengan joint, kekar gerus terbentuk karena proses penggerusan dengan
pergerakan yang hanya sedikit dan sejajar bidang kekar. Kekar gerus banyak
ditentukan pada batuan yang terlipat, tetapi juga umum dihasilkan akibat dari proses
pembebanan tektonik. Sedangkan joint umum dijumpai di berbagai lingkungan.
 Gores-garis (slickenlines) dihasilkan akibat pentorehan pada bidang kekar akibat
pergerakan. Pergerakan pada kekar gerus sangat kecil sehingga sukar untuk diamati
oleh mata biasa.
 Vein terbentuk akibat fluida yang masuk kedalam kekar karena adanya perubahan
tekanan fluida didalam batuan.
 Lipatan adalah struktur yang berbentuk melengkung. Lipatan memiliki bentuk dan
ukuran yang beragam dimana struktur dalamnya seringkali merefleksikan kondisi
deformasinya. Lipatan umumnya terbentuk dalam batuan sedimen yang belum
terlitifikasi, contohnya lipatan longsoran (slump) yang banyak di jumpai pada
endapan turbidit.
 Sesar (fault) adalah suatu bidang yang diskrit atau merupakan suatu zona dimana
batuan bergerak. Pergerakan sesar menghasilkan berbagai produk termaksut gouge,
cermin sesar dan gores-garis. Dewasa ini banyak studi sesar dilakukan terutama
dikonsentrasikan pada sesar aktif untuk mencoba memprediksi bencana gempa bumi.
 Bidang belahan (cleavage), foliasi dan lineasi adalah struktur produk dari deformation
temperature dan atau tekanan tinggi.
 Foliasi adalah bidang-bidang planar yang rapat yang terdiri dari mineral-mineral
seperti mika, bidang geser dan pengarahan fragmen kwarsa. Kelompok khusus dari
foliasi adalah bidang belah atau cleavage yang mempunyai karakter khusus yaitu
kalau pecah akan mengikuti bidang belahnya. Bidang belah terbentuk sebagai respon
terhadap deformasi (flattening dan shortening) yang biasanya berasosiasi dengan
perlipatan.
 Lineasi adalah pengarahan umum dari mineral-mineral pipih seperti hornblende,
agregat mineral, lipatan-lipatan mikro dan gores-garis.
DAFTAR PUSTAKA

Sapile, Benyamin dan Agus H. Harsolumakso. 2012. Prinsip Dasar Geologi Struktur.
Bandung ; Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai