Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN GEOLOGI STRUKTUR, KONVERSI SUDUT

DAN TRIGONOMETRI

A. Pendahuluan Geologi Struktur


Geologi struktur merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang
mempelajari dan mengkaji tentang bentuk suatu batuan akibat hasil deformasi
serta proses keterbentukannya. Geologi struktur mempunyai peranan penting bagi
dunia pertambangan karena pemahaman dalam membantu mengetahui dan
memahami awal terjadi dan struktur dari batuan di bumi (daratan dan lautan) yang
menyusun kerak bumi, serta pengetahuan geologi strukur membantu dalam
mengetahui persebaran batuan dan berguna dalam bidang geoteknik untuk
perencanaan usaha pertambangan.
Geologi struktur merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk atau rupa batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Deformasi
merupakan kata kunci dari geologi struktur, dapat diartikan sebagai proses
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan yang diakibatkan oleh gaya yang
terjadi di dalam bumi, seperti gaya geologi endogen. Pada dasarnya, gaya tersebut
merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi.

Sumber: geologiunpadblog
Gambar 1
Jenis Deformasi
Berdasarkan jenisnya, deformasi dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
 Translasi (perubahan posisi).
 Distorsi (perubahan bentuk).
 Rotasi (perubahan orientasi).
 Dilatasi (perubahan volume).
Pengetahuan tentang geologi struktur adalah dasar-dasar dari setiap
pemahaman mengenai evolusi yang terjadi pada kerak bumi, namun geologi
struktur lebih mempelajari tentang bentuk arsitektur kerak bumi yang berasal dari
tekanan-tekanan akibat berada pada zona tekan. Kerak bumi ini mengalami
deformasi (perubahan bentuk) mulai dari perubahan volume atau bentuk, retak-
retak, dan mengalami pergeseran.
Proses yang mengakibatkan batuan mengalami deformasi karena adanya
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kulit bumi yang terdiri atas beberapa
lempeng yang saling bergerak satu sama lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng
tersebut dapat berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling
menjauh (divergen), dan atau saling berpapasan (transform).

Sumber: tambangunp.blogspot
Gambar 2
Pergerakan Lempeng
Geologi struktur mempunyai kaitan yang erat dengan struktur geologi,
apabila geologi struktur merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang bentuk
suatu batuan yang melibatkan gaya-gaya asal dalam bumi, gaya-gaya tektonik
yang mampu merubah bentuk dan ukuran kerak bumi melalui proses deformasi,
maka struktur geologi merupakan produk dari proses deformasi tersebut berupa
antiklin, sinklin, retakan-retakan, sesar-sesar, yaitu bangun-bangun atau
bangunan-bangunan struktur geologi akibat proses tektonika.
Berdasarkan proses deformasi atau kejadiannya, struktur geologi dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Struktur primer
Struktur primer merupakan struktur yang terbentuk secara bersamaan
dengan proses pembentukannya, struktur primer juga biasanya terdapat pada
struktur sedimen dan juga struktur beku. Contohnya:
 Graded bedding
 Parallel lamination
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder ini yaitu proses keterdapatan strukturnya setelah
keterbentukan batuan itu sendiri, adanya interaksi batuan dengan batuan, ataupun
adanya reaksi batuan terhadap gaya-gaya yang berada di lingkungan ataupun di
radius batuan itu sendiri, interaksi batuan dengan makhluk hidup dan erosi dan
biasanya hal ini terjadi pada segala jenis batuan. Berikut ini adalah beberapa
contohnya:
 Sesar, lipatan, kekar.
 Flute cast
 Load cast
 Bioturbation
Struktur kekar adalah struktur berupa belahan, rekahan tanpa adanya
suatu pergeseran, hampir semua batuan yang tersingkap akan ditemukan struktur
kekar. Hal ini dapat terjadi secara bersamaan dengan pembentukan batuan
tersebut walaupun telah terkompakkan. Kekar merupakan salah satu gejala yang
terjadi pada batuan. Kekar merupakan retakan pada batuan yang relatif tidak
mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala
tektonik (deformasi) maupun non tektonik (pada saat diagenesa, proses
pendinginan dsb). Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah kekar
terjadi dalam pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya
tegak lurus vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling
berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling
terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah. Kekar
umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar
bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang
besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya.
Sumber: allcoma.blogspot.com
Foto 1
Struktur Kekar
Patahan atau sesar (fault) adalah bentuk rekahan dari suatu lapisan batuan
bumi yg mengakibatkan satu area batuan bergerak relatif terhadap area yang lain.
Pergerakan bisa relatif turun, naik, ataupun bergerak mendatar terhadap area yg
lain. Sesar merupakan struktur bidang dimana kedudukannya dinyatakan dalam
jurus dan kemiringan
Dalam penjelasannya, sesar terdapat istilah hanging wall dan foot wall
sebagai penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian dari
batuan yang posisinya relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan
bagian dari batuan yang posisinya relatif berada di bawah bidang sesar.

Sumber: goenviron.blogspot
Gambar 3
Struktur Sesar
Secara umum sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu didasari dengan
sifat gerak atau perpindahannya yaitu sebagai berikut:
 Sesar naik
 Sesar turun
 Sesar mendatar
Selain struktur sesar dan struktur kekar, dikenal juga dengan struktur
lipatan.

Sumber: petualang/blogspot
Foto 3
Struktur Lipatan

B. Konversi Sudut dan Trigonometri


Konversi sudut merupakan dasar dari geologi struktur dalam menentukan
struktur bidang, struktur garis, ketebalan, kedalaman dan sebagainya. Konversi
sudut dapat berupa azimuth atau kuadran. Trigonometri merupakan suatu ilmu
mengenai jarak dan besar sudut dengan mempergunakan prinsip segitiga baik
segitiga siku-siku maupun segitiga sembarang.

Sumber: mediabelajaronline.blogspot.com
Gambar 4
Rumus Trigonometri
C. Aplikasi Geologi Struktur Dalam Dunia Pertambangan
1. Stabilitas Lereng
Pada dasarnya, Lapisan batuan terbentuk akibat peran aktif gaya-gaya
geologi dalam proses pembentukannya sehingga mempunyai bentuk dan susunan
yang berbeda –beda disetiap daerahnya. oleh karena itu terdapat beberapa
kemungkinan posisi lapisan yang terbentuk pada suatu lereng, dimana ada suatu
lapisan yang terbentuk sesara miring searah terhadap lereng ada pula suatu
lapisan yang kemiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng.

Sumber: analisa lereng.blogspot.com


Gambar 5
Stabilitas Lereng
2. Menentukan Sesar
Sesar didefinisikan sebagai rekahan/retakan pada batuan penyusun bumi
yang telah atau sedang mengalami pergerakan. Berdasarkan gerak patahannya,
sesar dibagi menjadi tiga, yaitu : sesar normal (normal fault), sesar naik (reverse
fault) dan sesar mendatar (lateral fault). Penentuan blok yang mana sebagai foot
wall dan hanging wall ditentukan dari posisi bidang sesarnya. Hanging wall relatif
berada di atas bidang sesar, sedangkan foot wall relatif berada di bawah bidang
sesar. Patahan atau sesar (fault) adalah bentuk rekahan dari suatu lapisan batuan
bumi yg mengakibatkan satu area batuan bergerak relatif terhadap area yang lain.
Pergerakan dapat relatif turun, naik, ataupun bergerak mendatar terhadap area yg
lain. Perbedaan reverse fault dan thrust fault lebih kepada besar sudut kemiringan
dari bidang sesarnya, maka disini amat penting untuk dapat melakukan konversi
sudut untuk mengetahui bentuk dan arah sesar yang sebenarnya.
KESIMPULAN
Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk batuan sebagai hasil dari deformasi, deformasi sendiri dapat diartikan
sebagai rupa atau bentuk batuan yang dipengaruhi oleh gaya-gaya dalam bumi
yang terjadi. Pengetahuan tentang geologi struktur adalah dasar-dasar dari setiap
pemahaman mengenai evolusi yang terjadi pada kerak bumi, namun geologi
struktur lebih mempelajari tentang bentuk arsitektur kerak bumi yang berasal dari
tekanan-tekanan akibat berada pada zona tekan. Konsep geologi struktur
mempunyai peranan tinggi dalam dunia pertambangan.
Apabila geologi struktur merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang
bentuk suatu batuan yang melibatkan gaya-gaya asal dalam bumi, gaya-gaya
tektonik yang mampu merubah bentuk dan ukuran kerak bumi melalui proses
deformasi, maka struktur geologi merupakan produk dari proses deformasi
tersebut berupa antiklin, sinklin, retakan-retakan, sesar-sesar, yaitu bangun-
bangun atau bangunan-bangunan struktur geologi akibat proses tektonika.
Konversi sudut dan trigonometri mempunyai peranan penting dalam pemahaman
geologi struktur terutama mengenai dalam menentukan struktur bidang, struktur
garis, ketebalan, kedalaman dan sebagainya. Aplikasi geologi dalam dunia
pertambangan dapat digunakan untuk menentukan nilai stabilitas lereng dan
menentukan arah sesar.
DAFTAR PUSTAKA

1.Anonim, 2014. ”Sudut dan Konversi Sudut”, intans777.wordpress.com


Diakses tanggal 11 Februari 2018 pukul 20.00 WIB.

2.Anonim, 2012. “Struktur Geologi”, info-pertambangan.blogspot.co.id Diakses


tanggal 11 Februari 2018 pukul 19.00 WIB.

3.Ansyari, Isya. 2013. ”Geologi Struktur”, learnmine.blogspot.co.id Diakses


tanggal 11 Februari 2018 pukul 21.00 WIB.

4.Purnama, Indra. 2010. ”Konversi Sudut”,


ilmugeologistpertambangan.blogspot.co.id Diakses tanggal 11
Februari 2018 pukul 21.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai