Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN GEOLOGI STRUKTUR, KONVERSI SUDUT

DAN TRIGONOMETRI

A. Geologi Struktur
Geologi Struktur merupakan cabang dari geologi yang mengkaji mengenai
bentuk ataupun arsitektur kulit bumi (batuan) hasil dari deformasi, dimana
deformasi merupakan gejala – gejala geologi yang mengakibatkan terjadinya
perubahan – perubahan fisik atau bentuk pada batuan, perubahan tersebut
disebabkan oleh adanya gaya tektonik dan orogenic yang membentuk struktur
geologi berupa stress (Tegangan).
Struktur geologi yaitu suatu struktur perubahan lapisan batuan sedimen
yang disebabkan oleh gaya tektonik sehingga mengubah hukum superposisi.
Kekuatan atau gaya yang berpengaruh dibagi menjadi 2 yakni :
a) Uniform Stress (Confining Stress)
Tegangan yang menekan maupun menarik dari berbagai arah dengan
kekuatan konstan.
b) Differential Stress
Tegangan yang menekan maupun menarik dari satu arah maupun
berbagai arah, akan tetapi memiliki kekuatan yang dominan pada salah satu arah.
Batuan yang terkena gaya atau stress akan mengalami perubahan
(Deformasi) berikut merupakan tahapan deformasi, antara lain :
1.) Elastic Deformastion (Deformasi Sementara)
Fase ini terjadi saat kerja gaya tidak melewati batas tingkat elastis batuan,
saat terjadi gaya maka bentuk maupun posisi batuan akan kembali seperti semula.
2.) Ductile Deformation
Deformasi yang telah melewati batas tingkat elastis batuan sehingga
batuan berubah bentuk beserta volume secara permanen atau berubah bentuk
dari semua.
3.) Fracture Deformation
Fase dimana deformasi sangat melampaui batas elastis batuan yang
menyebabkan pecahnya batuan.
Pada geologi struktur dikenal struktur geologi primer dan sekunder.
Struktur primer merupakan struktur yang terbentuk ketika pembentukan batuan itu
sendiri, contohnya foliasi pada batuan metamorf, struktur sedimen pada batuan
sedimen dan struktur aliran pada batuan beku.
Sedangkan struktur sekunder yaitu struktur yang terbentuk setelah proses
pembentukan batuan contohnya seperti sesar, lipatan dan kekar.
1. Sesar (Fault)
Sesar merupakan rekahan pada lapisan batuan yang mengalami
pergeseran sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran antara bagian – bagian
yang berhadapan dengan arah yang sejajaran dengan bidang rekahan. Dalam
lapangan, sesar dicirikan dengan adanya Bidang sesar, Deretan mata air,
Penyimpangan kedudukan lapisan dan gejala – struktur minor. Struktur Sesar
dikenal 3 jenis yaitu :
a) Sesar Mendatar (Strike Slip Fault)
b) Sesar Naik (Thrust faults)
c) Dan Sesar Turun (Normal Faults)

Sumber : Achmad Salam, 2013


Gambar 1
Struktur Sesar (Fault)
2. Kekar (Joint)
Kekar merupakan sturktur retakan ataupun rekahan yang terbentuk pada
lapisan batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada lapisan tersebut serta belum
atau tidak mengalami pergeseran. Struktur kekar dikelompokkan berdasarkan sifat
serta karakter dari rekahan yang memiliki arah gaya yang bekerja pada batuan
tersebut, berikut merupakan contoh kekar yang sering dijumpai antara lain :
a) Kekar Gerus
b) Tension Joint
c) Extension Joint

Sumber : Anton Budi Dharma, 2009


Gambar 2
Struktur Kekar (Joint)
3. Lipatan (Fold)
Suatu Perubahan bentuk pada lapisan akibat adanya gaya yang bekerja
(Deformasi) sehingga batuan bergerak dari kedudukan semua membentuk
lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya, lipatan terbagi menjadi dua, yaitu
lipatan sinklin (Cekung kearah atas) dan antiklin (Cembung ke arah atas).

Sumber : Anndy Djoewari, 2011


Gambar 3
Struktur Lipatan (Fold)

B. Konversi Sudut
Sudut terbentuk dari dua buah garis yang saling berpotongan dimana
perpotongan tersebut akan menghasilkan sebuah sudut. Satuan sudut terbagi
menjadi beberapa jenis seperti sistem Seksagesimal (Derajat, Menit, Detik),
Sistem Radian (1 rad = 180°/Putaran), Sistem Waktu (360° = 24 jam). Untuk
memudahkan konversi sudut digunakan kuadran (1/4 lingkaran) jadi dalam sebuah
lingkaran terdapat 4 kuadran yang terbagi oleh 2 sumbu yang berpotongan.

Sumber : Anonim, 2016


Gambar 4
Sudut pada Lingkaran dan Kuadran

C. Trigonometri

Sumber : Muzn Mubarak, 2013


Gambar 5
Perbandingan Trigonometri dalam segitiga siku - siku
Trigonometri merupakan ilmu matematika yang mempelajari mengenai
sudut, sisi serta perbandingan sudut terhadap sisi, dimana Ilmu ini berdasar pada
bangun datar segitiga. Kata Trigonometri sendiri berasal dari Bahasa yunani yang
artinya ukuran – ukuran dalam sudut tiga atau segitiga. Dalam Segitiga siku – siku
memiliki rumus phytagoras yaitu :

√𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑐 2
KESIMPULAN

Geologi struktur adalah cabang dari ilmu geologi yang membahas tentang
bentuk dari kulit bumi (batuan) yang mengalami perubahan akibat adanya gaya
yang bekerja atau biasa disebut dengan deformasi. Sedangkan struktur geologi
merupakan perubahan lapisan batuan yang disebabkan oleh gaya tektonik
sehingga hukum superposisi terubahkan.
Struktur Geologi Terbagi menjadi dua yaitu struktur primer dan struktur
sekunder,. Struktur perimer terbentuk bersamaan dengan batuan sedangkan
struktur sekunder terbentuk setelah terbentuknya batuan. Contoh struktur primer
seperti struktur foliasi pada batuan metamorf, struktur aliran pada batuan beku dan
struktur sedimen pada batuan sedimen. Contoh struktur sekunder seperti struktur
sesar, kekar dan lipatan.
Sudut terbentuk dari dua garis yang saling berpotongan, untuk
mengkonversi sudut terbagi menjadi tiga sistem yaitu sistem Seksagesimal, Radial
dan Waktu. Disamping itu untuk membantu proses konversi sudut digunakan Ilmu
matematika yang dinamakan trigonometri yang membahasa tentang sudut dan
sisi maupun perbandingan sudut terhadap sisi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Erwyne, 2011. “Geologi Struktur”. Erwyne-dc.blogspot.co.id/. Diakses


Tanggal 11 Februari 2018 Pukul 19:21 WIB

2. Koryati, Yuni 2012. “Konversi Sudut”. Yuniarief.blogspot.co.id/. Diakses


Tanggal 11 Februari 2018 Pukul 20:21 WIB

3. Sinaga, Dian 2012. “Trigonometri”. Studiobelajar.com/. Diakses Tanggal


11 Februari 2018 Pukul 18:40 WIB

Anda mungkin juga menyukai