Sumberdaya (resource) berupa mineral maupun batubara, menurut SNI (Standar Nasional Indonesia), sumberdaya merupakan endapan mineral yang diharapkan bermanfaat secara nyata. Sumber daya mineral pada keakinan geologi tertentu bias merubah sifatnya menjadi cadangan apabila dilakukan pengkajian kelayakan tambang serta memenuri kriteria layak tambang. Dengan kata lain, sumberdaya merupakan suatu konsentrasi atau akumulasi dari material yang mempunyai nilai ekonomi pada atau berada di atas kerak bumi, dengan dimensi, kualitas serta kuantitas tertentu yang mempunyai prospek yang berdasar, sehingga dapat diekstraksi secara ekonomis. Adapun faktor lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik dalam aspek geologi yang perlu diketuahui dalam mengestimasi serta menginterpertasikan suatu sumberdaya berdasar bukti – bukti serta pengetahuian geologi yang spesifik. Sumberdaya terbagi menjadi 3 berdasarkan tingkat keyakinan geologinya, diantaranya : 1. Sumberdaya hipotetik (Hypothetical Resource) Keterdapatan bahan galian di suatu daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data. Sumberdaya ini dihitung berdasarkan daa yang memenuhi syarat pada tahap survey tinjau. 2. Sumberdaya Tereka (Inferred Resource) Bagian dari sumberdaya dengan tonase, kadar serta kandungan mineral yang dapat diestimasi berdasarkan tingkat kepercayaan yang rendah. Sumberdaya ini dilakukan secara tereka serta berdasarkan asumsi dari keteredapatan bukti geologi, namun tidak diklarifikasi kemenerusan geologi dan/atau kadarnya atau hanya berlandaskan informasi yang didapatkan melalui teknik yang memadai dari lokasi mineralisasi seperti singkapan, puritan uji, sumumr uji dan lubang bor dengan kualitas serta tingkat kepercayaan yang terbatas (kurang jelas) namun memenuhi syarat dalam tahap prospeksi. 3. Sumberdaya Tertunjuk (Indicated Resource) Sumberdaya dengan faktor – faktor seperti tonase, densitas, dimensi, karakteristik, kadar serta kandungan mineral yang dapat diestimasi namun dengan tingkat kepercayaan yang normal atau wajar. Faktor tersebut diperoleh hasil dari eksplorasi serta perolehan dan pengujian conto yang didapatkan pada lokasi mineralisasi seperti singkapan, pairt uji, sumur uji, maupun lubang bor. Perolehan data berdasarkan lokasi yang memiliki jarak atau spasi yang relatif kurang tepat dalam memastikan kemenerusan geologi dan/atau konsentrasi maupun kadar, sehingga hanya mengasumsikan kemenerusannya saja dan memenuhi syarat untuk tahap ekplorasi pendahuluan. 4. Sumberdaya Terukur (Measured Resource) Sumberdaya dengan tonasi, densitas, dimensi, dan lain – lain dapat diestimasi berdasarkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Tingkat kepercayaan tersebut didasarkan atas hasil eksplorasi yang rinci serta terpercaya. Lokasi informasi perolehan data pada sumberdaya ini secara meruang dapat dikatakan cukup rapat dalam meastikan kemenerusan geologi beserta kadarnya. Disamping itu, Cadangan merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur maupun tertunjuk yang pada akhirnya dapat ditambang secara ekonomis. Tambahan material dilusi (material hilang) tidak dapat dipungkiri keberadaannya yang dapat kemungkinan terjadi ketika material tersebut ditambang. Pada klasifiasi ini, pengkajian serta studi yang tepat dialkukan secara tepat termasuk dalam pertimbangan serta modifikasi dari asumsi yang realistis atas faktor – faktor penambangan, ekonomi, pemasaran, metalurgi, sosial, lingkungan dan hukum. Cadangan ini dipisah menjadi 2 berdasarkan naik tingkat keyakinannya, diantaranya : 1. Cadangan Terkira (Probable Reserve) Bagian sumberdaya mineral tertunjuk dan bagian dari sumberdaya terukur yang bersifat ekonomis dalam penambangan. 2. Cadangan Terbukti (Proven Reserve) Sumberdaya terukur yang berdasarkan kajian pada kelayakan seluruh faktor yang terkait telah terpenuhi sehingga penambangan dapat dilakukan secara layak Sumber : Azhary Rahim, 2014 Gambar 1 Hubungan hasil eksplirasi terhadap sumberdaya mineral dan cadangan
B. Pemilihan Metode Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan
Metode perhitungan yang dipilih berdasarkan hubungan dan kebutuhan pada suatu sumberdaya maupun cadangan itu sendiri, salah satu contoh metode cross section, metode ini merupakan metode sederhana dimana aplikasi perhitungan dilakukan dengan mudah dan relatif cepat, serta mudah untuk dideskripsikan atau digambar. Metode ini dapat dilakukan secara manual maupun dibantu oleh perakat lunak computer. Pada dasarnya perhitungan cadangan didasari oleh geometri endapan bahan galian. Hal tersebut bergantung pula pada jenis bahan galiannya. Penilaian suatu cadangan bahan galian dialkukan dengan beberapa metode yaitu : a. Metode Cross Section Metode yang umumnya digunakan pada tahap awal perhitungan yang secara manual dapat dipakai dalam alat pembanding dalam hasil perhitungan yang lebih canggih dalam perangkat lunak komputer. b. Metode Isoline (Metode Kontur) Metoda yang digunakan dalam endapan bijih yang ketebal serta kadarnya mengecil dari tengah ke tepi endapan. Disamping itu, volume dapat diketahui dengan menghitung luas daerah yang terdapat dalam batas kontur, lalu mempergunakna prosedur yang umum dikenal. Kadar rata – rata dapat diketahui dengan membuat peta kontur lalu mengadakan weighting dari masing – masing luas daerah dengan kontur grade. c. Metode Model Blok (Grid) Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan merupakan metode penaksiran. Metode penaksiran terbagi menjadi Neighbourhood Nearest Point (NNP) dan Inverse Distance Weighting (IDW). Setelah data hasil uji kualitas conto diinput pada basis data lalu dilakukan penaksiran data kualitas terhadap titik- titik(grid) yang belum terdapat data kualitas. Nilai taksiran tersebut adalah nilai rata – rata tertimbang (weighting average) yang berasal dari data conto yang telah ada. Untuk penaksiran data kualitas (kadar) dilakukan pembobotan yang didasarkan dari : 1. Letak blok yang akan ditaksir dari letak conto data. 2. Kecenderungan penyebaran data kualitas. 3. Hubungan letak ruang antar conto (orientasi). Pemodelan blok dengan komputer akan merepresentasikan suatu endapan bahan galian dengan model blok (block model), dimana dimensi disesuaikan terhadap desain penambangan (ukuran disamakan dengan tinggi jenjang). d. Metode Geostatistik dan Kriging Metode kringing merupakan metode dengan ketepatan penaksiran (interpolasi) yang baik. Metode ini memasukkan aspek posisi (spasial) dari titik referensi dalam menaksir suatu titik tertentu. Proses ini unggul dalam screening atau titik referensi yang terletak tepat di balakang suatu titik. Metode geostatistik yang digunakan dalam penaksiran kadar blok dari kombinasi linier conto yang ada dalam sekitar blok. e. Metode Poligon (Area of Influence) Metode perhitungan konvensional yang digunaka pada endapan dengan tingkat homogen dan memiliki geometri yang relatif sederhana. Kadar pada metode ini ditaksi melalui nilai conto yang berada pada tengah poligon (metode poligon daerah pengaruh). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antar dua titik conto dengan satu garis sumbu. Sumber : anonim, 2016 Gambar 2 Diagram alir model perhitungan sumberdaya
C. Kaidah dan Manfaat Perhitungan Sumberdaya dan Cadangan
Dalam melakukan perhitungan sumberdaya, diperlukan perhatian terhadap kaidah tertentu seperti: 1. Taksiran sumberdaya mencermikan secara tepat (kondisi geologi dan karakteristik endapan bahan galian). 2. Taksiran didasari atas data actual yang diolah secara objektif. 3. Keputusan suatu data dalam penaksiran harus diperoleh dengan pedoman yang jelas and konsisten. 4. Tidak ada pembobotan data yang berbeda serta disertai dengan dasar yang kuat. 5. Metode perhitungan harus memberikan hasil yang tepat diuji ulang (verifikasi). Perhitungan sumberdaya memiliki manfaat seperti : 1. Menentukan besaran kuantitas (tonase) dan kualitas terhadap suatu endapan bahan galian. 2. Menggambarkan dimensi endapan bahan galian serta distribusi ruangnya. 3. Menentukan sistem penambangan beserta komponen yang diperlukan. 4. Menentukan umur suatu tambang. 5. Menentukan batas kegiatan penambangan, dll. KESIMPULAN
Sumberdaya (resource) berupa mineral maupun batubara, menurut SNI
(Standar Nasional Indonesia), sumberdaya merupakan endapan mineral yang diharapkan bermanfaat secara nyata. Sumber daya terbagi menjadi : 1. Sumberdaya hipotetik (Hypothetical Resource) 2. Sumberdaya Tereka (Inferred Resource) 3. Sumberdaya Tertunjuk (Indicated Resource) 4. Sumberdaya Terukur (Measured Resource) Cadangan merupakan bagian dari sumberdaya mineral terukur maupun tertunjuk yang pada akhirnya dapat ditambang secara ekonomis berdasarkan faktor – faktor lainnya. Cadangan terbagi menjadi : 1. Cadangan Terkira (Probable Reserve) 2. Cadangan Terbukti (Proven Reserve) Pada dasarnya perhitungan cadangan didasari oleh geometri endapan bahan galian. Hal tersebut bergantung pula pada jenis bahan galiannya. a. Metode Cross Section b. Metode Isoline (Metode Kontur) c. Metode Model Blok (Grid) d. Metode Geostatistik dan Kriging e. Metode Poligon (Area of Influence) DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2016. “Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan”.
Tukangbatu.com. Diakses Tanggal 22 April 2018 Pukul 15:33 WIB