Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
NO. TUGAS : 06A

LAPORAN AWAL
BLOCK MODEL DAN BLOCK MODEL CONSTRUCTION

Nama : Faza Ferdiansyah


NPM : 10070116077
Shift / Waktu : V (Lima) / 17.00 - 20.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu / 19 Oktober 2019
Hari/Tanggal Laporan : Sabtu / 19 Oktober 2019
Asisten : 1. Ir. Yuliadi, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Nelly Nur Yuanita
4. Dewi Luckyta Kusuma N
5. M Aprilianto Wicaksono

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT. Karena limpahan rahmat
serta kasih-Nya sehingga penulis mampu untuk menyusun Laporan yang
berisikan Block Model dan Block Model Construction yang terselesaikan tepat
pada waktunya. Sholawat serta salam kita selalu mengucapkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulis sadar bahwa keterbatasan pengetahuan serta pemahaman
penulis mengenai materi menjadi kendala dalam menjabarkan lebih pada
penyusunan laporan sehingga masih terdapat kesalahan yang harus diperbaiki
untuk kedepannya. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun sehingga laporan ini kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta
ilmu pengetahuan pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada orang – orang yang
berperan aktif dalam pembuatan laporan ini.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, 19 Oktober 2019

Faza Ferdiansyah
10070116077

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................1
1.2.1 Maksud....................................................................................1
1.2.2 Tujuan......................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................2


2.1 Definisi dan Dasar............................................................................2
2.2 Data Pemodelan dan Jenis Block Model..........................................3

BAB III KESIMPULAN.................................................................................6


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki potensi bahan galian tambang yang tersebar di
seluruh wilayahnya. Dimana bahan galian tersebut sangatlah penting dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat maupun negaranya. Maka dari itu, diperlukan
usaha dan peranan dari industri, salah satunya industri pertambangan. Industri
pertambangan dapat memajukan dan kebutuhan negara dalam bidang ekonomi
dan pembangunan suatu negara.
Namun bahan galian tambang tersebut pada dasarnya berada dibawah
permukaan bumi. Sehingga diperlukan penggambaran atau visualisasi dari mulai
bentuk, kadar, volume dan lain sebagainya. Salah satu cara dalam
menggambarkan endapan bahan galian yaitu dengan metode block model.
Block model merupakan metode yang menggambarkan keadaan dengan
matrik block dari dimensi x,y,z yang akan menamplikan volume deposit kepada
yang diinginkan, dengan ukuran block yang teratur. Sehingga dapat dilakukan
studi kelayakan dan evaluasi dalam penentuan jadwal atau rancangan dalam
penambangan.

1.2 Maksud Dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum kali ini yaitu mengenal pemodelan bahan galian
berupa block model dan block model construction.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Memahami definisi dan hasil dari pemodelan block model.
2. Mengetahui data yang dibutuhkan dalam pemodelan block model.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi dan Dasar


Model cadangan yang dibuat merupakan pendekatan atau pendugaan
dari kenyataan yang berdasarkan pada informasi yang dimiliki dan masih
mengandung ketidaktentuan. Dalam menghitung suatu cadangan harus
memperhatikan secara tepat kondisi geologi dan karakter mineralisasi dan sesuai
dengan tujuan evaluasi. Penaksiran cadangan cukup penting, sebab :
1. Memberikan informasi perhitungan kuantitas (tonase) dan kualitas (kadar)
pada cadangan bijih.
2. Menggambarkan perkiraan bentuk endapan cadangan bijih secara tiga
dimensi beserta distribusi ruang dari kadarnya.
3. Menentukan jumlah cadangan untuk disesuaikan terhadap umur
tambang.
4. Menentukan batas-batas kegiatan penambangan yang ditentukan dari
perhitungan cadangan.
Dalam pemodelan cadangan bijih yang akan digunakan dalam
perancangan tambang perlunya konsistensi terhadap metode penambangan dan
teknis perencanaan tambang yang akan diterapkan. Adapun taksiran harus
didasari data faktual yang diolah secara objektif. Penggunaan komputer akan
membantu dalam pemodelan sumberdaya secara pengolahan, klasifikasi serta
interpretasi data.
Metode block modelling adalah metode pemodelan suatu cadangan ke
dalam bentuk penambang block by block yang diinput dalam model tiga dimensi
maupun dua dimensi. Metode block modelling berguna dalam menganalisis dan
menentukan penyebaran jumlah cadangan batubara dan overburden secara
block by block, section by section dan elevation by elevation, agar memperoleh
perhitungan dalam jumlah batubara yang diperoleh dari range elevasinya.
Dengan kata lain block model adalah suatu matrik block (cell) dari dimensi X,Y,Z
yang menampilkan volume deposit kepada yang diinginkan. Setiap block akan
menentukan bagian ruang tiga dimensi tertentu.

2
3

Block model menjadi salah satu landasan dalam melakukan perencanaan


produksi khususnya dalam simulasi penjadwalan (scheduling) dalam
menentukan waktu produksi batubara hingga mine out, selanjutnya berpengaruh
terhadap laju aliran dana (cash flow) penambangan suatu pit. Dalam perhitungan
cadangan melalui metode block modelling meliputi :
1. Persiapan.
Tahapan persiapan data dasar dan peta dasar, alat dan bahan dalam
pelaksanaan. Data yang dipelrukan seperti : peta topografi lokasi,
topografi pit design, topografi roof dan floor batubara.
2. Penentuan ukuran dan pemberian nama block.
Ukuran ditentukan berdasarkan lebar area kerja, contohnya dalam PT.
KPC yaitu 40 meter. Sehingga diterapkan ukuran 40 x 40 meter tiap satu
block-nya. Namun ukuran tersebut bukan merupakan tetapan, dapat
berupa 40 x 60 meter. Semakin besar ukuran blok maka tingkat ketelitian
pengukuran akan semakin menurun karena block akan semakin jauh
jarak antar section satu dengan section lainnya.
3. Analisis kontur
4. Perhitungan cadangan/
5. Stripping ration (SR) modelling.
Adapun hasil yang dihasilkan dari metode ini yaitu :
1. Volume overburden dan batubara (tiap section).
2. Volume overburden dan batubara (tiap range elevasi).
3. Stripping ratio (tiap range elevasi).
4. Stripping ratio modelling (tiap section dan block).

2.2 Data Pemodelan dan Jenis Block Model


Tahapan dalam pemodelan yaitu mempersiapkan basis data komputer.
Pembuatan basis data membutuhkan waktu relatif lama. Basis data assay dan
basis data komposit melputi pembuatan basis data komputer. Secara umum
basis data terdiri dari :
1. Koordinat (northing, easing, elevasi) mulut lubang bor atau collar.
2. Titik awal (from) dan akhir (to) kedalaman lubang bor pada interval data
assay.
4

3. Panjang (interval) assay dan Peubah (variable), variable meliputi kadar


logam, jenis batuan, densitas, jenis data (sampel pengeboran, permukaan
dan pada tunnel).
Umumnya pemodelan mempunyai batas koordinat, arah dan ketinggian.
Berikut merupakan contoh dari blok model berukuran 10 x 2 x 5 meter.

Sumber : Flysh Geost, 2015


Gambar 2.1
Block model, prinsip perhitungan dan ukurannya
Dalam metode block modelling terbagi menjadi dua yaitu :
1. Block Model Regular
Block model regular adalah model yang ukuran bloknya dibuat teratur
pada permukaan lapisan. Berdasarkan ketentuan ukuran blok yang dibuat
1/3 – ½ jarak lubang bor dengan jarak rata-rata 250 meter. Metode ini
sering digunakan, dimana cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi
menjadi unit-unit atau blok-blok kecil dengan dimensi panjang, lebar dan
tinggi. Tinggi blok umumnya disesuaikan terhadap tinggi jenjang
penambangan. Dalam blok-blok mempunyai data seperti jenis batuan,
jenis mineralisasi, jenis alterasi, kode topografi, kadar (lebih dari satu
mineral).
2. Irregular Block Model
Pemodelan ini model yang ukuran bloknya tidka beraturan atau bervariasi
seperti 100 x 50 meter, 100 x 25 meter dan lain sebagainya. Dengan
kata lain ukuran blok dalam model tidak perlu harus sama. Pada blok-blok
yang ukuran relatif besar disimpan pada daerah-daerah tepi yang tidak
termineralisasi karena informasi detail tidak diperlukan. Sedangkan pada
blok-blok yang berukuran relatif kecil disimpan pada daerah dengan
5

mineralisasi bijih yang penting (detail) dan sangat diperlukan. Biasanya


pemodelan jenis ini sulit untuk di proses dalam perangkat lunak komputer.
Dari kedua jenis metode tersebut terdapat metode pemodelan lain seperti
Strata Model (Graded Seam Model), strata model dimuat berdasarkan prinsip
umum stratigrafi mengenai urutan lapisan yang diendapkan pada suatu periode
tertentu yang menerus serta selaras. Dalam metode ini terbagi menjadi dua jenis
unit, yaitu :
1. Compound unit
Berupa spliting dari seam atau surface maupun lapisan tunggal.
2. Element unit
Berupa interval dengan analog dengan parent seam dari seam yang
mengalami spliting.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan teori hasil rangkuman, dapat diambil kesimpulan bahwa :


1. Block Model merupakan suatu matrik block (cell) dari 3 dimensi x,y,z yang
menampilkan volume deposit kepada cebakan bijih. Setiap blok akan
menentukan bagian ruang tiga dimensi tertentu, dimana tiap blok akan
mengidentifikasi hasil pengujian kadar, kualitas, informasi geologi dan
spatial lainnya. Hasil dari block modelling yaitu volume overburden dan
batubara (tiap section), volume overburden dan batubara (tiap range
elevasi), stripping ratio (tiap range elevasi), stripping ratio modelling (tiap
section dan block).
2. Dalam block modelling diperlukan data berupa data collar, titik awal (from)
dan akhir (to) dengan interval kedalaman lubang bor pada data assay,
panjang assay dan variabel seperti kadar logam, jenis batuan, densitas,
jenis data (sampel pengeboran, permukaan dan pada tunnel).

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Geost, Flysh. 2015. “Konsep Block Model dan Basis Data”.


geologinesia.com. Diakses Tanggal 18 Oktober 2019 Pukul 19.04 WIB

2. Hamdan, Burhan. 2016. “Block Model Construction”. Scribd.com. Diakses


Tanggal 18 Oktober 2019 Pukul 20.31 WIB.

3. Ichsan, Muhammad. 2015. Penerapan Block Modelling Dalam Perencanaan


Tingkat Produksi Batubara Di Pit Kuskus Departemen Hatari PT. Kaltim
Prima Coal Provinsi Kalimantan Timur. Palembang : Universitas
Sriwijaya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai