Anda di halaman 1dari 6

GEOMETRI UNSUR STRUKTUR

A. Geometri Unsur Struktur


Geologi struktur merupakan ilmu geologi yang mengkaji tentang hal yang
bertalian dengan bentuk arsitektur suatu batuan hasil dari proses deformasi. Untuk
menganalisa struktur tersebut dapat dilakukan secara geometri, yang berpinsip
berdasar pada kedudukan atau orientasi yang pasti dalam ruang serta hubungan
antara satu dengan lainnya. Pada dasarnya suatu bidang maupun garis memiliki
komponen kedudukan (attitude), arah serta besaran kecondongan (inklinasi) atau
besaran batas umum untuk sudut vertikal yang diukur ke bawah dari bidang
horizontal menuju suatu bidang atau garis yang bersangkutan.
Pada dasarnya struktur geologi sekunder terbagi menjadi 3 yaitu sesar,
kekar dan lipatan, dimana ketiga jenis struktur tersebut dapat dijumpai dilapangan
pada suatu singkapan batuan yang terdeformasi, adapun bentuk – bentuk
geometri tersebut dapat dibuat mudah dengan geometri yang terdiri dari struktur
garis dan struktur bidang. Bentuk atau gejala tersebut merupakan unsur – unsur
yang berhubungan dalam proses pembentukannya contohnya seperti hubungan
kekar, sesar, lipatan, belahan dll.
Unsur geometris tersebut (struktur garis dan struktur bidang) dibedakan
menjadi :
a. Struktur bidang : bidang perlapisan, sesar, kekar, lipatan, foliasi dan lain
sebagainya.
b. Struktur Garis : perpotongan 2 bidang, liniasi, gores garis, dan lain
sebagainya.
Adapun struktur garis maupun bidang ini dapat digunakan dalam studi
kasus mengenai besaran arah dan sudut, panjang serta jarak dari struktur bidang
dan struktur garis contohnya dalam hal menentukan suatu panjang segmen garis,
sudut antara dua bidang, sudut antara dua garis atau sudut antara garus dan
bidang, jarak titik terhadap bidang atau terhadap garis, dll.
Disamping itu, metode ataupun ilmu ini memiliki sisi kelemahan yakni
memiliki tingkat ketelitian yang bergantung pada faktor – faktor seperti : Ketelitian
alat gambar dan tingkat keterampilan menggambar serta skala penggambaran.
Selain itu metode ini memiliki sisi positif dibandingkan dengan ilmu proyeksi
perspektif serta proyeksi stereografis karena lebih cepat memecahkan masalah
sebab berhubungan langsung dengan kenampakan tiga dimensi, maka dari itu
metode ini mudah untuk dipahami

B. Struktur Bidang
Dalam geologi struktur, struktur bidang terdiri atas bidang real dan struktur
bidang semu. Struktur bidang real merupakan struktur yang Nampak nyata atau
dapat terlihat bentuk serta keududukannya dilapangan. Contoh dari bidang real,
diantaranya bidang perlapisan, sesar, ketidakselarasa, kedudukan bidang yang
terlipat dan foliasi, sedangkan struktur semu adalah struktur yang orientasi atau
kedudukan maupun bentuknya hanya dapat diketahui dari hasil analisa struktur
bidang real. Contoh dari struktur semu yakni bidang poros lipatan.
Istilah – istilah yang dikenal dalam struktur bidang, yaitu :
1.) Jurus (Strike)
Arah dari garis horizontal perpotongan antara bidang yang bersangkutan
dengan bidang horizontal (diukur dari arah utara).
2.) Kemiringan (Dip)
Kemiringan (sudut) yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang
horizontal (tegak lurus terhadap jurus).
3.) Kemiringan Semu (Apparent Dip)
Arah tegak lurus dari jurus dengan arah miringnya bidang yang diukur dari
arah utara.

Sumber : Dennis Tasa, 2012


Gambar 1
Ilustrasi Strike dan Dip
C. Struktur Garis
Komponen geometri berupa garis yang ditarik dari suatu titik yang bergerak
dimana panjangnya hanya sepanjang jejak dari titik tersebut. Unsur struktur garis
dapat berupa garis lengkung, garis patah, maupun garis lurus.
Istilah – istilah yang dikenal dalam struktur garis, diantaranya :
1.) Plunge
Sudut vertikal antara garis dengan proyeksi garis tersebut dalam bidang
horizontal.
2.) Trend (arah penunjaman)
Jurus bidang vertikal yang melalui garis serta menunjukkan arah
penujaman garis.
3.) Pitch
Besaran sudut yang dibentuk antara garis dengan jurus bidang horizontal.

Sumber : Dennis Tasa, 2012


Gambar 2
Ilustrasi Plunge dan Trend

D. Cara Penulisan Simbol atau Notasi Struktur Garis


Untuk menulisakan suatu kedudukan struktur garis secara tertulis berupa
simbol pada peta geologi dapat dinyatakan dengan Plung dan Trend. Berikut
merupakan sistem penulisan Azimuth, dimana Azimuth hanya mengenal satu
penulisan yakni Y°, N ; X°, E, dimana X° merupakan Trend (0 - 360°) dan Y° yaitu
Plunge (0 - 90°).
Perihal penulisan geometri didahulukan dengan menulisakan arah strike,
dilanjutakan dengan menuliskan besaran dip, yaitu seperti strike / dip. Contohnya
: N 15° E / 30°. Berikut merupakan simbol ataupun notasi dalam suatu peta :
Sumber : Darwis, 2016
Gambar 3
Simbol Struktur Garis dan Struktur Bidang pada Peta Geologi
KESIMPULAN

Pada dasarnya struktur geologi sekunder terbagi menjadi 3 jenis yaitu


Lipatan, Kekar, dan sesar. Untuk menganalisa struktur tersebut dapat dilakukan
secara geometri, yang berpinsip berdasar pada kedudukan atau orientasi yang
pasti dalam ruang serta hubungan antara satu dengan lainnya. Adapun bentuk –
bentuk geometri tersebut dapat dibuat mudah dengan geometri yang terdiri dari
struktur garis dan struktur bidang.
Struktur bidang terdiri atas bidang real (Tampak) dan struktur bidang semu
(hasil analisa struktur bidang real). Istilah – istilah yang dikenal dalam struktur
bidang yaitu :
1.) Jurus (strike)
2.) Kemiringan (dip)
3.) Kemiringan Semu (apparent dip)
Sedangkan geometri garis berupa garis yang ditarik dari suatu titik yang
bergerak dimana panjangnya hanya sepanjang jejak dari titik tersebut. Istilah –
istilah yang dikenal dalam struktur garis yaitu :
1.) Plunge
2.) Trend
3.) Pitch
DAFTAR PUSTAKA

1. Amin, Yadi L 2011. “Geologi Struktur (GS Part II)”. Belajar-


geologi.blogspot.co.id/. Diakses Tanggal 18 Februari 2018 Pukul
20:25 WIB

2. Harianto, Mansur 2015. “Unsur-unsur Geometri Struktur Geologi”.


geokeybedd.blogspot.co.id/. Diakses Tanggal 18 Februari 2018
Pukul 21:14 WIB

3. Siburian, David 2014. “Struktur Geologi”.


Thenewdaywithgeology.blogspot.co.id/. Diakses Tanggal 18
Februari 2018 Pukul 22:40 WIB

Anda mungkin juga menyukai