Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan akhir petrologi dan mineralogi tentang “Mineral dan
Mineralogi”. Dengan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini. Laporan ini
adalah syarat untuk mencapai pembelajaran di jenjang perguruan tinggi dan syarat
untuk mengikuti praktikum selanjutnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Iqbal Haryoto
NPM 1007012064
i
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
2.2.2 Sublimasi
Sublimasi merupakan proses yang paling kecil diantara proses – proses
yang lainnya. Sublimasi yaitu proses yang pengendapannya langsung dari
uap atau gas. Prinsip proses sublimasi yaitu berada pada penurunan suhu
dan tekanan.
2.2.3 Metasomatisme kontak
Metasomatisme kontak merupakan proses yang terjadi akibat dari panas
yang disertai perubahan kima antara bebatuan dengan hidrotermal. Proses
intrusi magma yang memiliki sisa larutan dan gas yang mempunyai suhu
yang tinggi. Tetapi, apabila sisa – sisa tersebut bersentuhan atau
berinteraksi dengan celah batuan dapat menghasilkan mineral – mineral
baru.
3
2.2.4 Proses hidrotermal
Proses hidrotermal yaitu proses terbentuknya mineral yang disebabkan
oleh pengaruh dari suhu, temperatur dan tekanan yang sangat rendah.
Proses hidrotermal ini terjadi di sekitar sumber dari panas bumi yang
diakibatkan oleh adanya injeksi dari magma terhadap air.
2.2.5 Sedimentasi
Sedimentasi merupakan proses pengendapan mineral yang dilakukan oleh
angin, air maupun gletser. Proses sedimentasi menghasilkan endapan
yang berasal dari proses pengendapan mineral yang telah mengalami
pelapukan dari batuan asalnya yang nantinya terakmulasi dan
tersedimentasi pada suatu tempat. Proses sedimentasi diakibatkan oleh
adanya proses organik, kimia dan fisik.
4
5
penguapan.
5
apapun . Di alam bebas biasanya jarang ditemukan bentuk-bentuk kristal
yang sempurna, karena pada saat di alam bebas bentuk bangun kristal
yang dilihat bukanlah bentuk yang sempurna karena di alam bebas dalam
keadaan berkelompok.
Istilah – istilah perawakan kristal dapat berupa columnar seperti tiang,
filiform seperti benang, capiary seperti rambut , bladed seperti pisau, blocky
seperti batu bata, plumose seperti bulu, acicular seperti jarum dll.
6
7
7
2.5.3 Ketahanan
Ketahanan ini bisa diilihat terhadap goresan mineral nya.
2.5.4 Kekerasan (hardness)
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap goresan. Kekerasan
ini dikenal sebagai skala mohs yang dapat diartikan sebagai suatu mineral
dapat membandingkan suatu mineral lainnya yang nantinya dipakai
sebagai kekerasan yang standard.
2.5.5 Massa jenis
Massa jenis merupakan perbandingan berat mineral dengan volume
mineral. Cara untuk menentukan massa jenis atau berat jenis mineral yaitu
dengan cara menimbang mineral terlebih dahulu.
2.5.6 Kilap (lustre)
Kilap merupakan penampakkan atau cahaya pada mineral yang
dipantulkan oleh mineralnya. Kilap ini terbagi menjadi dua jenis yaitu kilap
logam dan kilap non logam.
2.5.7 Warna
Warna merupakan kenampakkan mineral yang dapat dilihat langsung dari
mineral. Tetapi tidak dapat dijadikan acuan karena dalam sebuah mineral
dapat memiliki warna lebih dari satu warna.
2.5.8 Gores
Gores adalah warna pada mineral yang berbentuk bubuk. Umumnya pada
gores warna mineral nya itu tetap sama.
2.5.9 Kemagnetan
Kemagnetan merupakan sifat mineral terhadap gaya magnet. Contoh nya
seperti paramagnetik, feromagetik dan diamagnetik
8
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
3.1.1 Pendeskripsian mineral (3 mineral)
Pendeskripsian Mineral (3 Mineral) berdasarkan literatur dan parameter.
Pendeskripsian disesuaikan dengan yang sudah dipelajari (mineral ditentukan
oleh masing – masing asisten).
3.1.2 Gambar dan jelaskan mengenai genesa mineral
Gambar dan jelaskan mnegenai genesa mineral kemudian berikan contoh
mineralnya beserta foto dan pendeskripsiannya masing – masing 2 mineral.
3.1.3 Membuat mind map mengenai klasifikasi mineral barzellius
Membuat mind map semenarik mungkin mengenai klasifikasi mineral
menurt barzellius meliputi nama mineral beserta rumus kimia nya (setiap golongan
minimal 5 mineral) dan di hafalkan.Ukuran kertas A3
3.1.4 Membentuk rangkuman mengenai logam dan nonlogam
Membuat rangkuman mengenai mineral logam dan non logam beserta
manfaatnya (minimal 2 lembar)
3.1.5 Menjelaskan mengenai Mandala Metalogenik
Menjelaskan mengenai Mandala Metalogenik (Minimal 2 lembar)
3.1.6 Mencari lokasi keterdapatan bahan galian pada peta Indonesia
Mencari lokasi keterdapatan perusahaan bahan galian mineral logam dan
non logam pada peta Indonesia. (5 perusahaan logam, 5 perusahaan non logam).
Ukuran kertas A3
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pendeskripsian Mineral (3 Mineral)
9
Tabel 3.1
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/009/2021
Warna Merah muda (pink)
Kilap Non logam
Kekerasan 6 mohs
Pecahan Konkoidal
Belahan Sempurna
Ketahanan Britle
Gores Putih
Kemagnetan Diamagnetik
Transparansi Translucent - Transparant
Perawakan Memapan
Nama mineral Ortoclas
Golongan Silikat
Sistem Monoklin
Manfaat Bahan pembuat keramik
Berat jenis 2,55 – 2,63 g/cm2
Foto Sketsa
10
Tabel 3.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/005/2021
Warna Biru
Kilap Non logam
Kekerasan 4,5 – 5 mohs
Pecahan Subkonkoidal
Belahan Sempurna
Ketahanan Brittle
Gores Putih
Kemagnetan Diamagnetik
Transparansi Transparant
Perawakan Membilah
Nama mineral Kyanit
Golongan Silikat
Sistem Triklinik
Manfaat Sebagai Indusri keramik
Berat jenis 3,53 – 3,65 g/cm2
Foto Sketsa
11
Tabel 3.3
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/036/2021
Warna Sienna
Kilap Logam
Kekerasan 5 – 5,6 mohs
Pecahan Hackly
Belahan Tidak Sempurna
Ketahanan Brittle
Gores Abu - abu
Kemagnetan Feromagneti
Transparansi Transparan
Perawakan Melapis
Nama mineral Apatit
Golongan Phospat
Sistem Heksagonal
Manfaat Sebagai pembuatan pupuk
Berat jenis 3,15 – 3,20 g/cm2
Foto Sketsa
12
3.2.2 Gambar dan jelaskan mengenai genesa mineral
1. Kristalisasi magma
Kristalisasi magma mengalami proses yaitu dari magma homogen, magma
homogen ini mengalami penurunan suhu dan membentuk kerangka kristal
dimana magma ini melewati zona yang bernama chillzone. Setelah
chillzone (zona dingin) terbentuk, terjadi kristalisasi awal kristal “a”.
Kerangka kristal mengalami penurunan suhu dan mengalami
pengkristalan, kristal ini menjadi banyak dan yang berat akan nmembentuk
mineral
13
Tabel 3.2.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/001/2019
Warna Black
Kilap Logam
Kekerasan 72,5 – 5 mohs
Pecahan Konkoidal
Belahan Tidak Sempurna
Ketahanan Brittle
Gores Hijau kehitaman
Kemagnetan Feromagnetik
Transparansi Opaque
Perawakan Memapan
Nama mineral Magnetit
Golongan Oxide
Sistem Isometrik
Manfaat Sebagai pengikat logam
Berat jenis 5,2 g/cm2
Foto Sketsa
14
Tabel 3.2.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/002/2021
Warna Kuning
Kilap Logam
Kekerasan 2,5 – 5,5 mohs
Pecahan Uneven
Belahan Tidak Sempurna
Ketahanan Brittle
Gores Hitam kehijauan
Kemagnetan Feromagnetik
Transparansi Opaque
Perawakan Melapis
Nama mineral Kalkopirit
Golongan Sulfida
Sistem Tetragonal
Manfaat Sebagai bijih tembaga
Berat jenis 4,8 g/cm2
Foto Sketsa
15
2. Hidrothermal
Hidro artinya air dan thermal artinya panas. Jadi hidrothermal adalah air
panas. Hidrothermal beraal dari cairans sisa magma yang tidak ikut dalam
proses pengkristalan sebelumnya. Karena, adanya pengaruh temperatur
dan suhu. Kemudian magma yang menghasilkan suatu panas pada
rekahan maka akan terbentuk suatu mineral. Dalam hidrothermal terdapat
high sulphidation yaitu yang tidak dipengaruhi oleh struktur dan low
sulphidation yaitu yang dipengaruhi oleh struktur.
16
Tabel 3.2.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/003/2021
Warna Hitam
Kilap Logam
Kekerasan 6 – 6,5 mohs
Pecahan Konkoida
Belahan Sempurna
Ketahanan Brittle
Gores Coklat
Kemagnetan Feromagnetik
Transparansi Transparan
Perawakan Menjari
Nama mineral Rutile
Golongan Oksida
Sistem Tetragonal
Manfaat Sebagai bijih titanium
Berat jenis 4,8 g/cm2
Foto Sketsa
17
Tabel 3.2.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/004/2021
Warna Putih
Kilap Non Logam (kilap tanah)
Kekerasan < 2, mohs
Pecahan Even
Belahan Sempurna
Ketahanan Britle
Gores Putih
Kemagnetan Diamagnetik
Transparansi Transparan
Perawakan Mendaun
Nama mineral Ilite
Golongan Oksida
Sistem Monoklin
Manfaat Sebagai bahan industri
Berat jenis 2,6 -2,9 g/cm2
Foto Sketsa
18
3. Metamorfisme kontak
Metamorfisme kontak terjadi karena cairan sisa magma yang tidak
mengalami pengkristalan, magma ini mengalami intrusi magma dengan
celah. Celah batuan dan mengalami reaksi bkimia. Batuan yang sudah
membeku dan mengalami suhu yang rendah maka akan menghasilkan
kristal baru.
4. Sublimasi
Sublimasi merupakan gas – gas yang berasal dari magma. Gas tersebut
keluar melalui fumarola. Maksud dari fumarole yaitu mulut kawah yang
memiliki bentuk lubang – lubang gas. Gas ini naik ke udara dan mengalami
penurunan suhu dan reaksi atau gas yang berlebih. Karena itu gas
mengalami oerubahan fasa zat menjadi padat yang terkonsentrasi pada
daerah kawah maupun fumarole.
5. Pengkayaan Supergen
Pengkayaan supergen terjadi karena masuknya air hujan atau air meteorit
ke dalam gossan, lalu masuk ke zona zona pencucian yang mempunyai
unsur kimia, kemudian masuk ke zona oksidasi dan mengalami pelarutan
di zona oksidasi, unsur yang berat akan berkumpul dan mengalami
peningkatan konsentrasi yang kemudian terjadi pengendapan dizona
oksidasi lalu terbentuk pengendapan sulfida supergen. terendap
membentuk mineral – mineral
19
Tabel 3.2.2
Deskripsi Mineral
Parameter Hasil Pengamatan
Nomor Mineral LG/Mn/009/2021
Warna Abu - abu
Kilap Non Logam
Kekerasan 2,5 – 5,5 mohs
Pecahan Uneven
Belahan Sempurna
Ketahanan Britle
Gores Coklat muda
Kemagnetan Diamagnetik
Transparansi Translucen
Perawakan Membuku
Nama mineral wurzit
Golongan Sulfida
Sistem Hexagona
Manfaat Untuk bijih seng
Berat jenis 4,09 g/cm2
Foto Sketsa
20
6. Konsentrasi mekanik dan residual
Konsentrasi magma mekanik mengalami pelapukan mekanis yang
difaktorkan oleh media seperti air atau angin. Kemudian terjadi
transportasi yaitu menemati suatu tempat lalu lama kelaaman
berbentuk sebuah mineral.
a. Konsentrasi residual dimulai dari mengalami pelapukan mekanis dan
kimiawi. Pada konsentrasi reisudal tidak mengalami transportasi
artinya mineral terkonsentrasi di tempat.
7. Penguapan atau evaporasi
Penguapan atau evaporasi terjadi di peraian maupun lautan yang tidak
terbuka. Danau auatu laut yang tidak terbuka tersebut terisi oleh air yang
terjebak dan tidak terterairi mengakibatkan terjadi adanya iklim yang kering
dan panas lalu air mengalami penguapan dan menyisakan endapan
endapan non logam yang nantinya akan membentuk mineral.
8. Sedimentasi
Sedimentasi terjadi dari endapan sebelumnya. Dimana endapan
sebelumnya telah mengalami pelapukan. Pelapukan ini menghasilkan
fragmen – fragmen kecil. Kemudian fragmen ini ter transportasi disuatu
tempat yang kemudian mengendap berupa cekungan dan lama kelaamaan
membentuk mineral.
9. Metamorfisme
Proses metamorfisme ini terjadi karena adanya suhu, tekananan dan
pengaruh air. Endapan bahan galian dibetuk dari batuan dengan cara
rekristalisasi dan rekombinasi sehingga menghasilkan mineral non logam.
Akibat adanya rekristalisasi tersebut yaitu adanya perubahan secara fisik
namun tidak berubah secara unsur kimia.
21
3.2.3 Membuat mind map mengenai klsifikasi barzeliius
Tugas terdapat dalam lampiran
22
3.2.4 Membuat rangkuman mengenai logam dan non logam
Mineral adalah senyawa organik yang terbentuk secara alami di alam yang
memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau
gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.
Susunan kimia yang terdapat pada mineral berupa unsur major maupun minor ,
yang berasal dari kristal yang terbentuk. Mineral terbuat dialam bebas yang
kemudian akan menciptakan bentuk kristal yang sempurna apabila waktu
pembentukannya tidak terhambat dengan gangguan apapun.
Mineral dibagi menjadi dua bagian yaitu mineral logam dan non logam.
Mineral logam adalah mineral yang unsur utamanya mengandung logam. Memiliki
kilap logam dan umumnya bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang
baik. Unsur – unsur logan ini mungkin satu atau lebih. Mineral ini dapat membentuk
produk baru ketika diproses. Mineral logam diagi menjadi dua kelompok mineral
ferrous dan mineral non – ferrous.
10. Mineral ferrous adalah jenis mineral yang memiliki unsur besi dan
kandungan didalamnya. Contoh baik dari mineral yaitu ferrous adalah bijih
besi.
11. Mineral non – ferrous adalah jenis mineral yang tidak memiliki unsur ironis
di dalamnya. Mereka mengandung beberapa bentuk logam yang berbeda
selai besi di dalamnya seperti perak, tembaga dan emas.
Sedangkan definisi mineral non logam adalah mineral yang unsur utamanta
terdiri atas bukan logam. Mineral non logam adalah mineral yang tidak memiliki
jejak unsur logam di dalamnya. Mineral non logam pada umumnya bersifat padat
dan rapuh didalam, konduktivitas panas dan terik yang busuk, kusam tetapi
mingkin berwarna mengkilap.
Contoh mineral logam yaitu mineral timah hitam, mangan, seng, emas,
pasir besi, besi, timah putih dan nikel. Contoh mineral non logam yaitu kuarsa,
yodium, belerang, fosfat, ziolit, kaolin, feldsapar, bentonit.
Manfaat mineral logam yaitu :
1. Timah digunakan sebagai peralatan rumah tangga
2. Emas digunakan sebagai perhiasan
3. Nikel digunakan sebagai bahan pelapis anti karat pada besi
23
Manfaat mineral non logam yaitu :
1. Kaolin digunakan untuk industri kertas dan tekstil
2. Pasir kuarsa digunakan untuk bahan pembuat kaca, dll.
24
sulfida masif dari tembaga dan besi.
3.2.6 Mencari lokasi keterdapatan bahan galian pada peta indonesia
25
5 perusahaan logam 5 Perusahaan Non logam
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (Batu Bara) PT Batuan Alumnia Indonesia (Bauksit) PT Adhikarya Bumi Cemerlang(Kaolin)
Sumatera Selatan, Tanjung Enim Bintan, Kepulauan Riau Ketapang, Kalimatan Timur
PT Agincourt Resources (Emas) PT Bumi Mineralindo Sakti (Bentonit)
Batangtoru, Tapanuli selatan, Sumater Utara Padang lawas, Sumatera Utara
PT Vale Indonesia TBK (Nikel) PT Zeolite Natura Tangguh (Zeolit)
Luwu Timur, Sulawesi Selatan Tasikmalaya, Jawa Barat
PT Smelting (PMA) (Tembaga) PT Gajah Mada Palapa (Kuarsa)
Gresik PT Selogiri Mulia Raya (Feldspar)
26
BAB IV
ANALISA
27
BAB V
KESIMPULAN
27
28
DAFTAR PUSTAKA
29
FORM PENILAIAN LAPORAN
Laporan Akhir
Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)
Total Nilai
30
LAMPIRAN
31