Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN

III.1 Batuan Sedimen Klastik


A.Pengertian dan Klasifikasi
Batuan sedimen atau dapat disebut juga dengan batuan endapan adalah
salah satu dari tiga kelompok utama batuan ,yaitu batuan beku batuan metamorf
dan tentu saja batuan sedimen itu sendiri ,batuan ini dapat terbentuk melalui tiga
cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena
aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan .Batuan endapan
meliputi 70% dari permukaan bumi.
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau
pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan
sedimen itu sendiri. ( Pettjohn, 1975).
Pecahan atau fragmen tersebut berasal dari batuan yang dimulai dari pelapukan
mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju
suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen
mengalami sementasi baik oleh kimia,karbonat ,silika maupun oksida besi , lalu
kompaksi, yaitu pengendapan masa endapan karena pengisian semen dan terakhir
mengalami litifikasi, yaitu perubahan material lepas menjadi material padat

Gambar 9. Contoh Batuan Sedimen Klastik


(Sumber: gurugeobandung.blogspot.com)

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Batuan sedimen karbonat klastik adalah batuan sedimen karbonat atau batuan
yang terbentuk dari reaksi kimia atau kegiatan organisme yang telah lapuk lalu
mengalami erosi lalu tertransport ke sebuah cekungan sedimen,lalu mengalami
litifikasi.

Gambar 10. Contoh batuan sedimen karbonat klastik


(Sumber: galleryhip.com)

B.Cara Pemerian
1. Batuan Sedimen Non Klastik
Pemerian pada batuan sedimen di bedakan antara batu sedimen klastik dan
nonklastik,hal ini dikarenkan unsur penyusunnya yang berbeda.
A.Cara Pemerian Batuan Sedimen Klastik
Pemerian batuan sedimen klastik didasarkan pada:
1.Jenis batuan
Jenis pada batuan sedimen dibagi menjadi tiga,yaitu batuan sedimen
klastik ,batuan sedimen karbonat klastik dan batuan sedimen nonklastik.
2.Warna
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
a) Warna mineral pembentukkan batuan sedimen
b) Warna massa dasar/matrik atau warna semen.
c) Warna material yang menyelubungi (coating material).
d) Derajat kehalusan butir penyusunnya.

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran
butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap.
Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan
menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan
sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter)
mempunyai warna yang lebih gelap.

3.Tekstur
Suatu kenampakan yang berhngan dengan ukuran dan bentuk butir serta
susunannya (Pettjohn, 1975),tekstur meliputi:
a. Derajat pemilahan (sortasi) adalah keseragaman besar butir dalam
batuan sedimen,dibagi menjadi 5 pemilihan.

Gambar 11.Derajat pemilahan (sortasi)


(Sumber: wingmanarrows.wordpress.com)

1) Pemilahan sangat baik (very well sorted)


2) Pemilahan baik (well sorted)
3) Pemilahan sedang (moderately sorted)
4) Pemilahan jelek (poorly sorted)
5) Pemilahan sangat jelek (very poorly sorted)
b. Ukuran butir (grain size) Ukuran butir atau ukuran partikel diukur
dengan mengacu pada diameter dari butiran material, seperti sedimen
atau partikel yang telah mengalami pembatuan pada batuan sedimen

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
klastik.dalam pemerian ukuran butir memakai skala yang dibuat oleh
Wentworth(1922) (Tabel 3)
Tabel 3.Skala Wentworth (1922)
Besar butir (mm) Nama fragmen Nama batuan
> 256 Boulder/bongkah
128- 256 Large Couble/brangkal
64-128 Small couble
32-64 Very large pebble Breksi/
16- 32 Large pebble/kerikil Konglomerat
8-16 Medium pebble
4-8 Small pebble
2-4 Granule
12 Very coarse sand
1/2-1 Coarse sand
Pasir/
1/4-1/2 Medium sand
Batupasir
1/8-1/4 Fine sand
1/16-1/8 Very fine sand
1/32-1/16 Coarse silt
1/64-1/32 Medium silt Lanau/
1/128-1/64 Fine silt Batulanau
1/256-1/128 Very fine silt
1/512-1/256 Clay
Clay/lempung/
1/1024-1/512 Medium clay
Batulempung
<1/1024 Fine clay

c. Kebundaran (rounding) adalah nilai dari membulat atau meruncinnya


butiran ,Tingkat kebundaran butir dipengaruhi oleh komposisi butir,
ukuran butir, jenis proses transportasi dan jarak transport (Boggs,1987)
Pada gambar 7 terlihat pembagian kebundaran (rounding) pada batuan
sedimen.

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 12.Kebundaran (rounding)
(Sumber: geofact.blogspot.com)

1) Sangat menyudut (very angular)


2) Menyudut (angular)
3) Menyudut tanggung (subangular)
4) Membulat tanggung (subrounded)
5) Membulat (rounded)
6) Sangat membulat (well rounded)

d. Kemas
Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen
batuan atau mineralnya. Kemas pada batuan sedimen dibagi menjadi 2
bagian (Gambar 8)
1. Kemas Terbuka, yaitu hubungan antara masa dasar dan fragmen
butiran yang kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang
diatas masa dasar batuan.
2. Kemas tertutup, bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen
saling bersentuhan atau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama
lain (grain/clast supported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua
macam (besar dan kecil), maka disebut bimodal clast supported.
Tetapi bila ukuran butir fragmen ada tiga macam atau lebih maka
disebut polymodal clast supported.

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 13. Hubungan antar Kristal (kemas)
(Sumber:Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan Praktikum Geologi Dasar)

4. Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi yang


lebih besar, merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan
sedimen dan diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi
pembentuknya. Pembentukannya dapat terjadi pada waktu pengendapan
maupun setelah proses pengendapan. (Pettijohn & Potter, 1964;
Koesoemadinata, 1981)
Jadi Struktur adalah merupakan tekstur dalam dimensi yang lebih
besar, di mana umumnya berhubungan dengan unsur-unsur luar. Berikut
adalah struktur batuan sedimen (Gambar 9)
a) Masif: apabila tidak terlihat struktur dalam atau ketebalan lebih
dari 120 cm.
b) Perlapisan merupakan suatu bidang kesamaan waktu yang dapat
ditunjukan oleh perbedaan besar butir atau warna dari bahan
penyusunnya. Dikatakan perlapisan bila tebalnya >1 cm dan
dikatakan sebagai laminasi bila tebalnya <1 cm,perlapisan terdiri
atas:
1) Perlapisan sejajar
Bentuk lapisan laminasi batuan yang tersusun secara
horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya.
Perulangan perlapisan sejajar pada dasarnya dikarenakan sifat
yang berbeda. Dapat juga disebabkan oleh perubahan musim
dalam pengendapan.
2) Perlapisan pilah (graded bedding):
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Terjadi sebagai akibat berkurangnya kecepatan arus,
dimana partikel partikel yang lebih besar dan berat akan
mengendap paling awal diikuti kemudian oleh partikel-partikel
yang lebi kecil dan lebih ringan. Hasil pengendapannya akan
memperlihatkan perlapisan dengan ukuran butir yang menghalus
kearah atas.
3) Perlapisan silang siur(cross bedding)
Sekumpulan perlapisan yang saling miring satu sama
lainnya. Perlapisan cenderung miring kearah dimana angin atau
air mengalir pada saat pengendapan terjadi. Batas diantara
sekelompok perlapisan umumnya diwakili oleh bidang erosi.
4) Laminasi (lamination)
Perlapisan yang berukuran lebih kecil dari 1cm.
5) Gelembur Gelombang (ripple mark)
Bentuk permukaan perlapisan bergelombang karena adanya arus
sedimentasi.
c) Berfosil : apabila dalam batuan sedimen tersebut ditemukan
kandungan fosil yang memeprlihatkan orientasi tertentu

Gambar 14.Macam-macam struktur batuan sedimen klastik


(Sumber: geofact.blogspot.com)

5. Komposisi Mineral batuan sedimen klastik di bedakan menjadi 3 bagian,


dapat dilihat pada gambar 10, yaitu:

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Gambar 15. Kompsisi pada batuan sedimen klastik
(Sumber: Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan Praktikum Geologi Dasar)

a. Fragmen: butiran yang besar, dapat sebagai butiran mineral, batuan


atau fosil.
b.Matrik: butiran yang ukurannya lebih kecil dari fragmen dan biasanya
terletak di antara fragmen.
c. Semen: bahan pengikat matrik dan fragmen. Ada 3 macam semen yaitu
semen karbonat (kalsit, dolomit), semen silika (kuarsa), dan semen
oksida besi (siderit)
6. Petrogenesa batuan sedimen klastik batuan sedimen yang terbentuk
dengan melalui lima tahapan terlapukan, tertransportasikan, terendapkan,
terdiagenesa, terkompakan.
7. Penamaan batuan sedimen klastik ditentukan terutama oleh ukuran butir
(tekstur), selain itu juga dibantu dengan komposisi atau struktur.

2. Batuan Sedimen Karbonat Klastik


Pemerian batuan sedimen klastik didasarkan pada:
1. Jenis batuan
Jenis pada batuan sedimen dibagi menjadi tiga,yaitu batuan sedimen
klastik ,batuan sedimen karbonat klastik dan batuan sedimen nonklastik.
2. Warna

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu :
a. Warna mineral pembentukkan batuan sedimen
b. Warna massa dasar/matrik atau warna semen.
c. Warna material yang menyelubungi (coating material).
d. Derajat kehalusan butir penyusunnya.

Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran
butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap.
Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan
menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan
sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter)
mempunyai warna yang lebih gelap.
3. Tekstur
Pemeriannya meliputi Tekstur, Struktur dan Komposisi Mineral.

Tabel 4.Ukuran butir Batan Sedimen Karbonat Klastik


Nama Butir Ukuran Butir(mm)
Rudite >2
Arenit 0,062-2
Lutite <0,062

4. Struktur
Struktur pada bantuan sedimen karbonat klastik sama dengan
batuan sedimen klastik.
d) Masif: apabila tidak terlihat struktur dalam atau ketebalan lebih
dari 120 cm.
e) Perlapisan merupakan suatu bidang kesamaan waktu yang dapat
ditunjukan oleh perbedaan besar butir atau warna dari bahan
penyusunnya. Dikatakan perlapisan bila tebalnya >1 cm dan
dikatakan sebagai laminasi bila tebalnya <1 cm,perlapisan terdiri
atas:

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
1) Perlapisan sejajar
Bentuk lapisan laminasi batuan yang tersusun secara
horisontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya.
Perulangan perlapisan sejajar pada dasarnya dikarenakan sifat
yang berbeda. Dapat juga disebabkan oleh perubahan musim
dalam pengendapan.
2) Perlapisan pilah (graded bedding):
Terjadi sebagai akibat berkurangnya kecepatan arus,
dimana partikel partikel yang lebih besar dan berat akan
mengendap paling awal diikuti kemudian oleh partikel-partikel
yang lebi kecil dan lebih ringan. Hasil pengendapannya akan
memperlihatkan perlapisan dengan ukuran butir yang menghalus
kearah atas.
3) Perlapisan silang siur(cross bedding)
Sekumpulan perlapisan yang saling miring satu sama
lainnya. Perlapisan cenderung miring kearah dimana angin atau
air mengalir pada saat pengendapan terjadi. Batas diantara
sekelompok perlapisan umumnya diwakili oleh bidang erosi.
4) Laminasi (lamination)
Perlapisan yang berukuran lebih kecil dari 1cm.
5) Gelembur Gelombang (ripple mark)
Bentuk permukaan perlapisan bergelombang karena adanya arus
sedimentasi.
f) Berfosil : apabila dalam batuan sedimen tersebut ditemukan
kandungan fosil yang memeprlihatkan orientasi tertentu
5. Komposisi
Terdapat pemerian fragmen, matrik dan semen hanya terdapat
perbedaan istilah ( Folk, 1954 ), meliputi
a. Allochem : sama seperti fragmen pada batuan sedimen klastik.
b. Mikrit: merupakan agregat halus berukuran 1-4 mikron, berupa
kristal-kristal karbonat terbentuk secara biokimia atau kimia

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
langsung dari presipitisasi dari air laut dan mengisi rongga antar
butir.
c. Sparit: merupakan semen yang mengisi ruang antar butir dan
rekahan, berukuran halus (0,02-0,1 mm), dapat terbentuk langsung
dari sedimentasi secara insitu atau rekristalisasi dari mikrit.

III.2. Batuan Sedimen Non Klastik

A.Pengertian dan Klasifikasi

Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga
dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi
langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975).
Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara
kimiawi, biologi atau organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia).
Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO +
CO2 = CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas
binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah
binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau
terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut.

Gambar 16.Contoh batuan sedimen nonklastik


(Sumber: ipaeg.org)
“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
B.Cara Pemerian
Pemerian pada batu sedimen non klastik sama sepertihalnya dengan batuan
sedimen Klastik,yang didasarkan pada:
1. Jenis batuan
Jenis pada batuan sedimen dibagi menjadi dua,yaitu batuan
sedimen klastik dan batuan sedimen nonklastik.
2. Warna
Pada batuan sedimen nonklastik warna dipengaruhi oleh penyusun
dari batuan itu sendiri seperti warna fosil kerang atau dari komposisi
mineralnya.
3. Tekstur
a. Amorf merupakan sebuah proses kristalisasi yang tak sempurna.
b. Kristalin.

4. Struktur ,karena dapat terbentuk dari proses kimia maupun proses


organik,maka struktur dibagi menjadi 3 macam(Gambar 11)

Gambar 17.Macam-macam struktur batuan sedimen nonklastik


(Sumber: Miftahussalam,2013,Dalam buku Panduan Praktikum Geologi Dasar )

a. Berfosil : terdiri dari fosil-fosil utuh


b. Oolitis :fragmen-fragmen klastik diselubungi oleh mineral
autogenetic (dari larutan kimia biasanya mineral karbonat), dengan
ukuran 2 mm dan bentuknya bulat-bulat.
c. Pisolitis : seperti oolitis dengan ukuran ˃ 2mm

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”
5. Komposisi mineral ,pada komposisi mineral pada batuan sedimen non
klastik terdiri atas mineral-mineral sederhana, karena hasil kristalisasi dari
larutan kimia. Contoh Chert (Kalsedon), Gypsum (mineral gypsum),
batugamping (kalsit,dolomit). Gambar 12 adalah contoh dari komposisi
batuan sedimen nonklastik.

Gambar 18..Komposisi pada batuan sedimen nonklastik


(Sumber:tanaangga.wordpress.com)

6. Petrogenesa batuan sedimen non-klastik adalah adalah batuan sedimen


yang terbentuk dari fosil tumbuh-tumbuhan yang terendapkan dan
mengalami proses pelapukan oleh bakteri anaerob.

“terkadang apa yang anda cari tidak ada di internet melainkan ada dalam perpustakaan,
mari buka buku kembali”

Anda mungkin juga menyukai