1. PENDAHULUAN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi suhu rendah dan
tekanan rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang terbentuk sebelumnya, mengalami pelapukan,
erosi, dan kemudian dilapukan oleh transportasi air, udara atau es, dan kemudian mengendap dan
menumpuk di cekungan sedimen untuk membentuk sedimen. Kemudian sedimen tersebut
dipadatkan, dikeraskan, dan terfragmentasi membentuk batuan sedimen.
Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami pelapukan,
dorongan oleh air, pengikisan, diagnesa, transportasi dan litifikasi. Batuan ini mengendap pada
bagianbagian yang lebih rendah dibandingkan batuan asalnya. Batuan sedimen melalui berbagai
tahapan pembentukan, yaitu :
1. Perekatan (comentation). Materi SiO2, Fe2O3 atau CaCO3 berfungsi sebagai perekat/matriks.
2. pemadatan (compaction).
3. desikasi (desication), keluarnya air dari pori-pori dan
4. kristalisasi (crystalization).
2.1.2 EROSI
Erosi adalah peristiwa erosi batuan dan tanah yang disebabkan oleh pengaruh arus air, angin, es,
gravitasi dan organisme hidup. Erosi berbeda dengan pelapukan. Pelapukan adalah proses
penghancuran mineral batuan melalui proses kimiawi atau fisik, sedangkan erosi terjadi karena
pengaruh angin, air atau kekuatan gletser.
2.1.3 TRANSPORTASI
Transportasi adalah peristiwa pengangkutan sedimen dari satu tempat ke tempat lain melalui
media yang mengalir, dan zat berhenti mengendap di suatu tempat. Media fluida ini dapat melewati
gravitasi, air, es, dan udara.
2.1.4 SEDIMENTASI
Batuan sedimen pada mulanya merupakan batuan lunak, bukan batuan keras, namun karena
diagenesis batuan lunak menjadi keras.
Baik batuan sedimen yang terbentuk secara kimiawi maupun yang terbentuk secara organik
memiliki kesamaan, yaitu akumulasi larutan sedimen. Selain itu, terdapat beberapa jenis batuan
sedimen yang sebagian besar mengandung bahan yang tidak dapat larut, seperti sedimen klastik yang
terbentuk di lereng pegunungan akibat pelapukan akibat paparan sinar matahari atau erosi angin.
Batuan ini disebut bedengan aluvial, dan bila tersapu oleh air disebut bedengan aluvial. Sifat
utama batuan sedimen adalah berlapis-lapis. Lebih disukai, kebanyakan batuan sedimen diendapkan
secara horizontal sehingga batuan termuda berada di lapisan atas.
3. KESIMPULAN
Pada kesimpulan nya, batuan sedimen melalui banyak tahapan-tahapan dan memiliki banyak alur
yang harus dilewati. Batuan sedimen memiliki 2 klasifikasi, yaitu batuan sedimen klastik dan batuan
sedimen non klastik.
Batuan sedimen non klastik melalui penghancuran mekanik, bisa dengan 2 cara yaitu organik dan
kimiawi. Batuan yang melalui tahapan penghancuran mekanik kimiawi memiliki senyawa yang
berbeda dengan yang aslinya di karenakan melalui proses kimiawi
Sedangkan organik, terbentuk karna zat organik tertentu, seperti ranting, daun dan lain lain.
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Endarto, D. 2019. Berkenalan Dengan Batuan Sedimen. Graha Printama Selaras. Jakarta.
2. Syarifin. 2004. Petrologi. Universitas Padjadjaran. Bandung.