PENDAHULUAN
1
Mineral pengotor ini terbentuk karena adanya subtitusi unsur Ca oleh unsur
logam seperti Mg, Fe, Mn. Dalam prosentase tertentu mineral pengotor kalsit
akan membentuk mineral kapur lain seperti dolomit, ankerit dan kutnakorit.
2
BAB II
KETERDAPATAN BAHAN GALIAN
3
Jawa Timur : Klepu, Beji, Ledok Gelem, Poko Kecamatan Pringkuku;
Talem, Gunung Tumpuk, Kepil, Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tanen,
Bukit Gubik, Kalidawe, Denok, Panggung, Wuni, Tulungrejo,
Kabupaten Tulungagung,; Bantur Selatan, Wonogoro, Gedongan,
Sumbermanjing wetan, Sendangbiru, Tambakrejo, Bowotrate,
Kabupaten Malang.
Nusa Tenggara Barat : Desa Sari Kecamatan Sape, Kabupaten Bima.
Sulawesi Selatan : Bojong Kabupaten Jenoponto.
2.3. Jenis – Jenis Mineral Kalsit
1. Flow Stone
Adalah kalsit yang terdeposisi (diendapkan) pada lorong gua.
2. Grous
Adalah kumpulan kalsit yang berkumpul (terbentuk) dialiran air atau
kemiringan tanah. Aliran ini banyak mengandung carbon dioksida
(CO2), semakin CO2 menguap atau memuai, calsit yang terbentuk
semakin banyak.
4
Gambar 2.2 : Grous
3. Stalagtit
Adalah formasi kalsit yang menggantung.
4. Stalagmit
Adalah formasi yang menjulang keatas dibawah atap stalagtit.
5. Pearls
Adalah kumpulan batu kalsit yang berkembang didalam kolam dibawah
tetesan air, disebut pearls karena bentuknya seperti mutiara.
5
Gambar 2.4 : Pearls
6. Rimstone Pool
Berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi
pengendapan air, CO2-nya menghilang dan menyisakan kalsit yang
bersusun-susun.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Di Indonesia penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka, karena
endapannya berupa perbukitan dan dataran diingkungan pegunungan kapur. Ada
juga penambangan kalsit di daerah gua-gua kapur yang keberadaannya bersamaan
dengan endapan fospat. Eksplorasi mineral kalsit berasosiasi dengan batugamping
yang umumnya dikerjakan adalah untuk menghitung volume cadangan dan
mengetahui kualitas cadangan, sedangkan kegiatan awal berupa pencarian endapan
(propeksi) umunya jarang dilakukan, karena endapan batugamping telah diketahui
keberadaannya dan mudah ditemukan. Tahapan kegiatan eksplorasi antara lain
dapat dilakukan sebagai :
Pemetaan topografi
Pengambilan sampel bongkah
Pemboran inti
Analisa sampel (sifat fisik, mekanik, maupun kimia)
Perhitungan cadangan
8
3.2. Teknik Penambangan
9
Pengupasan Lapisan Penutup (Striping Over Burden)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengupas lapisan tanah penutup
sehingga batugamping yang memenuhi syarat dapat ditambang dengan
mudah. Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk, atau
batuan yang menutupi bahan galian yang akan ditambang.
Lapisan penutup biasanya berupa batugamping keras. Pengupasan
dilakukan dengan bantuan hydraulic rock breaker atau alat lainnya.
Pembongkaran (Loosening)
Pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan material dari
batuan asalnya agar material tersebut dapat lepas atau terbongkar
sehingga mudah untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
Pembongkaran untuk batugamping yang keras atau keprus yang keras
dilakukan dengan hydraulic rock breaker, sedangkan untuk keprus yang
lunak cukup dengan menggunakan backhoe.
Pemuatan (Loading)
Pemuatan merupakan kegiatan memindahkan material hasil
pembongkaran ke alat angkut. Alat muat yang dapat di gunakan antara
lain backhoe dan wheel loader. Hasil bongkarannya biasanya
dikumpulkan terlebih dahulu sebelum di muat ke alat angkut.
Pengangkutan (Hauling)
Alat angkut yang digunakan berupa dump truck, yang berfungsi
mengangkut material hasil bongkaran ke tempat penimbunan sementara
sebelum di bawa ke pengolahan.
10
Gambar 3.3 : Backhoe dan proses pemindahan material.
Gambar 3.4 : Material kalsit dan dump trcuk sebagai alat pengangkut.
11
3.3. Pengolahan
Proses pengolahan yang lain adalah melalui proses kalsinasi terhadap batu
gamping sebagai bahan baku. Produk dari proses ini merupakan kalsit dari jenis
light calcite. Dalam proses kalsinasi, terlebih dahalu dilakukan reduksi ukuran
terhadap batu kapur lalu dimasukkan ke dalam tungku dan dipanaskan sampai suhu
1000 – 3000 C yang menghasilkan kapur tohor dan gas CO2. Apabila dilakukan
penambahan air yang secukupnya terhadap kapur tohor dan penamabahan kapur
kembali untuk mengikat unsur Ca, maka akan diperoleh CaCO3 dan air. CaCO3
inilah yang dikenal dengan light calcite.
12
Gambar 3.5 : Proses kalsinasi kalsit.
Dalam reaksi tersebut yang pertama adalah proses pembakaran batu kapur
(kalsinasi), lalu dimasukan kedalam tungku dan dipanaskan pada suhu lebih dari
900oC yang menghasilkan kapur tohor (quicklime) dan gas CO2. kemudian CaO
yang terbentuk dicampur dengan air dan diaduk. Maka terbentuklah senyawa
kalsium hidroksida atau Ca(OH)2. Kalsium hidroksida yang telah kemudian
disaring untuk memisahkan senyawa-senyawa pengotor. Ca(OH)2 yang telah
disaring kemudian direaksikan dengan CO2 untuk membentuk CaCO3 dan air
(H2O). Endapan CaCO3 hasil reaksi diatas kemudian disaring dan dikeringkan.
Selanjutnya kalsium hidroksida dihaluskan menjadi powder CaCO3. inilah yang
dikenal dengan light calcite.
13
Gambar 3.7 : Proses penghalusan menggunakan hammer mill
14
BAB IV
Manfaat kalsit sekarang ini telah mencakup berbagai sector yang didasarkan
pada sifat fisik dan kimianya. Penggunaan tersebut, diantaranya di sector pertanian,
industry kimia, industry makanan, industry logam dan lainnya. Disini akan lebih
dijelaskan tentang proses pembuatan gelas dalam industri kimia.
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum
mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi
fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur
partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun
dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang
sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara
teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang
tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-
sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat
kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya
15
a. Bahan - bahan gelas
- SiO2 :
o Didapat dari kuarsa (bahan pokok pembuatan gelas).
o Melebur pada suhu tinggi dan membentuk cairan bening.
o Dengan penggunaan silika ini, pengembangan gelas akibat
perubahan suhu akan kecil.-
- Na2O :
o Didapat dari abu soda (soda ash) atau natrium karbonat
o Memperbesar pemuaian-
o Mempertinggi daya tahan terhadap kejutan suhu tetapi
menurunkan akan sifat ketahanlamaan dari gelas.-
- Cao atau MgO :
o Didapat dari batu kapur atau batu dolomit-
o Penurun suhu lebur-
o Mempertinggi sifat ketahanlamaan gelas-
- B2O3 :
o Didapat dari borax (Na2B4O7.10H2O)-
o Untuk gelas yang pemuaiannya kecil dan gelas boro silikat-
- Al2O3 :
o Didapat dari Felspar atau nephelin syenit-
o Menaikkan suhu lebur dan viskositas dari masa gelas-
o Memperbaiki sifat tahan lama.-
- PbO :
o Dicampur dengan silika membentuk gelas “flint” (gelas mutu
tinggi) untuk rumah tangga.
16
b. Cara Pembuatan Gelas
Cara Pembuatan Gelas :
Mempunyai 5 tahapan :
1. Penyiapan Bahan
2. Peleburan Bahan
3. Pembentukan
4. Anealing
5. Perbaikan Bentuk
1. Penyiapan Bahan
o Bahan-bahan sebelum diolah perlu dibersihkan atau dimurnikan
karena mempengaruhi dalam proses dan mutu gelas-
o Bahan harus berkadar besi rendah (kurang 0,5%) agar gelas yang
dibuat- berwarna bening cerah. Bahan-bahan digiling halus dan
dicampur menurut perbandingan sesuai dengan jenis gelas yang
dibuat
o Dilebur dalam tungku peleburan-
2. Peleburan Bahan
a. Cara peleburannya ada beberapa cara :
o Peleburannya dengan pot atau krus.
o Dilakukan sejak jaman dahulu, dimana masa gelas ditempatkan
dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam
tungku sampai masa yang ada dalam bejana melebur. Kemudian
dari bubur gelas ini diambil sedikit demi sedikit bila akan dibuat
benda yang diingini
b. Peleburan dengan tungku bak.
o Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana ruang
pertama merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang
kedua untuk pengadukan, sehingga masa gelas homogen dan
bebas dari gelembung udara.
17
o Untuk industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari
ruang 2 ini masa bubur gelas itu langsung dikerjakan menjadi
produk yang macam-macam bentuknya, dan perlengkapan
peralatan yang dipasang tidak sama, tergantung pada jenis
produknya.
3. Pembentukan
Dan setelah peleburan maka proses selanjutnya adalah pembentukan gelas
.
4. Anealing
Adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk, perlu dipanasi
pada suhu kurang lebih 500 atau 6000C dan suhu ini diturunkan secara
perlahan-lahan. Sebab bila masa gelas, dimana waktu dibentuk masih dalam
keadaan panas, lalu dibiarkan segera mendingin di udara biasa umumnya
akan mudah pecah, akibat perubahan kejutan suhu.
Dalam proses pembuatan kaca lembaran, ruang pembentukan dengan ruang
anealing, biasanya bersatu, sebab pembentukannya dilakukan dengan
mesin. Dalam pabrik-pabrik botol, alat makan minum, dan lain-lain ruang
anealing terpisah dengan ruang peleburan.
5. Perbaikan Bentuk
Benda-benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang
belum baik atau tajam, ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol,
biasanya digurinda agar tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca
lembaran biasanya, hanya dipotong menurut ukuran pasaran saja. Pada
perbaikan bentuk ini, sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan gelas
itu disebut “cullet”, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.
18
4.2. Pemasaran
Saat ini harga pasar untuk kalsit dengan kandungan C2O5 sebesar 82%
berkisar antara Rp. 475,- s/d Rp, 525,- franko gudang pembeli Jakarta. Harga
tersebut juga dipengaruhi oleh biaya angkut antara gudang penjual dengan pembeli
serta kehalusan (Mess) dari produk. Perubahan volume permintaan dan penawaran
atas produk kalsit (Demand & Supply), memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap harga pasar.
1. Pasar domistik yang menjadi sasaran pasar perusahaan antara lain adalah
Industri Keramik
Industri Perabot Rumah Tangga
Industri Sanitair
Industri Ban Mobil
Industri Pertanian
Dan masih banyak lagi.
19
2. Pasar Eksport
Pasar eksport yang mungkin untuk dilayani oleh perusahaan adalah
negara-negara agraris dan negara-negara industri pengguna phospat dan
atau kalsit seperti Jepang, Thailand, China dan sebagainya.
20
BAB V
REKLAMASI
5.1. Pengertian
a. Reklamasi
Reklamasi artinya membuat kondisi menjadi lebih baik, serta tidak
mengandung implikasi pemulihan kekondisi asal tetapi lebih
mengutamakan fungsi dan azas pemanfaatan lahan.
b. Rehabilitasi
Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan
meningkatkan kondisi lahan yang rusak (kritis), agar dapat berfungsi secara
optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air maupun
sebagai unsur perlindungan alam lingkungan. Revegetasi merupakan suatu
usaha atau kegiatan penanaman kembali lahan bekas tambang.
21
c. Restorasi
Restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang telah
terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi asalnya
sedangkan tujuan utama restorasi terumbu karang adalah untuk peningkatan
kualitas terumbu yang terdegradasi dalam hal dan fungsi ekosistem.
22
BAB VI
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Dalam makalah ini hanya berisi sedikit penjelasan tentang mineral kasit dan
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
harapan kami kepada pembaca dengan dibuatnya makalah ini bisa menambah
wawasan tentang mineral kalsit dari proses eksplorasi, penambangan, pengolahan
hingga pemasarannya. Dan kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/toniwijaya1/proposal-pendirian-setup-manufacture-
phospat-kalsit
http://www.scribd.com/doc/182593098/Genesa-dan-mineralogy-kalsit#scribd
http://fitriyatunnurjannah2503.blogspot.co.id/2014/04/teknologi-produk.html
https://hudawaudchemistry.wordpress.com/2013/11/08/proses-pembuatan-gelas/
https://www.google.co.id
24