Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BATU KALSIT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geokimia dan Bahan Galian
Dosen Pengampu : Prof. Sunndari Miswadi, M.Si

Oleh :
1. Zumrotus Sa’adah (4311409039)
2. Tri Novita Sari (4311409051)
3. Bali Yuliana (4311409056)
4. Eni Nurhayati (4311409067)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Batuan adalah semua bahan penyusun kerak bumi dan biasanya berupa agregat mineral-
mineral yang telah mengeras, (Kosmono). Batuan menurut genesanya (asal batuan) dibagi
menjadi batuan beku, metamorf/malihan, sedimen, dan piroklastis. Batuan beku berasal dari lava
atau lahar, batuan piroklastis berasal dari material erupsi eksplosif volkan selain lava atau lahar,
batuan sedimen berasal dari materi-materi batuan yang diendapkan pada suatu tempat, batuan
metamorf atau malihan berasal dari perubahan batuan beku, sedimen maupun piroklastis.
Mineral utama selalu terdapat dalam batuan beku terbentuk dari kristalisasi magma, merupakan
mineral yang dominan dan menentukan nama batuan, misalnya kuarsa (SiO2), K2O, NaSiO2. 7
mineral utama pembentuk batuan 1. Kuarsa, 2. Feldspar, 3. Feldspatoid (feldspathoid), 4.
Piroksen (pyroxene), 5. Horenblende (hornblende), 6. Biotit, dan 7. Olivin. Ke-7 mineral tsb
dijumpai dalam jumlah yang banyak, dan disebut mineral - mineral penting (essen-tial minerals)
; sedangkan mineral lain yang jumlahnya sedikit, disebut mineral tambahan/pelengkap
(accessory minerals), seperti : magnetit, ilmenit, apatit, kalsit, dan lain-lain. Mineral
diidentifikasi melalui beberapa cara, yaitu dengan mempelajari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat
optiknya. Aspek sifat fisik yang dipelajari adalah : sifat optik (pemantulan dan pembiasan, kilap,
warna dan goresan, dan luminesensi), kekerasan, belahan dan pecahan, Berat Jenis, sifat magnet,
sifat listrik, sifat permukaan, dan radioaktivitas.
Endapan kalsit merupakan hasil retrukturisasi batu gamping yang mengkristal setelah
mengalami proses pelarutan. Umumnya terjadi pada batu gamping atau marmer dalam masa
kristalin yang berlapis dan berupa stalaktit dan stalakmit. Kalsit yang berkomposisi kimia
CaCO3 dapat ditemukan dalam keadaan murni dan tidak, tergantung kepada
kandunganmineral pengotornya. Mineral pengotor ini terbentuk karena adanya subtitusi unsur Ca
oleh unsur logam seperti Mg, Fe, Mn. Dalam prosentase tertentu mineral pengotor kalsit akan
membentuk mineral kapur lain sepertidolomit, ankerit dan kutnakorit.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan batu kalsit?
2. Apa saja jenis – jenis batu kalsit?
3. Bagaimana pengolahan batu kalsit?
4. Apa kegunaan batu kalsit?
5. Dimana daerah yang banyak terdapat batu kalsit?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Batu Kalsit


Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping, dengan unsur kimia
pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal
heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan. Unsur kalsium dalam
kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu
membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada perubahan dalam penulisan rumus
kimia yaitu CaFe (CO3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe
(CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk
prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul
tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat,
pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu, dan hitam. Endapan kalsit sebagian besar ditemukan
dalam bentuk lensa-lensa atau merupakan asosiasi endapan mineral yang lain, dan jarang
ditemukan endapan kalsit murni dalam ukuran besar. Berdasarkan data DSDM (1991), jumlah
cadangan kalsit di Indonesia yang sudah diselidiki (tereka) adalah 10,1 juta ton terdapat di
Indarung, Sumatera Barat sebesar 10 juta ton.
Pada umumnya penambangan kalsit dilakukan secara sistem terbuka. Pembuangan
tanah penutup yang tipis, kemudian tahap selanjutnya adalah penambangan batuan secara
berjenjang dengan pengeboran dan peledakan atau dengan menggunakan peralatan sederhana. Di
Indonesia, penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka, karena endapannya berupa
perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan kapur. Ada juga penambangan kalsit didaerah
gua-gua kapur yang keberadaanya bersamaan dengan endapan posfat.

B. Jenis – Jenis Batu Kalsit


1. Flow Stone
Adalah kalsit yang terdeposisi (diendapkan) pada lorong gua.
2. Grous
Adalah kumpulan kalsit yang berkupul (terbentuk) dialiran air atau kemiringan tanah. Aliran ini
banyak mengandung carbon dioksida (CO2), semakin CO2 menguap atau memuai, calsit yang
terbentuk semakin banyak.

3. Stalagtit
Adalah formasi kalsit yang menggantung.
4. Stalagmit
Adalah formasi yang menjulang keatas dibawah atap stalagtit.
5. Pearls
Adalah kumpulan batu kalsit yang berkembang didalam kolam dibawah tetesan air, disebut
pearls karena bentuknya seperti mutiara.
6. Rimstone Pool
Berbentuk seperti bendungan yang berbentuk ketika terjadi pengendapan air, CO2-nya
menghilang dan menyisakan kalsit yang bersusun-susun.

C. Pengolahan
Pengolahan kalsit hanya bertujuan untuk memperoleh ukuran butir dan tingkat kadar
CaCO3 sesuai dengan spesifikasi pasar. Pengolahan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu
dengan menghilangkan kotoran yang melekat. Kemudian dilakukan penghancuran dan di ayak
sesuai dengan ukuran yang di inginkan. Untuk mendapatkan ukuran butir halus (<12 mesh)
dipecahkan dengan hammer mill, dan untuk mendapatkan ukuran yang sangat halus (-200 mesh)
digunakan super mill. Produk kalsit hasil penambangan yang dapat dikonsumsikan langsung oleh
indusrtri, dikenal dengan nama heavy calcite.
Proses pengolahan yang lain adalah melalui proses kalsinasi terhadap batu gamping
sebagai bahan baku. Produk dari proses ini merupakan kalsit dari jenis light calcite. Dalam
proses kalsinasi, terlebih dahulu dilakukan reduksi ukuran terhadap batu kapur lalu dimasukkan
ke dalam tungku dan dipanaskan sampai suhu 1000 – 3000 0C yang menghasilkan kapur tohor
dan gas CO2. Apabila dilakukan penambahan air yang secukupnya terhadap kapur tohor dan
penamabahan kapur kembali untuk mengikat unsur Ca, maka akan diperoleh CaCO3 dan air.
CaCO3 inilah yang dikenal dengan light calcite.

D. Kegunaan dan Spesifikasi Kalsit


1. Penggunaan
Saat ini telah mencakup berbagai sektor yang didasarkan pada sifat fisik dan
kimianya. Penggunaan tersebut, meliputi sektor pertanian (misalnya dalam pembuatan campuran
pupuk), industri kimia (pembuatan bahan-bahan kimia), makanan, logam, bangunan (sebagai
ornament, bahan bangunan, hiasan, pembuatan patung) dan sebagainya. Hal ini tidak bisa
diusahakan secara besar-besaran karena jumlahnya yang terbatas dan dapat merusak tata ruang
dan fungsi utama sebagai daerah pegunungan gamping disekitar pantai yang selain untuk
dinikmati keindahannya juga sebagai penahan gelombang ombak yang alami.

a. Pertanian
Kalsit di sini bermanfaat sebagai pemupukan tanah, keasaman tanah akan berkurang dengan cara
pengapuran, yaitu menggunakan kapur tohor (quicklime), kapur padam (hidratedlime), ataupun
dalam bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan dengan jenis lainnya.

b. Industri kimia
Di industry kimia, kalsit digunakan memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya dengan
menggunakan solvany proses. Light calcite berfungsi sebagai filler, extender coating pada
industri kertas, cat, karet farmasi dan plastic. Heavy calcite digunakan dalam industri keramik,
gelas, barang-barang gelas, kimia, bahan galian bukan logam, dan sebagainya.
c. Industri makanan
Kalsit digunakan untuk pemurnian gula bit. Digunakan juga untuk mengolah sisa produk pada
pabrik pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan persiapan penggilingannya.

d. Industri metalurgi
Kalsit dengan kualitas tinggi diperlukan dalam pembuatan baja sebagai fluks yang berfungsi
untuk mengikat material pengotor atau sebagai slag, seperti fosfor, belerang, silica dan alumina.
Dalam peleburan aluminium dengan metode Bayer, kalsit dan kaustik soda merupakan bagian
penting yang berfungsi untuk menghancurkan bijih bauksit. Kalsit juga digunakan dalam flotasi
logam non besi seperti tembaga, seng, timah hitam, perak dan uranium.

e. Industri konstruksi
Batu kalsit termasuk sebagai material konstruksi, sebagai fondasi jalan atau bangunan yang
menstabilkan tanah.

2. spesifikasi kalsit (kalsium karbonat) di industry hilir


Di dalam penggunaannya, klsit berfungsi sebagai filler, pelican,fluks, dan lain-lain. Sifat serta
spesifikasinya tergantung dari industry pemakainya.

a. Bahan pengisi (filler)


Fungsi filler di dalam pabrikasi, antara lain :
- Mengurangi jumlah bahan baku utama
- Menurunkan biaya tanpa mengurangi kulaitas produk
- Menambah biaya tutup
- Diperolehnya sifat-sifat tertentu,seperti warna yang tidak pudar.
Persyaratan umum kalsit untuk industri adalah :
- CaCO3 : 96 %
- Ukuran butir : – 325 mesh
- Tidak larut dalam HCl : 1 %
- Hilang pijar : 4,2 – 4,4%
- Kadar air : 0,3 %
Industry plastik, ban, dan pelapis
Spesifikasi kalsium karbonat yang diperlukan untuk jenis industry ini adalah :
- Permukaan spesifik : 20-50 m2/g
- Ukuran butir : 0,08 – 0,02 m
Jenis plastic yang menggunakan filler dari kalsium karbonat antara lain polyvinyl chloride,
polypropylin, dan polyester
Persyaratan jumlah CaCO3 dalam industry plastic adalah :
- PVC : 7 – 40 % berat bahan,
- PP : 20 – 40 % berat bahan,
- PE : 30 – 55 % berat bahan.
Industry cat
Pada industry cat, spesifikasi kalsium karbonat yang diperlukan antara lain :
Sifat fisika :
- Permukaan : 5 – 11 m2/g
- Ukuran butir : 0,2 – 4,0 m (-325 mesh)
- Kecerahan : 97 – 98 %
- Sg : 2,7
- Kandungan air : 1 %
Kimia :
- CaCO3 : 98,50 %
- Acid insoluble : 0,30 %
- Al2O3 : 0,20 %
- SiO2 : 0,20
- Fe2O3 : 0,02 %
- MgO : 0,30 %
Pemakaian cat ini meliputi :
- Cat kering (cholorinated rubber)
- Cat anti karat
- Bahan untuk mencegah penggumpalan cat
- Pembuatan rambu-rambu jalan raya,
- Bahan tinta cetak.
Industry Kosmetika
Spesifikasi yang diperlukan, antara lain:
- Permukaan : 6 – 11 m2/g
- Ukuran butir : 0,2 – 0,4 m
- Kecerahan : 98 – 99 %
Pemakaian filler untuk kosmetika antara lain sebagai :
- Filler pada cream
- Pembawa parfume
- Filler untuk make up penahan sinar matahari,
- Pasta gigi
Pemakaian sebagai pengkilap dan pembersih tingkat halus sampai sedang,
- Ukuran partikel 5 – 6 m,
- Untuk pembersih jendela, pintu rumah dan kendaraan
- Deterjen
b. Bahan pelicin
Fungsi kalsit sebagai pelican dapat dijumpai pada industry farmasi (pembuatan tablet). Fungsi
pelicin pada tablet adalah untuk :
- Mengurangi daya gesek antara butiran tablet dengan die,
- Memperlancar aliran butiran tablet
- Mencegah melekatnya butiran tablet pada permukaan punch dan die,
- Mempermudah pemrosesan akhir
Persyaratan kalsium karbonat sebagai pelicin antara lain :
- Kandunhgan CaCO3 minimal 98,5 % dihitung terhadap zat yang dikandungnya,
- Serbuk hablur, putih tidak berbau, tidak berasa,
- Kandungan arsen tidak lebih dari 4 BPL
- Logam berat tidak lebih 30 BPL
- Susut kering 2%
Persyaratan zat pelicin antara lain :
- Dapat melapis sebagian besar butriran
- Jumlah zat pelicin tidak boleh melebihi 1 %; apabila melebihi, obat kan mudah hancur
- Bersifat hidrophilik (menolak air)
- Uk,uran butiran – 200,
- Mempunyai permukaan spesifik yang tinggi, yaitu perbandingan antara luar permukaan dengan
volume.
c. Bahan Pewarna
Penggunaan kalsit sebagai bahan pewarna memerlukan spesifikasi seperti :
- Kandungan CaCO3 > 98%
- Kandungan air dan hilang bakar < 1 %
- Alkalinity 0,5%
- Ukuran - 44 m > 99%
d. Industry gelas
Pemakaian kalsit dalam industry gelas dimaksudkan sebagai campuran bahan baku, seperti pasir
kuarsa, dengan persyaratan :
- CaO3 : 55,06 %
- SiO : 0,25 %
- Al2O3 : 0,09 %
- Fe2O3 : 0,037 %
Kalsit murni juga dapat digunakan untuk pembuatan peralatan optic.
e. Industry makanan ternak
- CaO : 38 %
- Fosfor : 0,02 %
- Sodium : 0,06%
- Klorin : 0,03%
- Magnesium : 2,04%
- Potassium : 0,11%
- Iron : 3.500 ppm
f. Industry barang-barang kimia
- CaCO3 min 95 %
- SG 2,65 – 2,75
- Ukuran butir
- < 30 m = 100 %
- < 20 m = 96%
- <10 m = 34%
g. Industry kosmetik
- CaCO3 = 98,5%
- Kandungan air = 1%
- pH = 8 – 9
h. Industry kertas
- CaCO3 = 85%
- Air = 0,8%
- Sisa 200 mesh = 0,05 %
- Kecerahan = 98%
i. Plastic, Rubber, Sealant
Spesifikasi :
- Permukaan = 20 – 50 m2/g
- Ukuran butir = 0,08 – 0,02 m.
j. PVC polymer
- Corrugate land drain, drain pipes, guttering
- Pressure pipes
- Rigid profiles
k. Plasticiced PVC
- Loble
- Coating

E. Daerah Kalsit

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu gamping, dengan unsur kimia
pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal
Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan. Sifat fisika dari kalsit
adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk prismatik; tabular; pejal; berbutir halus
sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik.
Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning, coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu,
dan hitam. Kalsit dipergunakan untuk keperluan pertanian, industri kimia, industri makanan,
industri metalurgi, industri konstruksi.

B. SARAN
Dalam makalah ini hanya berisi sedikit penjelasan tentang batu kasit dan kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami menyarankan kepada untuk menambah
wawasan tentang batu kalsit. Dan kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://bongkah.blogspot.com/2009/02/endapan-kalsit-merupakan-hasil.html
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/Kalsit/ulasan.asp?xdir=Kalsit&commId=18&comm=Kalsit/
batu%20bintang
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/07/manfaat-mineral.html
http://obig69.wordpress.com/2010/06/14/ornamen-gua/

Anda mungkin juga menyukai