Anda di halaman 1dari 5

Laboraturium petrologi

SERI REAKSI BOWEN

Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan


ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa
tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan
penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun
suatu seri yang dikenal dengan Bowen’s Reaction Series

Bowen adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Kanada yang


berhasil bereksperimen dan berhasil menjelaskan tentang hubungan
antara kecepatan mendingin suatu magma dengan pembentukan
macam-macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin dan
membeku, ukuran kristal mineral berangsur-angsur membesar dan ada
yang mengendap. Kristal yang tetap tinggal pada cairan magma
bereaksi dengan kristal yang lain kemudian membentuk suatu mineral
yang baru. Bermacam-macam tipe batuan beku dapat terbentuk sangat
bergantung dari mineral-mineral yang ada pada magma cair pada
awalnya.mineral-mineral tersebut oleh bowen kelompokan menjadi
deret bowen.

Sari reaksi bowen merupakan suatu skema yang menunjukan


urutan kristalisasi dari mineral pembenuk batuan beku yang terdiri dari
2 bagian yaitu:

 Golongan mineral hitam atau mafik mineral

Mineral berwarna terang dengan densitas rata-rata 2,5-2,7 yaitu

 Kuarsa,(SIO2)

 Kelompok feldsfar terdiri dari sari feldsfar alkali (K,Na)AlSi 3O6

 Kelompok feldspartoid

Nama : Nenden Hermawanti Page 1


NIM : 111.080.234
Plug :5
Laboraturium petrologi

 Golongan mineral putih atau felsik mineral

Mineral-mineral ferromagnesia debgan warna gelap dan densitas 3,0-


3,6 yaitu

 Kelompok olivine:fayalite dan forsterite

 Kelompok piroksen:estatite,hiperstein,aygit,pigeonit

 Kelompok mika:biotit,muskovit,plogopit

 Kelompok amphibole:homblede,termolit aktinolit dll

Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak


langsung semuanya membeku,tetpi mengalani penurunan temperature
secara perlahan bahkan mungkin cepat.penurunan temperature ini
disertaimulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral
tertentu yang sesuai dengan temperaturnya.pembentukan mineral
dalam magma karena penurunan temperature telah disusun oleh
bowen.bowen telah membuat sebuah tabel pembentukan mineral.

Tabel terlampir di bagian belakang

Deret sebelah kiri dari yaitu reaksi ferromagnesium dikenal


sebagai deret non kontinu (discontinuous). Artinya mineral disamping
tidak terbentuk bersama dalam suhu yang sama sesuai dengan gradasi
suhu magma yang turun maka terbentuklah mineral selanjutnya tentu
saja kandungan silikanya semakin bertambah. Adapun deret sebelah
kanan yaitu feldsfar plagioclase dikenal dengan detet kontinu
(continuous) Deret kontinu tersebut merupakan deret dari mineral-
mineral kelompok plagioklas, jenis mineral dalam deret plagioklas
dipengaruhi oleh kandungan unsur Ca dan Na. semakin kebawah (suhu
turun) umumnya kandungan Na bertambah.

Nama : Nenden Hermawanti Page 2


NIM : 111.080.234
Plug :5
Laboraturium petrologi

Urutan reaksi Bowen untuk reaksi ferromagnesium yang tidak terus


menerus yaitu : Mineral yang paling awal dinyatakan dari magma yang
berkomposisi basalt yaitu olivine dan kalsium-rich plagioklas. Saat
proses pendinginan, reaksi olivin dengan sisa cairan membentuk
mineral yang baru, yaitu piroksin. Reaksi piroksin berubah ke bentuk
ampibole, dan ampibole membentuk biotit. Dan dari sini terlihat bahwa
dari mineral awal menuju mineral akhir mempunyai struktur kristal yang
berbeda.

Plagioklas merupakan deret “solod solution”yang merupakan reaksi


kontinyu artinya kristalisasi plagioklas ca-plagioklas Na,jika reaksi
setimbang akan berjalan menerus.dalam hal ini anortid adalah jenis
plagioklas yang kaya Ca,sering juga disebut “calcic
plagioklas”sedangkan albit adalah plagioklas kaya Na.

Maka berdasarkn kandungan silika batuan beku dapat dibagi menjadi:

 Batuan beku asam SiO2 > 67% contohna granit dan ryolit, granit
kaya akan mineral felsic (asam barwarna terang) pada masa
dasarnya meskipun terdapat juga beberapa mineral mafic seperti
biotit, batuan beku
 Batuan beku menengah SiO 52-67 % contohnya andesit dan diorit,
tekstur batuan umumya porpiritik banyak mineral dari kelaompok
plagioklas tengah seperti andesin, oligoklas dll

 Batuan beku basa SiO2 45-52% contohnya basalt dan gabro,


biasanya dijumpai sebagai masa besar batuan plutonik tekstur
kristalnya feneritik, equigranular, holokristalin dan kasar-kasar
(besar-besar)

 Batuan beku ultra basa SiO2 <45% contohnya dunit, hizburgit,


piroksenit, hornblendit, mineral mafic (piroksen, hornblen)teksturnya

Nama : Nenden Hermawanti Page 3


NIM : 111.080.234
Plug :5
Laboraturium petrologi

kasar, equigranular, dan berat jenis sangat tinggi karena kaya akan
logam berat seperti besi, magnesium, mangan

Reaksi Bowen ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa


mineral tertentu cenderung terjadi / muncul bersama-sama di dalam
batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh yaitu batu karang yang
mafic, batu basal dan gabbro yang cenderung berisi mineral olivine,
pyroxene, dan calcium-rich plagioclase feldspar. Mineral tersebut
adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang tinggi. Contoh
lain yaitu batu karang sialic atau felsic seperti granit dan rhyolite
cenderung berisi kwarsa, kalium feldspar, sodium-rich plagioclase
feldspar, dan kadang-kadang muscovite. Mineral tersebut adalah
mineral yang mengkristal pada temperatur yang lebih rendah

Reaksi Bowen juga membantu kita dalam memahami mengapa mineral


tertentu tidak terjadi bersama-sama di dalam batuan beku gunung
berapi. Sebagai contoh, olivine dan kwarsa tidak mungkin untuk terjadi
di dalam batuan beku gunung berapi yang sama, sebab olivine adalah
suatu mineral temperatur tinggi, dan kwarsa adalah suatu mineral
temperatur rendah

Nama : Nenden Hermawanti Page 4


NIM : 111.080.234
Plug :5
Laboraturium petrologi

Sumber:

 Google.com
 Wikipedia.org

Nama : Nenden Hermawanti Page 5


NIM : 111.080.234
Plug :5

Anda mungkin juga menyukai