Anda di halaman 1dari 8

BATUAN PIROKLASTIK

A. Pengertian Batuan Piroklastik


Batuan piroklastik ialah batuan gunung api yang memiliki tekstur klastik dan
terbentuk karena suatu proses yang berhubungan dengan erupsi gunungapi.
Material dari penyusun batuan tersebut kemudian terendapkan dan langsung
mengalami proses diagenesa atau proses pembatuan sebelum mengalami proses
transportasi yang dilakukan oleh air, angin, dan es. Dengan kata lain, batuan
piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari proses erupsi gunung api,
dimana magma keluar dari dalam perut bumi dan langsung membawa material-
material dari dalam lalu terendapkan disuatu tempat dan mengalami proses
pembatuan.

Sumber : Anonim, 2013


Gambar 1
Genesa Batuan Piroklastik
B. Struktur Batuan Piroklastik
Batuan pirklastik memiliki beberapa struktur batuan, struktur batuan
piroklastik diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Masif
Masif adalah struktur pada batuan piroklastik dimana apabila batuan tidak
menunjukan struktur dalam.
Sumber : Rizqi, 2013
Foto 1
Struktur Masif
2. Laminasi
Laminasi adalah struktur pada batuan piroklastik dimana apabila
perlapisan pada batuannya memiliki ketebelan kurang dari 1 cm.

Sumber : Anonim, 2017


Foto 2
Struktur Laminasi
3. Berlapis
Berlapis adalah struktur pada batuan piroklastik dimana apabila perlapisan
pada batuannya memiliki ketebelan lebih dari 1 cm.

Sumber : Anonim, 2017


Foto 3
Struktur Berlapis
C. Tekstur Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik memiliki beberapa tekstur, diantaranya ialah sebagai
berikut :
1. Ukuran Butir
Ukururan butir pada batuan piroklastik ada yang membulat dan ada yang
meruncing. Ukuran butir batuan piroklastik tersebut merupakan kriteria untuk
menamakan suatu batuan piroklastik.
2. Derajat Pembundaran
Derajat pembundaran ada yang membundar sempurna (semua hampir
cembung), ada yang membundar (semua hampir membundar dan pada ujungnya
berbentuk cekung), ada yang agak membundar (umumnya permukaan datar
dengan ujung yang membundar), ada yang agak menyudut (permukaan datar
dengan ujungnya yang tajam atau runcing), dan ada yang menyudut (permukaan
kasar dan ujungnya runcing).
3. Derajat Pemilahan
Derajat pemilahan pada batuan piroklastik ada yang terpilah baik (ukuran
butir seragam atau relatif sama) dan ada yang terpilah buruk (ukuran butir tidak
seragam atau relatif tidak sama).
4. Kemas
Kemas pada batuan piroklastik ada yang terbuka (butiran tidak saling
bersentuhan) dan ada yang tertutup (butiran saling bersentuhan).
D. Komposisi Mineral Pada Batuan Piroklastik
Adapun beberapa golongan-golongan mineral yang dikandung oleh batuan
piroklastik, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Mineral Sialis
Mineral-mineral yang kaya akan dengan kandungan silikanya.
 Kuarsa
 Feldspar
 Feldspatoid
2. Mineral Ferromagnesian
Mineral-mineral yang terdapat dalam batuan piroklastik yang banyak
mengandung unsur Fe dan Mg silikat bahkan Ca silikat.
 Piroksin
 Olivin
 Amphibole
 Biotit
3. Mineral Tambahan
Merupakan mineral-mineral yang hanya sedikit keterdapatannya pada
batuan suatu batuan metamorf, biasanya mineral ini sering juga disebut sebagai
mineral pelengkap.
 Ilmenit
 Magnetit
4. Mineral Ubahan
Merupakan mineral yang terbentuk akibat proses alterasi hidrotermal atau
juga mineral ini terbentuk akibat dari batuan yang terlapukkan.
 Klorit
 Epidot
 Kalsit
 Lempung
 Serisit
 Limonit
E. Contoh Batuan Piroklastik
Ada beberapa macam batuan piroklastik di alam ini, diantara batuan
piroklastik ialah sebagai berikut :
1. Scoria
Scoria adalah batuan vulkanik yang ditinggalkan setelah letusan dan
biasanya membentuk gunung dan kawah dipuncaknya.

Sumber : Fauqi, 2014


Foto 4
Scoria
2. Tuff
Tuff adalah batuan vulkanik yang terbentuk dari abu vulkanik yang
dikeluarkan melalui ventilasi setelah letusan terjadi.

Sumber : Rizqi, 2013


Foto 5
Tuff
KESIMPULAN

Batuan piroklastik ialah batuan gunung api yang memiliki tekstur klastik dan
terbentuk karena suatu proses yang berhubungan dengan erupsi gunungapi.
Material dari penyusun batuan tersebut kemudian terendapkan dan langsung
mengalami proses diagenesa atau proses pembatuan sebelum mengalami proses
transportasi yang dilakukan oleh air, angin, dan es. Dengan kata lain, batuan
piroklastik merupakan batuan yang terbentuk dari proses erupsi gunung api,
dimana magma keluar dari dalam perut bumi dan langsung membawa material-
material dari dalam lalu terendapkan disuatu tempat dan mengalami proses
pembatuan.
Batuan piroklastik memiliki struktur batuan, diantaranya ialah masif, ialah
struktur pada batuan piroklastik dimana apabila batuan tidak menunjukan struktur
dalam. Laminasi, ialah struktur pada batuan piroklastik dimana apabila perlapisan
pada batuannya memiliki ketebelan kurang dari 1 cm. Berlapis, ialah struktur pada
batuan piroklastik dimana apabila perlapisan pada batuannya memiliki ketebelan
lebih dari 1 cm.
DAFTAR PUSTAKA

1. Amiruddin, Arif. 2014. “Batuan Piroklastik”. Geosjepara.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 12 Desmber 2017 pukul 18.50 WIB.
(Referensi Internet)

2. Anonim. 2016. “Batuan Piroklastik”. Id.wikipedia.org. Diakses pada


tanggal 12 Desmber 2017 pukul 17.45 WIB. (Referensi Internet)

3. Anonim. 2016. “Pengertian Batuan Piroklastik”. petroclanlaboratory.com.


Diakses pada tanggal 12 Desmber 2017 pukul 19.45 WIB.
(Referensi Internet)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai