Anda di halaman 1dari 7

Petrologi Batuan Piroklastik

Viska Salsanur Anisa Ginanjar (270110180116)

Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

viska18001@mail.unpad.ac.id

Abstrak

Kata Kunci: Piroklastik, Ekstrusif, Gunung api, Vulkanik, Gelas.

Batuan piroklastik adalah batuan yang tersusun oleh material material yang dihasilkan oleh letusan gunung
api.. Material pecahan hasil eksplosif gunung api tersebut bisa terendapkan dalam bentuk jatuhan, aliran
dan hembusan. Deskripsi tekstur batuan piroklastik dapat dibedakan berdasarkan ukuran butir, derajat
kebundaran, sortasi, dan kemas. Struktur yang dapat dijumpai pada batuan piroklastik antara lain masif,
vesikular, struktur skoria, struktur batu apung ,dan struktur amigdaloidal. Komposisi mineral yang
terkandung dalam batuan piroklastik dibagi menjadi empat kelompok, yaitu menurut kandungan mineral
sialis, mineral ferromagnesium, mineral tambahan, dan mineral ubahan. Batuan piroklastik secara umum
dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran butirnya, klasifikasi tersebut adalah bom/blok, lapilli, dan abu.

1. PENGERTIAN ukuran debu (ash) maka semakin ringan

Batuan piroklastik adalah batuan yang massanya dan semakin mudah

terbentuk ekstrusif akibat aktifitas tertransportasikan oleh angin, oleh

gunung api atau vulkanisme. Material karena itu dapat disimpulkan bahwa,

pembentuk batuan piroklastik berasal semakin jauh dari pusat eksplosifnya

dari hasil letusan gunung api yang akan semakin kecil juga ukuran fragmen

kemudian tertransportasi, terendapkan batuan yang terbentuk. Penyebaran dan

dan terlitifikasi menjadi batuan. Magma bentuk dari batuan piroklastik ditentukan

eksplosif yang terlemparkan ke udara oleh kekuatan eksplosifnya dan arah

lewat lubang kepundan tersebut bisa mata angin. Semakin besar kekuatan

membeku dalam berbagai ukuran, mulai eksplosifnya maka daerah penyebaran

dari ash, hingga bongkah. Batuan batuan piroklastik pun akan semakin

piroklastik yang jatuh disekitar kepundan luas, kemuadian arah penyebaran

memiliki ukuran yang lebih besar, karena tersebut ditentukan oleh arah mata

semakin kecil ukuran fragmennya hingga angin.


2. MEKANISME PEMBENTUKAN di sekitar pusat erupsi akan terisi

Batuan piroklastik terjadi oleh proses oleh endapan tersebut. Endapan

ekstrusif. Proses ekstrusif tersebut bisa ini umumnya memiliki sortasi

terjadi dalam 2 bentuk, yaitu dapat yang buruk memiliki struktur

meleleh membentuk aliran lava atau gradded bedding atau dapat

kubah lava, dan dapat juga terjadi dalam juga reverse bedding.

bentuk letusan, dimana dari letusan 3) Endapan Piroklastik

tersebut akan mengeluarkan pecahan- Hembusan

pecahan yang akan terendapkan disebut Endapan ini hamper sama

endapak piroklastik. Endapan piroklastik dengan endapan piroklastik

dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aliran, namun material

endapan piroklastik jatuhan, aliran, dan piroklastik adalah gas atau

hembusan. material cair. Endapan ini

1) Endapan Piroklastik Jatuhan cenderung menyebar dan

Endapan ini terbentuk oleh hasil menyelimuti area di sekitar pusat

erupsi eksplosif yang erupsi dan biasanya akan

melemparkan material-material terkumpul di daerah depresi.

vulkanik ke udara dan jatuh Endapan ini memiliki ciri struktur

disekitar pusat erupsi yang perlapisan silang siur, dune,

kemudian diendapkan melalui antidune, laminasi planar, baji

udara. Endapan ini memiliki ciri dan bergelombang.

berlapis baik dimana lapisannya


akan membentuk struktur butir
yang bersusun, dan memiliki
sortasi yang baik.
2) Endapan Piroklastik Aliran
Endapan ini terbentuk dari hasil
gerakan material piroklastik ke
arah lateral berupa aliran gas
atau material kental di atas
gambar 1 tipe-tipe endapan
permukaan tanah. Proses piroklastik. a) jatuhan b)
pengendapan ini akan mengikuti aliran c) hembusan

topografinya. Depresi yang ada


3. TEKSTUR
tata cara pendeskripsian tekstur batuan
piroklastik adalah ukuran butir, derajat
kebundaran, sortasi, dan kemas.
1) Ukuran Butir
Ukuran butir Nama keterangan gambar 2 derajat kebundaran very angular-well
rounded (dari kiri ke kanan)
klastika
256-64 mm Bom bentuknya 3) Sortasi
membulat Sortasi adalah keseragaman
Blok bentuknya suatu besar butir penyusun
meruncing batuan. Sortasi dibedakan
64-2 mm Lapili kedalam:
2-0,04 mm Debu kasar-  Well sorted, ukuran butir
halus umumnya seragam.
tabel 1 nama klastika sesuai ukuran butir  Moderate sorted, ukuran
butir agak seragam
2) Derajat Kebundaran
 Poorly sorted, ukuran
Kebundaran adalah tingkat bulat
butir berbeda-beda
atau menyudutnya bagian tepi
butiran suatu batuan.
Kebundaran dapat dibagi
menjadi:
 Well rounded, hampir
semua permukaan gambar 3 sortasi fragmen

cembung. 4) Kemas
 Rounded, memiliki Kemas menunjukkan
permukaan bundar, tepi ketersentuhan antar butir dalam
butiran cekung. suatu batuan piroklastik. Kemas
 Subrounded, memiliki dibedakan menjadi:
permukaan datar, tepi  Kemas terbuka, antar
butiran membundar. butiran tidak saling
 Subangular, memiliki bersentuhan
permukaan datar, tepi
butiran tajam.
 Angular, memiliki
permukaan kasar, tepi
butiran tajam.
 Kemas tertutup, antar 5) Struktur skoria, struktur vesikular
butiran saling yang berbentuk membulat atau
elip, dan rapat.
gambar 7 kemas tertutup

6) Struktur batu apung, biasa juga


disebut pumiceous structure
adalah struktur vesikular yang
didalam lubangnya terdapat

bersentuhan serat kaca.


7) Struktur amigdaloidal, struktur
vesikular yang telah terisi oleh
mineral-mineral asing.

gambar 4 kemas terbuka

4. STRUKTUR gambar 8 struktur skoria

Sturuktur yang dapat dijumpai pada


batuan piroklastik antara lain:
1) Masif, tidak mempunyai struktur
dalam.
2) Laminasi, perlapisan yang
mempunyai ketebalan kurang
gambar 5 struktur amigdaloidal
dari 1cm.
3) Berlapis, perlapisan yang
mempunyai ketebalan lebih dari
1cm.
4) Vesikular, struktur berlubang
bekas keluarnya gas pada saat
mengalami pendinginan. Lubang
gambar 6 struktur vesikular
tersebut bisa berbentuk
melingkar dan meruncing.
Lubang melingkar terbentuk
pada lava yang cair sedangkan
lubang meruncing terbentuk
pada lava yang kental.
5. KOMPOSISI MINERAL 6. KLASIFIKASI
Komposisi mineral yang terkandung Batuan piroklastik secara umum dapat
dalam batuan piroklastik dibagi menjadi diklasifikasikan berdasarkan ukuran
empat kelompok, yaitu menurut butirnya.
kandungan mineral sialis, mineral
ferromagnesium, mineral tambahan, dan
mineral ubahan.
1) Mineral-mineral Silialis
(silisium-aluminium)
Terdiri atas:
 Kuarsa (SiO2),
Tabel 2. klasifikasi batuan piroklastik schimid 1981
 Feldspar, baik K-
feldspar, Na-feldspar, 1) Bom
Ca-feldspar, Memiliki fragmen
 Feldspartoid piroklastik yang
2) Mineral Ferromagnesia
berdiameter lebih dari 64
Kelompok mineral yang kaya
mm, berbentuk membulat,
akan kandungan Fe-Mg silikat.
Mineral tersebut dapat hadir mengindikasikan bahwa

menjadi mineral berikut: material tersebut terbentuk


 Piroksen di udara dari massa lava
 Olivine membulat yang cair atau
 Hornblende cair sebagian
 Biotit
2) Blok
3) Mineral tambahan
Memiliki fragmen
Biasanya hadir mineral bijih
seperti ilmenit, dan magnetit. piroklastik yang
Dapat juga dijumpai mineral berdiameter lebih dari 64
senyawa sulfidan. mm, berbentuk menyudut,
4) Mineral ubahan mengindikasikan bahwa
Muncul saat batuan piroklastik
blok sudah berbentuk padat
lapuk atau terkena alterasi
selama ditransportasi
hydrothermal. Mineral tersebut
adalah khlorit, epidot, serisit, 3) Lapilli
limonit, kalsit, dan lempung Memiliki fragmen
piroklastik berdiameter
antara 2-64mm
4) Abu Terususun atas kristal dan pecahan-
 Abu kasar, berkisar pecahan kristal. Terdri dari kristal
0,032-2 mm kuarsa, sanidin, biotit, hornblende,
 Abu halus, augit.
berukuran dibawah
0,032 mm

Klasifikasi berdasarkan komposisi dan dari REFERENSI


fragmen pada Tufa, pada klasifikasi Pettijohn
Anonymous. 2016. Petrografi Batuan
1975), sebagai berikut:
Piroklastik. Tersedia di
1) Vitric tuff https://www.amuzigi.com/2016/01/
Penyusun utamanya terdiri dari gelas, petrografi-batuan-piroklastik.html
bertekstur vitroclastic (kepingan- (diakses tanggal 27 September
kepingan gelas terletak dalam matriks 2019 pukul 07.36)
yang berupa abu gelas yang sangat
Anonymous. Pyroclastic Flow. Tersedia
halus).
di
2) Tufa palagonit
https://www.nationalgeographic.org
Tersusun atas gelas basa, berwarna
/encyclopedia/pyroclastic-flow/
kuning kehijauan, hingga coklat tua,
(diakses tanggal 28 September
mengandung kristal-kristal plagioklas,
olivine, piroksen, dan bijih besi.
2019 pukul 09.33)

3) Tufa perselanit Anonymous.https://volcanoes.usgs.gov/


Tersusun atas abu gelas yang sangat vsc/glossary/pyroclastic_surge.html.
halus. (diakses pada tanggal 28
4) Welded tuff/ ignimbrite September 2019 pukul 10.45)
Tersusun atas kepingan-kepingan gelas
Anonymous. What Are Four Types of
yang retas.
Pyroclastic Materials?. Tersedia di
5) Lithic tuff
https://www.reference.com/science
Tersusun atas fragmen batuan, biasanya
fragmen basalt scoria, obsidian, andesit, /four-types-pyroclastic-materials-

basalt. 6df49bbb8f4ba35f (diakses tanggal

6) Cristal tuff 28 September 2019 pukul 13.54)


Endarto, D. 2019. Berkenalan dengan
Batuan Piroklastik. Sukoharjo:
Graha Printama Selaras

Ilmu geofrafi. 2016. Batuan Piroklastik:


Pengertian, Struktur, dan
Klasifikasinya. Tersedia di
https://ilmugeografi.com/geologi/ba
tuan-piroklastik (diakses tanggal 27
September 2019 pukul 07.13)

Sukandarrumudi, dkk. 2014. Belajar


Petrologi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Susanto, Arif. 2008. Modul Praktikum


Petrologi. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

Sooflauschig. 2017. Classification of


Pyroclastic Rock. Tersedia di
https://steemit.com/geology/@soofla
uschig/classification-of-pyroclastic-
rocks (diakses tanggal 28 September
2019 pukul 11.26)

The Editors of Encyclopaedia


Britannica. Pyroclastic Flow.
Tersedia di
https://www.britannica.com/science
/pyroclastic-flow (diakses tanggal
28 September pukul 10.13)

Anda mungkin juga menyukai