Anda di halaman 1dari 13

PENGENALAN MIKROSKOP

Auliya Aprilia1, Erniaty Tandipadang2


1
Praktikan Praktikum Mikropaleontologi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2
Asisten Praktikum Mikropaleontologi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin

SARI
Mikropaleontologi adalah studi tentang fosil mikroskopik dan penggunaan
mikroskop sangat penting dalam identifikasi dan analisis spesimen mikropaleontologi.
Mikroskop binokuler dan stereo adalah alat yang sering digunakan dalam studi
mikropaleontologi karena kemampuannya untuk memberikan gambaran yang jelas dan tiga
dimensi tentang spesimen yang sedang diteliti. Mikroskop binokuler memiliki dua lensa
yang dapat digerakkan secara independen untuk memberikan pandangan tiga dimensi yang
lebih jelas tentang spesimen. Sementara itu, mikroskop stereo memiliki dua lensa yang
diposisikan pada sudut yang berbeda, yang memungkinkan pengamatan tiga dimensi yang
lebih detail. Dalam abstrak ini, dijelaskan tentang berbagai jenis spesimen
mikropaleontologi yang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop binokuler dan
stereo, seperti foraminifera, radiolaria, dan diatom. Selain itu, dijelaskan juga tentang
berbagai teknik penggunaan mikroskop binokuler dan stereo dalam identifikasi spesies
mikrofosil.
Kata kunci: Mikropaleontologi, mikroskop binokuler, mikroskop stereo

I. Pendahuluan mikroskop yang digunakan dalam


Mikropaleontologi adalah studi studi mikropaleontologi, termasuk
tentang fosil mikroskopik, seperti mikroskop binokuler dan stereo.
foraminifera, radiolaria, dan diatom. Mikroskop binokuler memiliki dua
Ukuran spesimen mikropaleontologi lensa yang dapat digerakkan secara
sangat kecil, sehingga sulit untuk independen untuk memberikan
dilihat dengan mata telanjang. Oleh pandangan tiga dimensi yang lebih
karena itu, penggunaan mikroskop jelas tentang spesimen. Sementara itu,
sangat penting dalam identifikasi dan mikroskop stereo memiliki dua lensa
analisis spesimen mikropaleontologi. yang diposisikan pada sudut yang
Mikroskop memungkinkan peneliti berbeda, yang memungkinkan
untuk memperbesar gambar spesimen pengamatan tiga dimensi yang lebih
dan memperoleh informasi detail detail.
tentang struktur dan karakteristik Penggunaan mikroskop binokuler
spesimen tersebut. Ada banyak jenis dan stereo sangat penting dalam
identifikasi spesies mikrofosil. 1) LKP (Lembar Kerja Praktikan)
Penggunaan mikroskop modern juga 2) ATK
memungkinkan para peneliti untuk 3) Jas Lab
memahami mikrofosil dengan lebih 4) Buku Penuntun
baik dan lebih detail, sehingga 5) Buku Postuma & Cusman
memberikan pemahaman yang lebih 6) Range Chart
baik tentang evolusi makhluk hidup. 7) Lap kasar dan lap halus
Oleh karena itu, penggunaan 8) Tabel lingkungan pengendapan
mikroskop sangat penting dalam studi
II. Tinjauan Pustaka
mikropaleontologi dan terus
2.1 Pengertian Mikropaleontologi
berkembang seiring dengan
Mikropaleontologi adalah ilmu
perkembangan teknologi mikroskop.
yang mempelajari fosil mikroskopik,
1.2 Maksud Dan Tujuan yaitu organisme yang ukurannya
sangat kecil dan hanya bisa dilihat
Maksud dari praktikum ini
dengan menggunakan mikroskop.
adalah agar praktikan dapat
Jenis fosil mikroskopik yang sering
mengetahui dan mengenal mikroskop
dipelajari dalam mikropaleontologi
binokuler dan mikroskop stereo
adalah foraminifera, radiolaria, dan
Adapun tujuan yang ingin di
diatom. Fosil-fosil mikroskopik ini
capai dari praktikum acara satu
biasanya ditemukan dalam lapisan
pengenalan mikroskop adalah:
sedimen di bawah permukaan tanah
1) Agar Praktikan dapat
dan digunakan untuk mempelajari
mengetahui bagian-bagian mikroskop
sejarah kehidupan di Bumi. Selain itu,
2) Agar praktikan dapat
studi mikropaleontologi juga dapat
membedakan mikroskop binokuler
membantu dalam penelitian sumber
dan stereo.
daya alam seperti minyak dan gas
1.3 Alat Dan Bahan bumi. Fosil mikroskopik seringkali
Adapun alat dan bahan yang ditemukan dalam batuan sedimen
digunanakan dalam praktikum kali ini yang juga mengandung minyak dan
adalah sebagai berikut : gas bumi.
Penelitian mikropaleontologi laboratorium mikroskopi. Dengan
dapat membantu dalam identifikasi alat ini diperoleh perbesaran sehingga
lapisan sedimen yang mengandung memungkinkan untuk melihat
minyak dan gas bumi, serta mikroorganisme dan struktur yang tak
mengetahui usia dan lingkungan tampak dengan mata telanjang.
pembentukan batuan tersebut. Dalam Mikroskop memungkin perbesaran
paleontologi, studi mikropaleontologi dalam kisaran luas seratus kali
juga penting untuk mengungkap sampai ratusan ribu kali.
evolusi dan diversifikasi makhluk Mikroskop binokuler adalah alat
hidup yang terjadi pada skala waktu optik yang memiliki dua lensa ocular
yang sangat lama. Studi ini dapat atau okuler, sehingga memungkinkan
memberikan gambaran tentang asal- pengamat untuk melihat objek dengan
usul dan sejarah kehidupan di Bumi, kedua mata. Prinsip kerja mikroskop
serta memberikan informasi yang binokuler sama dengan mikroskop
berguna untuk memahami dan optik pada umumnya, yaitu dengan
memprediksi perubahan lingkungan memanfaatkan cahaya dan lensa
di masa depan. Dalam keseluruhan, untuk memperbesar gambar objek
studi mikropaleontologi sangat yang dilihat.
penting dalam memahami sejarah Sejarah perkembangan
kehidupan di Bumi dan perubahan mikroskop binokuler dimulai pada
lingkungan yang terjadi selama jutaan abad ke-19, ketika Carl Zeiss dan
tahun. Mikropaleontologi memiliki Ernst Abbe mengembangkan sistem
banyak manfaat yang dapat binokular untuk mikroskop. Sistem
membantu dalam berbagai bidang ini terdiri dari dua lensa ocular yang
ilmu seperti geologi, paleontologi, terpisah, sehingga memungkinkan
dan industri sumber daya alam. pengamat untuk melihat objek dengan
kedua mata secara lebih nyaman.
2.2 Definisi Mikroskop
Kelebihan utama dari mikroskop
Mikroskop adalah instrumentasi
binokuler adalah memungkinkan
yang paling banyak digunakan dan
pengamat untuk melihat objek dengan
dan paling bermanfaat di
kedua mata, sehingga dapat
mengurangi kelelahan mata dan memproduksi komponen yang sangat
meningkatkan akurasi dalam kecil dan kompleks.
mengamati objek. Selain itu, Mikroskop stereo, juga dikenal
mikroskop binokuler juga lebih sebagai mikroskop binokuler, adalah
nyaman digunakan untuk waktu yang jenis mikroskop yang memiliki dua
lama, karena pengamat tidak perlu lensa ocular atau okuler, dan dua
menutup satu mata. lensa objektif yang terpisah. Prinsip
Namun, mikroskop binokuler kerja mikroskop stereo mirip dengan
juga memiliki kekurangan, seperti mikroskop binokuler, namun
biaya yang lebih tinggi dibandingkan mikroskop stereo memiliki
dengan mikroskop monokuler, dan kemampuan untuk memperbesar
ukuran yang lebih besar dan berat. objek dalam tiga dimensi.
Selain itu, mikroskop binokuler juga Sejarah mikroskop stereo dimulai
membutuhkan pengaturan fokus yang pada awal abad ke-20, ketika Ernst
lebih presisi, karena kedua lensa Leitz memperkenalkan mikroskop
ocular harus disesuaikan dengan mata stereo pertama yang menggunakan
pengamat. dua lensa objektif. Kemudian, pada
Secara umum, mikroskop tahun 1920-an, Carl Zeiss
binokuler adalah alat yang sangat mengembangkan mikroskop stereo
berguna dalam berbagai aplikasi, dengan sistem prismatik, sehingga
terutama dalam bidang biologi, memungkinkan pengamat untuk
kedokteran, dan teknik. Dalam bidang melihat objek dalam tiga dimensi.
biologi, mikroskop binokuler Prinsip kerja mikroskop stereo
digunakan untuk mengamati melibatkan penggunaan dua lensa
organisme dan jaringan dalam detail objektif yang terpisah, sehingga objek
mikroskopik, sedangkan dalam yang dilihat dapat diproyeksikan
bidang kedokteran, mikroskop dalam dua gambar yang sedikit
binokuler digunakan dalam operasi berbeda. Dua gambar ini kemudian
dan pemeriksaan mikroskopis. Dalam diproses oleh otak untuk memberikan
bidang teknik, mikroskop binokuler pengalaman penglihatan tiga dimensi.
digunakan untuk memeriksa dan
Kelebihan utama dari mikroskop membutuhkan pengamatan detail dan
stereo adalah kemampuan untuk tiga dimensi dari objek.
memperbesar objek dalam tiga
2.3 Bagian-bagian Mikroskop
dimensi, sehingga memungkinkan
Bagian-bagian dan fungsi dari
pengamat untuk melihat detail yang
masing-masing bagian pada
sulit dijangkau oleh mikroskop biasa.
mikroskop petrografi secara umum
Selain itu, mikroskop stereo juga
adalah sebagai berikut:
mudah digunakan dan
a. Eyepiece atau lensa okuler adalah
memungkinkan pengamat untuk
penghubung lensa objektif
mengubah sudut pandang dengan
dengan mata sehingga dapat
mudah.
melihat bayangan sayatan
Mikroskop stereo banyak
ataupun preparat di mikroskop
digunakan dalam berbagai aplikasi,
dengan perbesaran 4 sampai
seperti dalam bidang biologi,
dengan 25 kali.
kedokteran, dan industri. Dalam
b. Coarse focus: Untuk mengatur
bidang biologi, mikroskop stereo
fokus secara cepat dengan
digunakan untuk mempelajari
menggerakkan tabung mikroskop
struktur organisme dan organ dalam
naik dan turun secara cepat.
detail, sedangkan dalam bidang
c. Fine focus: Untuk mengatur
kedokteran, mikroskop stereo
fokus secara perlahan dengan
digunakan untuk operasi dan
menggerakkan tabung mikroskop
pemeriksaan mikroskopis. Dalam
d. Tabung mikroskop: Untuk
bidang industri, mikroskop stereo
menghubungkan lensa objektif
digunakan untuk memeriksa dan
dan lensa okuler
memproduksi produk yang sangat
e. Meja preparasi: digunakan untuk
kecil dan kompleks, seperti dalam
meletkkan objek yang akan
bidang elektronik dan manufaktur.
diamati
Secara keseluruhan, mikroskop
f. Lensa Objektif: lensa yang
stereo adalah alat yang sangat
digunakan untuk menentukan
berguna dalam berbagai aplikasi,
bayangan yang akan ditangkap
terutama dalam bidang yang
oleh mata secara nyata. III. Metodologi Penelitian
Pembesaraan dapat diatur 4x. Tabel 3.1 Diagram Alir
10x, dan bahkan 40x.
Tahapan Pendahuluan
g. Ganggang Mikroskop: bagian
yang digunakan ketika
mengangkat dan memindahkan
mikroskop. Tahapan
Praktikum
h. Kondensor dan Diagfragma:
Mengatur intensitas cahaya yang
masuk menuju filter polarisasi
yang akan diteruskan ke meja
Analisis Data
preparasi.

Pembuatan
Laporan

Pengumpulan Laporan

1. Tahapan Pendahuluan

Pada tahapan awal, kami


pertama-tama melaksanakan
asistensi umum. Pada asistensi
umum dijelaskan materi singkat
tentang cara penggunaan mikroskop
binokuler dan mikroskop stereo
Setelah pemberian materi, asisten 5. Pengumpulan Laporan
memberi tugas pendahuluan.
Laporan yang telah selesai dan
2. Tahapan Praktikum telah diasistensikan kembali serta
telah diperoleh hasil yang benar
Kegiatan praktikum dilakukan di
kemudian dikumpulkan di tempat
Laboratorium Paleontologi,
dan waktu yang telah disepakati.
Departemen Teknik Geologi,
Universitas Hasanuddin. Sebelum IV. Hasil dan Pembahasan
melakukan kegiatan praktikum,
4.1 Mikroskop Binokuler
pertama kali dilakukan adalah
melakukan responsi guna
mengetahui sejauh mana ilmu yang
ditangkap praktikan seusai asistensi
acara. Setelah responsi dilakukan,
dilanjutkan dengan kegiatan
praktikum.

3. Analisis Data Foto 4.1 Mikroskop Binokuler

Pada tahapan ini kami Secara Secara garis besar,

melakukan asistensi dengan asisten mikroskop yang digunakan pada

terkait lembar kerja yang telah diisi labaoratorium mikropaleontologi

dengan deskripsi mikroskop mempunyai 3 bagian utama antara

binokuler dan mikroskop stereo lain tubus bagian atas, tubus bagian

untuk memperoleh hasil yang benar. tengah, dan tubus bagian bawah.

4. Pembuatan Laporan

Setelah memperoleh analisis data


yang benar berdasarkan hasil
asistensi dari asisten, dilanjutkan
dengan penyusunan laporan sesuai
dengan format laporan yang telah
ditentukan.
4.1.1 Tubus Bagian Atas 4.1.2 Tubus Bagian Tengah

1 3
2 3
\ 1
\2 4
\
5
6
8 7

Foto 4.2 Tubus atas mikroskop binokuler Foto 4.3 Tubus tengah mikroskop
binokuler
Tubus bagian atas terdiri dari: Pada tubus bagian tengah

1. Dioptering; bagian dari lensa terdiri dari:

okuler yang berbentuk cincin, 1. Reνolνer ; sebagai tempat


berfungsi untuk mengatur atau melekatnya lensa objektif dan
memutar kedudukan lensa juga untuk memutar lensa
okuler. objektif sesuai dengan
2. Pengatur jarak lensa okuler; perbesaran yang akan digunakan
mengatur jarak lensa yang 2. Penjepit preparat (specimen
disesuaikan dengan mata orang clip); menjepit preparat sehingga
yang melakukan pengamatan. kedudukannya tetap dan tidak
3. Lensa okuler; sebagai tempat bergeser.
untuk mengamati atau untuk 3. Lensa objektif ; sebagai alat
melihat preparat fosil yang untuk memperbesar objek yang
diletakkan di atas meja objek, diamati, lensa objektif ini terdiri
terdiri dari 2 buah lensa okuler. dari 4 buah lensa dengan
perbesaran yang berbeda.
4. Lengan mikroskop ; sebagai
pegangan pada saat mengambil
atau memindahkan mikoskop.
5. Lubang objek ; lubang yang 3. Selubung iluminator ; alat
digunakan untuk mengamati pelindung iluminator dari
preparat pada meja objek. kotoran atau debu.
6. Meja objek ; tempat untuk 4. Kaki mikroskop ; tumpuan dari
meletakkan objek yang akan keseluruhan mikroskop.
diamati. 5. Pengarah kasar; mengatur jarak
7. Pengatur diafragma ; mengatur objek dengan peraga.
pemfokusan cahaya yang masuk 6. Pengarah halus; mengatur agar
ke meja objek. diperoleh tampilan bayangan
8. Diafragma; mengarahkan dan objek yang lebih jelas
memusatkan cahaya.
4.2 Mikroskop Stereo
4.1.3 Tubus Bagian Bawah
1

3 5

2
4 Foto 4.5 Mikroskop Stereo

Foto 4.4 Tubus tengah mikroskop


binokuler
Secara Secara garis besar,
mikroskop stereo yang digunakan
Pada tubus bagian bawah
pada laboratorium mikropaleontologi
terdiri dari:
mempunyai 3 bagian utama antara
1. Illuminator ; menangkap dan
lain tubus bagian atas, tubus bagian
meneruskan sinar yang mula-
tengah, dan tubus bagian bawah.
mula datang dari cahaya lampu.
2. Brightness control dial ;
menghidupkan dan mematikan
arus atau sumber cahaya.
4.2.1 Tubus Bagian Atas 1. Lensa objektif ; sebagai alat
untuk memperbesar objek yang
1 diamati, lensa objektif ini terdiri
dari 4 buah lensa dengan
perbesaran yang berbeda.
2
2. Lengan mikroskop ; sebagai
pegangan pada saat mengambil
atau memindahkan mikoskop.
Foto 4.6 Tubus Atas Mikroskop Stereo
3. Illuminator ; menangkap dan
Tubus bagian atas terdiri dari: meneruskan sinar yang mula-

1. Dioptering; bagian dari lensa mula datang dari cahaya lampu.

okuler yang berbentuk cincin, 4. Pengarah kasar; mengatur jarak

berfungsi untuk mengatur atau objek dengan peraga.

memutar kedudukan lensa 5. Pengarah halus; mengatur agar

okuler. diperoleh tampilan bayangan

2. Lensa okuler; sebagai tempat objek yang lebih jelas

untuk mengamati atau untuk 4.2.3 Tubus Bagian Bawah


melihat preparat fosil yang
diletakkan di atas meja objek,
2
terdiri dari 2 buah lensa okuler
3

4.2.2 Tubus Bagian Tengah 1

5
2
Foto 4.8 Tubus Tengah Mikroskop Stereo
Pada tubus bagian bawah terdiri
3 dari:
4
1
1. Kaki mikroskop ; tumpuan dari
Foto 4.7 Tubus Tengah Mikroskop Stereo keseluruhan mikroskop.
2. Penjepit preparat (specimen
clip); menjepit preparat sehingga
kedudukannya tetap dan tidak 3. Jarak fokus: Mikroskop
bergeser. binokuler memiliki jarak fokus
3. Meja objek ; tempat untuk yang lebih pendek, sehingga
meletakkan objek yang akan pengamat harus memfokuskan
diamati. objek dengan hati-hati untuk
memperoleh gambar yang tajam.
4.3 Perbedaan Mikroskop
Sementara itu, stereo mikroskop
Binokuler dan Stereo
memiliki jarak fokus yang lebih
Terdapat beberapa perbedaan panjang, sehingga pengamat
antara kedua jenis mikroskop dapat lebih mudah melihat
tersebut: sampel yang lebih besar dan
1. Penggunaan: Mikroskop kompleks.

binokuler digunakan untuk 4. Kedalaman fokus: Stereo

melihat sampel yang sangat mikroskop memiliki kedalaman

kecil, seperti sel atau fokus yang lebih besar daripada

mikroorganisme, sedangkan mikroskop binokuler. Hal ini

stereo mikroskop lebih cocok karena stereo mikroskop

digunakan untuk melihat sampel dirancang khusus untuk melihat

yang lebih besar, seperti sampel tiga dimensi yang lebih


serangga, mineral, atau benda- besar dan kompleks.

benda kecil lainnya.


V. Penutup
2. Perbesaran: Mikroskop
5.1 Kesimpulan
binokuler biasanya memiliki
Adapun kesimpulan dari
perbesaran yang lebih tinggi
praktikum kali ini yaitu:
dibandingkan dengan stereo
1. Adapun pembagian bagian
mikroskop. Hal ini karena
mikroskop binokuler yaitu pada
mikroskop binokuler digunakan
tubus atas terdiri dari
untuk melihat sampel yang
Dioptering, pengatur lensa
sangat kecil, sedangkan stereo
okuler, dan lensa okuler. Pada
mikroskop digunakan untuk
bagian tubus tengah terdiri dari
melihat sampel yang lebih besar.
revolver, penjepit preparat, lensa serangga, mineral, atau benda-
objektif, lengan mikroskop, benda kecil lainnya.
lubang objek, pengatur b) Perbesaran: Mikroskop
diafragma, dan diafragma. pada binokuler biasanya memiliki
bagian tubus bawah terdiri dari perbesaran yang lebih tinggi
illuminator, Brightness control dibandingkan dengan stereo
dial, selubung illuminator, meja mikroskop. Hal ini karena
objek, pengatur diafragma, mikroskop binokuler digunakan
pengatur kasar, dan pengatur untuk melihat sampel yang
halus. Sedangkan untuk sangat kecil, sedangkan stereo
mikroskop stereo terdiri atas 3 mikroskop digunakan untuk
bagian yaitu tubus atas terdiri melihat sampel yang lebih besar.
dari Diopening, dan lensa c) Jarak fokus: Mikroskop
okuler. Tubus tengah terdiri dari binokuler memiliki jarak fokus
lensa objektif, lengan yang lebih pendek, sehingga
mikroskop, illuminator, pengamat harus memfokuskan
pengarah kasar, dan pengarah objek dengan hati-hati untuk
halus. Sedangkan pada tubus memperoleh gambar yang tajam.
bawah terdiri dari kaki Sementara itu, stereo mikroskop
mikroskop, penjepit preparat, memiliki jarak fokus yang lebih
dan meja objek. panjang, sehingga pengamat
2. Perbedaan antara mikroskop dapat lebih mudah melihat
binokuler dan stereo yaitu: sampel yang lebih besar dan
a) Penggunaan: Mikroskop kompleks.
binokuler digunakan untuk d) Kedalaman fokus: Stereo
melihat sampel yang sangat mikroskop memiliki kedalaman
kecil, seperti sel atau fokus yang lebih besar daripada
mikroorganisme, sedangkan mikroskop binokuler. Hal ini
stereo mikroskop lebih cocok karena stereo mikroskop
digunakan untuk melihat sampel dirancang khusus untuk melihat
yang lebih besar, seperti
sampel tiga dimensi yang lebih Krefft, G. (1967). The binocular
besar dan kompleks. microscope in biology.
Springer.
5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk laboratorium


Adapun saran buat
laboratorium yaitu agar tetap
mempertahankan kebersihan dan
kesejukan ruangan karena dapat
menciptakan suasana belajar yang
baik
5.2.2 Saran untuk asisten
Adapun saran buat asisten
yaitu tetap mempertahankan
keramahannya dan juga tetap
mempertahankan cara menjelaskan
yang mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Hooke, R. (1665). Micrographia: or


some physiological
descriptions of minute bodies
made by magnifying glasses.
London.

Koning, R. (2017). Understanding


the binocular microscope.
Royal Microscopical Society.

Koning, R. (2017). The stereo


microscope: A simple guide.
Royal Microscopical Society.

Anda mungkin juga menyukai