Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara :1 Nama : Zaharani Putri Asri


Hari/Tanggal : Senin / 28 Februari 2023 NIM : D061211085
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara :1 Nama : Zaharani Putri Asri


Hari/Tanggal : Senin / 28 Februari 2023 NIM : D061211085

22.Bukaan diafragma, untuk mengatur fokus pembukaan diafragma.


23.Kondensor, berfungsi untuk memusatkan cahaya dari polarisator.
24.Polarisator, mempolarisasikan cahaya yang masuk.
25.Iluminator, sumber cahaya mikroskop yang terletak di atas dasar atau
alas. Bagian ini digunakan sebagai ganti penggganti cermin.
26.Pemutar kasar, untuk memfokuskan mikroskop secara cepat.
27.Pemutar halus, untuk memfokuskan mikroskop secara lambat.
28.Pengatur cahaya, mengatur terang/ redupnya cahaya dari
illuminator.
29.Tombol on/off, menghidupkan/mematikan mikroskop.
30.Kabel mikroskop, sebagai sumber listrik
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI

Acara :1 Nama : Auliya Aprilia


Hari/Tanggal : Senin / 28 Februari 2023 NIM : D061211064

FUNGSI BAGIAN MIKROSKOP :


1. Lensa okuler, merupakan lensa yang berhubungan langsung dengan
mata pengamat.
2. Kamera, berguna untuk pemotretan sampel secara digital.
3. Diopter ring, untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri.
4. Lensa Amici Betrand, berfungsi sebagai pembesar gambar
interferensi terhadap sampel atau dengan kata lain berguna untuk
pengamatan konoskopik.
5. Analisator, berfungsi sebagai pencahayaan vertikal sehingga
didapatkan absorpsi maksimum
6. Kompensator, berfungsi untuk menentukan WI, bias rangkap, serta
TRO.
7. Revolver, berfungsi untuk mengatur pembesaran lensa objektif
8. Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek.
9. Meja preparat, untuk meletakkan suatu objek yang akan diamati.
10. Lubang meja preparat, gunanya untuk meneruskan cahaya dari bawah.
11. Penjepit preparat, berfungsi sebagai tempat dudukan sampel saat
diamati.
12. Pegangan/gagang mikroskop, bagian mikroskop yang digenggam agar
mikroskop tidak bergeser.
13. Skala Meja, berfungsi untuk menentukan posisi sampel pada meja
preparat.
14. Skala absis, berguna dalam penentuan sumbu - X
15. Skala ordinat, berguna untuk menentukan besaran sumbu – Y.
16. Sekrup pengarah absis, berguna untuk menggeser posisi preparat searah
sumbu – X.
17. Sekrup pengarah ordinat, berguna untuk menggeser posisi preparat
searah sumbu – Y.
18. Skala nonius, berguna dalam pengukuran ketelitian dari
pengukuran posisi mineral.
19. Petunjuk Anapol, berguna dalam penentuan posisi preparat, baik itu
posisi analisator maupun polarisasi.
20. Sekrup meja preparat, berfungsi untuk mengatur posisi dan
kedudukan meja preparat.
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara :1 Nama : Auliya Aprilia
Hari/Tanggal : Senin / 28 Februari 2023 NIM : D061211064

No. Urut : A, 30

Perbesaran Objektif : 4x

Perbesaran Okuler : 10x

Perbesaran Total : 40x

Bilangan Skala 1mm/PT : 0,025

Bukaan Diafragma :1

Nilai Skala : 62 mm

Nilai Pinggir :-

Diameter Medan Pandang

DMP1 = 100 x BS : 62 x 0,025 = 1,55 mm

DMP2 = NP x BS :-

DMP Total :-

DMP 1
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK DAN PETROGRAFI
Acara : 1 Nama : Auliya Aprilia
Hari/Tanggal : Senin / 28 Februari 2023 NIM : D061211064

Pengamatan Anapol ( Analisator dan Polarisator )

Pembesaran Lensa Objektif : 4x

Pembesaran Lensa Okuler : 10x

Pembesaran Total : 40x

Bilangan skala : 0,025 mm

Posisi mineral : x,y (2,2 ; 14,2)

Ukuran mineral : 30 x 0,025 = 0,75 mm

Posisi : Analisator

Daya absorbsi : Gelap maksimal

Warna : Hitam

Ukuran mineral : 30 x 0,025 = 0,75 mm

Posisi mineral : x,y (2,2 ; 14,2)

Daya absorbsi : Terang maksimal

Warna : Hitam

Posisi : Polarisator

Anda mungkin juga menyukai