Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“ Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop “

OLEH :

NAMA : IBNU FAJAR


NIM : D1F1 21 003

KELAS : PTP A

ASISTEN : MUHAMMAD ILHAM, S.P

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2021
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroskop adalah sebuah alat optik yang berfungsi untuk melihat

organisme-organisme atau sebuah objek yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang serta menggunakan dua buah lensa positif yaitu lensa okuler dan lensa

objektif. Dalam penggunaan mikroskop harus memperhatikan bagian yang sensitif

agar tidak merusak bagian lensa yang sangat penting dalam mikroskop.

Mikroskop merupakan suatu alat untuk membesarkan dan memperjelas

objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari dua

komponen, yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari

statif, tubus, revolver, meja benda, sekrup, pengatur tubus (halus dan kasar),

sekrup pengatur kondensor dan sekrup-sekrup pengatur meja benda. Sedangkan

bagian optik meliputi lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur

cahaya.

Ada dua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop, yang pertama

mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik di bedakan

antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan

untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo

digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus atau kecil,

dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.

Berdasarkan uraian diatas maka perlunya diadakan suatu praktikum

mengenai pengenalan dan penggunaan mikroskop.


1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara

penggunaan mikroskop cahaya.


II . TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat optik yang dirancang untuk mengamati benda

berukuran mikro yang tidak dapat diamati secara langsung oleh mata.

Pengembangan mikroskop dimulai abad 18 di Inggris. Ilmuwan memanfaatkan

sifat lensa cembung yang dapat digunakan untuk membesarkan objek. Sebuah

lensa cembung dapat menghasilkan bayangan nyata ataupun bayangan maya

bergantung letak benda terhadap pusat lensa. Lensa cembung pertama diletakkan

didekat objek untuk menghasilkan bayangan nyata dan diperbesar. Lensa

cembung kedua diletakkan di dekat mata sebagai lup yang mampu membuat

bayangan yang dihasilkan lensa pertama lebih besar dan bersifat maya, sehingga

dapat terlihat oleh mata (Dimyati 2015).

Mikroskop sederhana hanya terdiri dari satu lensa atau satu set lensa yang

fungsinya untuk memperbesar bayangan secara langsung melalui perbesaran

angular. Mikroskop sederhana yang dibuat home made oleh Antonie van

leeuwenhoek (1632-1723) mampu membedakan bayangan secara detail.

Kemampuan membedakan bayangan (image) secara detail oleh mikroskop van

leeuwenhoek baru tersamai 150 tahun kemudian oleh mikroskop majemuk

(compound microscope). ( Nunung harijati., et al, 2017)

Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi kikroskop biologi atau monokuler

dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk


pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah denga sinar

alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan

objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut: Objektif 4x dan okuler

10x, pembesaran total 40 x, Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x,

Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 400x, dan Objektif 100x dan

okuler 10x, pembesaran total 1000x. ( Tim Penyusun Biologi, 2013)

Praktikum biologi dengan menggunakan mikroskop sangat disenangi oleh

siswa. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menumbuhkan

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Siswa terkagum-kagum dengan hasil

pengamatan melalui mikroskop, karena berbeda dengan yang diamati langsung

melalui kasat mata. Siswa dapat mengamati sel-sel atau jaringan hewan dan

tumbuhan dengan bantuan mikroskop. Kegiatan praktikum dapat menghasilkan

keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotoris siswa. Di samping itu juga dapat

mengembangkan sikap saintis dan meningkatkan sikap ketaqwaan siswa kepada

sang Maha Pencipta (Arianti, 2014).

Mikroskop harus dibersihkan kemudian disimpan setelah dipakai. Badan

mikroskop di bersihkan dengan kain flannel yang bersih dan lensa-lensa

mikroskop dibersihkan dengan kertas lensa atau kertas biasa. Lensa objektif di

atur sedemikian rupa agar tidak bersentuhan dengan meja sediaan lalu tubus

diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak (Tim pengajar,

2010).
III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas

Pertanian Universitas Haluoleo pada hari Kamis, tanggal 11 November 2021,

pukul 10.00 - 13.00 WITA.

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Mikroskop cahaya, kaca

preparat, kaca penutup, pensil. Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum

ini adalah preparat potongan kertas yang bertulis huruf “A”, dan huruf “D”.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

2. Meletakkan potongan kertas berhuruf “A” pada kaca obyek dan tutup

dengan kaca penutup.

3. Mengamati dengan perbesaran lemah (10x10), apakah bayangan benda

sama atau terbalik?

4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler , geser preparat dari kiri ke

kanan, dari atas ke bawah. Mengamati kemana bayangan bergerak?


5. Mengubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati apakah

ada perubahan luas bidang pandang? Berapa diameter bidang pandang

mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif kuat?

6. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan

kertas huruf “d”.

7. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan preparat

dan biakan cendawan yang telah disiapkan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah, sebagai berikut :

Keterangan :

1. Lensa okuler
2. Tabung Mikroskop
3. Diafragma
4. Lengan Mikroskop
5. Penjepit kaca objek
6. Lensa objektif

7. Mikrometer dan Makrometer

8. Tombol ON/OFF

9. Kondensor

10. Kabel

11. Meja preparat

12. Revolver

13. Penggeser kaca preparate

a . Setelah pengamatan preparat huruf “A”


Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 10 x 10

Perbesaran40 x 10

b . Setelah pengamatan preparat huruf “d”

Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 10 x 10

Perbesaran40 x 10

4.2. Pembahasan

Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara

yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-

mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler.

Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti

bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata,

sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya

meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang

terbalik dengan yang diperbesar. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih

besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran yang sebenarnya. Daya urai

merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dan titik yang dapat

dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah.

Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada

gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk

memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya

memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.

Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3

lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat

menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke

bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk

memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan

objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.

Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk

mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke

objek.

Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi

untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan


cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Revolver, yaitu bagian yang

berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. Tabung

Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan

lensa okuler mikroskop.

Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat

memegang mikroskop. Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat

menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek,

yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan. Makrometer (pemutar kasar),

yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara

cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang

diinginkan. Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk

menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan

kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.  Kaki Mikroskop, yaitu bagian

yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat

yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop

hendak dipindahkan.

V . PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan tentang cara

menggunakan mikroskop, saya dapat menarik suatu kesimpulan yaitu Mikroskop

merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat

kecil. Mikroskop juga mempunyai bagian-bagian yaitu lensa okuler, tubus, lensa
objektif, lengan mikroskop, meja preparat, kaca preparat, mikrometer,

Makrometer, Kondensor, diafragma, kaki mikroskop.

5.2. Saran

Hati-hati dalam memperlakukan mikroskop karena terdapat komponen-

komponen yang mudah pecah sehingga memerlukan kehati-hatian tinggi, serta

diharapkam kerjasama antar sesama anggota kelompok dengan baik, karena hasil

pengamatan yang baik akan tercapai jika ada komunikasi dan kerja sama diantara

sesama anggota kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Arianti E. 2014. Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat


Pembelajaran pada Pengamatan Sel. Jurnal EduBio Tropika. (2)2 : 187-250.
Harijati N., Samino S., Indriyani S dan Soewondo A. 2017. Mikroteknik dasar.
Edisi Pertama terjemahan UB press. UB press. Malang

Dimyati M, Suktino dan Msturi. 2015. Pengaruh Penugasan Proyek Pembutan


Mikroskop Sederhana dari Barang Bekas terhadap Kreativitas Siswa SMK. Jurnal
Seminar Nasional Fisika. (4) : 1-4.
Tim Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.
Makassar: jurusan Biologi FMIPA UNM.

Tim pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan


Biologi FMIPA UNM.

Anda mungkin juga menyukai