Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“PENGENALAN DAN PEMAKAIAN MIKROSKOP”

OLEH:

NAMA : ANDRI KURNIAWAN


NIM : D1B120007
KELAS :C
ASISTEN : MUHAMMAD SYAHRUL

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroskop dalam bahasa Yunani berarti micros artinya kecil dan scopein

artinya melihat. Mikrosskop dapat dikatakan sebabgai sebuah alat untuk melihat

objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan

alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat

mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari

benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata

mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat

kecil termasuk untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan didalam

kegiatan mikrobiologis. Secara garis besar, mikroskop dibagi atas beberapa

macam yaitu mikroskop biasa atau mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Mikroskop yang biasa digunakan yaitu mikroskop cahaya dengan perlengkapan

optik medan terang dan merupakan alat yang paling dasar bagi seseorang yang

hendak mempelajari mikroba.

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan

pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur

dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Ada dua jenis mikroskop berdasarkan

pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop

cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan

sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan

mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.

Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat

berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa

obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak

pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk

lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop

terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.

Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat

preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk

menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilakukan praktikum mengenai

pengenalan alat-alat laboratorium, sehingga mempunyai gambaran umum tentang

fungsi dari alat-alat laboratorium.

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Agar praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dari mikroskop.

2. Agar praktikan mampu mengoprasikan/mrenggunakan mikroskop dengan


baik dan benar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Laboratorium merupakan ujung tombak dalam proses pengembangan dan

penyebaran ilmu pengetahuan sehingga keberadaan laboratorium tersebut perlu

didukung dengan tenaga laboran yang profesional. Karena itu, tenaga

laboratorium sebagai salah satu komponen yang dominan terhadap perkembangan

dan bahkan kemunduran suatu laboratorium (Amirullah, 2018). Mikroskop adalah

suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda benda berukuran mikro,

yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan kali. Mikroskop merupakan

salah satu alat penunjang yang sangat penting dalam proses belajar mengajar pada

mata pelajaran (Masrikhiyah, 2019).

Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi

yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur

mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang

tersedia memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga

ribuan kali. Mikroskop memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya

melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan

yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan

diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan di perbesar oleh

mata pengamat (Andriani, 2016).

Mikroskop adalah alat yang sangat penting karena dapat membantu kita

dalam mengamati objek yang sangat kecil secara akurat. Mikroskop adalahalat

sangat modern karena dapat memberikan gambaran tiga dimensi, sementara jenis

lain digunakan untuk memotret. Tahapan yang mudah disesuaikan ditambahkan


dengan alat pencahayaan agar memudahkan kita mengobservasi preparate

mikroskop (Twigg, 2013). Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan

menjadi 3 bagian, yaitu bagian optik, penerangan dan mekanis. Bagian optik

berkaitan dengan lensa yang dapat membuat bayangan benda menjadi membesar

sesuai keperluan (Suparti, 2019).

Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan

benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan

pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop mempunyai banyak jenis dan model

yang berbeda, dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Mulai dari

pembesaran seratus kali sampai satu juta kali lipat (Subali et al., 2018).
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan praktikum ini bertempat di Laboratorium Jurusan Proteksi

Tanaman Unit Pendidikan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kota

Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari Senin, 13 Desember 2021, pukul

15:30 WITA - selesai.

3.2. Bahn dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tisu, potongan

kertas kecil dengan tulisan objek A dan d, mikroskop cahaya, alat tulis dan

kamera HP.

3.3. Posedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini, yaitu:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.

2. Bersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

3. Letakkan potongan kertas berhuruf “A” pada kaca objek dan tutup dengan

kaca penutup.

4. Amati dengan perbesaran lemah (4×10), (10×10) dan (40×10), apakah

bayangan sama atau terbalik.

5. Sambil memandang kedalam lensa okuler, geser preparat dari kiri ke kanan

dan dari atas ke bawah. Amati kemana bayangan bergerak.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Bagian-bagian Mikroskop

Keterangan:

1. Lensa Okuler 8. Tombol on/off

2. Tabung Mikroskop 9. Penggeser Meja Kerja

3. Revolver 10. Penggeser Penjepit Kaca Preparat

4. Lensa Objektif 11. Pemutar Halus

5. Penjepit Meja Preparat 12. Pemutar Kasar

6. Meja Preparat 13. Diafragma


7. Kaki Penyangga 14. Lengan Mikroskop

4.1.2. Pengamatan di Bawah Mikroskop

Sebelum diamati mikroskop

A
Setelah diamati di mikroskop

4 × 10 10 × 10

40 × 10

4.1. Pembahasan
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop

mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan

stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung

tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal

(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat

dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung

mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem

lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek

dan lensa-lensa mikroskop yang lain.

Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Tabung

mikroskop atau disebut sebagai tubus merupakan bagian non-optik mikroskop

berfungsi untuk mengatur fokus. Fungsi dari tubus adalah sebagai bagian

penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif. Revolver befungsi mengganti

lensa objektif dengan perbesaran yang diinginkan. Lensa objektif adalah lensa

yang dekat dengan objek yang diamati dan berguna memperbesar bayangan

benda. Lensa kondensor berfungsi sebagai mengumpulkan cahaya yang

dipantulkan oleh cermin kemudian menfokuskan cahaya tersebut sebagai

penerangan pada objek yang sedang diamati.

Penjepit meja preparat berfungsi untuk sebagai pelapis objek pengamatan

agar preparat tidak bergeser dan mudah digerakkan oleh observer saat pengamatan

sedang berlangsung. Meja preparat berfungsi sebagai tempat meletakkan ojek.

Diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya. Kaki mikroskop


berfungsi sebagai penyangga. Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang

mikroskop. Mikrometer vertikal dan mikrometer vertikal berfungsi untuk

menggerakkan meja preparat dari atas ke bawah maupun bawah ke atas.

Makrometer horizontal dan mikrometer harizontal berfungsi untuk menggerakkan

kaca preparat dari kanan atau kiri. Tombol on of berfungsi sebagai menghidupkan

dan mematikan mikroskop.

Pada pengamatan huruf A dengan ukuran 4x10 dapat dilihat bahwa

gambar tampak jelas tetapi huruf A menjadi terbalik. Pada pengamatan dengan

ukuran 10x10 dapat dilihat bahwa gambar mengalami perbesaran dua kali lipat

dan huruf A terbalik. Pengamatan dengan ukuran 40x10 dapat dilihat bahwa huruf

A tidak lagi terbentuk tetapi hanya bercak-bercak hitam.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Mikroskop adalah alat yang sangat penting digunakan dalam setiap proses

praktikum di laboratorium karena dapat membantu kita dalam mengamati objek

yang sangat kecil secara akurat. Secara garis besar mikroskop dibagi atas 3

macam, yaitu mikroskop biasa/mikroskop cahaya, mikroskop stereo dan

mikroskop elektro. Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif

maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Bayangan pada objek

penelitian bisa terbalik karena bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat

nyata, terbalik, dan diperbesar, sedangkan bayangan yang dibentuk oleh lensa

okuler bersifat maya, tegak dan diperbesar maka bayangan yang akhir yang

dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu walaupun masih dalam situasi

pandemi seperti ini praktikan harus tetap melakukan protokol kesehatan yang saat

praktikum berlansung. Diharapkan pratikan harus bisa memahami tata cara

penulisan laporan yang baik dan benar dan memperbanyak referensi yang

didapatkan agar pratikum berjalan lancar serta memberikan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah G. 2018. Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium Sekolah bagi


Guru Muhammadiyah di Jakarta Timur Menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi. Jurnal SOLMA.
7(1):127-137.

Andriani R. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk


Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. 1(1):1-8.

Masrikhiyah R. 2019. Peningkatan Mutu Pengetahuan Siswa Mengenai Natural


Science Di Mi Ikhsaniyah Pengenalan Dan Praktik Penggunaan
Mikroskop. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1):39-45.

Subali BI, Yulianti, Susilo, Ellianawati, Mosik dan Alvian. 2018. Implementasi
Model Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis Digital Image Creator For
Optical Microscope (Digicom) Pada Guru Fisika Kabupaten Demak.
Unnes Physics Education Journal. 7(3): 91-96.

Suparti. 2020. Mikroskop. Alprin. Semarang.

Twigg D. 2013. Buku Pintar Koi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai